Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Emanuel Taru Guritna
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Sita Wibowo
"Seiring dengan terus berkembangnya lingkungan yang dinamis, organisasi seringkali dihadapkan dengan kepentingan untuk melakukan perubahan baik pada stategi, struktur, proses, dan budaya. Salah satu faktor kesiapan terhadap perubahan antara lain dapat dilihat dari karakteristik individu. Karakteristik individu salah satunya dapat dilihat dari makna kerja pada individu. Hal ini disebabkan karena kerja dapat memberikan makna penting bagi individu. Penelitian korelasional dan noneksperimental ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara makna kerja dengan kesiapan individu terhadap perubahan organisasi terhadap karyawan badan usaha milik negara (N=176) yang sudah bekerja minimal 2 tahun. Penelitian dilakukan dengan menggunakan skala sikap untuk mengukur makna kerja dan kesiapan individu terhadap perubahan organisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara makna kerja dengan kesiapan individu terhadap perubahan organisasi dengan indeks korelasi (r) sebesar 0.549 serta skor signifikansi sebesar 0.000 (signifikan pada p<0.01). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa seseorang yang memiliki nilai makna kerja yang tinggi maka ia akan lebih siap terhadap perubahan organisasi dibandingkan dengan seseorang yang memiliki nilai makna kerja rendah.

Along with the continued development of a dynamic environment, organizations are often faced with the interest to make good changes in strategy, structure, processes, and culture. A number of factors of readiness to change can be seen from the characteristics of the individual. Individual characteristics of one of them can be seen from the meaning of the work on the individual. This is because the work can provide an important meaning for the individual, so that organizational change can affect the meaning of the work on the individual. Correlational and nonexperimental research was conducted to determine the relationship between meaning of work with individual readiness to change the organization of public sector companies employees (N = 176) who have worked at least for a minimum of 2 years. The study was conducted by using an attitude scale to measure the meaning of work and readiness of individuals to organizational change. The results showed that there are positive and significant relationship between the meaning of work and individual readiness for organizational change with the index of correlation (r) is 0.549 as well as the significance score of 0.000 (significant at p<0.01). From these results, it can be concluded someone who has a high value of work meaning will be more ready to organizational change than someone who has a low value of work meaning.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Setyowati
"Penelitian ini bertujuan untuk memperluas pemahaman mengenai peran makna kerja terhadap peningkatan task performance individu. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa korelasi antara makna kerja dan task performance memiliki besaran pengaruh yang bervariasi. Penelitian ini menguji peranan persepsi dukungan atasan sebagai moderator dengan mengacu kepada Job Characteristics Model. Hipotesis penelitian yang diajukan adalah persepsi dukungan atasan memoderasi hubungan makna kerja dan task performance. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan non-eskperimental. Pengambilan sampel dilakukan melalui teknik accidental sampling. Partisipan penelitian berjumlah 251 orang PNS yang berlokasi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi dukungan atasan memoderasi hubungan makna kerja dengan kinerja. Individu yang memandang pekerjaannya bermakna dan pada saat yang bersamaan mempersepsikan dukungan atasan yang tinggi, memiliki kinerja yang lebih tinggi dibandingkan individu yang memandang pekerjaannya bermakna dan mempersepsikan dukungan atasan yang rendah. Hasil penelitian ini menekankan bahwa pentingnya peningkatan dukungan atasan untuk memperkuat pengaruh makna kerja terhadap task performance. Implikasi praktis yang utama dari hasil ini adalah untuk dapat meningkatkan task performance pada individu yang memandang pekerjaannya bermakna, perlu untuk meningkatkan dukungan atasan baik dari sisi atasan, bawahan, maupun organisasi.

This study has aimed to broaden the understanding of the meaning of work in increasing individual task performance. Previous research has shown that the correlation between the meaning of work and task performance has varying degrees of influence. This study examines the perceived role of supervisor support as a moderator by referring to the Job Characteristics Model. The research hypothesis proposed is that the perception of supervior support moderates the relationship between the meaning of work and task performance. This study uses a quantitative method with a non-experimental approach. Sampling was done through accidental sampling technique. The research participants were 251 civil servants located in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi. The results showed that the perception of supervisor support moderated the relationship between the meaning of work and performance. Individuals who perceive their work as meaningful and at the same time perceive high supervisor support have higher performance than individuals who perceive their work as meaningful and perceive low supervisor support. The results of this study emphasize the importance of increasing supervisors' support to strengthen the effect of work meaning on task performance. The main practical implication of this result is that in order to improve task performance in individuals who see their work as meaningful, it is necessary to increase supervisors' support from the supervisor, subordinate, and organizational sides."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Januar J. Rasyid
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1987
S2147
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mokhammad Bagas Al Ghifari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara empowering leadership dan harmonious passion pada karyawan di industri kreatif. Selain itu, peneliti juga menambahkan variabel makna kerja sebagai mediator dari hubungan empowering leadership dan harmonious passion. Dalam ranah industri kreatif, passion memegang peranan penting sebagai sesuatu yang dapat memengaruhi kreativitas seseorang.
Penelitian sebelumnya menemukan bahwa terdapat hubungan antara empowering leadership dan harmonious passion, tetapi belum ada penelitian yang dilakukan di ranah industri kreatif. Penelitian ini bersifat korelasional dengan menggunakan sampel pada pekerja di industri kreatif yang sudah memiliki masa kerja selama minimal satu tahun di tempat saat ini bekerja (N = 145). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain; Passion Scale, alat ukur empowering leadership dan alat ukur work meaningfulness.
Hasil analisis mediasi menunjukkan bahwa terdapat efek tidak langsung antara empowering leadership terhadap harmonious passion melalui makna kerja (ab = 0,19, p < 0,05), dan terdapat efek langsung antara empowering leadership terhadap harmonious passion (c = 0,15, p < 0,05) yang signifikan. Dapat disimpulkan bahwa makna kerja memediasi secara parsial hubungan antara empowering leadership dan harmonious passion.

This research aim to explain the relationship between empowering leadership and harmonious passion on employees in creative industry. Furthermore, in this study, we also add work meaningfulness as the mediator in the relationship between empowering leadership and harmonious passion. In creative industry, passion takes an important role as the antecedent of creativity.
In the past study, researcher has found that there is a correlation between empowering leadership and harmonious passion but there is no research that already studied this relationship in the creative industry context. This is a correlational study with workers in creative industry that already been working in the current company for at least one year (N = 145). Instruments used in this study among others are Passion Scale, Empowering Leadership Scale, and Work Meaningfulness Scale.
The result of the mediation analysis has shown a significant indirect effect between empowering leadership and harmonious passion through work meaningfulness (ab = 0,19, p < 0,05), and also there is a significant direct effect between empowering leadership to harmonious passion (c = 0,15, p < 0,05). It can be concluded that work meaningfulness partially mediates the relationship between empowering leadership and harmonious passion on employees in creative industry.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zessario Dhilliandirsa
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran harmonious work passion sebagai mediator pada hubungan antara makna kerja dan kinerja. Penelitian ini menggunakan Self-determination Theory sebagai teori yang menjelaskan bagaimana karyawan yang merasa pekerjaannya bermakna karena pekerjaan tersebut memberikan dampak pada masyarakat akan memenuhi kebutuhan dasar psikologis berupa peningkatan kompetensi, keterhubungan dengan orang lain, dan otonomi, sehingga karyawan menampilkan kinerja yang baik. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 296 Pegawai Negeri Sipil di Kota Serang Provinsi Banten. Kinerja diukur dengan menggunakan skala “Individual Work Performance” yang telah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia oleh Ramdani (2018), makna kerja diukur dengan alat ukur “Inventori Kebermaknaan Kerja” yang diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia dari alat ukur meaningful work Steger (2012), dan Harmonious Passion diukur menggunakan ”The Passion Scale” dari Vallerand, dkk (2003) yang telah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia oleh Diani (2018). Hasil penelitian menunjukkan harmonious work passion memediasi hubungan makna kerja dan kinerja. Artinya karyawan yang merasa pekerjaannya bermakna, akan lebih bersemangat dan passionate dalam pekerjaannya dan nantinya akan menampilkan kinerja yang baik.

This study aims to examine the role of harmonious work passion as a mediator in the relationship between the work meaningfulness and performance. This study uses Self-determination Theory as the framework theory that explains how employees who feel their work is meaningful for themselves and others will fulfill the basic psychological needs of competence, autonomy, and relatedness, and in turn will increase their work performance. The research participants in this study are 296 Civil Servants in Serang City, Banten Province. Performance is measured using the "Individual Work Performance" scale which has been adapted into Indonesian by Ramdani (2018), the meaningful work is measured by the "Work Meaningfulness Inventory" which has been adapted into Indonesian from the meaningful work measuring tool Steger (2012), and Harmonious Passion is measured using “The Passion Scale” from Vallerand, dkk (2003) which has been adapted into Indonesian by Diani (2018). The results of the study show that harmonious work passion mediates the relationship between meaningful work and performance. This means that employees who feel their work is meaningful, will be more enthusiastic and passionate in their work harmoniously and will later display good performance.  "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library