Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tribuana Tungga Dewi
Abstrak :
Berita dalam industri penyiaran adalah program yang semestinya independen dan ada dengan tujuan menjadi media bagi seluruh masyarakat untuk mendapatkan informasi dan fakta-fakta yang sebenarnya. Tetapi, sejak berubahnya struktur industri pertelevisian di Indonesia, peran negara yang sebelumnya sangat dominan menjadi melemah. Bagi sebagian orang perubahan struktur ini dianggap sebagai hal positif. Tetapi nyatanya apa yang kita saksikan di layar kaca, terutama televisi swasta, tak ubahnya sebagai produk dan perpindahan dominasi. Jika sebelumnya dominasi berada di tangan pemerintah, maka saat ini dominasi tersebut beralih ke tangan industri periklanan. Kehadiran televisi-televisi baru di Indonesia pasca orde baru, membawa angin segar bagi pemirsa dan pengamat media. Dalam suasana reformasi diharapkan akan muncul kebebasan dari kungkungan penguasa yang akhirnya akan membebaskan media untuk menyalurkan informasi ke khalayaknya. Untuk itulah menjadi menarik mengamati keberadaan program berita di stasiun televisi Trans TV, salah satu stasiun televisi yang muncul pasca orde baru. Benarkah angin segar akan bertiup dalam dunia pemberitaan pada khususnya dan dunia pertelevisian pada umumnya? Penelitian dilakukan dengan menggunakan analisa wacana kritis, yaitu tipe penelitian analisa wacana yang terutama mempelajari bagaimana penyalahgunaan kekuatan sosial, dominasi, dan ketidakadilan (inequality) muncul, direproduksi, dan dikonfrontasikan melalui teks dan pembicaraan dalam konteks sosial-politik. Pada tingkatan teks, peneliti akan melakukan analisa isi dari beberapa tayangan berita Trans TV, pada dimensi discourse practice pengumpulan data akan dilakukan dengan pengamatan terhadap kegiatan-kegiatan tim redaksi Berita Trans Petang selama beberapa waktu. Sedangkan dalam dimensi sosiokultural, peneliti akan melakukan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa apa yang terjadi dalam ruang redaksi televisi swasta baru, dan dalam skala yang lebih luas, yaitu konteks sosiokultural tidaklah semenyegarkan yang diprediksi banyak orang. Usaha mengejar rating yang lebih tinggi adalah motivasi utama proses pengemasan produk pemberitaan. Di samping itu, masalah kejaran tengat waktu, rutinitas organisasi, dan dominasi kelas penguasa tetaplah menjadi penentu proses produksi pemberitaan yang hasilnya dapat kita saksikan di layar kaca. Hanya saja jika dahulu pemerintahlah yang memegang kendali, saat ini industri periklananlah yang mengontrol apa yang layak dan tidak layak ditayangkan. Batas-batas antar divisi dalam organisasi televisi makin mengabur, ini menyebabkan divisi pemberitaan bukanlah lagi -suatu divisi independen yang memberikan fakta dan informasi umum bagi khalayaknya. Melainkan sekedar kepanjangan tangan dari usaha pemenuhan kebutuhan khalayak yang diasumsikan sebagai khalayak potensial oleh industri periklanan. Jika khalayak tidak menyukai idealisme pemberitaan yang dianut maka dengan mudahnya mereka dapat memindahkan saluran ke stasiun lain. Dengan demikian tak heran jika rating adalah yang paling penting untuk industri pertelevisian saat ini. Oleh sebab itu, setiap tayangan berita wajib dibuat untuk memenuhi kegemaran pemirsa yang dianggap sebagai pembeli potensial oleh pengiklan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12044
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Anastasia Wardani
Abstrak :
ABSTRAK
Berita kejahatan merupakan salah satu topik yang memenuhi kriteria nilai berita di media. Berita anak-anak yang melakukan tindakan kriminal tentu memiliki nilai berita lebih tinggi daripada berita kejahatan yang dilakukan oleh orang dewasa. Permasalahannya apakah pemberitaan mengenai anak-anak yang berhadapan dengan hukum sebagai pelaku berpihak pada hak dan kepentingan terbaik anak. Penelitian ini mencari bentuk-bentuk pelanggaran hak anak dalam pemberitaan Pos Kota dan mengkajinya menggunakan konsep deviancy amplification process. Skripsi ini merupakan penelitian yang menggunakan metode penelitian campuran, yang terdiri dari analisa isi, penelitian lapangan dan analisa wacana. Hasil dari penelitian ini adalah bagaimana media telah melanggar hak-hak anak dan membentuk serta memperkuat wacana negatif mengenai kenakalan anak di masyarakat melalui pemberitaan yang tidak mengedepankan hak-hak anak.
ABSTRACT
Crime news is one of the topics which fits news value in media. News about child abuses criminal act certainly has higher news value than adults’ crime news. The problem is whether news reporting about child who deals with law as a perpetrator takes side to the right and the best interest of the child or not. This research is looking for any violation of children’s right on Pos Kota and analyze it with concept of deviancy amplification process. This thesis is a research which uses mix methods that consists of content analysis, field research and discourse analysis method. The result of this research is that media has violated children’s rights and form also strengthen negative discourse toward juvenile delinquency in society by the news which does not concern on children’s right.
2015
S60749
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sianturi, Hendry Roris P.
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui praktik suap wartawan daring dan proses gatekeeping media daring dalam memproduksi berita rilis. Ada lima tingkatan level yang mempengaruhi produksi rilis menjadi berita, tiga diantaranya adalah wartawan, sumber berita dan organisasi media Reese dan Shoemaker, 1996 . Metode studi kasus dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap empat belas informan yang berasal dari lima kategori, yaitu enam informan wartawan media daring baik yang mengikuti organisasi profesi maupun tidak, empat informan dari kalangan narasumber, dua informan dari perusahaan media daring, satu dari organisasi profesi dan satu lagi dari Dewan Pers. Data penelitian menunjukkan bahwa praktik suap berita rilis telah terjadi secara masif dan terpola dengan baik yaitu menggunakan perantara yang disebut kordinator lapangan Korlap. Ada juga narasumber yang secara langsung mengirim rilis agar diterbitkan oleh wartawan media daring dengan janji akan diberikan uang. Praktik suap menjadi kebiasaan dan dilakukan secara terpola dan masif di kalangan wartawan media daring. Studi ini menunjukkan bahwa selain faktor upah dan pengawasan, munculnya praktik suap di kalangan wartawan media daring disebabkan beragam faktor lain, seperti adanya sistem kebijakan ngepos dan kebijakan target berita pada wartawan media daring. Penelitian ini telah mampu menunjukkan bukti empiris, terjadinya praktik suap dalam produksi berita rilis, yang dimulai dengan adanya kesepakatan antara pemberi suap giver dan penerima suap receiver . Selain itu, penelitian ini mendukung pernyataan penelitian sebelumnya bahwa wartawan yang berada di lapangan, memiliki kesempatan untuk menyembunyikan atau menonjolkan fakta Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese: 1996. ......The purpose of this study is to find out the practice of bribery of online journalists and the process of gatekeeping online media in producing news releases. There are five levels that affect news production, three of them are journalists, news sources and media organizations Reese and Shoemaker, 1996. The case study method was conducted with in depth interviews on fourteen informants from five categories six informants from online journalists who be members or non members of professional organizations, four informants came from news sources, two informants from online media companies, one from professional organizations and one more from the Press Council. Research data shows that the practice of bribery news releases have occurred in a massive and well patterned that is using an intermediary called Koordinator Lapangan Korlap. There are also news sources who directly send their release to be published by online journalists with the money deal. Bribery becomes customary and is done in a patterned and massive manner among online media journalists. This study shows that in addition to wage and supervisory factors, the emergence of a bribery among online journalists is due because of many factors, such as a ngepos and kuota berita policy system. This study has been able to show empirical evidence, the occurrence of bribery in the news production of news releases, which begins with an agreement between the giver and the receiver of the bribe. In addition, this study supports the previous research statement that journalists who are in the field, have the opportunity to hide or accentuate the facts Pamela J. Shoemaker and Stephen D. Reese 1996 .
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T49103
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widayanti Bandia
Abstrak :
Penelitian ini mengenai Budaya Produksi Berita pada Harlan Umum Pikiran Rakyat dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana rutinitas penerbitan sebuah harian umum yang terbit setiap hari dalam memproduksi berita pada setiap edisi penerbitannya, khususnya pada salah satu halaman yaitu untuk berita pada halaman Jawa Barat. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rutinitas Media, karena dalam penelitian ini dapat kita lihat faktor-faktor yang mempengaruhi dalam produksi berita ini, ada beberapa faktor yang mempengaruhi dalam produksi Berita tersebut yaitu: Faktor lndividu, Faktor Media Rutin, Faktor Organisasi, Faktor Extra Media, dan Faktor Ideologi. Dengan menganalisa Faktor Budaya Produksi Berita pada harian umum Pikiran Rakyat untuk berita halaman Jawa Barat, maka dapat dilihat bahwa ada beberapa faktor yang berpengaruh dalam memutuskan kelayakan suatu berita pada halaman Jawa Barat untuk untuk edisi yang akan terbit pada edisi penerbitan keesokan hari. Dalam pemutusan kelayakan berita yang terbit pada edisi penerbitan keesokan hari melalui beberapa tahap mulai dari para wartawan daerah yang berada pada garis koordinasi redaktur daerah, untuk mendapatkan berita yang didapat dari masing-masing daerah Kota/Kabupaten di Jawa Barat, maka setiap wartawan punya kebebasan untuk mencari berita yang terjadi di daerah tersebut yang akan dikirim ke redaktur daerah dalam bentuk naskah berita sebanyak kurang Iebih 3-4 naskah berita pada setiap daerah, diproses dalam dapur redaktur daerah dahulu sebelum masuk pada rapat harian penentuan pemuatan berita yang akan terbit pada keesokan harinya, yang dihadiri oleh para Redaktur Pelaksana, Redaktur Bidang Berita, juga Pemimpin Redaksi yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Redaksional. Walaupun melalui rapat redaksi harian akan tetapi rutinitas media tersebut sudah terpola dan langsung terjawab, karena Pemimpin Redaksi ini punya hak-hak penentu yang dominan walaupun tidak selalu maka ditangan para penjaga gerbang inilah sebuah berita dieksekusi untuk muat pada edisi penerbitan untuk esok hari. Halaman Jawa Barat merupakan halaman berita yang cukup menarik bagi khalayak pembaca karena pada halaman tersebut akan didapat berita-berita yang dekat kejadiannya dengan khalayak Pembaca berada, akan tetapi pemuatan berita pada halaman Jawa Barat tidak akan termuat pada edisi esok hari, karena ada faktor yang dominan yang mempengaruhi pada halaman Jawa Barat ini adalah Faktor iklan karena minat para konsumen untuk memasang iklan pada Halaman Jawa Barat ini cukup tinggi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif maka penulis akan memaparkan segala sesuatu berupa temuan sesuai dengan hash yang didapat setama melakukan penelitian, berusaha sejelas-jelasnya disajikan dalam bentuk cerita sehingga antara temuan yang didapat dengan teari yang penulis miliki dapat langsung penulis analisa. Dengan demikian penelitian ini diharapkan memiliki signifikasi praktis untuk dapat dimanfaatkan oleh pihak Pikiran Rakyat, untuk lebih meningkatkan kualitas pemberitaan tidak hanya mengutamakan profit oriented semata (kuantitas).
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T11546
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library