Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silalahi, Oloan Marolop
"Dalam rangka pembiayaan pelayanan Pemerintah Propinsi DKI Jakarta senantiasa berupaya menggali sumber-sumber penerimaan Daerah. Salah satu upaya tersebut adalah dengan diterbitkannya Peraturan Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 8 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Reklame dan Pajak Reklame dan Keputusan Gubemur Propinsi DKI Jakarta No. 37 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Reklame. Di dalam Keputusan Gubemur tersebut diatur bahwa bagi reklame yang berada di dalam sarana dan prasarana kota dikenakan sewa titik reklame.
Sesuai dengan Keputusan Gubemur No. 128 Tabun 2000, sewa titik reklame tersebut terdiri dari dua jenis unsur yaitu harga sewa lahan dan harga nilai strategis. Perhitungan tarif harga nilai strategis tersebut dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu kelas jalan peletakan reklame (40 %), luas bidang reklame (30 %) dan ketinggian reklame (30 %). Para stakeholder reklame terutama Biro Reklame seringkali berpolemik di mas media baik elektronik maupun cetak bahwa Pemda DKI Jakarta dalam menetapkan tarif tidak memiliki dasar dan tidak pemah melibatkan Biro Reklame.
Berdasarkan latar belakang di atas, dirumuskan pokok permasalahan sebagai berikut : Seberapa besar hubungan kelas jalan peletakan reklame, luaas bidang reklame dan tinggi reklame dengan nilai strategis titik reklame di Propinsi DKI Jakarta dikaitkan dengan indikator-indikator nilai strategis titik reklame sebagaimana hasil penelitian Sensory Logic Inc. (2000), yang menyatakan bahwa terdapat 4 atribut yang diperhitungkan sebagai kunci kesuksesan suatu reklame yaitu readability, message, memorability dan stopping power.
Instrumen statistik yang dipergunakan adalah korelasi Rank Spearman 'S karena data yang diolah ordinal. Populasi penelitian terdiri dari penduduk Jakarta menurut sensus tahun 2000 berjumlah 8.400.000 dan Biro Reklame yang terdaftar di Biro Perlengkapan Propinsi DKI Jakarta sebanyak 65 perusahaan. Dengan menggunakan formula Sloven dibutuhkan sample dari penduduk Jakarta sebesar 100 orang dan Biro reklame 40 perusahaan dengan tingkat kepercayaan 10 %. Melalui pengolahan software SPSS versi 11 didapat nilai koefisien korelasi antara kelas jalan dengan nilai strategis reklame sebesar 0,531 atau hubungan sedang dan positif serta terdapat hubungan yang signifikan_ Nilai korelasi antara Iuas bidang reklame dengan nilai strategis reklame sebesar 0,380 atau kategori hubungan rendah namun positif serta ada hubungan yang signifikan. Nilai koefisien korelasi antara tinggi reklame dengan nilai strategis reklame adalah -0.064 atau berarti sangat lemah dan negatif serta terdapat hubungan yang signifikan antara tinggi reklame dengan nilai strategis reklame.
Lebih lanjut dilakukan pengujian lebih rinci antara kelas jalan, luas bidang reklame dan tinggi reklame dengan masing-masing indikator dan disimpulkan hubungan yang paling kuat adalah antara variabel kelas jalan (dibanding variabel has bidang reklame dan tinggi reklame) dengan faktor indikator kemudahan membaca suatu reklame (readability), faktor indikator kemudahan menangkap pesan reklame (message), faktor indikator kemudahan mengingat suatu reklame (memorability), dan faktor indikator daya tank bagi individu untuk memperhatikan secara seksama atas produk reklame (stopping power). Melalui pengujian hipotesis ternyata terdapat hubungan yang signifikan antara kelas jalan dan keempat faktor indikator (readability, message, memorability, dan slopping power). Terdapat hubungan yang signifikan antara luas bidang reklame dan keempat faktor indikator (readability, message, memorability, dan stopping power). Sedangkan untuk tinggi reklame, variabel ini mempunyai hubungan yang signifikan dengan faktor indikator readability, tetapi tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan faktor indikator message, memorability, dan stopping power.
Sesuai hasil penelitian ini maka diusulkan perlunya dilakukan review atau tinjauan ulang atas komponen utama yang menjadi dasar perhitungan nilai strategis reklame dengan mengeliminir tinggi reklame dan memasukkan faktor lain setelah dilakukan pengidentifikasian faktor lain dimaksud dengan penelitian."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12001
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Timuthy Ey Maharani
"Di Indonesia, popularitas Airbnb telah turut mempengaruhi performa industri perhotelan konvensional secara signifikan. Salah satu konsep yang ditawarkan Airbnb adalah konsep mengenai authenticity, akan tetapi masih sedikit literatur pariwisata yang mengulas mengenai komponen apa yang merupakan bagian dari pengalaman authentic consumption dalam industri penginapan dan bagaimana dampaknya terhadap brand loyalty. Penelitian ini mengidentifikasi dua jalur berbeda yang dilalui dalam pengalaman authentic consumption menuju brand loyalty, dan bagaimana perusahaan hotel konvensional dan Airbnb memanfaatkan jalur ini secara berbeda untuk mendapatkan loyalitas pelanggan yang lebih baik. Survei terhadap 900 responden dilakukan melalui kuesioner daring, dan data dianalisis menggunakan Structural Equation Modelling (SEM). Hasil penelitian menunjukan bahwa brand authenticity mempengaruhi brand love dan brand loyalty, sementara existential authenticity dan intrapersonal authenticity memiliki pengaruh pada memorability, well-being, dan selanjutnya terhadap brand loyalty pada perusahaan penginapan baik hotel maupun Airbnb. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan keefektifan pathway menuju brand loyalty, dimana brand pathway akan lebih efektif bagi perusahaan penginapan hotel, sementara experience pathway akan lebih efektif bagi perusahaan penginapan Airbnb.

The popularity of Airbnb in Indonesia has significantly influenced the performance of the conventional hotel industry. One of the concepts offered and highlighted by Airbnb is the concept of authenticity, meanwhile not many literature reviews what components are part of the authentic consumption experience in the lodging industry and how it impacts on brand loyalty. This research aims to identify two different pathways through which authentic consumption experience influence brand loyalty, and how conventional hotel companies and Airbnb use this path differently to get higher customer loyalty. A survey of 900 respondents was conducted through an online questionnaire, and data were analyzed using Structural Equation Modeling (SEM). The results showed that brand authenticity influence brand love and brand loyalty, while existential authenticity and intrapersonal authenticity influence memorabiliy and well- being; and subsequently to brand loyalty in both hotel companies and Airbnb. This study also aims to identify the difference in effectiveness of the pathway to brand loyalty, where the brand pathway will be more effective for hotel companies, and the experience pathway will be more effective for Airbnb.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library