Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harindra
Abstrak :
Tenaga kesehatan gigi dan mulut, merupakan salah satu sumber daya yang mendukung dan menentukan keberhasilan layanan kesehatan. Pendidikan tenaga kesehatan gigi dan mulut dilakukan agar kualitas layanan kesehatan gigi dan mulut secara terus menerus meningkat, sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan Sekolah Pengatur Rawat Gigi, merupakan lembaga yang besar peranannya dalam meningkatkan kualitas layanan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran kualitas layanan kesehatan gigi dan mulut, dan hubungan antara karakteristik siswa yang terdiri dari pengetahuan, sikap terhadap profesi dan keterampilan pre-klinik siswa dengan kualitas layanan kesehatan gigi dan mulut Selain itu penelitian ini untuk melihat bagaimana faktor Pendidikan orang tua/wali siswa dan pengalaman praktek klinik siswa mempengaruhi hubungan karakteristik siswa dengan kualitas layanan kesehatan gigi dan mulut. Penelitian ini menggunakan data sekunder, kuesioner dan pengamatan. Jumlah siswa yang melakukan praktek di klinik Sekolah Pengatur Rawat Gigi Tanjungkarang yang menjadi subjek penelitian ini ada 67 orang. Penelitian ini bersifat kuantitatif, menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Hipotesis yang diajukan adalah : Ada hubungan positip antara pengetahuan, sikap terhadap profesi perawat gigi dan keterampilan praktikum pre-klinik siswa dengan kualitas layanan kesehatan gigi dan mulut. Hubungan positip ini semakin lemah dengan semakin tingginya pendidikan orang tua siswa dan semakin lamanya pengalaman praktek klinik siswa. Hasil penelitian membuktikan adanya hubungan positip antara pengetahuan, sikap terhadap profesi perawat gigi dan keterampilan praktikum pre-klinik siswa dengan kualitas layanan kesehatan gigi dan mulut. Dari hasil uji chi-square dengan tingkat kemaknaan a. = 0.05, didapatkan nilai p = 0.02568 untuk variabel pengetahuan,.p = 0.02273 untuk variabel sikap terhadap profesi, dan p = 0.00000. untuk variabel keterampilan pre-klinik. Analisis stratifikasi dengan variabel pendidikan orang tua siswa dan pengalaman praktek klinik siswa sebagai kontrol, menunjukkan keeratan hubungan positip antara pengetahuan, keterampilan praktikum pre-klinik dengan kualitas layanan kesehatan gigi dan mulut semakin lemah dengan semakin tingginya pendidikan orang tua dan semakin lamanya pengalaman praktek klinik siswa Sedangkan keeratan hubungan positip sikap terhadap profesi perawat gigi dengan kualitas layanan kesehatan gigi dan mulut semakin kuat dengan semakin tingginya pendidikan orang tua siswa, dan semakin lemah dengan semakin lamanya pengalaman praktek klinik siswa. ......The teeth and mouth health personnel is one the human resource which support and important for success of the health service. Education of the mouth and teeth health personnel is intended to increase the continuity of the teeth and mouth health service according to the development of science and technology. The school of teeth maintenance is an institution which has an important role in increasing the quality of service. This research is intended to obtain description of the teeth and mouth health service quality and its relationship with the student?s characteristics which consist of knowledge, attitudes toward the profession and the student?s pre-clinic skill with the teeth and mouth health service quality. Besides, this research is to study how the students' parents education and the students clinic experience influence the relationship of the teeth and mouth health service quality. This research use primary, secondary data, questioner and observation. The number of students practice in the clinic of Tanjungkarang School of Teeth Maintenance which is the subject of this research is 67. This research is a quantitative one using a descriptive analytic methods with a cross sectional approach. The hypothesis is that there is a positive relationship between knowledge, attitudes toward the teeth and mouth health profession and the students pre-clinic practice skill with the teeth and mouth health service quality. The weaker the positive relationship, the higher the students' parent education and the longer the student clinic practice experience. This research proved a positive relationship between knowledge, attitudes toward the teeth and mouth health profession and the students pre-clinic practice skill with the quality of teeth and mouth service. According to the chi-square test with a significance level a.= 0.05, p = 0.02568 for knowledge variable, p 0.02273 for the variable of attitudes toward the profession, p = 0.00000 for the pre-clinic skill variable. The stratification analysis with the students' parents education variable and the students' clinic practice experience as a control indicates that the closeness of positive relationship between knowledge, pre-clinic practice skill with the quality of teeth and mouth service. The relationship is weaker with the higher the education of the parents and the longer the students' clinic practice experience. While the closeness of the positive relationship of the attitudes toward the teeth and mouth health profession with the service quality of the teeth and mouth is stronger with a higher the education of the students' parents, and the weaker with the longer the students clinic practice experience.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Ali
Abstrak :
Penelitian di Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita dilakukan dengan tujuan untuk melihat gambaran umum tingkat kesehatan gigi dan mulut (kebersihan mulut, kesehatan gingiva, dan karies gigi) anak yang berkunjung di Klinik Khusus Tumbuh Kembang Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita dan untuk mengetahui status kesehatan gigi dan mulut (kebersihan mulut, kesehatan gingiva, dan karies gigi) antara anak sindroma Down dan anak non sindroma Down yang berkunjung ke Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita. Selain itu juga diharapkan dapat dipergunakan sebagai dasar untuk menyusun program perawatan gigi dan mulut anak sindroma Down di Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita, Subyek penelitian dilakukan pada 34 anak sindroma Down dan 39 anak yang tidak mengalami kelainan genetika dengan usia 21-76 bulan. Penelitian merupakan kasus kelola berdasarkan data rekam medik, pengamatan serta wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks gingivitis untuk kelompok anak sindroma Down 0,60 dan anak non sindroma Down 0,51, ada perbedaan yang tidak bermakna. Anak sindroma Down mengalami karies dengan def-t rata-rata 4,65 dan anak non sindroma Down def-t rata-rata 4,28.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sylvia Kartawijaya
Abstrak :
Menurut studi dari Litbangkes tahun 1978, prevalensi penyakit yang menyangkut fungsi gigi dan mulut masih tinggi (80 %), dan sejak Pelita III masalah ini sudah merupakan salah satu masalah kesehatan nasional yang perlu ditangani secara intensif. Seringkali terjadinya penyakit gigi dan mulut ini juga disebabkan oleh faktor sehari-hari yang tidak disadari oleh masyarakat bahwa faktor-faktor ini cukup besar pula pengaruhnya untuk terjadinya penyakit karies gigi baik pada orang dewasa maupun anak-anak. Pencegahan yang dilakukan sedini mungkin terutama sejak gigi sulung mulai erupsi diharapkan dapat mengurangi terjadinya penyakit gigi dan mulut. Karena gigi ini bisa mulai mengalami kerusakan sejak ia mulai tumbuh di dalam gusi atau mulai berada di dalam mulut, dan kerusakan ini merupakan proses patologis yang bersifa: irreversible. Kerusakan pada gigi sulung yang berkelanjutan akan mempunyai akibat tidak baik bagi pertumbuhan gigi tetapnya. Di Indonesia, penelitian mengenai penyakit karies gigi sulung masih sangat sedikit, dan sampai saat ini Indonesia belum mempunyai indikator karies gigi sulung dan kebersihan mulut anak-anak. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai angka prevalensi karies dan hubungan faktor-faktor kebiasaan makan makanan kariogenik, tindakan menyikat gigi dari anak dan pengetahuan Ibu dan Anak dengan derajat kebersihan mulut dan terjadinya karies. Penelitian ini dilakukan dalam lingkup kecil setempat yaitu pada Taman Kanak-kanak kelas B Regina Pacis, agar dengan penelitian ini dapat diperoleh suatu hasil yang akurat pula untuk pemikiran pengadaan UKGS yang terprogram, serta mendukung perencanaan intervensi pada masa yang akan datang. Penelitian ini merupakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Seluruh anak TK kelas B ini merupakan subyek penelitian, dan diambil datanya melalui pemeriksaan gigi dan mulut langsung pada anak-anak dan wawancara dengan Ibu dari anak-anak tersebut. Hasil penelitian menunjukkan cukup tingginya prevalensi karies gigi anak-anak T.K. Kelas B Regina Pacis yaitu 88.8 % dengan rata-rata def-t 8.44 dan indeks kebersihan mulut rata-rata buruk (2.4). Dan diperolehnya kenyataan dengan pengujian secara statistik bahwa adanya pengaruh kebiasaan makan makanan kariogenis yaitu jenis snack dan frekuensi snack yang dimakan anak, dan pengetahuan Ibu terhadap indeks kebersihan mulut, dan adanya pengaruh indeks kebersihan mulut terhadap indeks karies gigi. Dari faktor-faktor yang diteliti, maka faktor frekuensi snack yang dimakan anak yang merupakan faktor yang paling dominan di antara faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi indeks kebersihan mulut dan penyakit karies gigi. Untuk mencegah resiko terjadinya karies gigi sulung pada anak-anak T.K. ini perlu dilakukan upaya peningkatan kebersihan mulut dengan diadakan suatu program usaha kesehatan gigi sekolah yang terencana dan terkoordinir oleh petugas medis di sekolah Regina Pacis.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Precellina
Abstrak :
eWOM telah menjadi sumber informasi tambahan yang penting bagi pelanggan dalam menentukan pembelian suatu produk atau layanan seperti hotel. Sayangnya, pandemi Covid-19 terjadi pada tahun 2020 dan informasi terkait penerapan protokol kesehatan hotel dirasa perlu untuk dijelaskan seperti pada online travel agent. Penelitian ini ingin mengetahui peran electronic word of mouth mengenai hotel butik dan protokol kesehatan yang diterapkan terhadap niat pemesanan hotel butik pada masa pandemi covid-19 dengan memperhatikan aspek usefulness dan enjoyment konsumen. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 216 responden. Structural Equation Model (SEM) digunakan untuk menganalisis data dengan menggunakan PLS-SEM untuk melakukan pengujian measurement model dan pengujian hipotesis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan pada perceived usefulness dari ulasan hotel butik dan penerapan protokol kesehatan hotel dan perceived enjoyment dari ulasan yang berkualitas tinggi terhadap niat pemesanan hotel butik. Hal ini berarti mengindikasikan bahwa ulasan online dan penerapan protokol kesehatan dirasakan sebagai informasi yang bermanfaat dan menyenangkan untuk digunakan yang mendorong niat pemesanan hotel butik pelanggan. Pada masa pandemi ini juga didapatkan hasil bahwa pelanggan lebih mengutamakan pemenuhan nilai utilitarian yaitu pencarian informasi mengenai hotel secara keseluruhan yang dipersepsikan dari nilai kegunaan ulasan online hotel sebagai faktor eksternal manajemen hotel dan penerapan protokol kesehatan hotel sebagai faktor interal manajemen hotel sebelum menginap. Implikasi manajerial penelitian ini mendorong manajemen hotel butik memiliki strategi untuk menciptakan ulasan online hotel butik dengan kualitas yang tinggi agar meningkatkan niat pemesanan hotel butik. ......eWOM has become an important source of additional information for customers in determining the purchase of a product or service such as a hotel. Unfortunately, Covid-19 pandemic occurred in 2020 and information regarding the application of hotel health protocols was deemed necessary to be described as in online travel agent. Therefore, this study aims to examine the role of electronic word of mouth of boutique hotels and information on the application of health protocols on the intention to book boutique hotels during the Covid-19 pandemic by paying attention to consumer perceived usefulness and enjoyment aspects. A total of 216 responses to a survey were collected. Structural Equation Model (SEM) was used to analyze data using PLS-SEM to test the measurement models and test the hypotheses. The results of this study indicate that there is a significant influence on perceived usefulness of boutique hotel reviews and the application of hotel health protocols and the perceived enjoyment of high quality reviews on boutique hotel booking intentions. This means that it indicates that online reviews and application of health protocols are perceived as useful and fun information to use that encourages customer boutique hotel booking intentions. During this pandemic, the results also showed that customers prioritized the fulfillment of utilitarian values, namely searching for information about the hotel as a whole as perceived usefulness of hotel online reviews as an external factor in hotel management and the application of hotel health protocols as an internal factor in hotel management before staying. The managerial implication of this research encourages boutique hotel management to have a strategy to create high quality online boutique hotel reviews in order to increase boutique hotel booking intentions.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library