Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sulistyowati
"ABSTRAK
Menurut Antoine Dahdah, ma memiliki sebelas fungsi. Terkaitan dengan fungsi-fungsi tersebut maka akan ditemukan ma sebagai ism dan ma sebagai partikel.
Skripsi ini membahas salah satu fungsi ism ma yaitu ma a1-istifhamiyyah yaitu ism ma yang berfungsi sebagai alat tanya. Ism ini memiliki sinonim ma2a yang menurut Ibnu Hisyam kesinoniman ini tidak 100 % karena ma2a tidak hanya dapat bermakna 'apakah' namun dapat pula bermakna 'sesuatu' atau 'itu' atau 'yang'. Akan tetapi, penulis menganggap antara ma al-istifhamiyyah dengan maza tidak berbeda, karena makna-makna tersebut hanya ditemukan pada syair saja.
Analisis yang digunakan adalah analisis sintaksis dengan sedikit analisis semantis dan morfologis. Dari analisis sintaksis penulis menyimpulkan ma a1-istifhamiyyah dan maza dapat menduduki fungsi mubtada, khabar muqaddam, khabar kana, ma f' u! bih mugaddam danmaf' u1 mutlaq pengganti. Sedang Arab yang dapat dikembalikan adalah marfu', mansub dan majrur. Tetapi karena ma a1-istifhamiyyah termasuk dalam ism mabni, maka I'rabnya bersi-fat mahallan artinya tidak dapat dilihat perubahan bentuknya. Dari analisis semantik disimpulkan bahwa kalimat tanya tidak selalu bermakna Tanya dan dari analisis morfologis ma a1-istifhamiyyah dapat mengalami proses morfologis yaitu bila didahului oleh huruf jar dan zarf.

"
1995
S13387
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Surinegara Natasubrata
"Perjanjian Pernbiayaan Syariah (Al Mudharabah) adalah perjanjian kerjasama antara dua atau lebih pihak dimana pernilik modal (shahibul rnaal) rnernperoa yakan sejumlah modal kepada pengelo~ a (mudhrib) dengan suatu perjanjian pembagian keuntungan berdasarkan bagi hasil. Bentuk ini menegaskan ke jasarna dengan kontribusi 100% modal dari shahibul maal dan keahlian dari mudharib. Perjanjian pembiayaan secara syariah {Al-Mudharabah ) ini dengan
melihat dari bentuk-bentuk dan bagian bagian yang terdapat didalam perjanjian ini, bahwa bentuk dari perjanjian ini merupakan e enDuk akta otentik, dimaga akta
otentik ini dibuat secara notariil dan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Permasalahan mengenai peran notaris dala rn rnernbuat a ta tersebut harus mempunyai pengetahuan yang luas dalam membuat perjanjian pembiayaan syariah ini. Permasalahan mengenai j ami nanjarninan
yang terkait dalam perjanjian pembiayaan syariah (Al-Mudharabah) ."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2003
T25706
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Herniwaty
"[ABSTRAK
Di Indonesia perkembangan kajian dan praktek ilmu ekonomi Islam juga berkembang pesat. Kajian-kajiannya sudah banyak diselenggarakan di berbagai Universitas negeri maupun swasta. Sementara itu pada prakteknya, ekonomi Islam telah berkembang dalam bentuk perbankan syariah dan lembaga-lembaga keuangan ekonomi Islam nonbank. Perbedaan paling utama antara sistem perbankan syariah dan perbankan konvensional terletak pada konsep riba. Untuk mengikuti pesatnya perkembangan perbankan syariah di Indonesia, maka perlu diikuti dengan kajian atau pengamatan tentang Akad Perbankan Syariah ditinjau dari segi Keabsahan Akadnya yang dibuat oleh notaris pada Bank Syariah ditinjau dari segi perikatan Islam dan Perikatan Perdata. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian normatif yang bersifat evaluatif terhadap Contoh Akta atau akad Perbankan Syariah (lampiran) serta data primer dan Sekunder, disebabkan karena pentingnya keabsahan suatu akta yang di pergunakan dalam berbagai transaksi syariah sebagai dasar dalam melakukan perbuatan hukum. Hasil pengamatan dan evaluasi terhadap akad perbankan syariah dalam contoh Akad Mudhabah yang dibahas, ternyata masih kurang sempurna dari ketentuan perikatan Islam khususnya, dan Notaris sebagai pejabat yang berwenang membuat Akta atau Akad Perbankan Syariah juga belum sepenuhnya mengerti ketentuan- ketentuan dalam perikatan Islam sebagaimana yang disyaratkan dalam pembuatan akad perbankan Syariah, karena itu masih diperlukan pemahaman yang lebih mendalam bagi notaris yang akan pembuat Akad-akad Perbankan Sayariah.

ABSTRACT
In Indonesia, the development of the study and practice of Islamic economics is also growing rapidly. His studies have been many held in various public and private university. Meanwhile, in practice, Islamic economics has evolved in the form of Islamic banking and financial institutions, non-bank Islamic economics. The main difference between the system of Islamic banking and conventional banking lies in the concept of usury. To follow the rapid development of Islamic banking in Indonesia, it is necessary to follow the study or observations about Islamic Banking Agreement in terms of validity akadnya made by the notary on Islamic Bank engagement in terms of Islam and Civil Engagement. This research was conducted by using the method of normative evaluative research on the deed or contract Examples of Islamic Banking (attachment) as well as primary data and secondary, due to the importance of the validity of a deed that is in use in a variety of Islamic transactions as a basis for legal action. The observation and evaluation of the agreement of Islamic banking in the example discussed Mudhabah Agreement, it is still less perfect than the terms of the engagement of Islam in particular, and as the authorized official Notary Deed or Akad Islamic Banking is also not yet fully understand the provisions of the Islamic engagement as required in the manufacture of Islamic banking contract, because it still needed a deeper understanding for the notary who will akad-contract maker Sayariah Banking.;In Indonesia, the development of the study and practice of Islamic economics is also growing rapidly. His studies have been many held in various public and private university. Meanwhile, in practice, Islamic economics has evolved in the form of Islamic banking and financial institutions, non-bank Islamic economics. The main difference between the system of Islamic banking and conventional banking lies in the concept of usury. To follow the rapid development of Islamic banking in Indonesia, it is necessary to follow the study or observations about Islamic Banking Agreement in terms of validity akadnya made by the notary on Islamic Bank engagement in terms of Islam and Civil Engagement. This research was conducted by using the method of normative evaluative research on the deed or contract Examples of Islamic Banking (attachment) as well as primary data and secondary, due to the importance of the validity of a deed that is in use in a variety of Islamic transactions as a basis for legal action. The observation and evaluation of the agreement of Islamic banking in the example discussed Mudhabah Agreement, it is still less perfect than the terms of the engagement of Islam in particular, and as the authorized official Notary Deed or Akad Islamic Banking is also not yet fully understand the provisions of the Islamic engagement as required in the manufacture of Islamic banking contract, because it still needed a deeper understanding for the notary who will akad-contract maker Sayariah Banking., In Indonesia, the development of the study and practice of Islamic economics is also growing rapidly. His studies have been many held in various public and private university. Meanwhile, in practice, Islamic economics has evolved in the form of Islamic banking and financial institutions, non-bank Islamic economics. The main difference between the system of Islamic banking and conventional banking lies in the concept of usury. To follow the rapid development of Islamic banking in Indonesia, it is necessary to follow the study or observations about Islamic Banking Agreement in terms of validity akadnya made by the notary on Islamic Bank engagement in terms of Islam and Civil Engagement. This research was conducted by using the method of normative evaluative research on the deed or contract Examples of Islamic Banking (attachment) as well as primary data and secondary, due to the importance of the validity of a deed that is in use in a variety of Islamic transactions as a basis for legal action. The observation and evaluation of the agreement of Islamic banking in the example discussed Mudhabah Agreement, it is still less perfect than the terms of the engagement of Islam in particular, and as the authorized official Notary Deed or Akad Islamic Banking is also not yet fully understand the provisions of the Islamic engagement as required in the manufacture of Islamic banking contract, because it still needed a deeper understanding for the notary who will akad-contract maker Sayariah Banking.]"
2015
T43093
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ketut Jatinegara
"ABSTRAK
Permasalahan yang diangkat dalam tesis ini yaitu kurangnya motivasi para pengelola BMT SHAR-e: padahal jalinan kerjasama yang dilakukan antara PT BMI dengan BMT SHAR-e: rnerupakan wujud dari proses silaturrahim yang seharusnya dapat meningkatkan motivasi. Untuk menjawab permasalahan tersebut maka digunakan metode deskriptif dengan analisis faktor yang dilanjutkan dengan uji regresi. Hasil pcnelitian ini menunjukkan bahwa jalinan silaturrahim antara pengelola BMT Shar-e. dengan PT BMI tergolong dalam kategori kurang begitu pula motivasi pengelola BMT Shar-e. Berdasarkan uji regresi pengaruh silaturrahim tersebut terhadap motivasi pengelola BMT Shar-e sebesar 83,9% dan keduanya merniliki korelasi yang kuat yaitu sebesar 91,6%. Dengan analisis faktor, didapat dua faktor yang menjadi variabel bebas. Faktor dari silalurrahim antara pengelola BMT Sbar-e dengan PT Bank Muamalat Indonesia yang paling berpengarah terhadap motivasi pengeJo)a BMT Shar-e. yaitu faktor pertama yang terdiri dari e)emen: kepercayaan, keterikatan, komunikasi dan berbagt nilai kemudian disusul oleh faktor ke-2 yaitu: empati dan timbal balik.

ABSTRACT
The issues that raised in this thesis is about a lack of motivation of the BMT Share: managers, whereas partnership between PT BM! with BMT Shar-e: is a manifestation of the silaturraheem process that can increasing motivation. To answer this problem we used descriptive method with factor analysis followed by regression. The results of this study indicate that silaturraheem among BMT Shar-t with PT BMI classified in the low category as well as the motivation of BMT Shar-e managers. Based on regression testing; the influence on silaturraheem toward motivation of BMT Shar-e managers is about 83.9% even though both have a strong correlation that is equal to 91,6%. With factor analysis, yielded two factors which become independent variables. The Factor of silaturraheem among PT Bank Muamalat Indonesia with BMT Shar-e: that most influential on motivation of BMT Shar-e managers consisting of four elements that is trust, bonding, communication, and shared value whom followed by the second factor that consisting of empathy and reciprocity. "
2011
T33728
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Tika
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pembiayaan mikro syariah yang diberikan oleh BMT terhadap status kemiskian nasabah yang berdomisili di wilayah Jabodetabek dengan menggunakan standar kemiskinan multidimensi. Untuk menjawab tujuan penelitian, digunakan analisis perbandingan kondisi dimensi-dimensi kemiskinan nasabah sebelum dan sesudah bergabung dengan BMT dan analisis hubungan kausalitas antara pembiayaan mikro syariah dan kemiskinan nasabah dengan menggunakan regresi logit. Berdasarkan perbandingan kondisi dimensi-dimensi kemiskinan nasabah sebelum dan setelah bergabung dengan BMT, terjadi perbaikan kondisi dari indikator nutrisi dan kepemilikan aset. Berdasarkan hasil regresi logit, keikutsertaan dalam pembiayaan mikro syariah dari BMT signifikan mempengaruhi kemiskinan multidimensi nasabah. Sedangkan, jumlah pembiayaan rata-rata yang diambil tidak signifikan mempengaruhi kemiskinan multdimensi nasabah. Hal ini dapat dipengaruhi oleh proses seleksi nasabah, kondisi nasabah, pengawasan penggunaan dana pembiayaan yang diberikan, dan fasilitas pelatihan dari BMT.

ABSTRACT
This study aims to analyze the impact of Islamic micro finance from BMT to member rsquo s poverty status in Jabodetabek area using multidimensional poverty standard. To answer the purpose of the study, this study analyzed the condition of BMT members before and after joining the Islamic microfinance program as well as analyzed causal relationship between Islamic microfinance and member poverty status. This study found that member rsquo s condition are better after joining Islamic microfinance program from BMT in terms of nutritional indicator and asset ownership indicator. Using logistic regression, this study found a significant relationship between membership duration and member rsquo s multidimensional poverty status. Meanwhile, this study finds no causal relationship between the average amount of loans taken by member and poverty. This can be explained by member selection, member condition, monitoring of funds by BMT, and training facility from BMT."
2017
S66987
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulthan Hafizh Suryana
"Penelitian ini membahas mengenai pendekatan yang digunakan oleh Baitul Maal Wat Tamwil berdasarkan teori pendekatan lembaga keuangan mikro. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2023 dengan metode penelitian non reaktif (unobtrusive), yakni tinjauan pustaka. Pada tahun 2022, jumlah masyarakat Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan adalah sebanyak 26,16 juta orang. Salah satu cara untuk mengentaskan kemiskinan adalah dengan pemberdayaan usaha-usaha yang dimiliki oleh masyarakat miskin atau usaha mikro. Lembaga keuangan mikro sebagai salah satu pihak yang memberikan bantuan kepada pengusaha mikro diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Lembaga Keuangan Mikro (Undang-Undang LKM). Lembaga keuangan mikro dapat tergolong sebagai organisasi pelayanan kemanusiaan, karena menjadikan manusia sebagai raw material yang akan diberdayakan melalui proses intervensi. Teori pendekatan lembaga keuangan mikro membagi tipe pendekatan menjadi dua, yaitu pendekatan minimalis dan pendekatan terintegrasi. Tipe pendekatan didasarkan oleh bentuk bantuan yang diberikan oleh lembaga keuangan mikro. Bantuan lembaga keuangan mikro menjadi empat bentuk, yaitu, intermediasi finansial, intermediasi sosial, layanan pengembangan usaha, dan layanan sosial. Suatu lembaga keuangan mikro dapat tergolong menggunakan pendekatan minimalis jika hanya memberikan intermediasi finansial dan sedikit dari intermediasi sosial. Sedangkan lembaga keuangan mikro yang tergolong menggunakan pendekatan terintegrasi adalah mereka yang memadukan beberapa bentuk bantuan yang tersedia. Hasil penelitian pada enam BMT di enam daerah mengungkapkan bahwa BMT menyediakan keempat bentuk bantuan lembaga keuangan mikro, walaupun terdapat beberapa perbedaan bentuk bantuan pada masing-masing BMT. Dengan demikian, beberapa BMT dapat digolongkan sebagai lembaga keuangan mikro dengan pendekatan terintegrasi.
......This study discusses the approach used by Baitul Maal Wat Tamwil based on the microfinance institution approach theory. This research carried out in 2023 using a non-reactive (unobtrusive) research method, a literature review. In 2022, there were 26.16 million people in Indonesia who are below the poverty line. Various ways are done to alleviate poverty in Indonesia. One of these ways is by empowering businesses owned by the poor or microenterprises. Microfinance institutions as one of the parties that provide assistance to micro-entrepreneurs are regulated in Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Lembaga Keuangan Mikro (Undang-Undang LKM). Microfinance institutions can be classified as humanitarian service organizations, because they make humans the raw material to be empowered through an intervention process. Theory of microfinance institutions approach divides the types of approaches into two, namely the minimalist approach and the integrated approach. The type of approach is based on the form of assistance provided by the microfinance institution. Microfinance institution assistance is divided into four forms, financial intermediation, social intermediation, business development services, and social services. A microfinance institution can be classified as using a minimalist approach if it only provides financial intermediation and bit of social intermediation. Meanwhile, microfinance institutions that are classified as using an integrated approach are those that combine various forms of assistance. The results of the studies of six BMTs in six cities reveal that BMTs provide all four forms of assistance to microfinance institutions, although there were several differences in the form of assistance to each BMT studied. Thus, several BMTs can be classified as a microfinance institution with an integrated approach."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Research abaout financing agreement by profit sharing systems in baitul maal wat tamwil was a normative juridical research ...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Datusila Yandi Sujiwo
"ABSTRAK
Di tengah-tengah kondisi perekonomian yang masih sangat memprihatinkan, kita selayaknya memang harus membangkitkan optimisme bahwa perekonomian kita masih dapat kita tingkatkan melalui pengembangan sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Pengalaman kita selama krisis dalam bentuk UMKM merupakan bagian terbesar dalam kegiatan ekonomi kerakyatan yang lebih dapat bertahan. Daya tahan UMKM tersebut tercipta karena mereka tidak banyak memiliki ketergantungan pada faktor eksternal, seperti hutang dalam valuta asing dan bahan baku impor dalam melakukan kegiatannya. Dengan keunggulan yang spesifik antara lain berupa kandungan lokal yang besar dalam kegiatan produksi, orientasi pemasaran di dalam negari dan harga yang terjangkau oleh konsumen, UMKM merupakan bagian yang sangat berarti dan pealing dalam perekonomian nasional. Dalam rangka itu, maka salah satu strategi pemulihan ekonomi nasional adalah memberdayakan UMKM yang harus didukung oleh semua pihak, pemerintah, swasta, maupun masyarakat.
Pemberdayaan UMKM tidak terlepas dari upaya mengatasi hambatan keterbatasan yang ada dalam UMKM itu sendiri, yaitu keterbatasan sumber daya finansial. Saya melihat BMT sebagai lembaga keuangan mikro yang mandiri dan didinikan atas swadaya masyarakat dapat menjadi alternatif lembaga keuangan non-bank yang strategis di lingkungan UMKM. Selain itu, BMT dengan konsep syariah yang sesuai dengan akar budaya mayoritas bangsa Indonesia dapat menjadi alternatif masyarakat yang selama ini alergi dengan sistem bunga."
2007
T18651
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurnia Asni Sari
"ABSTRAK

Gerakan ekonomi Islam di Indonesia sudah lama berkembang, tak terkecuali dalam bidang keuangan. Keberadaannya merupakan sebuah langkah jihad ekonomi dalam Islam. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana salah satu gerakan ekonomi Islam dalam bidang keuangan berkembang. Studi-studi sebelumnya melihat gerakan ekonomi Islam muncul dari bagaimana nilai-nilai Islam dijadikan pedoman dalam berwirausaha di level mikro, dan bagaimana aspek ekonomi berkembang dari wacana wirausaha Islam pada level meso. Sejalan dengan studi-studi di level meso, studi ini berargumen bahwa terdapat peran jaringan sosial dan nilai-nilai agama dalam mendorong kegiatan ekonomi. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode studi kasus terhadap Lembaga Keuangan Syariah BMT DT (Baitul Maal Wat Tamwil Daarut Tauhiid). Menggunakan perangkat konseptual institusi, jaringan sosial dan bingkai nilai agama (cognitive frame), hasil dari penelitian ini menunjukan bahwaadanya perubahan institusi yang mengakibatkan turunnya kinerja BMT DT, terutama pada turunnya jumlah mitra muamalah dan tingginya angka NPL, namun nasabah santri (santri karya, mitra muamalah dan alumni) masih mengalami peningkatan walaupun tidak cukup signifikan. Hal ini dikarenakan adanya jaringan sosial yang dibangun oleh Pimpinan Ponpes DT saat santri ini menjadi bagian dari Ponpes DT baik dalam pendaftaran atau perekrutan menjadi santri. Meskipun ada nasabah yang loyal, penurunan jumlah mitra muamalah yang cukup signifikan berdampak besar pada turunnya laba bersih BMT DT karena merupakan nasabah yang paling banyak melakukan pembiayaan daripada kategori nasabah lainnya.


ABSTRACT


The Islamic economic movement in Indonesia has long been developing, including in the financial sector. Its existence is a step in economic jihad in Islam. Therefore this study aims to see how one of the Islamic economic movements in the financial sector develops. Previous studies looked at economic movements arising from Islamic values needed in entrepreneurship at the micro level, and how the economic aspects developed from Islamic entrepreneurship discourse at the meso level. In line with studies at the meso level, studies on the role of social and religious values in driving economic activity. This study uses qualitative, with the study method of the Islamic Financial Institution BMT DT (Baitul Maal Wat Tamwil, Daarut Tauhiid). Using conceptual tools, social networks, and religious value frames (cognitive frames), the results of this study indicate that there are changes in performance that result in BMT DT, increasing the number of muamalah partners and increasing NPL numbers, but also santri (santri Karya, muamalah partners and alumni) still increasing Not significant enough improvement. This is because there is a social network established by the Head of the Islamic Boarding School at the time the santri became part of the Islamic Boarding School both in the registration or recruitment of students. Although there are loyal, a decrease in the number of muamalah partners which is quite significant has a big effect on low profits, BMT DT because it is the most widely financing of other income categories.

"
2019
T52906
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Anggraini
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menganalisis penerapan tata kelola koperasi dan tingkat
kesehatan Baitul Maal wat Tamwil. Metode yang digunakan adalah metode
kualitatif dengan pendekatan studi kasus di BMT Bersama Kita Berkah pada tahun
2014-2015. Hasil scorring indeks tata kelola koperasi dalam penelitian ini
menunjukan persentase penerapan prinsip transparansi di BMT BKB sebesar
88,87%; akuntabilitas sebesar 75%; responsibilitas sebesar 66,67%; independensi
sebesar 94,44%; dan kewajaran sebesar 70,83%. Sementara itu penilaian tingkat
kesehatan koperasi berdasarkan Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian
KUKM No. 07/Per/Dep.6/IV/2016 menghasilkan predikat cukup sehat untuk tahun
2014 dan 2015. Akan tetapi terjadi penurunan skor penilaian yaitu sebesar 76,36
pada tahun 2014 menjadi 72,86 pada tahun 2015 yang disebabkan oleh aspek
kualitas aktiva produktif, manajemen, efisiensi, likuiditas, dan kepatuhan prinsip
syariah.

ABSTRACT
This study aims to analyze the implementation of cooperatives governance and
level of health of Baitul Maal wat Tamwil. The method used is qualitative method
with case study approach in BMT Bersama Kita Berkah for the year 2014-2015.
Scorring results of cooperatives governance index in this study shows the
percentage of implementation of transparency in BMT BKB amounted to 88.87%;
accountability amounted to 75%; responsibility amounted to 66.67%;
independency amounted to 94.44%; and fairness amounted to 70.83%. While the
rating of the cooperative?s health under Regulation of Supervision Deputy Ministry
KUKM No. 07/Per/Dep.6/IV/2016 shows health enough predicate for the years
2014 and 2015. However, there is a decrease in the amount of assessment scores by
76.36 in 2014 to 72.86 in 2015 due to the quality of productive assets, management,
efficiency, liquidity, and compliance with Islamic principles."
2017
S66310
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>