Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anfa Adnia Fatma
Abstrak :
Penggunaan Obat Rasional (POR) merupakan salah satu langkah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu. Parameter dalam Penggunaan Obat Rasional (POR) di sarana pelayanan kesehatan difokuskan pada prevalensi penyakit terbanyak di Indonesia, salah satunya yaitu ISPA non pneumonia dan diare non spesifik. Kemenkes memberikan indikator POR pada 2 diagnosis penyakit yaitu ISPA non pneumonia dengan batas toleransi penggunaan antibiotik sebesar 20% dan diare non spesifik sebesar 8%. Data diambil secara retrospektif berupa resep obat pasien sebanyak 25 pasien ISPA non pneumonia dan 20 pasien diare non spesifik yang terdapat pada Puskesmas Kelurahan Dukuh. Kerasionalan penggunaan obat menggunakan obat berdasarkan dengan indikasi pada penyakit ISPA non pneumonia dan diare non spesifik. Persentase penggunaan antibiotik pada ISPA non pneumonia sebesar 0% dengan nilai batas toleransi yang ditetapkan adalah ≤ 20% dan pada diare non spesifik sebesar 5% dengan nilai batas toleransi  penggunannya adalah ≤ 8%. Persentase capaian kinerja penggunaan obat rasional (POR) pada Puskesmas Kelurahan Dukuh adalah 78,94%, yang dapat disimpulkan bahwa telah memenuhi target POR Nasional yaitu lebih dari 60%. ...... Rational Drug Use (RDU) is one step in getting quality health services. Parameters for Rational Drug Use (RDU) in health care facilities are focused on the prevalence of the most common diseases in Indonesia, one of which is non-pneumonic ARI and non-specific diarrhea. The Ministry of Health provides RDU indicators for 2 disease diagnoses, namely non-pneumonic ARI with a tolerance limit for antibiotic use of 20% and non-specific diarrhea of ​​8%. The data was taken retrospectively in the form of patient medication prescriptions for 25 non-pneumonia ARI patients and 20 non-specific diarrhea patients at the Dukuh Village Health Center. The rationale for using drugs is using drugs based on indications for non-pneumonia ARI and non-specific diarrhea. The percentage of antibiotic use in non-pneumonic ARI is 0% with a set tolerance limit value of ≤ 20% and in non-specific diarrhea it is 5% with a tolerance limit value of ≤ 8%. The percentage of rational drug use (RDU) performance achieved at the Dukuh Village Health Center is 78.94%, which can be concluded that it has met the National RDU target of more than 60%.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ana Wulandari
Abstrak :
World Health Organization memperkirakan bahwa 50% lebih dari seluruh obat di dunia dijual, diberikan, atau diresepkan dengan cara yang tidak tepat. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2019, Penggunaan antibiotik pada pasien Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) non pneumonia dan diare non spesifik di puskesmas Provinsi Kalimantan Tengah masih melewati batas toleransi yang telah ditetapkan yaitu 38,52% dan 24,92%. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional dapat menjadi faktor penyebab timbulnya resistensi antibiotik dan hilangnya efektivitas antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik pada pasien ISPA non pneumonia dan diare non spesifik. Pengambilan data secara retrospektif menggunakan desain cross-sectional dengan subjek penelitian pasien ISPA non pneumonia dan diare non spesifik di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati selama periode 1 April – 30 Juni 2023. Sampel penelitian yang digunakan yang berjumlah 126 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan antibiotik pada pasien ISPA non pneumonia dan diare non spesifik di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati memenuhi standar POR Nasional (<8% diare, <14% ISPA non pneumonia). Namun, rerata item obat tiap lembar resep pada pasien ISPA non pneumonia dan diare non spesifik tidak memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan (<2,6 item obat) dan Wold Health Organization (1,8 – 2,2 item obat per satu resep). ...... The World Health Organization estimates that more than 50% of all medicines worldwide are sold, administered, or prescribed inappropriately. According to data from the Ministry of Health in 2019, the use of antibiotics among patients with non-pneumonic Acute Respiratory Tract Infections (ARI) and non-specific diarrhea in health centers in Central Kalimantan Province still exceeds the established tolerance limits, specifically 38.52% and 24.92% respectively. The irrational use of antibiotics can contribute to the emergence of antibiotic resistance and a decline in their effectiveness. This study aims to evaluate antibiotic usage in patients with non-pneumonic ARI and non-specific diarrhea. Retrospective data collection utilized a cross-sectional design, with research subjects comprising patients with these conditions at the Kramat Jati District Health Center between April 1 and June 30, 2023. The study sample included 126 patients who met the inclusion and exclusion criteria. The results indicated that antibiotic usage among patients with non-pneumonic ARI and non-specific diarrhea at the Kramat Jati District Health Center complied with the National POR standards (<8% for diarrhea, <14% for non-pneumonic ARI). However, the average number of drug items per prescription for patients with non-pneumonic ARI and non-specific diarrhea did not meet the standards established by the Ministry of Health (<2.6 drug items) and the World Health Organization (1.8 – 2.2 drug items).
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library