Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Deny Rianto
"Proses pekerjaan pada suatu perusahaan memiliki potensi bahaya yang spesifik sesuai dengan karakteristik operasinya. Pada kegiatan operasi PT. X, Papua, proses pekerjaan mencakup kegiatan eksplorasi batuan tambang hingga pengiriman konsentrat bijih tambang beserta kegiatan-kegiatan pendukung operasi perusahaan. Sehingga PT. X, Papua, memiliki potensi bahaya kerja yang sangat luas.
Berdasarkan statistik, kasus "kecelakaan kerja akibatkan hari kerja hilang" (loss time accident/LTA) PT. X, Papua, tahun 2000-2005 terjadi kenaikan jumlah kehilangan hari kerja aktual per kasus LTA , yaitu dari 18,9 hari per kasus pada tahun 2000 menjadi 28,5 hari per kasus pada tahun 2005. Data hari kerja hilang tersebut menunjukkan terjadinya kecenderungan kenaikan tingkat keparahan LTA aktual dan tahun 2000 hingga tahun 2005.
Untuk menentukan prioritas program pencegahan kecelakaan kerja, khususnya atas LTA tahun 2000-2005, telah dilakukan analisis terhadap faktor-faktor risiko, yaitu kontak, penyebab Iangsung (tindakan dan kondisi tidak aman), penyebab dasar (faktor manusia dan pekerjaan). Secara keseluruhan faktor-faktor risiko paling dominan pada LTA aktual tahun 2000-2005 adalah :
1. Kontak, yaitu "terpukul oleh".
2. Tindakan tidak aman, yaitu "berposisi, memiliki postur atau tindakan tidak aman".
3. Kondisi tidak aman, yaitu "pengaturan yang berbahaya".
4. Faktor manusia, yaitu "Keterbatasan mental".
5. Faktor pekerjaan, yaitu "Pertgawasan tidak memadai".
Perhitungan uji korelasi Kendall's dan Spearman menurut umur, menunjukkan bahwa semakin tinggi umur pekerja, semakin sedikit kondisi tidak aman yang terjadi. Sedangkan menurut masa kerja, semakin tinggi masa kerja pekerja, semakin sedikit tindakan tidak aman, faktor pekerjaan (uji Spearman) ditambi:i kondisi tidak aman (uji Kendall)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T19343
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maghfirah Syafitri Tiham
"Proses produksi ekstrak merupakan tahapan yang sangat berpengaruh dalam menghasilkan produk obat herbal yang berkualitas. Sehingga perlu diperhatikan parameter-parameter yang berpengaruh pada proses-proses tersebut. Selain itu, proses pengemasan juga menjadi tahapan yang penting dalam proses produksi obat adanya loss time pada proses pengemasan akan mengakibatkan output yang diperoleh akan berkurang selain itu waktu yang diperlukan untuk tahap pengemasan juga akan meningkat. Laporan ini bertujuan untuk mengidentifikasi unexplained loss pada proses pengemasan sekunder produk liquid serta menganalisis parameter-parameter yang mempengaruhi produksi ekstrak. Metode pelaksanaan dilakukan dengan studi observasi atau pengamatan. Penyebab unexplained losses adalah total waktu istirahat antara grey dan black lebih dari 30 menit (38,67%), pengisian dokumen (21,27%), dan penggantian roll stiker (15,41%). Selanjutnya, ditemukan bahwa proses penggilingan berlangsung lama karena permasalahan pada hopper mesin penggiling dan pada proses ekstraksi simpsia belum memenuhi standar keamanan untuk pengangkutan barang.
......The extract production process is a very influential stage in producing quality herbal medicinal products. So it is necessary to pay attention to the parameters that affect these processes. In addition, the packaging process is also an important stage in the drug production process. Loss of time in the packaging process will reduce the output obtained. In addition, the time required for the packaging stage will also increase. This report aimed to identify unexplained losses in the secondary packaging process for liquid products and to analyze the parameters that affected extract production. The implementation method was carried out by literature studies or observations. The causes of unexplained losses were the total rest time between gray and black more than 30 minutes (38.67%), filling out documents (21.27%), and replacing roll stickers (15.41%). Furthermore, it was found that the material milling process took a long time due to problems of machine hopper and extraction process did not meet safety standards for the transport of goods."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anas Maulana
"Proses pengemasan merupakan salah satu bagian penting dalam produksi sediaan farmasi. Proses pengemasan adalah proses dimana obat dikemas ke dalam pengemas yang kompatibel sehingga menjadi produk jadi. Proses pengemasan produk, khususnya liquid terdiri dari proses pengemasan primer, sekunder, dan tersier. Dimana proses ini diharapkan berlangsung cepat untuk mendapatkan output sesuai dengan target. Namun, adanya loss time pada proses pengemasan akan mengakibatkan output yang diperoleh akan berkurang, selain itu waktu yang diperlukan untuk tahap pengemasan juga akan menjadi lebih lama. Loss time adalah waktu yang hilang dan yang tidak dapat dipergunakan untuk memberikan nilai tambah pada suatu produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab terjadinya Loss time serta improvement dalam mengatasi permasalahan pada pengemasaan sediaan liquid. Pelaksanaan perbandingan kesesuaian dilakukan berdasarkan studi observasi pada grey area pengemasan primer dan sekunder sediaan liquid. Hasil yang didapatkan terkait penyebab Loss time pada PT. Soho Industri Pharmasi secara garis besar ada 3, yaitu yang pertama planned stoppages berupa waktu istirahat yang lebih dari 30 menit dan pergantian shift. Kemudian yang kedua unplanned stoppages, terkait permasalahan pada flap box depan terbuka. Sedangkan kejadian yang menyebabkan loss time terakhir adalah unexplained stoppages, berupa kendala pada jembatan penghubung yang tidak rata dan lengket.
......
The packaging process is an important part in the production of pharmaceutical preparations. The packaging process is a process where drugs are packaged into compatible packaging so that they become finished products. The product packaging process, especially liquids, consists of primary, secondary and tertiary packaging processes. Where this process is expected to take place quickly to get output according to the target. However, the presence of loss time in the packaging process will result in the output obtained being reduced, besides that the time required for the packaging stage will also be longer. Loss time is time that is lost and cannot be used to provide added value to a product. This research aims to determine the causes of loss time and improvements in overcoming problems in the packaging of liquid preparations. The conformity comparison was carried out based on observational studies in the gray area of primary and secondary packaging of liquid preparations. The results obtained are related to the causes of loss time at PT. In general, there are 3 Soho Industrial Pharmacies, namely the first is planned stoppages in the form of rest periods of more than 30 minutes and shift changes. Then the second is unplanned stoppages, related to problems with the front flap box opening. Meanwhile, the incident that caused the latest loss time was unexplained stoppages, in the form of obstacles on the connecting bridge that were uneven and sticky."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Euntong Army
"Penelitian ini membahas mengenai efektivitas dan efisiensi mesin yang digunakan untuk produksi obat-obatan di PT. Soho Industri Pharmasi, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan cara pengamatan langsung dan dengan melakukan perhitungan terhadap waktu henti pada mesin. Hasil penelitian ini menyarankan bahwa perlu adanya realisasi perubahan dari desain tranfer conveyor dan perlu adanya standarisasi dari sistem transfer conveyor tersebut agar mencapai potensi yang diinginkan. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa yang menyebabkan terjadinya penurunan OEE adalah loss time yang disebabkan oleh planned stoppages berupa waktu istirahat yang lebih dari 30 menit dan pergantian shift. Kemudian unplanned stoppages, berupa kendala pada jembatan penghubung yang tidak rata dan lengket yang dapat menhambat supply. Perbaikan pada sistem pergantian shift dan waktu istirahat serta desain transfer conveyor diharapkan dapat menjadi solusi dari permasalahan tersebut.
......
This study discusses the effectiveness and efficiency of machines used for the production of drugs at PT Soho Industri Pharmasi, this research is a quantitative study by direct observation and by calculating the downtime on the machine. The results of this study suggest that there is a need for the realization of changes from the transfer conveyor design and the need for standardization of the transfer conveyor system in order to achieve the desired potential. Based on the observations that have been made, it can be concluded that what causes a decrease in OEE is loss time caused by planned stoppages in the form of breaks of more than 30 minutes and shift changes. Then unplanned stoppages, in the form of constraints on uneven and sticky connecting bridges that can hamper supply. Improvements to the shift change system and rest time and transfer conveyor design are expected to be a solution to the problem."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library