Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chris Rumansi
Abstrak :
ABSTRAK
Tulisan ini berjudul Dampak Operasional Multinational Corporations terhadap masyarakat lokal yang mengambil objek penelitian pada PT Freeport Indonesia di Kabupaten Mimika. Tulisan ini berisi telaah akademis tentang implementasi dari program pengembangan masyarakat (Community development) dalam bentuk program Corporate Social Responsibility (CSR). CSR PT Freeport Indonesia adalah program yang lazim digunakan sebagaimana perusahaan pada umumnya dalam menunjukan tanggung jawab perusahaan kepada masyarakat yang telah terkena dampak akibat eksploitas pertambangan yang dilakukan. Kasus ini dikaji dengan perspektif hubungan internasional karena keberadaan MNC sebagai Non state actor yang kiprahnya melintasi batas kedaulatan negara dan beroperasi melalui foreign direct investment (FDI) dan berinteraksi di wilayah negara lain. MNC di wilayah negara berkembang diperlakukan sama dan merata sebagaimana kapasitas sebuah negara, bahkan kadang-kadang negara penerima (host country) tidak bisa berbuat apa-apa terhadap tindak-tanduk perusahaan raksasa tersebut. Untuk melindungi masyarakat dan meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan dan sosial budaya masyarakat, pemerintah meminta PT Freeport Indonesia serius dalam program pengembangan masyarakat ini. PT Freeport Indonesia menanggapi hal tersebut dengan melakukan program yang disebut dengan program Dana Kemitraan yang bekerjasama dengan yayasan dan lembaga pengembangan masyarakat adat yang biasa disebut LPMAK. Lembaga ini dibentuk bersama sama oleh Perusahaan, Lembaga Adat, dan Pemerintah untuk menyalurkan dan mengelola dana kemitraan atau biasanya disebut dana 1% dalam beberapa program utama seperti pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi, penguatan lembaga adat, dan kegiatan keagamaan. Berdasarkan hasil penelitan, dapat dijelaskan dalam tulisan ini mengenai besaran alokasi dana kemitraan dan peruntukannya berdasarkan program program diatas. Dalam implementasi di lapangan secara umum program pengembangan masyarakat ini sudah berjalan baik dan dievaluasi dan diperbaharui setiap tahunnya. Hanya saja dalam implementasinya masih terdapat banyak kekurangan dan penyimpangan dana bantuan dari tujuan utamaanya. Selain penjelasan mengenai dana kemitraan dipaparkan juga tentang penerimaan negara dan manfaat lainnya yang telah diberikan oleh PT Freeport Indonesia, baik untuk Pemerintah Pusat, Propinsi, Kabupaten, dan masyarakat adat pemegang hak ulayat yaitu Amungme dan Kamoro. Pada bagian terakhir tesis ini menjelaskan mengenai perkembangan iklim investasi. Menjelaskan mengenai kehawatiran investor akan kurangnya kepastian hukum dalam berinvestasi bagi MNC dan PMA lainnya. Selain itu membahas juga persoalan renegosiasi Kontrak Karya generasi kedua PT Freeport Indonesia. Kemudian membahas mengenai perubahan kebijakan negara tentang penanaman modal di Indonesia yang dianggap sangat liberal dan berpihak kepada kaum kapitalis global.
ABSTRAK
The title of this thesis is Dampak Operasional Multinational Corporations (MNC) Terhadap Masyarakat Lokal: Studi Kasus PT Freeport Indonesia di Kabupaten Mimika-Papua Periode 2001-2005 which object is based on the research at PT. Freeport Indonesia Mimika District. The thesis is an academic writing about the implementation of community development program in the shape of corporate social responsibility (CSR). The CSR of PT. Freeport Indonesia is a program that is accustoms to be used as the general companies do in order to show the responsibility to the societies that are affected by the mine exploitation that is conducted. The case is studied in the international relations perspective since the establishment of MNC as Non state actor which their roles across the nation sovereignty, operate through foreign direct investment (FDI), and interact in the region of other countries. MNC in the developing countries is treated equally based on the capacity of a country, and sometimes the host country is helpless for things that are conducted by this gigantic company. To protect the society and to minimize the negative effect to the environment and socio culture, the government orders PT. Freeport Indonesia to seriously handle the community developing program. As the answer, PT. Freeport Indonesia establish Dana Kemitraan program under the cooperation with institution and culture developing society yang which is called LPMAK. The institution was established in co operation between Company, Culture Society, and Government in order to distribute and process the partnership budget or it is usually called as 1% budget in some of main programs, such as education, health, economy, culture, and religion. Based on the research, it can be explained in this thesis about the amount of the budget and its posts according to the program mention above. The implementation, generally, the program has run well and they are evaluated annually. However, there are still some lack ness and miss posting of budget from its main goal. Besides the explanation about the partnership, the benefits that are given by PT. Freeport Indonesia, to the government, Central, Province, District, and culture society the owner of ulayat right, that are Amungme and Kamoro are also mentioned. At the end of the thesis describes the investment progress. Describe the worrisome and the weakness of regulation or law in investing for MNC and other PMA. Besides, it discusses the problem of Kontrak Karya PT. Freeport Second Generation renegotiate. Also discuss the change of policy about investment in Indonesia that is considered liberal and on the side of global capitalism.
2007
T22911
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafidz Alam Islami
Abstrak :
ABSTRAK Penelitian ini akan menjawab pertanyaan, ldquo;potensi konflik apa yang berkembang antara pencari suaka dan pengungsi dengan masyarakat Desa Batulayang, Cisarua, Bogor? rdquo;. Sebelumnya, Desa Batulayang merupakan salah satu wilayah dengan tingkat konsentrasi dan jumlah imigran asing yang cukup tinggi ditengah derasnya arus migran yang terus terjadi sampai saat ini. Menurut penulis, keberadaan pencari suaka dan pengungsi tersebut di tengah-tengah masyarakat akan menimbulkan implikasi tertentu, salah satu nya adalah keberadaan potensi konflik. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori eskalasi konflik menurut Friedrich Glasl yang memaparkan bawa terdapat tahap-tahap tertentu dalam sebuah eskalasi konflik, dari sebuah potensi hingga menjadi konflik yang menimbulkan korban. Selain itu, dalam usaha penulis mencari data, penulis menggunakan metode kualitatif dengan wawancara pada pihak-pihak tertentu. Selanjutnya, penulis mendapatkan temuan-temuan yang menunjukkan terdapat potensi konflik dalam tingkatan tertentu yang sesuai dengan teori eskalasi konflik di Desa Batulayang.
ABSTRACT This research will answer the question of conflict escalation between asylum seekers and refugees with the local communities of Batulayang Village, Cisarua, Bogor. Previously, Batulayang Village was one of the areas with high levels of concentration and high number of foreign immigrant. In my assumption, the existence of asylum seekers and refugees in the midst of society will lead to certain implications, one of which is the potential existence of conflict. In this study, the author uses the theory of conflict escalation by Friedrich Glasl which describes that there are certain stages in an escalation of conflict, from a potential to a conflict that caused the victim. In addition, in the authors attempt to find data, the authors use qualitative methods with interviews on certain parties. Furthermore, the authors find findings that indicate the potential for conflict in a certain degree that is compatible with conflict escalation theory in Batulayang Village.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Mega Kirana Firman Noer Hakiem Syah
Abstrak :
Kondisi masyarakat pesisir saat ini sudah memasuki taraf yang cukup mengkhawatirkan. Sebagian besar masyarakat pesisir hidup dibawah garis kemiskinan. Hal ini juga diperparah dengan adanya fakta bahwa pembangunan di bidang kelautan selama 3 dasawarsa terakhir selalu berada pada elemen terakhir fokus pembangunan nasional. Salah satu masyarakat pesisir yang mengalami kondisi tidak menguntungkan ini adalah masyarakat pesisir Desa Semberejo, Kabupaten Jember. Melihat adanya kondisi yang tidak menguntungkan bagi masyarakat pesisir Desa Semberejo ini mendorong munculnya organisasi pemuda Jember yang bernama Jember Youth Social Movement ini untuk melakukan upaya pengembangan masyarakat lokal. Penelitian ini ingin melihat bagaimana tahapan, strategi serta peran organisasi dalam menjalankan upaya pengembangan masyarakat serta ingin menjabarkan upaya pengembangan masyarakat yang sudah dilakukan.
The current condition of coastal community has entered a fairly alarming level. Most coastal communities live below the poverty line. It is also compounded by the fact that the development in the marine field over the last 3 decades has always been on the last element of national development focus. One of the coastal communities experiencing this unfortunate condition is the coastal community of Semberejo Village, Jember Regency. Seeing the unfavorable conditions for coastal communities Semberejo Village encourages the emergence of Jember youth organization called Jember Youth Social Movement to make lokal community development efforts. This research wants to see how the organizations stages, strategy and role in carrying out community development efforts and want to describe the results of community development efforts that have been done.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Futia Farida Hasanah
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini mencoba mengkaji dan memahami kemiskinan masyarakat lokal di Kelurahan Sumurbatu. Perubahan struktural yang terjadi akibat pembangunan Kota bekasi telah menyebabkan masyarakat lokal di wilayah ini mengalami marginalisasi dan ketidakberdayaan. Secara internal disebabkan ketidakmampuan masyarakat lokal sendiri dalam beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi dan secara eksternal disebabkan oleh pilihan-pilihan strategi pembangunan yang tidak berpihak kepada orang miskin dan masyarakat lokal. Data-data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode PRA (Participatory Rural Appraisal). Atas dasar kajian yang dilakukan, disusun suatu skenario rencana aksi pemberdayaan masyarakat yang dapat digunakan untuk mengentaskan maslah yang terjadi di masyarakat lokal
Abstract
This tesis tries to examine and understand the local community poverty in Sumurbatu Village. Structural changes as a consequences of the development in Bekasihave caused the marginalization and powerless condition on local community. Internally, because of local community incapability to adapt with those changes and externally, because of the options of development strategies that unfortunately do not take side with the poor and local community. The data were collected through Participatory Rural Appraisal. And base on this examination, an action plan scenario of community empowerment were arranged to eradicate problem on the local community.
2012
T31519
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Priyaji Agung Pambudi
Abstrak :
Pertambangan batubara berkontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi. Masalah pada penelitian ini adalah citra pertambangan cenderung negatif karena reklamasi dan pascatambang tidak dilakukan dengan baik. Tujuan penelitian adalah untuk menyusun strategi reklamasi dan pascatambang batubara melalui pendekatan eko- habitat. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode gabungan melalui observasi fisik dan sosial, data dianalisis secara spasial, SWOT, dan deskriptif eksploratif. Hasil penelitian menunjukkan kondisi biologi (vegetasi) di lokasi telah terganggu namun dijumpai bioindikator kualitas air, sedangkan kondisi kimia dan fisik berada pada ambang batas normal. Pelibatan masyarakat lokal sebagai pekerja perlu ditingkatkan guna mitigasi konflik sosial yang berisiko mengganggu stabilitas operasional. Perusahaan memiliki komitmen mengembangkan sumber daya manusia melalui skema pemberian beasiswa pendidikan tinggi. Strategi reklamasi dan pascatambang berada di kuadran negatif, sehingga perlu intervensi dengan pendekatan eko-habitat untuk mengatasi ancaman berbasis pada optimalisasi potensi yang dimiliki. Melalui pendekatan eko-habitat reklamasi dan pascatambang dapat memberikan nilai ekologi, sosial, dan ekonomi secara optimal. ......Coal mining contributes greatly to economic growth. The problem in this study is that the image of mining tends to be negative because reclamation and post-mining are not carried out properly. The aim of the research is to develop its strategies through an eco-habitat approach. The research was conducted uses a quantitative approach with a mixed method through physical and social observations, data were analyzed spatially, SWOT, and through descriptive exploration. The results showed that the biological conditions (vegetation) at the site had been disturbed, but water quality bio-indicators were found, while the chemical and physical conditions were within normal limits. The involvement of local communities as workers needs to improve the social conflict management function, which risks disrupting operational stability. The company is committed to developing human resources through a higher education scholarship program. Reclamation and post-mining strategies are in the negative quadrant, so intervention with an eco-habitat approach is needed to overcome threats based on optimizing their potential. It can optimally provide ecological, social, and economic values.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ninik Budilestari
Abstrak :
Keberlanjutan pembangunan pariwisata sangat tergantung dengan kondisi lingkungan sehingga dibutuhkan adanya upaya perlindungan dan pengelolaan yang baik dan optimal. Pengelolaan pariwisata di pulau-pulau kecil harus didasarkan pada komitmen pola keseimbangan antara pembangunan ekonomi, sosial budaya dan konservasi. Kegiatan pengelolaan perlu dilakukan dengan memperhatikan kaidah ekologi dan peka terhadap nilai sosial budaya masyarakat. Selain itu perlu dilakukan penentuan ambang batas (carrying capacity), baik secara formal maupun ekologis dalam rangka meminimalisasi dampak negatif yang ditimbulkan dari kegiatan pembangunan. Oleh karena itu pemanfaatan potensi sumber daya keanekaragaman hayati, ekosistem, dan nilai kekhasan serta keaslian yang ada di pulau-pulau kecil harus dilakukan secara berkelanjutan dan terpadu dengan berbasis pada perlindungan, pemeliharaan, pemanfaatan dan pengembangan. Upaya tersebut tidak akan berjalan tanpa adanya pemahaman, kesadaran dan partisipasi dari semua pihak dalam menjaga kondisi lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis perkembangan pariwisata dan kondisi lingkungan di Gili Trawangan saat ini; mengidentifikasi dan menganalisis pemahaman masyarakat lokal Gili Trawangan tentang prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan dan sikap kepedulian masyarakat lokal terhadap permasalahan pariwisata dan lingkungan di Gili Trawangan; mengidentifikasi dan menganalisis tingkat partisipasi masyarakat lokal dalam pengelolaan pariwisata dan lingkungan di Gili Trawangan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif, dengan metode penelitian yang digunakan adalah gabungan antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa kondisi lingkungan Gili Trawangan saat ini telah mengalami degradasi yang dapat terlihat dari terjadinya perubahan fungsi lahan di kawasan sempadan pantai dan tatanan lingkungan; kerusakan pantai akibat abrasi; penanganan masalah sampah belum optimal; pengelolaan sarana-prasarana umum belum optimal; dan kerusakan terumbu karang. Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi tersebut maka perlu adanya pengelolaan pariwisata dan pengelolaan lingkungan yang didasari oleh adanya pemahaman tentang prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan dan sikap kepedulian terhadap permasalahan yang terjadi serta adanya partisipasi masyarakat lokal dalam pengelolaan pariwisata dan pengelolaan lingkungan. ...... Sustainable development of tourism depends on the environmental conditions that required protective efforts; proper and optimal management. Tourism management in small islands must be based on the balance commitment between the development of economic, socio-cultural and conservation. Management activities need to be carried out by giving more attention to the rules of ecology and sensitive to social and cultural values. In addition it is necessary to determinate the threshold (carrying capacity), both formal and ecologically in order to minimize the negative impacts of development activities. Therefore, the potential utilization of biodiversity resources, ecosystems, the distinctiveness and authenticity value of small islands must be sustainable and integrated based on the protection, maintenance, utilization and development. Such efforts will not work without the understanding, awareness and participation of all parties in maintaining the environmental condition. The purpose of this study is to identify and analyze the development of tourism and environmental condition in Gili Trawangan currently; to identify and analyze Gili Trawangan local communities understanding of the sustainable tourism principles and local communities caring attitude towards tourism and environment issues in Gili Trawangan; to identify and analyze the level of participation of local communities in tourism and environmental management in Gili Trawangan. This study was conducted with a qualitative approach and a combination of quantitative and qualitative research method. The results of this study found that the environmental condition of Gili Trawangan nowadays has degraded as indicated by the change of land use in coastal border and the change of environmental order; coastal damage due to abrasion; the handling waste problem is not optimal yet; the management of public infrastructure is not optimal, and the coral reefs damage. To overcome these problems, it is necessary to manage the tourism and environment based on the understanding of the sustainable tourism principles and caring attitude towards the occurred problems, and also the local communities participation in environmental and tourism management.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purity Sabila Ajiningrum
Abstrak :
Penelitian dilakukan pada masyarakat lokal Dayak Lundayeh dan Uma? lung di Kabupaten Malinau Kalimantan Timur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data tentang keanekaragaman tumbuhan Hasil Hutan Nonkayu (HHNK) dan untuk sumber daya hayati dari perspektif lokal. Data dikumpulkan dari bulan Oktober 2010 sampai dengan Januari 2011 dengan menggunakan metode wawancara untuk mengumpulkan semua informasi tentang keanekaragaman tumbuhan HHNK dan penggunaan oleh masyarakat lokal berdasarkan persepsi mereka sendiri. Metode Multidisciplinary Landscape Assessment (MLA) telah digunakan secara intensif untuk mengidentifikasi nilainilai relatif spesies tumbuhan berdasarkan persepsi masyarakat. Untuk mengetahui sistem pengetahuan masyarakat lokal adalah dengan menganalisa nilai kepentingan budaya (ICS). Berdasarkan wawancara dengan masyarakat setempat, pemanfaatan keanekaragaman jenis tumbuhan HHNK yang didokumentasikan dalam penelitian ini adalah untuk bahan pangan (109), bahan obat-obatan (183 spesies), bahan ritual (3 spesies), bahan kerajinan dan teknologi lokal (25 spesies), bahan racun dan anti racun (23 spesies), bahan pewarna (9 spesies) dan kayu bakar (11 spesies). Berdasarkan hasil perhitungan MLA, untuk setiap kategori kegunaan menunjukkan nilai pemanfaatan kepentingan jenis bahan pangan sebesar 5,32%, sayuran 4,9%, buah-buahan 3,74%, bahan obat-obatan 2,84%, teknologi lokal 7,5%, bahan racun dan anti racun 7,5%, bahan pewarna 1,98% dan kayu bakar 4,86%. Nilai tersebut menunjukkan bahwa seluruh jenis tumbuhan yang diketahui, telah dimanfaatkan masyarakat sebesar 38,64%. Untuk hasil ICS, nilai tertinggi adalah Eusideroxylon zwageri dengan nilai 65 dan pemanfaatan tumbuhan tertinggi adalah untuk tujuan medis (obat-obatan). ......The study was conducted in the village of Dayak Lundayeh and Uma? lung in East Kalimantan. The aim of this study is to collect data on Non Timber Forest Products (NTFPs) plant use diversity and to know local knowledge system of Dayak Lundayeh and Uma' lung. The data was collected from October 2010 to January 2011 using interview method to gather all information on plant diversity and it usage by the local society based on their own perception. The method of Multidisciplinary Landscape Assessment (MLA) has been used intensively to identify relative values of plant species based on the community perception. To know local knowledge system of NTFPs is by analyzing the value of cultural interest or Index of Cultural Significance (ICS). Based on interview with local society, utilization of NTFPs species diversity documented in this study are for, primary food (2 species), secondary food (109 species), medicine (183 species), craft materials and local technology (25 species), ritual ceremony (3 species), toxic substances and anti-poison (23 species), dyes (9 species) and firewood (11 species). The result indicated that local people utilizing plants is for primary foods (5,32%), vegetables (4,9%), fruits (3,74%), medicinal plant (2,84%), local technology (7,5%), toxic substances and anti poison (7,5%), dyes (1,98%) and firewood (4,86%). The total amount of utilizing plants is 38,64%. The results of the highest value ICS is Eusideroxylon zwageri with a value of 65 and the highest plant utilization is for medical purposes.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
T30133
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hanggar Budi Prasetyo
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk memahami proses dan pola penguasaan tanah marga oleh penduduk pendatang serta implikasinya pada distribusi tanah marga dan terbentuknya komunitas baru di Desa Rata Agung.

Data diperoleh melalui penelitian lapangan dengan metode partisipasi observasi selama 4 bulan di Desa Rata Agung, Kecamatan Pesisir Utara, Kabupaten Lampung Barat. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa tanah marga di Rata Agung sebenarnya termasuk communally owned resources yang hanya dapat dimiliki oleh suatu masyarakat tertentu berdasarkan aturan yang telah dibangun dan dikukuhkan oleh masyarakat yang bersangkutan (Acheson, 1989). Akan tetapi oleh karena adanya perubahan pranata dan melemahnya pranata adat, tanah marga dapat dikuasai oleb pendatang dengan mudah.

Pranata lokal memungkinkan terjadinya proses individualisasi tanah marga. Proses ini dipercepat oleh masuknya perusahaan FIPH dan pembangunan jalan raya. Tana1itanah marga berubah menj adj milik keluarga dan milik individu. Dan peispektif rnasyarakat lokal, tanah yang telah meiijadì hak milik individu tersebut sebagian tergolong hanta bekas tangan yang dapat diwariskan kepada seniua generasi dan rentan untuk dikuasai oleh para pendatang.

Para pendatang dapat menguasai tanah marga dengan empat cara, yaitu membuka hutan marga, ganti rugi tenaga, tnembeli tanab atau kebun, dan penyakapan. Kemudahan penduduk pendatang membuka hutan marga dipercepat oleh berlakunya kebijakaii petnenintah dengan berlakunya Undangundang Pokok. nintahan Pesa. ¡(ini 73,53 % bekas tanah manga tersebut telah dikuasal oleb para pendatang dan Knu, Jawa, Ogan Komering Ulu, dan Sunda.

Laju perubahan kepemilikan dan lahan milik masyarakat lokal ke penduduk Pendatang dipercepat oleh krisis ekonomi yang berdampak pada naiknya harga komoditi kopi dan lada, seda program pemerintah dalarn mensukseskan Gema Palagung.

Sampai sejauh ini, tanda-tanda konflik yang disebabkan oleb ketimpangan Wasan tanah antara pendatang dan masyarakat lokal belum dijumpai. Ini terjadi karena penduduk pendatang mampu beradaptasi dengan masyarakat lokal, Selain itu daya dukung lahan masih memungkinkan
2001
T5543
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library