Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sum, Sansulung John
Yogyakarta : Gradien , 2006
658.409 SUM a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rhenald Kasali
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2017
658.401 RHE d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Luh Putu Dian Yunita Sari
"

Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang paling banyak dialami oleh lansia di Indonesia. Hal ini didukung dengan fenomena bahwa masih banyak lansia hipertensi yang tekanan darahnya belum terkontrol walaupun sudah minum obat antihipertensi. Pendekatan non farmakologis diperlukan sebagai pendamping medikasi. Program “Langkah Mandiri” (Lansia Gesit, Kuat, Aktif, dan Harmoni dalam Manajemen Diri Hipertensi) yang didukung dengan inovasi berbasis web “SI-Langkah Mandiri” (Sistem Informasi Lansia Gesit, Kuat, Aktif, dan Harmoni dalam Manajemen Diri Hipertensi), diharapkan mampu meningkatkan manajemen diri lansia hipertensi dan keluarga sehingga tekanan darah mampu terkontrol secara optimal serta berkesinambungan. Program ini diberikan pada 86 orang yang tergabung dalam kelompok lansia hipertensi dan 10 keluarga dengan lansia hipertensi. Intervensi yang ditawarkan dalam program ini adalah edukasi dengan pendekatan stimulation game, relaksasi otot progresif, pijat kaki dengan minyak pijat lavender dan musik relaksasi, imajinasi terbimbing dan latihan fisik orhiba. Beberapa intervensi ini kemudian dikemas ke dalam program berbasis web “SI-Langkah Mandiri” dengan harapan terjaga sustainibilitasnya. Hasil yang didapatkan adalah terjadi peningkatan yang signifikan pada skor tingkat pengetahuan hipertensi dan manajemen diri hipertensi. Selain itu, terjadi penurunan yang signifikan pada rerata nilai tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, denyut nadi dan indeks massa tubuh. Program inovasi keperawatan sebagai pendamping obat antihipertensi yang didukung dengan pendekatan teknologi mampu mengoptimalkan perawatan diri lansia dengan penyakit kronis, khususnya hipertensi.


Hypertension is one of non-communicable disease that is most commonly experienced by the older people in Indonesia. This is supported by the phenomenon that there are still many hypertensive older people whose blood pressure has not been controlled despite taking antihypertensive medication. A pharmacological approach is needed as a companion for medication. The “Langkah Mandiri” Program (Lansia Gesit, Kuat, Aktif, dan Harmoni dalam Manajemen Diri Hipertensi) supported by the innovative web-based program named “SI-Langkah Mandiri” (Sistem Informasi Lansia Gesit, Kuat, Aktif, dan Harmoni dalam Manajemen Diri Hipertensi), is expected to improve the self-management of hypertensive older people and family so that blood pressure is able to be controlled optimally and continuously. This program is given to 86 older people who are members of the hypertensive group and 10 families with hypertensive older people. The interventions offered in this program are education with a stimulation game approach, progressive muscle relaxation, foot massage with lavender massage oil and relaxation music, guided imagery and orhiba physical exercise. Some of these interventions are then packaged into the”SI-Langkah Mandiri” web-based program in the hope of maintaining its sustainability. The results obtained were a significant increase in the score of hypertension knowledge levels and hypertension self management. In addition, there was a significant decrease in the mean value of systolic blood pressure, diastolic blood pressure, pulse and body mass index. The nursing innovation program as a companion to antihypertensive drugs supported by a technological approach is able to optimize the self-care of the older people with chronic diseases, especially hypertension.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Harez Porma
Depok: Universitas Indonesia, 1989
S2724
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin
"Tingginya angka kejadian rawat inap pasien gagal jantung memiliki resiko kejadian rawat ulang yang sama bila manajemen diri pasien gagal jantung tidak baik. Manajemen diri dipengaruhi oleh berbagai faktor yang beragam dan penelitian ingin mengetahui faktor yang berhubungan dengan manajemen diri pasien gagal jantung. Penelitian ini adalah penelitian cross sectional dengan metode pengambilan data retrospektif pada 70 pasien gagal jantung di ruang rawat jalan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor dukungan keluarga dan faktor aktifitas pelayanan keperawatan merupakan faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi kemampuan manajemen diri pasien gagal jantung (p value=0.000, OR=50.1, CI 95% dan p value=0.013, OR=7.3, CI 95%). Hasil penelitian menyarankan agar pelayanan keperawatan pasien gagal jantung mengutamakan program manajemen diri baik di institusi pelayanan kesehatan hingga sampai di rumah sehingga dukungan keluarga lebih optimal.

The high incidence of hospitalized patients with heart failure will have a risk of re-hospitalization rate if the self-management of patiens with heart failure is insufficient. Self-management is influenced by many factors. This study investigated factors associated with self-management of patients with heart failure.The study used a cross-sectional approach with retrospective data collection method in 70 respondents in outpatient clinics.
The results found that the factor of family support and nursing care activities are the most dominant factors influencing the ability of self-management in patients with heart failure (p value=0.000, OR=50.1, 95%CI and p value=0.013, OR=7.3, 95%CI). The results of this study suggested that in providing care of patients with heart failure, a self-management program should become a priority both for health care institutions and patients at home so that the family support is more optimal.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T35786
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priska Emiliana
"ABSTRAK
Diabetes Melitus Tipe 1 DMT1 merupakan salah satu masalah utama pada anak karena terganggunya fungsi pankreas. Dibutuhkan manajemen diri dan tingkat kepatuhan yang baik dalam pengendalian glukosa darah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penggunaan edukasi PRISMA terhadap manajemen diri dan tingkat kepatuhan anak DMT1. Penelitian ini menggunakan design quasi experiment without control. Pemberian edukasi PRISMA diberikan pada kelompok intervensi. Responden mengisi kuesioner manajemen diri dan tingkat kepatuhan pretest dan dievaluasi pada hari kedelapan posttest . Sampel dalam penelitian ini berjumlah 31 anak di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Tangerang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian edukasi PRISMA terhadap manajemen diri

ABSTRACT
Type 1 Diabetes Mellitus T1DM is one of the main problems in children because of disruption of pancreatic function. It takes good self management and good adherence in blood glucose control. This study aims to examine the effect of PRISMA education on self management and compliance level of T1DM children. This research uses quasi experiment without control design. PRISMA education was given to the intervention group. Respondents filled out the self management questionnaire and the level of compliance pretest and were evaluated on the eighth day posttest . The sample in this study amounted to 31 children in Jakarta, Bogor, Depok and Tangerang. The results of this study indicate that there is influence of PRISMA education to self management p"
2018
T50383
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harin Hidayahturochmah
"Pasien penyakit ginjal kronis stadium 1-4 berisiko mengalami gagal ginjal terminal. Laju penurunan fungsi ginjal pada populasi tersebut dapat diperlambat dengan perilaku manajemen diri yang baik. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku manajemen diri pasien berisiko gagal ginjal terminal. Penelitian ini dilakukan dengan desain cross-sectional terhadap 129 pasien penyakit ginjal kronis stadium 1-4 di RSUP Fatmawati Jakarta. Sampel diperoleh dengan teknik consecutive sampling. Hasil analisis regresi liner berganda menunjukkan durasi penyakit, stadium penyakit, status pekerjaan, jumlah penyakit penyerta, peranan petugas kesehatan, tingkat penegtahuan manajemen diri, dan efikasi diri menjadi faktor determinan perilaku manajemen diri pasien berisiko gagal ginjal terminal (p=0,000; r=0,781; R2=0,587). Faktor yang paling dominan adalah efikasi diri (p=0,000; r=0,495) setelah dikontrol oleh variabel lain. Efikasi diri yang baik dapat meningkatkan perilaku manajemen diri. Perlu adanya upaya untuk meningkatkan perilaku manajemen diri dengan meningkatkan efikasi diri, pengetahuan, dan peran petugas kesehatan dalam pelayanan kesehatan.

Early stage chronic kidney disease (CKD) patients are at risk of developing end stage kidney disesae (ESKD). The decline of kidney function can be delayed by an adequate self-management behavior. Purpose of this study was to analyze factors associated with self-management behavior of patients at risk ESKD. This study was conducted using cross-sectional design of 129 patients at stage 1-4 CKD in Fatmawati Hospital, Jakarta. Samples were obtained by consecutive sampling technique. The results of multiple linear regression showed duration of CKD, stage of CKD, occupational status, number of comorbidities, role of health workers, level of self-management knowledge, and self-efficacy as determinants of self-management behavior in patients at risk of ESKD (p = 0,000; r = 0,781 ; R2 = 0.587). The most dominant factor is self-efficacy (p = 0,000; r = 0,495) after being controlled by other variables. A good self-efficacy can enhance self-management behavior. Health services need to improve self-management behavior patients at risk of developing ESKD by increasing self-efficacy, knowledge, and the role of health workers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T53134
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Melissa Oktofermina
"Perilaku Self Management merupakan salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh pasien hemodialisis untuk mencegah risiko komplikasi akibat terapi hemodialisis dan meningkatkan stastus kesehatan hingga kualitas hidup pasien hemodialisis. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran karakteristik self management (komunikasi, kemitraan dengan pemberi layanan kesehatan, kepatuhan, aktivitas perawatan diri, efikasi diri) yang dilakukan oleh pasien hemodialisis di RS Hermina Daan Mogot dengan sampel 108 responden. Instrument penelitian ini menggunakan kuesioner manajemen diri untuk mengetahui gambaran perilaku self management pada pasien hemodialisis. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan desain deskriptif sederhana. Hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis univariat diperoleh bahwa sebanyak 47,2% responden memiliki perilaku self management yang baik. Memberikan informasi kesehatan, mendemonstrasikan, serta melibatkan pasien secara aktif mengenai aktivitas perilaku self management yang tepat dari tenaga kesehatan khususnya perawat, juga dukungan dari keluarga sangat perlu untuk dilakukan untuk membentuk perilaku self management yang baik pada pasien hemodialisis.

Self Management behavior is an effort that can be done by hemodialysis patients to prevent the risk of complications due to hemodialysis therapy and increase their health status and to the quality of life of hemodialysis patients as well. The purpose of this study was to provide an overview of the characteristics of self management (communication, partnership with health care providers, compliance, self-care activities, self-efficacy) that had been treated by hemodialysis patients at Hermina Daan Mogot Hospital with 108 respondents as a sample. This study used a self-management questionnaire to describe the behavior of self-management in hemodialysis patients. The study used a purposive sampling technique with a simple descriptive design. The results of the study were analyzed by univariate analysis and resulted 47.2% of respondents had good self-management behavior. Nurses provide health information, do demonstrations, and directly involve patients actively to aplly their appropriate management activities, also family support is a very necessary thing to do to establish good self-management behavior in hemodialysis patients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin
"Penderita gagal jantung di negara maju dan negara berkembang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Penanganan yang optimal klien gagal jantung akan membantu perkembangan kondisi klien. Dukungan dan pendekatan yang holistik juga dibutuhkan sejak klien terdiagnosa. Peran perawat sangat penting dalam memberikan pelayanan yang berorientasi pada masalah psikososial. Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan model intervensi keperawatan psikososial pada klien gagal jantung yang mampu meningkatkan kemampuan manajemen diri dan kemandirian klien gagal jantung. Penelitian ini terdiri dari 2 tahap. Tahap pertama penelitian kualitatif fenomenologi dan review literatur , tahap kedua penelitian quasi eksperimen. Besar sampel 156, 78 kelompok intervensi, 78 kelompok kontrol. Penerapan model intervensi berupa edukasi, motivasi, dan konsultasi diberikan kepada kelompok intervensi, sedangkan kelompok kontrol diberikan tindakan standar rumah sakit. Hasil penelitian sebagian besar responden berusia < 60 tahun berjenis kelamin laki-laki, beragama islam, dari suku luar Jawa, masih bekerja, berstatus menikah, dengan penghasilan diatas 2 juta rupiah dan tinggal dirumah sendiri. Model intervensi keperawatan psikososial berpengaruh secara signifikan pada kemampuan manajemen diri (p<0.05) dan kemandirian (p<0.05) klien gagal jantung. Model intervensi keperawatan psikososial dapat dijadikan bagian asuhan keperawatan dalam merawat klien gagal jantung untuk meningkatkan kemampuan manajemen diri dan kemandirian klien.

Heart failure (HF) patients are increasing in both developed and developing countries. Since the client has been diagnosed, holistic support and approach are also required. Nurses have a critical role in providing treatment aimed at addressing psychosocial issues. The goal of this study is to develop a model of psychosocial nursing intervention for HF failure patients that can increase their self-management skills and independence. This study is divided into two sections. The first stage consists of phenomenological qualitative research and a literature study, followed by quasi-experimental research. The sample size is 156, with 78 in the intervention group and 78 in the control group. The intervention group received the intervention model in the form of education, motivation, and consultation, whereas the control group received normal hospital measures. According to the study's findings, the majority of respondents aged 60 were male, Muslim, from ethnic groups other than Java, still working, married, and living alone at home. The psychosocial nursing intervention model has a substantial effect on self-management (p <0.05) and Self-reliance (p <0.05) in clients with HF. The psychosocial nursing intervention approach can be utilized as part of nursing care for clients with HF to increase self-management capacities and self-reliance."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>