Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Fajrina Ramadhanty
"Penelitian membahas tentang bagaimana kerja modal digital berupa akses dan kemampuan digital dapat memfasilitasi individu untuk mendapat keuntungan dari internet dengan menjadi influencer afiliasi. Pada gilirannya, perusahaan mengeksploitasi modal digital influencer sebagai kualifikasi utama dalam pemasaran digital berbasis afiliasi. Studi-studi terdahulu telah membahas peran modal digital dalam persaingan ekonomi masyarakat informasi. Namun modal digital sebelumnya hanya berfokus pada akses dan kemampuan saja, tidak pada kompetensi untuk memanfaatkan internet sebagai ‘ruang kerja’ virtual. Melalui studi ini, peneliti mengeksplorasi interaksi antara modal digital dengan modal lainnya yang dapat memaksimalkan peluang individu untuk mendapat keuntungan di media sosial, jaringan dibangun dengan audiens atau followers, serta bentuk relasi antara perusahaan dan influencer afiliasi. Hasil temuan menyatakan bahwa individu dengan modal digital tinggi yang ditunjang dengan modal lain memiliki peluang besar untuk menjadi influencer afiliasi dan mempertahankan statusnya, meskipun individu dengan modal digital rendah tetap berkesempatan menjadi influencer namun mereka rentan kehilangan status karena tidak memiliki modal untuk menunjang karirnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, studi literatur dan wawancara mendalam dengan influencer terafiliasi, audiens, serta pihak pelaksana pemasaran afiliasi.

This study discusses how digital capital works in the form of digital access and competences can facilitate individuals to gain benefit from the internet by becoming an affiliate influencer. In turn, companies are exploiting influencer's digital capital as a key qualification in affiliate-based digital marketing. Previous studies have discussed the role of digital capital in digital economy of information society. However, the concept of digital capital previously discussed was only focused on access and competences, not on capabilities to use the internet as a virtual 'workspace', gaining profits. Through this study, i explored the interaction between digital capital and other capitals that can maximize individual opportunities to gain profits on social media, build networks with audiences or followers, forming relationships between companies and affiliate influencers. The findings found that individuals with high digital capital, supported by other capital have a great opportunity to become affiliate influencers and maintain their status, although individuals with low digital capital still have the opportunity to become influencers, they are vulnerable losing their status because they do not have other capitals to support their career. This study uses qualitative methods with data collection techniques of observation, literature study and in-depth interviews with affiliated influencers, audiences, and affiliate marketing implementers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dengsina Eveline Florensia
"Situs jejaring sosial semakin banyak digunakan di Indonesia, termasuk oleh para profesional guna menunjang karier mereka. Namun, penggunaan situs jejaring sosial tersebut belum tentu disertai dengan modal digital yang memadai. Padahal, modal digital dalam konteks penggunaan situs jejaring sosial untuk tujuan pengembangan karier memungkinkan individu memperoleh keuntungan konkret seperti, mendapatkan pekerjaan, meningkatkan performa kerja hingga berkolaborasi dengan profesional lainnya di berbagai bidang. Studi sebelumnya menunjukkan bahwa tinggi rendahnya aspek-aspek dalam modal digital ditentukan oleh faktor latar belakang sosio-demografi; usia, gender, area tempat tinggal dan tingkat pendidikan, serta faktor sosio-ekonomi; tingkat pendapatan. Studi lainnya telah membuktikan pengaruh tingkat pendidikan terhadap salah satu dimensi dalam modal digital yaitu keterampilan digital. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif-survei dengan teknik penarikan sampel purposive sampling diikuti oleh 256 responden berusia 18-34 tahun yang menggunakan situs jejaring sosial profesional LinkedIn. Hasil dari uji korelasi membuktikan bahwa, tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan terhadap tingkat modal digital. Menariknya, berbeda dengan studi pustaka peneliti, pada tingkat pendidikan terlihat arah hubungan yang negatif terhadap tingkat modal digital. Peneliti menyimpulkan bahwa, tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan terhadap tingkat modal digital. Sementara itu, terdapat faktor lain yang menentukan tingkat modal digital para profesional, diantaranya; agen sosialisasi, tujuan konkret, dan self-directed learning. Hal tersebut diperkuat oleh hasil studi pustaka dan data wawancara mendalam.

Social networking sites are increasingly being used in Indonesia, including by the professionals to support their career. However, the use of social networking sites is not necessarily accompanied by adequate digital capital. In fact, digital capital in the context of using social networking sites for career development purposes allows individuals to gain concrete benefits such as getting a job, improving work performance and collaborating with other professionals in various fields. Previous studies have shown that the high and low aspects of digital capital are determined by socio-demographic background factors; age, gender, area of ​​residence and level of education, and socio-economic factors; income level. Other studies have proven the influence of education level on one of the dimensions of digital capital, namely digital skills. This study uses a quantitative-survey method with a purposive sampling technique followed by 256 respondents aged 18 – 34 years who use the professional social networking site, LinkedIn. The results of correlation test prove that there is no correlation between the level of education and the level of income to the level of digital capital. Interestingly, in contrast to the researcher's literature study, at the level of education there is a negative correlation towards the level of digital capital. The researcher concludes that there is no correlation between the level of education and the level of income on the level of digital capital. Meanwhile, there are other factors that determine the level of professional’s digital capital, including; agents of socialization, concrete goals, and self-directed learning. This is reinforced by the results of literature studies and in-depth interview data."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dam Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aurelia Athaya Darussalam
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan keterkaitan modal sosial dan modal digital dengan inovasi UMKM kuliner anggota Komunitas Merchant Online Food “PG” yakni berbagai ide, praktik, atau objek yang dianggap baru oleh individu atau organisasi di dalam upaya mengembangkan UMKM. Studi-studi sebelumnya yang membahas tentang inovasi bisnis UMKM dapat dipetakan menjadi dua, yang fokus pada aspek kepemilikan modal di dalam diri dan di luar diri manusia. Kelompok studi pertama fokus pada kemampuan adaptasi dan kreativitas individu, budaya inovasi yang terbentuk dari keterampilan dan pengetahuan individu, serta karakteristik dan motivasi dalam diri untuk berinovasi. Sedangkan kelompok studi kedua mengkaji kepemilikan modal sosial, khususnya kepercayaan terhadap kelompok, norma sosial, dan jaringan sosial serta ukurannya yang berfungsi dalam meningkatkan peluang inovasi. Studi-studi terdahulu belum melihat inovasi yang dibentuk dari segi keterkaitan antara modal sosial dan modal digital, dimana kepemilikan modal digital pada pengusaha UMKM kuliner berbasis platform online dan kaitannya dengan modal sosial dapat digunakan untuk menciptakan inovasi dalam bisnis mereka. Peneliti berargumen bahwa partisipasi dalam komunitas lokal seperti dalam Komunitas Merchant Online Food PG dapat meningkatkan modal sosial dan memperkuat interaksi antara modal sosial dan modal digital milik pengusaha UMKM kuliner melalui pertukaran informasi dan pengetahuan baik secara online maupun offline yang pada gilirannya dapat menghasilkan inovasi yang bersifat inkremental pada bisnis UMKM kuliner. Penelitian ini akan menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara mendalam dengan anggota Komunitas Merchant Online Food PG.

This study aims to explain the relationship between social capital and digital capital with the innovation of culinary MSMEs by members of the Online Food Merchant Community "PG", namely various ideas, practices, or objects that are considered new by individuals or organizations in an effort to develop MSMEs. Previous studies that discuss MSME business innovation can be mapped into two, which focus on aspects of capital ownership within and outside humans. The first group of studies focuses on the adaptability and creativity of individuals, the culture of innovation formed from individual skills and knowledge, and the characteristics and inner motivation to innovate. The second group of studies examines the ownership of social capital, specifically trust in groups, social norms, and social networks and their size that function in increasing innovation opportunities. Previous studies have not looked at innovation in terms of the relationship between social capital and digital capital, where digital capital ownership in culinary MSME entrepreneurs based on online platforms and their relationship with social capital can be used to create innovation in their business. The researcher argues that participation in local communities such as the Online Food Merchant Community "PG" can increase social capital and strengthen the interaction between social capital and digital capital owned by culinary MSME entrepreneurs through the exchange of information and knowledge both online and offline which in turn can produce incremental innovations in the culinary MSME business. This research will use a qualitative approach with in-depth interview techniques with members of the PG Food Online Merchant Community."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library