Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kresna Hastiditto
Abstrak :
Riset Evaluasi program ini bertujuan untuk menganalisis aspek dampak dan faktor determinan penting dari program pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan dengan menggunakan metode Main Analytical Categories (MAC) dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). Metode MAC menggunakan 3 dimensi yakni Relevansi, Dampak, dan Keberlanjutan, sementara metode IKM menggunakan 3 dimensi yaitu Relevansi, Partisipasi, dan Dampak. Literatur terdahulu menunjukan bahwa program pemberdayaan masih cenderung memiliki masalah dalam pencapaian dampak sehingga perlu dielaborasi lebih lanjut faktor yang mempengaruhinya. Oleh karena itu, riset evaluasi ini dilakukan untuk menganalisis dampak dan keberlanjutan dari program ini untuk melihat kemampuan masyarakat secara mandiri melaksanakan kegiatan yang sudah dilatih melalui program ini. Hasil evaluasi ini menunjukan program sangat relevan dengan kebutuhan penerima manfaat, program juga sangat berdampak pada perbaikan kualitas hidup penerima manfaat dalam sejumlah hal. Namun, keberlanjutan program ini cenderung rendah karena kapasitas dan kemandirian penerima manfaat belum optimal. Konteks lokal politik desa juga rentan membuat program tidak berlanjut dengan baik, padahal program sudah mencoba mensinergikan bidang kesehatan dengan pemberdayaan ekonomi sebagai pilar pentingnya. Dalam penilaian IKM program ini masuk ke dalam kategori sangat baik dengan skor kepuasan masyarakat sebesar 4.2 dari skala 5. Partisipasi memberikan pengaruh yang lebih kuat pada variabel dampak dibandingkan relevansi. Hasil evaluasi secara konseptual menunjukan bahwa dampak dan juga keberlanjutan akan lebih optimal apabila partisipasi juga bisa ditingkatkan dengan desain pelibatan masyarakat yang lebih jelas. Pemetaan sosial yang akurat dalam intervensi program juga penting untuk mengelola tantangan-tantangan dari politik lokal desa terkait program. ......This research evaluation program aims to analyze the impacts and important determinant factors of health community empowerment programs through the Main Analytical Categories (MAC) and Community Satisfaction Index (CSI). MAC method uses three dimensions, such as Relevance, Impact, and Sustainability, while CSI uses Relevance, Participation, and Impact. Previous works of literature show that community empowerment programs are prone to have problems in impact achievement therefore the factors need to be elaborated further. In consequence, this evaluation research was carried out to analyze the impacts and sustainability of the program to identify the community's ability to independently carry out trained activities through the program. The result of the evaluation shows the program is very relevant to the beneficiaries' needs and has a significant impact on improving the wellbeing of beneficiaries in many ways. However, the sustainability of this program tends to be low as the capacity and independence of beneficiaries is not optimal. The local context of village politics is also prone to making the program not run well, even though the program has tried to synergize the health sector with economic empowerment as its fundamental pillar. In the CSI assessment, this program is in the very good category of 4.2 out of a scale 5 for community satisfaction. Participation has a stronger influence on the impact variable than relevance. The result of the conceptual evaluation shows that impact and sustainability will be more optimal if participation can also be increased with a clearer design for involvement of the community. Accurate social mapping in program interventions is also important for resolving challenges from local village politics related to the program.
2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lukman Nurul Hakim
Abstrak :
Penelitian evaluasi program ini bertujuan untuk menemukan model evaluasi yang mampu menjelaskan kaitan antara dampak dan keberlanjutan program CSR dengan menggunakan kombinasi metode evaluasi Main Analytical Categories (MAC) dan Social Return On Investment (SROI). Studi sebelumnya menunjukkan kecenderungan implementasi program CSR perusahaan yang diharuskan memberikan dampak secara signifikan. Sementara, program yang bersifat pemberdayaan pada perusahaan ekstraktif masih sulit menghasilkan dampak dan keberlanjutan secara optimal karena minimnya upaya metode evaluasi. Fokus penelitian ini ingin melihat konsep pemberdayaan masyarakat sebagai karakteristik program CSR. Dibutuhkan studi evaluasi terhadap program Desa Mandiri Energi (DME) menggunakan model Main Analytical Categories untuk melihat konsep dampak dan keberlanjutan menjadi fokus keberhasilan program. Selain itu, untuk menghitung monetisasi dampak program menggunakan model pengukuran SROI melalui studi wawancara mendalam. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa program sangat baik dalam hal relevansi, efektivitas, efisiensi, dampak, dan keberlanjutan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti penyadaran manfaat potensi biogas, pemberian kapasitas manajemen sapi perah, serta pemberian wewenang masyarakat terhadap pengelolaan program. Pengelolaan program menunjukkan keberhasilan terhadap dampak dan keberlanjutan, namun replikabilitas program masih perlu dimaksimalkan. Program menghasilkan rasio nilai dampak sebesar Rp. 1:4.43, dari setiap Rp. 1,- nilai investasi yang menghasilkan Rp. 4,43,- dampak sosial program. Hasil keberhasilan program dipengaruhi oleh perencanaan dan pendampingan program yang mampu memproduksi input secara efektif dan efisien serta kesadaran kolektif penerima manfaat dalam mencapai modal sosial masyarakat. ......This program evaluation research aims to find an evaluation model that is able to explain the link between the impact and sustainability of CSR programs by using a combination of Main Analytical Categories (MAC) and Social Return On Investment (SROI) evaluation methods. Previous studies have shown a tendency for the implementation of corporate social responsibility programs to have a significant impact. Meanwhile, programs that are empowering in extractive companies are still difficult to produce optimal impact and sustainability due to the lack of evaluation method efforts. The focus of this research looks at the concept of community empowerment as a characteristic of the CSR program. An evaluation study of the DME (Energy Independent Village) program is needed using the Main Analytical Categories model to see the concept of impact and sustainability, which is the focus of the program's success. In addition, to calculate the impact monetization of the program using the SROI measurement model through in-depth interview studies. The evaluation results show that the program is very good in terms of relevance, effectiveness, efficiency, impact, and sustainability which is influenced by several factors such as awareness of the potential benefits of biogas, provision of capacity to manage dairy cows, and granting of community authority over program management. Program management has demonstrated success in terms of impact and sustainability, but program replication still needs to be maximized. The program produces an impact value ratio of Rp. 1:4.43, from every Rp. 1, - investment value that generates Rp. 4.43,- the social impact of the program. The program's success results are influenced by program planning and assistance that is able to produce inputs effectively and efficiently as well as the collective awareness of beneficiaries in achieving community social capital.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Andhika Prayugha
Abstrak :
Studi evaluasi ini bertujuan memberikan model evaluasi program CSR yang lebih komprehensif mengukur capaian fungsi community development dan community relation secara seimbang. Literatur dalam evaluasi program CSR lebih cenderung fokus pada aspek Community Development dan kurang melihat dampak program pada aspek relasi antara perusahaan dengan komunitas. Program pemberdayaan pariwisata berbasis komunitas ini merupakan CSR PT Tirta Investama-Lido di Desa Ciburuy yang mulai dilaksanakan pada 2019 lalu. Studi ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam, observasi, dan survei sebagai data pelengkap. Metode evaluasi yang digunakan adalah kombinasi metode Main Analytical Categories, SWOT untuk mengukur capaian fungsi Community Development, dan pengukuran relasi untuk menilai capaian fungsi Community Relation. Hasil studi ini menunjukan bahwa aspek relevansi lebih menonjol dibandingkan aspek lainnya seperti efektivitas, dampak, dan keberlanjutan. Analisis SWOT memperlihatkan kekuatan pada SDA dan SDM yang cukup banyak dan menghimpuni, akan tetapi masih perlu dioptimalkan dari segi kualitas sungai dan SDM yang perlu di kembangkan. Kinerja program yang cukup baik berdampak pada relasi yang cukup harmonis antara perusahaan dengan komunitas. Hal ini bisa dilihat dari komunikasi, kerjasama, dan pengakuan dari masyarakat/komunitas yang berujung positif. Dengan demikian kinerja dan dampak program pada aspek Community Development terlihat sejalan dengan dampak program pada aspek Community Relation. ......This evaluation study aims to provide a more comprehensive CSR program evaluation model to measure the achievement of the community development and community relations functions in a balanced way. The literature in the evaluation of CSR programs tends to more focus on aspects of Community Development and less on the impact of programs on aspects of the relationship between the company and the community. This community-based tourism empowerment program is a CSR of PT Tirta Investama-Lido in Ciburuy Village which was started in 2019. This study uses a qualitative method with data collection techniques in-depth interviews, observations, and surveys as complementary data. The evaluation method used is a combination of the Main Analytical Categories, SWOT is to measure the achievement of the Community Development, and relationship measurement is to assess the achievement of the Community Relations. The results of this study indicate that the relevance aspect is more prominent than other aspects such as effectiveness, impact, and sustainability. The SWOT analysis shows that the strength of natural resources and human resources is quite large and adequate, but still needs to be optimized in terms of river quality and human resources that need to be developed. The program's good performance has an impact on quite harmonious relations between the company and the community. This can be seen from the communication, cooperation, and recognition from the community/community that lead to positive results. Thus the performance and impact of the program on the Community Development are seen to be in line with the program's impact on the Community Relations.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fithrina Nur Rahmadanty Putri
Abstrak :
Riset ini bertujuan untuk memberikan kebaruan substansi dan metode evaluasi dalam mengevaluasi program CSR pendidikan berkarakteristik capacity building yang masih jarang dilakukan perusahaan. Studi sejenis menunjukkan kecenderungan evaluasi sampai ke level output. Sementara dampak kurang optimal karena minimnya pengalaman perusahaan dan belum adanya metode yang valid dan reliabel untuk mengukur dampak dari program tersebut. Riset evaluasi ini bertujuan untuk menilai keberhasilan program SOBAT (Sekolah Binaan United Tractors) dari sisi penerima manfaat dengan menggunakan Main Analytical Categories dan Capacity building yang pembuktian dampaknya dilakukan secara partisipatif menggunakan Social Return On Investment. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa hasil program sudah sangat sesuai ditinjau dari dimensi relevansi, dampak, keberlanjutan, dan replikabilitas. Model pengelolaan program dari sisi efektivitas sudah sangat sesuai, namun efisiensi program masih perlu dimaksimalkan. SOBAT berhasil menciptakan dampak berupa capacity building dalam level organisasi dan individu untuk mencapai keberlanjutan. Keberhasilan program dibuktikan melalui analisis SROI dengan rasio nilai dampak investasi sosial sebesar Rp 7.09 : 1 yang memberikan timbal balik positif sebagai investasi dampak. Hasil keseluruhan memperlihatkan bahwa keberhasilan program dipengaruhi oleh karakteristik penerima manfaat yang memiliki kesadaran untuk mencapai perubahan positif secara kolektif. ......This research aims to provide new substance and evaluation methods for evaluating the capacity-building characteristic of educational CSR programs that are still rarely carried out by companies. Similar studies show a tendency for evaluation to reach the output level. Meanwhile, the impact is less than optimal due to the lack of company experience and the absence of a valid and reliable method to measure the program's impact. This evaluation research aims to assess the success of the SOBAT (Sekolah Binaan United Tractors) program from the beneficiary perspective using Main Analytical Categories and Capacity building analysis and terminated by Social Return On Investment to prove impact value. The evaluation results show that the program results are very appropriate in relevance, impact, sustainability, and replicability. The program management model in terms of effectiveness is very appropriate, but program efficiency still needs to be maximized. SOBAT has succeeded in creating an impact in capacity building at the organizational and individual levels to achieve sustainability. The program's success is proven through an SROI analysis with a social investment impact value ratio of Rp 7.09: 1, which provides positive returns as an impact investment. The overall results show that the program's success is influenced by the characteristics of the beneficiaries who have the awareness to achieve positive change collectively.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Brahman Sudjana
Abstrak :
Penelitian riset ini bertujuan untuk melakukan evaluasi sumatif yang komprehensif terhadap pelaksanaan program Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di wilayah Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok dengan penggunaan e-kelurahan yang dilihat dari relevansi, efektivitas, dan dampak program. Secara spesifik penelitian ini ingin melihat keberhasilan program dalam meningatkan kapasitas aparatur kelurahan dengan menggunakan analisis main analytical categories, capacity building dan isomorfisme. Penelitian-penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa pelayanan publik yang baik akan berdampak pada kualitas kehidupan masyarakatnya. Pelayanan publik disini meliputi hak dari setiap masyarakat atas suatu barang, jasa dan atau pelayanan administrasi yang terkait dengan kepentingan publik. Peneliti tidak sepenuhnya setuju dengan penelitian sebelumnya, menurut peneliti pembahasan pada pelayanan PATEN ini, masih belum banyak yang melihat pada proses berjalannya dari pelayanan, namun peneliti juga tetap akan melihat bagaimana dampaknya, karena program e- kelurahan adalah program pertama yang ada di kecamatan Kota Depok. Pada program e- kelurahan ini juga belum ada evaluasi secara komprehensif dari penyelenggara program dan studi sebelumnya pada wilayah kecamatan Pancoran Mas. Evaluasi ini menggunakan main analytical categories untuk menganalisis bagaimana program dari perencanaan, proses, output dan keberlanjutannya. Analisis capacity building dan isomorfisme dan metode main analytical categories dapat menjelaskan pengembangan kemampuan pegawai dalam menggunakan program e-kelurahan sehinga dapat mencapai tujuan dari program yaitu pelayanan administrasi yang efisien dan efektif. Selain itu juga dapat membantu untuk menganalisis respon bentuk dari kelurahan sebagai penerima manfaat pada penyelenggara program e-kelurahan atau kecamatan di wilayah kecamatan Pancoran Mas Kota Depok. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kekuatan program ada pada output dan dampak karena pelayanan administrasi menjadi lebih efisien dan efektif. Meskipun demikian, proses berjalannya program masih belum maksimal karena tidak adanya monitoring, koordinasi lebih lanjut dan tidak adanya penetapan indikator yang jelas tentang keberhasilan program, yang menghasilkan pencapaian yang baik dari output saja, namun untuk prosesnya masih perlu dikembangkan lagi. ......This research study aims to carry out a comprehensive sumatitive evaluation of the implementation of the District Integrated Administrative Services (PATEN) program in the Pancoran Mas District area of Depok City with the use of e-kelurahan as seen from the relevance, effectiveness, impact, efficiency and sustainability of the program. Specifically, this research wants to see the success of the program in increasing the capacity of village apparatus by using analysis of main analytical categories, capacity building and isomorphism. Previous studies have stated that good public services will have an impact on the quality of life of the people. Public services here include the rights of every community over goods, services and/or administrative services related to the public interest. Researchers didn’t fully agree with previous research, according to researchers discussing PATEN services, not many have seen the running process of the service, but researchers will also see what the impact will be, because the e-kelurahan is the first program in Depok City sub-district. In this e-kelurahan there has also been no comprehensive evaluation from program organizers and previous studies in the Pancoran Mas sub-district area. This evaluation uses the main analytical categories to analyze how the program is planned, process, output and sustainability. Analysis of capacity building and isomorphism and the main analytical categories method can explain the development of employee capabilities in using the e-kelurahan program so that the objectives of the program can be achieved, namely efficient and effective administrative services. In addition, it can also help to analyze the response form of the village as a beneficiary of the e-kelurahan or sub- district program administrators in the Pancoran Mas sub-district, Depok City. The results of the evaluation show that the program's strength lies in its output and impact because administrative services have become more efficient and effective. Even so, the process of running the program is still not optimal because there is no monitoring, coordination and there is no setting clear indicators of program, which results in good achievement of the output alone, but the process still needs to be developed.
2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alexander Ryusandi Pratama
Abstrak :
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Kementerian Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Republik Indonesia mengembangkan Program Adiwiyata untuk mendorong Perubahan dan Dampak Sosial yang mendukung pembangunan berkelanjutan. Dalam pelaksanaannya, program Adiwiyata masih terkendala dengan perbedaan pandangan terkait definisi masalah. Perbedaan pandangan ini membuat tiap sekolah memiliki implementasi yang berbeda-beda dan dapat membuat program kurang berjalan efektif dalam mencapai tujuannya. Studi evaluasi ini bertujuan untuk mencari tahu keberhasilan program Adiwiyata dalam membuat transformasi sosial khususnya dalam lingkungan sekolah. Evaluasi ini akan menggunakan Main Analytical Categories, terutama relevansi dalam membuat kerangka model evaluasi untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif tentang perencanaan dan pelaksanaan program apakah sudah berjalan sesuai dengan tujuannya sebagai kerangka kerja yang akan dilakukan dan diterapkan dalam metode Soft Systems Methodology. Evaluasi ini dilakukan di SDN Sukasari 6, Babakan, Kec. Tangerang, Kota Tangerang, Banten menggunakan wawancara mendalam, analisis dokumen, dan observasi. ......The Ministry of Environment and Forestry (KLHK) and the Ministry of Education, Culture, Research and Technology (Kemendikbud Ristek) of the Republic of Indonesia developed the Adiwiyata Program to encourage Societal Change and Impact for sustainable development. In its implementation, the Adiwiyata program is still constrained by different views on the definition of the problem. This difference in views makes each school have different implementations and could make the program less effective in achieving its goal. This evaluation aims to find out the success of the Adiwiyata program in making a social impact, especially in the school environment. This evaluation will use the Main Analytical Categories, especially impact in making the evaluation model framework to get a comprehensive picture of the planning and implementation of the program. This evaluation also evaluates whether the Adiwiyata program has been running according to its objectives as a framework to be carried out and applied using Soft Systems Methodology. This evaluation was conducted in SDN Sukasari 6 Babakan, Subdistrict Tangerang, Tangerang City, Banten using in-depth interviews, document analysis, and observation.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sinan Vidi Lazuardi
Abstrak :
Riset evaluasi ini bertujuan memberikan kebaruan model metode evaluasi yang komprehensif dan integratif dalam evaluasi program CSR sebagai bagian dari praktik Ekonomi Sirkuler. Metode evaluasi CSR sebagai bagian dari praktik ekonomi sirkuler masih cenderung beragam, terlalu dominan pada dimensi ekonomi, dan belum mengukur keseimbangan siklus nilai sosial, lingkungan dan ekonomi. Dalam studi evaluasi ini, penulis mengkombinasikan metode Main Analytical Categories, SROI untuk monetisasi nilai dampak, dan IRIS+ untuk mengukur kontribusi program kepada SDGs, sebagai tawaran baru metode yang akomodatif bagi program dengan karakteristik seperti ekonomi sirkuler. Penelitian ini memiliki argumentasi bahwa Ekonomi Sirkular sebagai bagian CSV juga memiliki dampak societal sehingga peneliti juga melihat aspek-aspek capacity building yang terjadi kepada penerima manfaat program tersebut. Studi ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam Hasil analisis MAC menunjukkan bahwa program sudah relevan tetapi belum optimal dalam aspek dampak dan keberlanjutan. Nilai SROI masih relatif rendah karena stakeholder yang terbatas dan program tidak banyak menghasilkan dampak tangible. Analisis IRIS+ menunjukkan bahwa program telah berkontribusi cukup optimal terhadap SDGs nomor 12. Model evaluasi ini selanjutnya dapat dikembangkan sebagai acuan yang akomodatif untuk mengevaluasi program CSR dengan konsep ekonomi sirkuler yang mengintegrasikan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan serta capaian terhadap SDGS ...... This research evaluation aims to propose a new model of evaluation methods that are comprehensive and integrative in evaluating CSR programs as part of circular economy practices. Methods of evaluating CSR programs with the goal of the circular economy are still dominant in the economic dimension, they do not calculate the balance of the cycle of social, environmental, and economic value. This evaluation uses a combination of methods consisting of Main Analytical Categories, SROI for monetization on impact value, and IRIS+ to calculate the contribution of the CSR program to SDGs, as an offer to methods that accommodative to the CSR program that has characteristics like circular economy. This research also argues circular economy as part of CSR has societal impact that this research aims to see capacity-building aspects on beneficiaries from the CSR program. This study uses a qualitative method with the in-depth interview as data collecting method. The result of MAC analysis shows that the program is relevant, but it is not optimal on impact and sustainability variables. SROI value is still low because of the limitation of stakeholders and not many tangible impacts from the program. IRIS+ analysis shows a result that the CSR program has an optimal contribution to SDGs number 12. This evaluation model for the future research can be developed as a reference that accommodative to evaluate CSR programs with circular economy concepts that integrate social, economic, and environmental impact. Also, this evaluation model can be used as a reference to see the contribution to SDGs achievement.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Ananda
Abstrak :
Studi ini merupakan evaluasi sumatif terhadap Program Pemberdayaan Alternatif (Dayatif) Badan Narkotika Nasional Kabupaten Sukabumi. Berdasarkan studi-studi yang telah ada sebelumnya, evaluasi program masih diperlukan untuk menganalisis lebih lanjut kekurangan yang ada dan juga untuk meningkatkan kualitas program yang akan diadakan selanjutnya. Adanya Program Dayatif ini dapat membantu para mantan narapidana kasus narkoba untuk kembali mendapatkan pekerjaan, dan tidak kembali terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba. Evaluasi ini dilakukan menggunakan model evaluasi Main Analytical Categories yang menganalisis Relevansi, Efektivitas, serta Dampak yang dirasakan bagi para penerima program, serta analisis capacity building Program Pemberdayaan Alternatif (Dayatif). Hasil penelitian evaluasi ini menunjukkan bahwa konsep capacity building dapat dinilai dari dimensi pengetahuan, serta keterampilan. Berdasarkan hasil penelitian, dimensi keterampilan masih perlu ditingkatkan lagi sebagai tujuan utama dalam program pemberdayaan. Selain itu, hasil analisis Main Analytical Categories juga menunjukkan bahwa Program Dayatif BNNK Sukabumi masih memiliki kekurangan dalam aspek relevansi, efektivitas yang disebabkan oleh kegiatan atau pekerjaan yang disediakan pada program pemberdayaan yang belum sesuai dengan kebutuhan masing-masing penerima program. ......This study is a summative evaluation of the Alternative Empowerment Program of the National Narcotics Agency (BNN) of Sukabumi Regency. Based on previous studies, program evaluation is still needed to further analyze existing deficiencies and also to improve the quality of programs that will be held in the future. The existence of this Dayatif Program can help ex-convicts of drug cases to get back to work, and not to fall back into drug abuse. This evaluation was carried out using the Main Analytical Categories evaluation model which analyzed the relevance, effectiveness, and perceived impact of beneficiaries, as well as an analysis of the capacity building of the Alternative Empowerment (Dayatif) Program. The results of this evaluation study indicate that the concept of capacity building can be assessed from the dimensions of process, knowledge, and skills. Based on the results of the study, the skill dimension still needs to be improved as the main goal in the empowerment program. In addition, the results of the Main Analytical Categories analysis also show that the Dayatif Program of BNNK Sukabumi still has shortcomings in the aspect of relevance and effectiveness caused by the activities or work provided in the empowerment program that are not in accordance with the needs of each beneficiaries.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nova Sabrina Chadijah
Abstrak :
Studi ini mengevaluasi keberlanjutan program Peace Village oleh Wahid Foundation dalam memberdayakan masyarakat khususnya perempuan pada aspek sosial-ekonomi di Desa Pengasinan. Studi sebelumnya menjelaskan tantangan pada keberlanjutan program pemberdayaan yang dilakukan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) terutama pada rendahnya partisipasi dan peningkatan kapasitas penerima manfaat. Oleh karenanya, model evaluasi ini mengkombinasikan bentuk alat analisis seperti Main Analytical Categories untuk melihat proses implementasi dan keberhasilan program yang sesuai rencana awal; analisis SWOT untuk melihat tata kelola program dengan memberikan strategi yang lebih baik; serta analisis partisipasi dan capacity building sebagai alat analisis pendukung untuk melihat proses dan dampak yang berimplikasi pada keberlanjutan program itu sendiri. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kekuatan program ada pada sumber daya dan desain program dimana perencanaannya sudah sangat baik dan relevan dengan penerima manfaat. Namun, efektivitas, dampak, keberlanjutan, dan replikabilitas program masih menunjukkan hasil yang belum optimal. Partisipasi yang bersifat eventual dan capacity building yang terbatas menunjukan program belum memenuhi parameter program pemberdayaan yang berkelanjutan. Kurangnya keterlibatan dari Pemerintahan Desa dan ketidaktepatan penerapan program pada konteks sosial masyarakat yang ada juga menjadi hambatan utama pada efektivitas implementasi program. Kegiatan pada program Peace Village masih menekankan output sebagai hasil akhir dari program dibandingkan outcome. Dengan demikian, evaluasi program serupa perlu mengakomodasi dampak yang membahas outcome seperti modal sosial untuk melihat keberlanjutan program pemberdayaan yang ada. ......This study evaluates the sustainability of the Peace Village by Wahid Foundation In community development, especially women in the socio-economic aspects of the Pengasinan Village. The previous research explained the challenges to the sustainability of empowerment programs carried out by Non-Governmental Organizations (NGOs), especially the low participation and capacity building of beneficiaries. Therefore, this evaluation model combines the form of analytical tools such as Main Analytical Categories to see the implementation process and the success of the program according to the initial plan; SWOT analysis to see program governance by providing better strategies; as well as participation analysis and capacity building as a supporting analysis tool to see the processes and impacts that have implications for the sustainability of the program itself. The evaluation results show that the program's strength is in the resources and program design where the planning is very good and relevant to the beneficiaries. However, the effectiveness, impact, sustainability, and replicability of the program still show results that are not optimal. Eventual participation and capacity building show that the program has not met the parameters of a sustainable empowerment program. The lack of involvement from the Village Government and the inaccuracy of implementing the program in the existing social context of the community are also significant obstacles to the effectiveness of program implementation. Activities in the Peace Village still emphasize output as the final result of the program rather than the outcome. Thus, evaluation of similar programs needs to accommodate impacts that discuss outcomes such as social capital to see the sustainability of existing empowerment programs.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Satrio Abiyyu Putro
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap program pemberdayaan penanaman tanaman hidroponik yang dilakukan oleh PT. Hankook Indonesia untuk memajukan Desa Cicau dalam bidang lingkungan, serta menambah pemasukan ekonomi masyarakat desa dengan memberikan pelatihan dalam menanam, merawat, hingga mendistribusikan tanaman hidroponik. Metode penelitian menggunakan kerangka evaluasi berupa Main Analytical Categories dengan menggunakan empat variabel yaitu relevansi, efektivitas, dampak, serta keberlanjutan dan metode penelitian kualitatif, yaitu melalui wawancara mendalam dan observasi. Sebagai tambahan, peneliti juga menganalisis aspek partisipasi. Hasil Penelitian menunjukkan, pada aspek relevansi, program pelatihan penanaman tanaman hidroponik dianggap peneliti cukup relevan karena memberikan program lingkungan dan ekonomi berdasarkan karakteristik penerima program dan karakteristik geografis Desa Cicau. Dari aspek efektivitas, program dinilai kurang efektif karena belum mencapai salah satu tujuan program yang diharapkan yaitu memberdayakan masyarakat secara ekonomi. Dari aspek dampak, program dinilai mampu memberikan dampak kepada penerima program berupa peningkatan kesadaran lingkungan, perbaikan gizi dan peningkatan solidaritas kelompok. Selain itu, pihak perusahaan pun mendapatkan dampak berupa teciptanya hubungan yang baik dengan masyarakat setempat. Dari aspek keberlanjutan, program dinilai tidak berkelanjutan karena penerima program tidak dapat melanjutkan kegiatan pemberdayaan selepas tidak lagi dilakukan pembimbingan oleh pihak perusahaan yang diakibatkan oleh faktor eksternal yaitu adanya pandemi Covid-19. ......This study aims to evaluate the assisted village program conducted by PT. Hankook Indonesia as a form of corporate social responsibility. The program provided is in the form of an environmental reforestation program which at the same time provides economic empowerment. This program aims to advance Cicau Village in the environmental field, as well as increase the economic income of the village community by providing training in processing manufactured goods. The research method uses an evaluation framework in the form of Main analytical categories and qualitative and qualitative research methods, namely through in-depth interviews and observations. Main Analytical Categories themselves are used to evaluate the program by looking at the suitability of the program's achievements and objectives on the variables of relevance, effectiveness, impact, and program sustainability. These four variables are used because they are considered to represent program performance to be assessed as a whole. In addition, researchers will also analyze the program using aspects of participation. The results showed that, in terms of relevance, the hydroponic plant planting training program was considered by researchers to be quite relevant because it provided environmental and economic programs based on the characteristics of the program recipients and the geographical characteristics of Cicau Village. From the aspect of effectiveness, the program is considered less effective because it has not achieved one of the expected program objectives, namely empowering the community economically. From the aspect of impact, the program is considered capable of having an impact on program recipients in the form of increasing environmental awareness, improving nutrition and increasing group solidarity. In addition, the company also gets an impact in the form of establishing a good relationship with the local community. From the sustainability aspect, the program is considered unsustainable because program recipients cannot continue empowerment activities after no longer providing mentoring by the company. The discontinue itself, caused by Covid-19 Pandemic.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>