Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurul Hidayah Hadiyati
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh sari air daun Gynura procumbens Merr terhadap kadar glukosa darah tikus. Penelitian ini menggunakan metode uji toleransi glukosa oral pada tikus normal, dengan cara membandingkan toleransi glukosa oral tikus normal yang diberi glukosa dan tanaman obat dengan toleransi glukosa oral tikus normal yang hanya diberi glukosa dan air sebagai kontrol. Digunakan tiga dosis, yaitu dosis I (setara dengan 10 mg daun/lOO g BB), dosis II (setara dengan 100 mg daun/100 g BB) dan dosis III (setara dengan 1 g daun/100 g BB) Sari air daun Gynura procumbens Merr memperlihatkan efek menurunan kadar glukosa darah (efek hipogliknlk) yang tidak bermakna secara statistik, kecuali pada dosis yang setara dengan 100 mg daun/100 g BB, 1 jam setelah perlakuan. Dari kurva toleransi glukosa terlihat bahwa efek penurunan kadar glukosa darah terkecil ditimbulkan oleh dosis I dan yang terbesar ditimbulkan oleh dosis II."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Revina
"Inflammation is tissue respons of the body to injury and infection, is ssually cure by medicine class AINS that has seriously side effect, such as disturbance digestion. Mangkokan leaf (Nothopanax scutellarium Merr.) in empirical can be used as antyinflammation. The aim of this study was to determine the optimal dose that had greatest inhibition edema effect in plantar of male white rats furrow Sprague–Dawley induced by 2% carrageenan.
This study used Winter method that had modified at 30 male rats which had been divided into five groupes. First groupe had been given with CMC 0.5% as negative control, groupe II, III, and IV had been given with variation dose 0,9; 1,8 dan 3,6 g dried powder/200 g BW, and groupe V had been given diclofenac sodium as positive control, and each of them had been given orally. The measuring volume edema continued every one hour during seven hours.
The result show that infusa of mangkokan leaf at dose 3,6 g dried powder/200 g BW has greatest inhibition percentage, about 38,65% and statitical value (p<0.05) showed significant differences with negative control at third until fourth hour after injection carrageenan.

Inflamasi merupakan suatu respon jaringan pada tubuh terhadap cedera dan infeksi, yang pada umumnya diterapi dengan obat golongan AINS yang memiliki efek samping serius, diantaranya gangguan pencernaan. Daun mangkokan (Nothopanax scutellarium Merr.) secara empiris digunakan sebagai antiinflamasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan dosis optimal yang dapat memberikan efek penghambatan udem terbesar pada telapak kaki tikus putih jantan galur Sprague-Dawley yang diinduksi karagenin 2%.
Pada penelitian ini digunakan metode Winter yang telah dimodifikasi pada 30 ekor tikus putih jantan, yang dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok pertama diberikan CMC 0,5% sebagai kontrol negatif, kelompok II, III, dan IV diberikan variasi dosis ekstrak, yaitu 0,9; 1,8 dan 3,6 g serbuk kering/200 g BB tikus, serta kelompok V yang diberikan natrium diklofenak sebagai kontrol positif secara per oral. Pengukuran volume udem berturut-turut dilakukan setiap jam, selama 7 jam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa infus daun mangkokan memiliki persentase penghambatan tertinggi pada dosis 3,6 g serbuk kering/200 g BB tikus sebesar 38,65% dan berdasarkan uji statistik (p< 0,05) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna dengan kontrol negatif pada jam ketiga hingga keempat."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia , 2011
S33184
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Aulia Rahmi
"Daun mangkokan memiliki khasiat untuk mengatasi kerontokan rambut yang telah dibuktikan oleh penelitian sebelumnya. Namun, metode ekstraksi yang digunakan kurang efektif untuk mengektraksi flavonoid yang diduga sebagai senyawa aktif yang bertanggungjawab atas masalah kerontokan rambut. Flavonoid juga memiliki kelarutan lipid yang buruk sehingga dibutuhkan sistem penghantaran yang baru, yaitu fitosom. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat formulasi sediaan losio fitosom ekstrak daun mangkokan (Nothopanax scutellarium, Merr.) menggunakan metode ekstraksi dengan green solvent yang optimal. Ionic liquids meliputi; (BMIM)Br, (BMIM)BF4, (BMIM)Cl, (BMIM)HSO4, (HMIM)Br digunakan untuk mengekstraksi senyawa flavonoid dibandingkan dengan metode konvensional. Pelarut (BMIM)Cl dengan garam pemisahan NaCl memiliki kadar total flavonoid sebesar (360.57 mg/g). Penetapan kadar kuersetin diperoleh pelarut yang optimum adalah (BMIM)BF4 dengan garam pemisahan NaCl dengan kadar (26.13 mg/g).
Hasil menunjukkan bahwa metode ekstraksi konvensinal, yaitu ekstrak metanol daun mangkokan memiliki kadar total flavonoid (411.08 mg/g) dan kuersetin (127.1 mg/g) yang lebih tinggi dibandingkan ionic liquid. Namun dalam sifat ramah lingkungan, dan efisiensi waktu pelarut ionic liquid perlu dipertimbangkan. Formula losio fitosom yang diuji aktivitas pertumbuhan rambutnya dengan parameter panjang rambut, dan bobot rambut. Data dianalisis menggunakan anova two way diperoleh hasil losio fitosom memiliki aktivitas yang lebih baik dibandingkan dengan minoxidil 2% dengan nilai signifikansi (p=0,0001).
......
Mangkokan leaves have efficacy to curing hair loss which has been proven by previous studies. However, the extraction method used is not effective for extracting flavonoids that are thought to be active compounds responsible for hair loss problems. Flavonoids have poor lipid solubility. New delivery system called phytosome was needed. The purpose of this study was to formulate phytosome lotion of mangkokan leaves extract (Nothopanax scutellarium, Merr.) using an optimal green solvent extraction method. Ionic liquids include; (BMIM) Br, (BMIM)BF4, (BMIM)Cl, (BMIM)HSO4, (HMIM)Br were used to extract flavonoid compounds. (BMIM)Cl solvent with NaCl separation salt has the higher total flavonoid level of (360.57 mg/g). Determination of quercetin levels obtained that (BMIM)BF4 with NaCl salt separation as the optimum solvent with quercetin levels (26.13 mg/g).
The results showed that the convensinal extraction method; methanol extract of mangkokan leaves had the highest total flavonoid (411.08 mg/g) and quercetin (127.1 mg/g) levels among ionic liquids. Ionic liquids characterization such as environmentally friendly, and the time efficiency of extraction were needed to be considered. The phytosome lotion formula was tested for hair growth activity with parameters of hair length and hair weight. Data were analyzed using two way ANOVA. The result obtained that phytosome lotion had better activity than 2% Minoxidil with a significance value (p = 0.0001)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
T54907
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shirly Kumala
"Mikroba endofit merupakan mikroba yang hidup bersimbiosis dengan tanaman inangnya dan dapat menghasilkan metabolit sekunder yang berpotensi seperti enzim, zat pengatur tumbuh, zat anti mikroba, anti fungi dan zat anti kanker. Metabolit ini bersifat bioaktif dan bermanfaat bagi tanaman inangnya dan juga bermanfaat bagi manusia. Di negara berkembang, kanker merupakan penyebab kematian utama disamping penyakit jantung dan serebrovaskular. Di Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, kematian yang disebabkan penyakit kanker innempati urutan ke 6 dan jumlah penderita kanker akan meningkat setiap tahunnya. Keadaan ini mendorong pencarian dan pengembangan obat yang poten dan selektif terhadap sel kanker. Salah satunya dengan menggunakan bahan alam dari tanaman obat. Brucea javanica (L.) Merr dikenal oleh masyarakat dengan nama tanaman buah Makassar. Tanaman ini banyak digunakan oleh masyarakat untuk mengobati kanker leukemia, kanker servik, kanker kulit, kanker paru, disamping penggunaan sebagai obat malaria, dan disentri. Penelitian tentang bahan alam dari tanaman telah banyak dilakukan tetapi penelitian mengenai mikroba yang dapat menghasilkan suatu substansi zat anti kanker masih belum banyak dilakukan, oleh karena itu dilakukan penelitian mikroba endolit dari tanaman Bruceajavanica (L_) Merr. Sampel diambil dari 3 lokasi (Bogor, Cianjur dan Tawangmangu) Bagian tanaman yang digunakan adalah ranting, buah dan daun.
Tujuan dari penelitian ini untuk mencari mikroba endoiit dari tanaman Brucea javanica (L) Men yang dapat menghasilkan metabolit sekunder yang berpotensi sebagai zat anti kanker. Metode yang digunakan untuk isolasi mikroba endofit adalah dengan sterilisasi. permukaan dan metode tanam langsung. Untuk mendapatkan metabolit sekunder diiakukan fermentasi cair menggunakan medium Potato Dextrose Yeast extract (PDY) dengan melode goyang selama 14 hari. Untuk uji sitotoksik digunakan sel Leukemia L1210, sel Raji, NS-l, sel HeLa serta sel Vero. Sebagai kontrol positif digunakan Doxoruhisin. Pengamatan dilakukan selama 24 jam dan 48 jam dengan menghitung sel hidup menggunakan metode tripan biru. Penghitungan IC5g dilakukan secara aritmatikal dengan rumus Reed and Muench. Untuk melihat mekanisme kerja pada proses sitotoksik dilakukan teknik pengecatan DNA menggunakan etidium bromida dan acridine orange. Dari penelitian ini diperoleh 46 bakteri endolil dan 45 kapang endofit. Dapat diidentifikasi 13 spesies bakteri endofit.
Isolat kapang endolit 1.2.1.1 adalah kapang Fusarium chlamydosporum dan isolat kapang 1.2.2 adalah Glomereila sp. Hasil uji sitotoksik dari 18 kapang endotit terhadap sel Leukemia L1210,mempunyai IC 50 berkisar antara 3,29 - 15,90 ug/ml. Hasil uji sitotoksik isolat 1.2.1.1 diperoleh nilai IC50 tcrhadap sel Raji 58,35ug/ml, 88,39 ug/ml; IC50 sel NS-1 162,09 pg/ml, 66,24 pg/ml; IC;-3 sel HeLa 361,21 pg/ml, 219,97 ug/ml. IC50 Doxorubisin terhadap sel HeLa 79,14 dan 14,23. Nilai 1C50 terhadap sel Vero 1075,18 ug/ml, dan 656,82 pg,/ml. [C50 Doxorubisin terhadap sel Vero 290,77 dan 89,43 ug/ml. Data tersebut masing masing untuk pengamatan 24 jam dan 48 jam.
Hasil uji Sitotoksik Fraksi akhir (F4) terhadap sel Leukemia diperoleh nilai IC5g 4,29 ug/ml. Hasil LC-MS puncak 3 dan 5 diperoleh senyawa senyawa yang mempunyai M (Berat molekul] 487 dan M 252 dalton yang mungkin merupakan derivat (turunan) Bruceosin dan turunan Canthin-6-onc. Bruceosin dan Canthin-6-one adalah metabolit sekunder dari tanaman Brucea javanica (L.) Merr. Diduga puncak 3 dan S kemungkinan merupakan senyawa derivat dari Bruceosin dan Canthine-6-one yang mempunyai efek sitotoksik.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan kapang dan bakteri endotit dapat diisolasi dari tanaman Brucea javantca (L) Merr Bogor, Cianjur dan Tawangmangu. Isolat kode 1. 2.11 memiliki efek sitotoksik yang selektif terhadap sel kanker. Ada kecenderungan isolat 1.2.11 mempunyai efek sitotoksik terhadap sel NS-1 melalui mekanisme apoptosis."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
D706
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ary Retnowati,
"Sambung nyawa {Gynura procumbens [Lour] Merr.) merupakan tanaman
berkhasiat yang banyak ditemukan di beberapa negara di Asia. Untuk
pengobatan, bagian tanaman yang digunakan adalah daunnya. Daun sambung
nyawa banyak dimanfaatkan untuk mengobati beberapa jenis penyakit seperti
diabetes mellitus, darah tinggi, antiinflamasi, luka bakar, dan beberapa jenis
penyakit kulit lainnya. Bahkan akhir-akhir ini banyak dipakai sebagai obat anti
kanker dan obat antihiperlipidemia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan menentukan struktur
senyawa kimia yang terdapat dalam fraksi n-heksana daun sambung nyawa.
Isolasi senyawa kimia ini dilakukgp dpngan cara merendam daun tersebut
dengan n-heksana disertai pengadukan agar proses ekstraksi berjalan dengan baik. Filtrat n-heksana yang diperoleh dipekatkan dan dilakukan uji bercak
memakai KLT dengan pelarut pengembang yaitu /?-heksana dan etil asetat pada
perbandingan 4: 1. Kemudian dilakukan pemisahan menggunakan kromatografi
kolom dengan silika gel sebagai fasa diam dan fasa geraknya berupa campuran
n-heksana dan etil asetat dengan gradien kepolaran yang meningkat.
Fraksi yang diambil untuk analisa lebih lanjut adalah komponen A dan
komponen B. Setelah proses rekristalisasi, komponen A berupa padatan putih
dan komponen 8 berupa kristal putih berbentuk jarum. Kedua komponen ini
ditentukan strukturnya dengan menggunakan spektrofotometer FT-IR dan GCMS.
Komponen A merupakan senyawa hidrokarbon yaitu n4)entakosana dengan
rumus molekul C25H52- Sedangkan komponen B merupakan senyawa golongan
steroid yaitu Bi adalah stigmaterol dengan rumus molekul C29H48O dan 82
adalah (3-sitosterol dengan rumus molekul C29H50O."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiya Amandha Hidayanid
"ABSTRAK
Bromelain merupakan enzim yang tergolong jenis protease sistein. Pada penelitian ini dilakukan isolasi bromelain dari bonggol nanas Ananas comusus [L.] Merr yang dimurnikan dengan fraksinasi amonium sulfat, dialisis dan kromatografi penukar ion. Fraksi bromelain yang dihasilkan dari tiap tahap pemunian menunjukan peningkatan aktivitas spesifik. Aktivitas spesifik protease tertinggi didapatkan pada fraksi ammonium sulfat dengan konsentrasi 20-50 yaitu 104,018 U/mg dengan tingkat kemurnian 3,299 kali dibandingkan enzim kasar. Pemurnian lebih lanjut yaitu dengan kromatografi penukar ion menggunakan resin DEAE-Selulosa yang menghasilkan aktivitas spesifik bromelain sebesar 278,333 U/mg dengan tingkat kemurnian 8,829 kali dibandingkan enzim kasar. Penentuan parameter kinetik dari bromelain hasil pemurnian menggunakan plot Lineweaver-Burk menghasilkan nilai Vmax sebesar 0,056 U/min dan Km sebesar 0,154 w/v. Bromelain ini terinhibisi kuat oleh EDTA dan PCMB. Penambahan EDTA dan PCMB pada konsentrasi 0,5 mM dapat menurunkan aktivitas enzim hingga 88,503 dengan menunjukkan tipe inhibisi berturut-turut kompetitif dan non kompetitif mixed. Aktivitas antiplatelet fraksi bromelain diuji secara in vitro berdasarkan metode Born, dengan menggunakan plasma PRP, asetosal sebagai kontrol positif dan ADP sebagai agregator. Bromelain hasil pemurnian memiliki kemampuan sebagai agen antiplatelet dengan hasil persentase agregasi sebesar 29,51 dan persentase inhibisi sebesar 68,91.

ABSTRACT
Bromelain is an enzyme belonging to the cysteine protease. In this study, bromelain isolation from pineapple core Ananas comosus L. Merr was purified by fractionation using ammonium sulfate followed by dialysis and then ion exchange chromatography. The fraction of bromelain obtained from each purification step showed an increase in specific activity. The highest specific activity of protease was found in 20 50 ammonium sulphate fraction of 104.02 U mg with a purity level 3,29 fold compared to crude extract. Further purification by ion exchange chromatography using DEAE Cellulose, the fraction of bromelain showed an increase in specific activity to 278.33 U mg with a purity level 8,82 fold compared to crude extract. The determination of kinetics parameter of purified bromelin using Lineweaver Burk plot gives Km value of 0.15 w v and Vmax of 0.05 U min. This bromelain can be strongly inhibited by EDTA and PCMB. The addition of EDTA and PCMB at a concentration of 0.5 mM can decrease the activity of the enzyme up to 88,50 by showing the competitive and un competitive types of inhibition, respectively. The antiplatelet activity of the bromelain fraction was tested in vitro based on the Born method, by using plama PRP, acetosal as a positive control and ADP as an agregrator. The purified bromelain showed the ability of an antiplatelet agent with percentage of agregation 29.51 and percentage of inhibition 68.91."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Harsodjo Wijono S.
"Senyawa flavonoid yang terdapat dalam ekstrak etanol 95% daun katu diisolasi dengan menggunakan metode Charaux-Paris. Dilakukan fraksinasi ekstrak etanol 95% dengan menggunakan pelarut kloroform, etilasetat dan 3 kali dengan n-butanol, kemudian dari fraksi n-butanol I dilakukan isolasi flavonoid dengan cara kromatografi kertas preparatif dan diidentifikasi dengan spektrofotometer Ultra Violet (UV) dan infrared. Enam senyawa flavonoid berhasil diisolasi, setelah diidentifikasi salah satu senyawa flavonoid tersebut adalah rutin sedangkan 5 senyawa lainnya adalah golongan flavonol OH-3 tersulih atau golongan flavon.

Isolation and Identification of Flavonoid in Katu Leaf (Sauropus androgynus (L.) Merr. Flavonoids in 95% ethanol extract of katu leaf were isolated using Charaux-Paris method. Extract of 95 % ethanol was fractionated with chloroform, ethyl acetate and three times with n-butanol. Flavonoids to be isolated from n-butanol I fraction by chromatography paper preparative method, and identified by spectrophotometer UV (Ultra-Violet) and infrared. Six flavonoids were isolated, one of flavonoids identified as rutin, and the other five were flavonol OH-3 conjugated or flavon groups."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2003
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lili Amelia
"ABSTRACT
Nothopanax scutellarium is one of plant that has several biological activities such as
obstetrics, kidney disease, inflammatory disease, and promotion of hair growth. Ethosomes are
the ethanolic phospholipid vesicles which are used mainly for transdermal drug delivery of
drugs. Ethosomes have higher penetration rate through skin. It contains soft vesicle, composed
of hydroalcoholic or hydroglycolic phospholipid in which concentration of alcohol is relatively
high. Ethosomes are a novel carrier for enhanced skin delivery. The aims of this research were
to formulate and obtain ethosome which formed by thin layer hydration method and to know
the safety of gel ethosome which contain ethyl acetate fraction. Safety test measured by scoring
and categorizing within chorioallantoins membran. (HET CAM). The formulation of ethosome
that using 20% ethanol and the ratio of phosphatidylcholine and ethyl acetate fraction were 1:2.
The characterization from the ethosome suspension indicated that the entrapment efficiency
value of 52.79% with particle size distribution value (Z-Average) 110.5 nm, polydispersity
index (PdI) 0.393 and zeta potential value -11.0 mV. The result of safety test showed that 0.5%
and 1% gel ethosome contain ethyl acetate fraction of scutellarium leaves have mild irritation
effect."
2016
MK-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kalia Barnita
"Infark miokard (IM) merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia pada dekade terakhir. Asam rosmarinat diketahui berpotensi sebagai kardioprotektif dari IM. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi pengaruh fraksi etil asetat sarang semut (FEASS) yang memiliki kandungan utama asam rosmarinat, terhadap kadar AST, CKMB, cTnT dan cTnI pada tikus IM yang diinduksi isoproterenol (ISO). Total fenolik dan total flavonoid FEASS diuji dengan metode kolorimetri. Uji antioksidan FEASS dilakukan dengan metode DPPH dan MDA secara in vitro. Tikus galur wistar dibagi menjadi 6 kelompok: kontrol normal, kontrol herbal, ISO, dan kelompok perlakuan dengan dosis 3,84; 7,68; dan 15,36 mg/kgBB FEASS selama 30 hari. Injeksi subkutan ISO (85 mg/kgBB/hari) selama 2 hari digunakan untuk menginduksi IM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa FEASS mengandung senyawa fenolik (55,8%) dan flavonoid (1,423%) serta nilai IC50 sebesar 10,275 ppm. FEASS dengan konsentrasi 100 ppm mampu mengatasi radikal bebas yang ditimbulkan oleh H2O2 secara in vitro pada sel darah merah domba. Peningkatan dosis FEASS ternyata dapat beralih fungsi menjadi prooksidan. Sifat prooksidan ini dapat merusak sel miokard sebagaimana radikal bebas, terbukti dari peningkatan kadar AST, CKMB, cTnT dan cTnI.

Myocardial infarction (MI) is a major cause of morbidity and mortality worldwide in the last decade. Rosmarinic acid known as cardioprotective potential of MI. The purpose of this study was to evaluate the effect of ethyl acetate fraction (EAF) which has the main content rosmarinic acid, on levels of AST, CKMB, cTnT and cTnI in rats induced MI by isoproterenol (ISO). Total phenolic and total flavonoid of EAF were tested by colorimetric method. Antioxidant test of EAF was conducted using DPPH method and MDA in vitro. Wistar strain rats were divided into 6 groups: normal control, kontrol herbal, ISO, and the group treated with a dose of 3,84; 7,68; and 15,36 mg/kg EAF for 30 days. ISO subcutaneous injection (85 mg /kg/day) for 2 days used to induce MI. The results showed that EAF contain phenolic compounds (55,8%) and flavonoids (1,423%) and the IC50 value of 10,275 ppm. EAF with a concentration of 100 ppm was able to overcome free radicals induced by H2O2 in vitro on sheep red blood cells. Enhancement dose of EAF was able to switch functions into prooxidant. Prooxidant properties of myocardial cells can destroy as free radicals as evidenced by increased levels of AST, CKMB, cTnT and cTnI."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
T44549
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lili Amelia
"Mangkokan Nothopanax scutellarium Merr. diketahui memiliki aktivitaspertumbuhan rambut berdasarkan penggunaan secara tradisional dan ilmiah.Kandungan flavanoid di dalam daun mangkokan diduga sebagai senyawa yangberperan dalam pertumbuhan rambut. Etosom adalah suatu sistem penghantaryang dapat berpenetrasi ke dalam lapisan kulit dan terdiri atas fosfolipid, alkoholdalam konsentrasi yang relatif tinggi dan air.
Tujuan dari penelitian ini adalahmengetahui aktivitas pertumbuhan rambut dari gel etosom fraksi etil asetat daunmangkokan dibandingkan dengan gel non etosom fraksi etil asetat daunmangkokan serta kemampuannya untuk berpenetrasi ke dalam kulit dan keamanandari gel etosom fraksi etil asetat daun mangkokan. Pengujian aktivitaspertumbuhan rambut diukur berdasarkan 3 parameter yaitu panjang rambut,ketebalan rambut, dan bobot rambut.
Hasil yang didapatkan menunjukkan geletosom 1 memiliki aktivitas pertumbuhan rambut yang lebih baik dibandingkangel etosom 0,5 dan gel non etosom, namun setara dengan kontrol potisif gelminoxidil 2 . Uji penetrasi secara in vitro menggunakan sel difusi Franzmenunjukkan bahwa gel etosom 1 memiliki jumlah kumulatif kuersetinterpenetrasi lebih tinggi dibandingkan gel non etosom, yaitu 3,3175 0,02 ?gcm-2untuk gel etosom 1 dengan nilai fluks 0,4147 0,01 ?gcm-2jam-1 dan2,7663 0,19 ?gcm-2 untuk gel non etosom dengan nilai fluks 0,3458 0,02 ?gcm-2jam-1. Hasil uji keamanan dengan metode HETCAM menunjukkan gel etosom0,5 dan 1 bersifat mengiritasi ringan pada pemakaian secara topikal.

Mangkokan Nothopanax scutellarium Merr. is traditionally and scientificallyknown for its activity in hair growth. The content of flavonoids in the mangkokanleaves is suspected as a vital compound in hair growth. Ethosome which consist ofphospholipids, high concentrate of alcohol, and water, are functioning as atransmission system in skin layers rsquo penetration.
The aims of this study were toknow the hair growth activity from the ethosomal gel of ethyl acetate fractioncompared to the non ethosomal gel of ethyl acetate fraction, as well as its abilityto penetrate into the skin and its safety from ethasomal gel testing. The hairgrowth activity was measured by three parameters hair length, hair thickness, andhair weight.
The results obtained are shown that the ethosomal gel withconcentration 1 have better hair growth activity rather than the ethosomal gelwith concentration 0.5 and the non ethosomal gel, but it has similarity to thepositive control minoxidil gel with concetration 2 . In vitro penetration testusing Franz Diffusion cells shown that the ethosomal gel with concentration 1 has cumulative penetration of quercetin higher than non ethosomal gel, whichvalue was 3,3175 0,02 gcm 2 for the ethosomal gel with concentration 1 and2,7663 0,19 gcm 2 for the non ethosomal gel with flux values for the ethosomalgel with concentration 1 and the non ethosomal gel respectively are0,4147 0,01 gcm 2jam 1 and 0,3458 0,02 gcm 2jam 1. As for the safety testusing HET CAM have shown that both concentrations 0.5 and 1 of ethosomalgel are able to generate mild irritation for topical application."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
T47345
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>