Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Btari Azahraprina Qurotaayyun
"Several studies have already mentioned the importance of diversity on the board of directors to the company's performance. However, the findings remain weak because many studies show significant results, but also an abundance of studies indicates non-significant results. This study examines the influence of nationality diversity on the bank's performance in the COVID-19 financial crisis. Using data from 50 banks in Southeast Asia as the samples, this study conducts the time frame before and during the COVID-19 financial crisis. It is because the COVID-19 financial crisis affects countries worldwide. Thus, the board members' effectiveness is needed in this time of crisis to manage the firm's performance. Furthermore, the firm's performance indicators used in this thesis are the return on assets and non-performing loans. Results showed that the relationships between nationality diversity in the board of directors and both ROA and NPL are not significant. This research contributes to making sense of previous studies' unclear findings and gives implications for policymakers for future decisions, especially when dealing with a similar financial crisis.

Beberapa penelitian telah membuktikan seberapa pentingnya keberagaman dalam jajaran direksi untuk performa perusahaan. Namun, hasil temuan itu relatif lemah meskipun banyak penelitian yang menunjukkan hasil positif dan signifikan. Hal itu disebabkan oleh tidak sedikit pula penelitian yang menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Skripsi ini menguji pengaruh keberagaman kewarganegaraan di jajaran direksi terhadap performa bank di saat krisis finansial COVID-19. Dengan menggunakan 50 bank di Asia Tenggara sebagai sampel, penelitian ini meneliti performa bank dalam kurun waktu sebelum dan saat terjadinya krisis finansial COVID-19. Jangka waktu ini dipakai karena seluruh dunia mengalami krisis finansial yang disebabkan oleh COVID-19, tak terkecuali Asia Tenggara. Oleh karena itu, keefektifan jajaran direksi sangat dibutuhkan saat krisis seperti ini untuk mengendalikan performa perusahaan. Selanjutnya, indikator performa perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah return on assets (ROA) dan non-performing loan (NPL). Hasil dari penelitian ini adalah hubungan antara keberagaman kewarganegaraan dalam jajaran direksi dengan ROA dan NPL ditemukan tidak signifikan. Skripsi ini berkontribusi untuk memperjelas hasil penelitian sebelumnya yang masih tidak jelas dan memberikan implikasi untuk pembuat kebijakan sebagai masukan untuk keputusan-keputusan yang akan datang, terutama saat berada di situasi krisis yang serupa."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Khairunnisa
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan keberagaman pendidikan serta kebangsaan dewan dan sustainability performance, dan pengaruh moderasi dari CEO Overconfidence. Sampel yang digunakan adalah industri non keuangan yang terdaftar pada BEI tahun 2011-2021 dengan jumlah observasi 154 sampel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan kebangsaan BOC memiliki pengaruh positif terhadap sustainability performance perusahaan dan sebaliknya, kebangsaan BOD memiliki pengaruh negatif terhadap sustainability performance.CEO Overconfidence sebagai variabel moderasi tidak memiliki pengaruh terhadap hubungan dari keberagaman dewan dan sustainability performance.

This study aims to analyze the relationship between board educational diversity and nationality and sustainability performance, and the moderating effect of CEO Overconfidence. The data used are companies registered on the IDX for 2011-2021 with a total of 154 research samples. The results showed that BOC nationality has a positive relationship with sustainability performance. Otherwise, BOD nationality has a negative relationship with sustainability performance. CEO overconfident as a moderating variable had no effect on board relationships and sustainability performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Daffa Asaddin
"Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan antara keragaman kebangsaan tim manajemen puncak (TMT) dan kinerja sosial perusahaan (CSP) di negara-negara pasar berkembang Asia. Di penelitian ini, tim manajemen puncak didefinisikan sebagai dewan direksi. Penelitian ini menggunakan Teori Eselon Atas (Upper Echelon Theory) sebagai landasan untuk argumentasi bahwa hasil kinerja perusahaan dipengaruhi oleh karakteristik manajemen.
Hipotesis yang diteliti termasuk dimensi kultural Hofstede (Hofstede's cultural dimensions) berupa kolektivisme (collectivism), jarak kekuasaan (power distance), dan orientasi jangka panjang dan jangka pendek (long-term and short-term orientation).
Literatur terdahulu menunjukkan hasil yang inkonklusif perihal dampak keragaman kebangsaan tim manajemen puncak dan kinerja sosial perusahaan, sehingga memotivasi penelitian ini lebih lanjut. Sebanyak 70 perusahaan dari 7 negara pasar berkembang Asia dimasukkan dalam analisis regresi cross-sectional (cross-sectional regression analysis).
Hipotesis pertama dan kedua secara statistik tidak signifikan, sementara hipotesis ketiga secara statistik signifikan, menunjukkan hubungan positif antara dewan direksi yang berorientasi jangka panjang terhadap kinerja sosial perusahaan. Penelitian lebih lanjut masih memungkinkan karena penelitian ini masih menunjukkan hasil yang secara statistik tidak signifikan.

This study aims to discover the relationship between top management team (TMT) nationality diversity and corporate social performance (CSP) in Asian emerging market countries. In this study, TMT is defined as the board of directors. Using the Upper Echelon Theory as a foundation for the argument that a firm’s outcomes are affected by their management’s characteristics, the hypotheses include selected Hofstede’s cultural dimension values of collectivism, power distance, and long-term vs. short-term orientation. Previous literature has inconclusive results regarding the impact of TMT nationality diversity and CSP, motivating this study further. A total of 70 firms from 7 Asian emerging market countries were included in the cross-sectional regression analysis. The first and second hypotheses were statistically insignificant, while the third hypothesis was statistically significant, showing a positive relationship between long-term oriented board of directors and CSP. Future research is still possible since this study still yields insignificant results.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jasmine Azzahra
"Penelitian ini menguji dampak Keragaman Kewarganegaraan Dewan (Board Nationality Diversity) dan Pemisahan Budaya (Cultural Separation) terhadap Nilai Perusahaan (Firm Value) dalam konteks perusahaan yang terdaftar pada Indeks LQ45 selama periode 2019 hingga 2023. Sampel penelitian terdiri dari 36 perusahaan non-finansial yang terdaftar pada Indeks LQ45 selama periode penelitian. Penelitian ini menggunakan metode Feasible Generalized Least Squares (FGLS) untuk mengoreksi masalah autokorelasi dan heteroskedastisitas, serta melakukan centering pada beberapa variabel untuk menghilangkan multikolinearitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Keragaman Kewarganegaraan Dewan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan, yang diukur dengan Tobin's Q, yang mengindikasikan bahwa semakin beragam kewarganegaraan dalam dewan direksi, semakin meningkat nilai perusahaan. Sebaliknya, Pemisahan Budaya menunjukkan dampak negatif yang signifikan terhadap Nilai Perusahaan, yang menunjukkan bahwa semakin besar jarak budaya antar anggota dewan, semakin buruk kinerja perusahaan. Selain itu, Board Maturity yang memoderasi hubungan antara Pemisahan Budaya dan Nilai Perusahaan, tidak menunjukkan efek moderasi yang signifikan. Temuan ini menunjukkan bahwa meskipun keberagaman dalam dewan dapat berkontribusi positif terhadap nilai perusahaan, tantangan dalam mengelola perbedaan budaya memerlukan lebih dari sekadar pengalaman atau masa jabatan dewan, tetapi juga strategi yang jelas untuk mengintegrasikan keberagaman ke dalam proses pengambilan keputusan.

This study examines the impact of Board Nationality Diversity and Cultural Separation on Firm Value within the context of companies listed in the LQ45 Index during the period from 2019 to 2023. The sample consists of 36 non-financial companies listed on the LQ45 Index during the study period. This research employs the Feasible Generalized Least Squares (FGLS) method to correct for issues of autocorrelation and heteroskedasticity, and performs centering on several variables to eliminate multicollinearity. The results reveal that Nationality Diversity has a positive and significant impact on Firm Value, as measured by Tobin's Q, indicating that a more diverse board in terms of nationality leads to an increase in the company’s firm value. In contrast, Cultural Separation shows a significant negative effect on Firm Value, suggesting that greater cultural distance among board members hampers firm performance. Furthermore, Board Maturity, which moderate the relationship between Cultural Separation and Firm Value, did not show a significant moderating effect. These findings suggest that while diversity on boards contributes positively to firm value, the challenge of managing cultural differences needs more than just board experience or tenure, it requires clear strategies to bring diversity into the decision-making process."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library