Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suhartati
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imansyah
"Investasi pada Teknologi Informasi (TI) terus meningkat, begitu pula dengan kepercayaan pada sebagian besar perusahaan pada infrastruktur teknologi dan fungsi dari teknologi informasi. Investasi untuk menggunakan teknologi informasi dalam mendukung proses bisnis terus dilakukan. Para top eksekutif semakin meningkatkan fokus pada isu terdapatnya nilai bisnis pada investasi TI yang telah mereka lakukan. Penelitian ini bersifat deskriptif yang menggambarkan bagaimana pengelolaan TI (IT Governance) untuk memaksimalkan nilai bisnis pada perusahaan Bii Finance Center. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung ke lapangan dan melakukan wawancara kepada IT leader di perusahaan. Setelah melakukan analisa bagaimana pengelolaan TI di perusahaan tersebut, penelitian ini memberikan saran perbaikan terhadap pengelolaan TI tersebut. Saran diharapkan dapat memecahkan permasalahan yang ada pada perusahaan sehingga meningkatkan nilai TI terhadap bisnis secara lebih optimal. Penelitian ini dimulai dengan memetakan kondisi perusahaan dengan teori kelompok struktur, proses dan mekanisme relasional dari teori Van Grembergen, De Haes dan Guldentops, 2004. Setelah dipetakan, kondisi tersebut dianalisa permasalahannya dengan membandingkannya dengan teori best practices pengelolaan TI. Pada Bii Finance, terdapat permasalahan yang banyak bersifat kultural daripada struktural. Secara teoritis, Bii Finance sudah mengelola TI-nya dengan baik dimana hal tersebut tercermin dengan jelasnya pembagian peran dan tanggung jawab pada bagian struktur perusahaan. Namun proses dalam melaksanakan pengelolaan TI masih dilakukan secara ad-hoc serta pengkomunikasiannya ke seluruh bagian perusahaan belum maksimal. Dari penelitian ini didapat 13 permasalahan pada kondisi pengelolaan perusahaan tersebut. Dari permasalahan yang ada, penelitian ini mengajukan saran perbaikan pengelolaan TI melalui proses-proses yang ada pada COBIT 4.1. Sebanyak 16 proses diajukan menjadi saran agar pengelolaan TI di Bii Finance dapat lebih meningkatkan nilai bisnis pada perusahaan.

Information technology investment is growing significantly and so is the reliance for enterprise to infrastructure technology and information technology functions. People keep investing in Information Technology to support business processes. Top executives are now focusing on issues that there are business values to IT investment in their company. This descriptive research is ilustrating how IT Governance?s to maximize business value for PT. Bii Finance Center. The research?s data are observed in the field and interviewed IT leaders in the company. After doing the analysis, this research is made to give suggestions to fix the IT Governance in the company. Hopefully the suggestions can solve problems reside in the company so can maximze the IT value for business. This research is started with mapping the company?s condition into IT Governance?s area in Structure, Processes and Relational Mechanism from the theory of Van Grembergen, De Haes and Guldentops, 2004. After the mapping process, the company?s condition will be observed to look for the problems by comparing with the best practices teories. The problems in Bii Finance are more on cultural problem instead of structural. Theorytically, IT in Bii Finance is already well governed which can be found from structural perspective where Bii Finance already defines the role and responsibillity very well. But the processes to govern the IT are still ad-hoc and the communication to all stakeholders is not maximized yet. There are 13 problems defined in the Bii Finance?s IT Governance. From the problems, this research provides an IT Governance plan to solve it thorugh processes of COBIT 4.1. 16 processes are provided to solve the problems in Bii Finance so hopefully they can maximize the business value in the company."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desvida Luna Nidra Fadilah
"Laporan magang ini disusun untuk mengevaluasi prosedur audit substantif atas akun Piutang Usaha PT AHX Tbk yang telah dilakukan oleh KAP SKW. PT AHX Tbk merupakan perusahaan multi-finance yang memberikan layanan pembiayaan dalam bentuk pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan. Prosedur audit substantif yang dibahas dalam laporan magang ini adalah prosedur test of details yang terdiri atas vouching kontrak pembiayaan untuk menguji asersi eksistensi, serta prosedur vouching pembayaran pembiayaan untuk menguji asersi eksistensi, hak dan kewajiban, kelengkapan, dan klasifikasi. Berdasarkan hasil evaluasi, prosedur audit yang dijalankan oleh KAP SKW atas akun Piutang Usaha PT AHX Tbk telah sesuai dengan teori dan standar audit (SA) yang berlaku, yakni SA 315 dan SA 500.
......This internship report was prepared to evaluate substantive audit procedures that had been carried out by KAP SKW for Accounts Receivables of PT AHX Tbk. PT AHX Tbk is a multi-finance company that provides financing services in the form of consumer financing and finance leases. The substantive audit procedure discussed in this internship report is test of details procedures, consisting of financing contract vouching that tests existence assertion and financing payment vouching procedure that tests the existence, rights and obligations, completeness, and classification assertions. Based on the evaluation results, the audit procedures carried out by KAP SKW on PT AHX Tbk’s Accounts Receivables are in accordance with the applicable theory and audit standards, especially SA 315 and SA 500."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Herawadi
"ABSTRAK
Masalah merger dan akuisisi di Indonesia dewasa ini terlihat semakin
menghangat dan banyak mendapat sorotan, terutama berkenaan dengan kasus
akuisisi internal yang banyak terjadi di Indonesia dari berbagai kalangan baik itu
berasal dari para pengambil keputusan dalam perusahaan, politisi, kalangan akademis,
pengamat bisnis dan ekonomi, dll.
Cukup banyak perusahaan yang sudah go public melakukan akuisisi, bahkan
akuisisi di antara satu group yang bernilai triliunan rupiah. Menurut data PDBI, clalam
perioda 1989 sampal Juli 1992 telah terjadi tidak kurang dan 64 kali akuisisi
perusahaan publik dengan total nilai sebesar Rp 3,925 triliun. Hanya 9 buah
diantaranya yang bukan akuisisi satu group (Swa Sembada, 5/VIII, 1992: 124).
Karya tulis ini mencoba untuk mengupas masalah akuisisi internal secara
kuantitatif dan kualitatif dengan mengambil satu kasus akuisisi internal dan merger
antara perusahaan go public PT. Metropolitan Finance Corporation (PT. MFC) yang
mengakuisisi perusahaari swasta nasional (private company) PT. Baknie Nusantara
Multi Finance (PT.BMF), dimana PT. Bakrie Nusantara Corporation (PT.BNC)
merupakan pemegang saham niayoritas pada kedua perusahaan tersebut.
Tidak dapat disangkai begitu besar dampak negatif akulsisi satu group di
Indonesia jika tidak diatur secara jelas, tegas dan predictable. Tanpa regulasi hukum
yang tegas maka akuisisi internal dapat dijadikan sebagai alat untuk meraih
keuntungan yang tidak sehat bagi suatu pihak tertentu terutama plhak-pihak yang
memiliki kekuasaan untuk memungkinkan bertindak sebagai pengambil keputusan
tunggal bagi perusahaan (pemegang saham mayoritas).
Sementara sampai saat ini Indonesia belum memiliki aturan dan prosedur yang
jelas mengenai akuisisi dalam peraturan pasar modal dan perbankan, UU No.7/1992
tentang Perbankan tidak mengatur hal tersebut juga Kepmenkeu
No.15481/Kmk.013/1990 yang diperbaharui melalui Kepmenkeu No.1 199/Kmk.010/1991
tidak mengatur hal tersebut. Dan kalau kita kaji RUU Pasar Modal yang tengah dibahas
di DPR, hal mengenai prosedur akuisisi juga belum disinggung.
Beberapa ciri-ciri akuisisi di Indonesia yang dapat merugikan bank pemegang
saham minoritas maupun negara, secara umum antara lain disebabkan oleh:
a. Akuisisi yanng terjadi banyak yang bersifat internal dan memiliki unsur conflict of
interest
b. Peranan dan founders masih dominan
c. Masíh terdapatnya kekosongan peraturan tentang akusisi.
Akuisisi sebenarnya harus dipandang sebagai komponen penting dalam strategi
jangka panjang perusahaan dalam memperoleh dan mempertahankan keunggulan
kompetitif, sehingga dijalankan berdasarkan pertimbangan bisnis yang sehat.
Bagaimanapun untuk menghindari adanya dampak negatif yang dapat
merugikan pemegang saham minoritas dan negara maka unsur fairness dalam suatu
akuisisi internal harus tetap dijaga. Fairness disini dapat meliputi fair price dan fair
dealing.
Unsur Fair Dealing melihat kepada prosedur akuisisi meliputi pertimbangan
apakah jual beli saham tersebut dilakukan dalam waktu yang ideal, struktur dan cara
negosiasi yang dilakukan, unsur keterbukaan, cara voting pemegang saham dalam
memberikan persetujuan tentang akuisisi, peran direktur dll.
Unsur Fair Price meliputi pertimbangan ekonomi dan finansial sesuai dengan
teori yang berlaku untuk perhitungan harga akuisisi dengan memasukkan faktor asset,
market value, earnings, future prospect dll.
Karya akhir ini menyoroti unsur fair price secara mendalam, dimana menurut
pertimbangan penulis unsur ini menjadi sangat penting karena adanya conflict of
interest dalam akuisisi PT.BMF oleh PT. MFC, sehingga perlu dibuktikan bahwa harga
akuisisi yang terjadi adalah wajar dan tidak akan merugikan pemegang saham
minoritas.
Secara prinsip akuisisi tidak berbeda dengan proyek investasi lain yang
dijalankan dalam rangka implementasi strategi jangka panjang perusahaan. Suatu
investasi dapat dinilai feasible jika memberikan rate of return yang lebih tinggi
dibandingkan dengan Opportunity Cost! Cost of Capital-nya yang dalam perhitungan
Net Present Value (NPV) tercermin sebagai discount rate yang digunakan.
Dengan menggunakan metoda perhitungan Discounted FCF, penulis melakukarn
perhitungan nilai wajar perusahaan, yang pada akhirnya akan dapat membuktikan
apakah jenis investasi akuisisi yang dilakukan oleh PT. MFC menguntungkan atau
tidak dan juga dapat dinilai kewajaran dan harga akuisisi yang terjadi.
"
1995
T2838
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isa Meilia
"Sebagai negara maritim yang dikelilingi oleh laut, keberadaan kapal sebagai sarana transportasi air sangat besar pengaruhnya bagi pembangunan Indonesia. Karenanya Pemerintah berupaya mamajukan dan mengembangkan armada niaga nasional. Tentunya, untuk mewujudkan harapan itu diperlukan partisipasi tidak hanya dari pemerintah tetapi juga dari perusahaan pelayaran nasional. Dalam menjalankan usaha dibidang perkapalan, khususnya bagi Perusahaan Pelayaran, sangat diperlukan suatu armada berupa kapal sebagai aset usahanya. Namun dengan adanya krisis ekonomi dan keterbatasan dana, keinginan untuk memiliki dan menguasai suatu kapal dirasakan menjadi suatu hal yang sangat sulit. Keberadaan Perusahaan Pembiayaan Sewa Guna Usaha (leasing) di Indonesia sejak tahun 1974, khususnya yang membiayai pengadaan kapal laut, dirasakan membawa angin segar dan dapat memberikan kontribusi yang positif bagi eksistensi perusahaan pelayaran nasional. Lembaga pembiayaan leasing kapal di Indonesia kehadirannya dipelopori oleh PT.(Persero) PANN MULTI FINANCE, yang merupakan badan usaha milik negara. Perusahaan pembiayaan ini menyalurkan dana dengan cara membiayai pengadaan barang modal dalam berbagai macam bentuk, namun sehubungan dengan judul tesis ini hanya menitik beratkan pada barang modal berupa kapal laut atas permintaan Perusahaan Pelayaran selaku nasabahnya. Dalam prakteknya, perusahaan pembiayaan ini menyediakan empat macam produk pembiayaan berupa:finance, lease, Operating Lease, Sale and Lease Back dan purchase on Installment. Dari keempat macam produk tersebut, hanya produk Purchase on Installment/ POI (secara harfiah dapat diartikan sebagai pembelian dengan mengangsur) saja yang dapat membebani barang modalnya berupa kapal laut dengan jaminan kebendaan hipotek. Hal itu dikarenakan, telah terjadi transfer of title (perpindahan hak) atas kapal dari PT.PANN selaku Penjual kepada Perusahaan Pelayaran selaku Pembeli, sejak penandatangan Perjanjian Belt Angsur Kapal yang diikuti dengan penyerahan dalam bentuk perbuatan batik nama oleh dan dihadapan Pejabat Pencatat dan Pendaftar Baliknama Kapal. Sejak saat itu secara yuridis Pembeli menjadi Pemilik dari kapal tersebut."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2003
T19879
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irreza
"Thesis ini mengedepankan valuasi pada saat proses akuisisi PT MIF. Tujuan penelitian ini berfokus pada pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi investasi pada industry multi-finance dan membandingkan nilai aktual perusahaan dengan analisa fundamental. Valuasi atas harga saham dimulai dengan menggunakan analisa fundamental menggunakan top-down approach, valuasi dihitung dengan discounted cash flow model dan relative valuation model. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa harga aktual perusahaan lebih tinggi dari hasil valuasi yang dilakukan karena terbatasnya jumlah perusahaan multi-finance yang tersedia saat ini.
......This thesis focuses on the valuation of PT MIF during the acquisition process and conducted to gain a better understanding on factors considered for investment spending in multi-finance industry and to compare the value of the firm resulted by fundamental analysis and purchased price spent by investor. The valuation of stock price was calculated by fundamental analysis using top-down approach whereas the valuation was done using discounted cash flow model and relative valuation model. The result shows that the price and the valuation of the firm were overvalued, due to the limited numbers of multi-finance companies."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Fauzan Athallah
"Laporan magang ini bertujuan mengevaluasi prosedur audit substantif atas akun piutang usaha PT XXX oleh KAP ZZZ. PT XXX merupakan perusahaan multi-finance yang menawarkan jasa sewa pembiayaan kendaraan. Pembahasan laporan ini difokuskan pada prosedur audit substantif yang terdiri atas prosedur rekonsiliasi konfirmasi, inspeksi pada kontrak sewa dan vouching pembayaran sewa. Asersi yang diuji adalah existence, completeness, accuracy, cutoff, dan rights and obligation. Evaluasi prosedur audit substantif dilakukan dengan membandingkan prosedur yang dijalankan KAP ZZZ dengan teori serta standar audit yang berlaku. Berdasarkan hasil evaluasi, prosedur audit substantif atas piutang usaha yang dijalankan KAP ZZZ terbukti telah sesuai dengan teori dan standar audit yang berlaku dan asersi yang diuji telah terpenuhi.
......This internship report aims to evaluate the substantive audit procedures of the accounts receivable accounts of PT XXX by KAP ZZZ. PT XXX is a multi-finance company that offers vehicle finance leasing services. This report's discussion focuses on substantive audit procedures, which consist of confirmation reconciliation procedures, inspections on lease contracts, and lease payment vouching. The assertions tested are existence, completeness, accuracy, cutoff, and rights and obligations. Evaluation of substantive audit procedures is carried out by comparing the procedures carried out by KAP ZZZ with the applicable auditing theories and standards. Based on the evaluation results, the substantive audit procedures for accounts receivable carried out by KAP ZZZ are proven to be in accordance with the applicable auditing theories and standards and the assertions tested have been fulfilled."
2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Nurrahmawati
"Banyak perusahaan software house di Indonesia yang rontok sebelum mencapai usai 5 tahun, kami mensinyalir perusahaan tersebut tidak mampu untuk bersaing terutama diakibatkan karena tidakmampunya manajemen atau tim perusahaan untuk membuat perencanaan yang terperinci dan detail serta kemampuan membuat perkiraan biaya yang tepat. Kedua masalah utama ini dapat menyebabkan perusahaan software house menjadi:
1. Menderita kerugian, mengalami penambahan waktu pengembangan software karena tidak sesuai dengan rencana semula yang terdapat di proposal;
2. Cash flow miss-management, karena ketidaktepatan penyerahan jasa mengakibatkan ketidaktepatan jadwal pembayaran dari klien perusahaan;
3. Kehilangan kesempatan untuk mencari klien baru akibat tidak tersedianya tenaga kerja untuk mendapatkan ataupun mengerjakan klien yang baru (opportunity cost).
Sebagai salah satu software house terkemuka di Indonesia, BaliCamp, tempat kami melakukan penelitian, juga terjadi hal serupa. Kami melihat beberapa hal yang panting seperti cost projection atau perkiraan biaya proyek yang dibutuhkan untuk mengembangkan aplikasi yang dimaksud menjadi sangat kritis untuk kelangsungan perusahaan karena berdampak langsung kepada masa depan perusahaan.
Salah satu proyek yang cukup besar (45% total sales tahun 2002) di Bali Camp adalah proyek pengembangan aplikasi AEGIS ("ACC Enterprise Global Information System"). Didalam proyek ini lah, kernampuan Balicamp untuk melakukan cost projection yang kami sorot menjadi inti dan masalah penelitian kami. Kami ingin melihat apakah BaliCamp juga memiliki kesulitan untuk cost projection yang akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan akibat salah perkiraan atau estimasi biaya yang dibutuhkan untuk menyerahkan solusi yang dimaksud pada waktu yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.
Permasalahan Identifikasi permasalahan:
1. Bagaimana BaliCamp membuat suatu perkiraan kos (cost projection) pertama kali ketika membuat proposal atau kontrak kerja?
2. Berapa gap variance antara anggaran dan biaya yang aktual?
3. Apakah mungkin dilakukan perbaikan metode perkiraan kos untuk mengetahui posisi akhir dan profitabilitas proyek?
Tujuan penelitian
Penelitian ini bersifat kajian teoritis dan bertujuan sebagai berikut:
1. Membantu memberikan panduan kepada manajemen BaliCamp untuk membuat
2. cost projection yang terus menerus diperbaiki seiring dengan berjalannya proyek; Membantu memberikan gambaran kepada manajemen BaliCamp mengenai profitabilitas dari proyek AEGIS bagi BaliCamp.
Manfaat penelitian
1. Kami mengharapkan, penelitian ini dapat memberikan masukan berupa panduan untuk membuat sebuah cost projection yang lebih akurat untuk mengukur biaya pengembangan solusi IT;
2. Memberikan gambaran evaluasi profitabilitas dari proyek AEGIS yang sedang berjalan.
Metodologi Penelitian
Penelitian ini bersifat kajian data analisis dan terbatas pada data yang tersedia, karena ditujukan sebagai pembentukan model awal untuk mendapat koefisien dari model yang akan digunakan yakni model Man Power dari Roetzheim dan Roetzheim Index (RI) untuk menghitung project profitability, kedua model digunakan untuk mengetahui tingkat profitabilitas jasa pengembangan solusi IT yang ditawarkan Bali Camp kepada pelanggannya, ACC. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah:
1. Studi literatur;
2. Analisa data;
3. Wawancara"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15614
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Affiyanti Sandyarani
"Meningkatnya pertumbuhan produksi sepeda motor di Indonesia dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 30% sampai dengan pertengahan 2005, sedikit banyak dipengaruhi oleh membaiknya daya beli masyarakat serta kecenderungan atas kestabilan suku bunga Bank Indonesia. Kondisi tersebut ditandai dengan meningkatnya proporsi penjualan kredit terhadap tunai dari unit sepeda motor yang tadinya memiliki rasio 60:40 menjadi 80:20.
Peningkatan atas akuisisi pangsa pasar sepeda motor oleh PT Astra International Tbk merupakan strategi korporat yang ditentukan oleh perusahaan. Penentuan dari jenis bisnis yang dijalankan oleh PT XYZ, yaitu jasa pembiayaan konsumen, adalah bagian dari strategi korporat induk perusahaannya. Seiring dengan meningkatnya penjualan unit sepeda motor. peningkatan profitabilitas dari PT Astra International Tbk merupakan dampak yang dihasilkan dari penjualan sepeda motor secara tunai maupun penjualan secara kredit oleh para strategic business unit-nya. Namun peningkatan profitabilitas yang sama dari induk perusahaan tidak dialami oleh PT XYZ sebagai unit bisnisnya. Ketidaksamaan antara pencapaian dari pihak induk perusahaan dengan salah satu strategic business unit-nya, menunjukkan adanya ketidakselarasan antara strategi korporat dengan strategi yang berada di tingkat bawahnya.
Menyikapi hal tersebut maka dilakukan proses forrnulasi strategi pada tingkat ftmgsional, Formulasi strategi ini dilakukan terhadap fungsi operasi, mengingat bahwa peran operasi pada suatu perusahaan jasa sangat signifikan dalam pencapaian tujuan perusahaan. Fonnulasi strategi menggunakan model yang dikembangkan oleh Nigel Slack yang menitikberatkan perumusan suatu strategi operasi berdasar dari pendekatan empat arah, yakni: Top-Down (Strategi umum dan strategi bisnis perusahaan), Bottom-Up (pengalaman opcrasional), Outside-ln (kebutuhan pasar) dan Inside-Our (kondisi sumber daya internal). Dari masing-masing pendekatan tersebut dilakukan rekonsiliasi terpadu, sampai akhirnya dirumuskan beberapa strategi operasi, yang berlandaskan area kdputusan strategis dan niengacu pada performs objektif.
Hasil yang didapatkan dari proses formulasi strategi operasi PT XYZ untuk meningkatkan profitabilitas adalah melalui area penurunan biaya. Usaha yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk melakukan hal tersebut adalah :
- Peningkatan kemampuan SDM
- Pembentukan surveyor area manage/new
- Alokasi SDM dari wilayah- dengan produkti fitas rendah ke wilayah dengan produktiftas tinggi
- DowngradingPDS dengan produktifitas rendah menjadi CS
- Peningkatan jumlah gerai di wilayah potensial serta peningkatan volume penjualan.
- Integrasi proses dari pemasok, penyedia jasa sampai dengan konsumen.
- Efisiensi proses internal melalui perbaikan berkelanjutan.
- Kerjasama strategis dengan para pemasok.

Indonesian motorcycle production has experienced a significant growth until the first half of year 2005 with average growth of 30%. This condition is relatively affected by better purchasing power and the stability of BI rate which lead to the increasing proportion between credits to cash of motorcycle unit sales, a raise from 60:40 to 80:20.
PT Astra International Tbk success story in gaining more motorcycle market shares is as a result of company's corporate strategy set by the firm. PT XYZ's business determination, which is a multi finance company, is a part of its holding corporate strategy. In line with the increasing number of motorcycle sales, the increasing profitability of PT Astra International Tbk is as the result of selling motorcycle through cash and credit by its strategic business units. However, PT XYZ, as Astra's business unit, has not experienced the same profitability growth as well as its holding company. This condition suggests that there has been a divergence between corporate strategies with its lower level strategy.
In order to counter this issue, then the firm shall to formulate the strategy in its functional level; this strategy formulation is conducted in operational function in the essence that this function has a significant role in achieving company?s goals, especially for service companies. The strategy formulation is modeled after Nigel Slack's mode] which focus on formulating operational strategy with four approaches: Top-Down (general strategy and corporate business strategy), Bottom-Up (operational experience), Outside-In (market demand), and Inside-Out (resources condition). Afterwards, we make an integrated reconciliation for each approach to result some operational strategies which are based on strategic decision areas and aimed for objective performances.
The result of PT XYZ operational strategy formulation which aims to increase the profitability of the firm is through cost reduction area. Some efforts that might be essential to be implemented by PT XYZ are as follows:
- The improvement of human resources competence
- The development of surveyor area management.
- The reallocation of human resources from high productivity area to low productivity area.
- The downgrading of POS with low productivity to CS.
- To increase number of outlet in potential area as well to increase sales volume growth.
- To integrate the processes of its supply chain.
- Internal process efficiency through continuous improvement.
- Strategic cooperation with partners and suppliers."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18552
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>