Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Atrie Fitriah Pribadi
Abstrak :
Nama : Atrie Fitriah PribadiProgram Studi : Ilmu Kesehatan MasyarakatJudul : Hubungan Kapasitas Organisasi Puskesmas Dengan Kinerja Program Penyakit Tidak Menular di Puskesmas Kota Bekasi Tahun 2017Pembimbing : DR. Ede Surya Darmawan, SKM, MDMPuskesmas adalah penyelenggara program UKM terutama dalam deteksi dini dan kontrolterhadap PTM. Capaian kinerja upaya pencegahan dan pengendalian PTM masih jauhdengan capaian SPM yaitu target 100 . Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kapasitas organisasi puskesmas dengan kinerja program PTM capaian SPM .Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Ujikorelasi Spearman dan multivariate dengan Partial Least Square. Data penelitian adalah data primer dan subyek yang diteliti adalah 31 puskesmas di kota Bekasi. Hasil ujikorelasi untuk variabel sumber daya puskesmas menunjukan dana dan SDM tidak berhubungan dengan kinerja program PTM p > 0,05 dan koefisien korelasi atau r = 0,00 ndash; 0,25 . Sedangkan sarana prasarana berhubungan dengan kinerja program PTM p 0,05 dan r = 0,00 ndash;0,25 . Sedangkan P2 Penggerakkan Pelaksanaan dan P3 Pengawasan, Pengendaliandan Penilaian berhubungan secara signifkan dengan kinerja program PTM p < 0,05 danr = 0,26 ndash; 0,50 . Hasil analisis PLS, diketahui bahwa sumber daya dan manajemenpuskesmas berhubungan dengan kinerja program PTM, hubungan ini hanya menjelaskansekitar 5.89 R=0.0589 . Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan upaya pencegahandan pengendalian PTM yaitu dengan menjadikan SPM sebagai indikator kinerja programPTM. Adanya sinergisme dana Puskesmas dalam pembiayaan kesehatan menjadikanUKM sebagai upaya mendukung pembangunan kesehatan. Saran dari penelitian iniadalah menjadikan program PTM sebagai program prioritas agar kinerja meningkat sertamenjadikan SPM sebagai instrumen untuk pelaksanaan anggaran berbasis kinerja Performance Based Budgeting .Kata kunci: Kapasitas Organisasi, Penyakit Tidak Menular, Standar Pelayanan Minimal,Manajemen Puskesmas ......Name Atrie Fitriah PribadiStudy Program Public Health SciencesTitle Relationship of Puskesmas Organization Capacity with NonCommunicable Disease Program Performance at PuskesmasBekasi City 2017Counsellor DR. Ede Surya Darmawan, SKM, MDMPuskesmas is the organizer of the UKM program, especially in the early detection andcontrol of PTM. Achievement of the performance of prevention and control of PTM isstill far with the achievement of SPM that is 100 target. The purpose of this study is todetermine the relationship between the organizational capacity of the puskesmas and theperformance of the PTM program achievement of SPM . This research is a quantitativeresearch with cross sectional design. Spearman and multivariate correlation test withPartial Least Square. The research data are primary data and subjects studied are 31puskesmas in Bekasi city. The result of correlation test for resource variable of puskesmasshows that fund and human resources are not related to program performance of PTM p 0,05 and correlation coefficient or r 0,00 0,25 . While infrastructure facilities arerelated to program performance of PTM p 0,05 and r 0,00 0,25 . While P2 Activity Implementation and P3 Supervision, Controlling and Assessment are significantly correlated with programperformance of PTM p
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50653
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sasti Wisuandini
Abstrak :
Lahirnya undang-undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja menuntut ketersediaan informasi geospasial sebagai basis data pemberian perizinan investasi di daerah. Ketersediaan informasi geospasial dasar di tahun 2020 masih tersedia 1.9% dari kebutuhan nasional. Tuntutan percepatan penyelenggaraan informasi geospasial tertuang dalam program prioritas kerja nasional pada rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) tahun 2020-2024. Adanya keterbatasan kapasitas organisasi Badan Informasi Geospasial menuntut pengembangan kapasitas dilakukan sebagai upaya memenuhi kebutuhan Informasi Geospasial Nasional. Penelitian ini menggunakan pendekatan postpositivist dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam dan studi dokumentasi, analisis data kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah adanya kesenjangan kapasitas dan kebutuhan organisasi dalam upaya percepatan penyelenggaraan Informasi Geospasial, meliputi anggaran yang tidak memadai, infrastruktur yang belum optimal, kebutuhan teknologi yang lebih tinggi, kapasitas SDM belum memadai, dan budaya organisasi yang lemah. Strategi pengembangan kapasitas sebagai upaya pemenuhan kebutuhan Informasi Geospasial nasional adalah reorientasi penataan organisasi, penguatan kebijakan dan infrastruktur, program pengembangan kapasitas SDM berbasis kompetensi, penguatan kerjasama dengan stakeholder, dan penguatan budaya organisasi melalui peran kepemimpinan yang optimal. ......The enactment of Law Number 11 of 2020 concerning Job Creation requires the availability of geospatial information as a database for granting investment permits in the regions. The availability of basic geospatial information in 2020 is still available at 1.9% of national needs. The demand for acceleration of the implementation of geospatial information is contained in the national work priority program in the national medium-term development plan (RPJMN) for 2020-2024. The limited organizational capacity of the Geospatial Information Agency requires capacity development to be carried out in an effort to meet the needs of the National Geospatial Information. This study uses a post-positivist approach with in-depth interview data collection techniques and documentation studies, qualitative data analysis. The result of this research is that there is a gap in the capacity and needs of organizations in an effort to accelerate the implementation of Geospatial Information, including inadequate budgets, infrastructure that is not optimal, higher technology needs, inadequate human resource capacity, and weak organizational culture. The capacity development strategy as an effort to meet the needs of national Geospatial Information is reorienting organizational arrangements, strengthening policies and infrastructure, competency-based HR capacity development programs, strengthening collaboration with stakeholders, and strengthening organizational culture through optimal leadership roles.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Bayu Ramadhani
Abstrak :
Perubahan merupakan suatu keharusan bagi organisasi agar dapat terus bertahan di tengah persaingan yang semakin meningkat sehigga organiasi harus memiliki kapasitas untuk melakukan perubahan. Dalam proses perubahan organisasi, diperlukan sosok pemimpin yang menginisiasi dan mengarahkan perubahan tersebut. Selain pemimpin, Rasa percaya terhadap pemimpin juga diperlukan untuk memudahkan proses perubahan yang dilakukan oleh organiasi. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan merupakan salah satu organisasi yang sedang mengalami perubahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Gaya kepemimpinan melayani terhadap Kapasitas organisasi untuk melakukan perubahan dengan Rasa percaya terhadap pemimpin sebagai mediasi. Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner di kantor pusat Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan. Pengolahan data dilakukan dengan metode structural equation modelling SEM menggunakan software Lisrel. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa Gaya kepemimpinan melayani memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kapasitas organisasi untuk melakukan perubahan. Selain itu, Gaya kepemimpinan melayani juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Rasa percaya terhadap pemimpin. Di sisi lain, Rasa percaya terhadap pemimpin tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kapasitas organisasi untuk melakukan perubahan. Rasa percaya terhadap pemimpin juga tidak memediasi pengaruh Gaya kepemimpinan melayani terhadap Kapasitas organisasi untuk melakukan perubahan. ...... Organization needs to change and needs to have organizational capacity for change in order to survive in increasing business competition. In organizational change, Leader is needed to drive the change and show others how to do the change. Besides, Trust in leader is also substantial to ease the organizational change proses. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan is currently changing. The purpose of this study is to analyse the effect of Servant leadership towards Organizational capacity for change mediated by Trust in leader. Primary Data in this study is collected in Head office of Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan by using questionnaire. Primary data is processed by using structural equation modelling SEM and Lisrel Software. Results of this study showed that Servant leadership has positive effect towards Organizational capacity for change. In addition, Servant leadership also has positive effect towards Trust in leader. Meanwhile, Trust in leader does not have positive effect on organizational capacity for change. Trust in leader also does not mediate the effect of Servant leader towards organizational capacity for change.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library