Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Euis Ratna Sari
Abstrak :
Saat ini, pandemi COVID-19 telah mengganggu kondisi sosial ekonomi. Hampir 15% penduduk usia produktif terdampak, pengangguran meningkat sampai 7%, dan penduduk miskin bertambah hingga 2,4 juta per Maret 2021. Kemudian, infeksi COVID-19 yang cepat juga mendorong rumah tangga mengubah pola belanjanya. Rumah tangga dengan tingkat sosial ekonomi tinggi cenderung belanja lebih tinggi untuk kesehatan karena mereka memiliki kepedulian yang baik untuk melindungi anggota keluarganya dari penyakit, sebaliknya pada rumah tangga dengan status ekonomi rendah. Ketimpangan belanja kesehatan berpotensi melebar selama pandemi COVID-19 dan meluasnya transmisi penyakit menyebabkan eksternalitas negatif bagi masyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi tingkat ketimpangan belanja kesehatan pada sebelum dan masa pandemi COVID-19 serta dekomposisi ketimpangannya berdasarkan tingkat sosial ekonomi. Berbagai sumber data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional Maret 2019 dan 2021, Survei Potensi Desa, dan data surveilans COVID-19 digunakan untuk menangkap ketimpangan belanja kesehatan dan faktor yang berkontribusi. Pertama, tingkat ketimpangan diukur dengan menggunakan kurva dan indeks konsentrasi. Kemudian, faktor yang berkontribusi pada ketimpangan akan dianalisis menggunakan Ordinary Least Square (OLS) regresi dan Oaxaca Decomposition. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketimpangan belanja kesehatan meningkat pada masa pandemi COVID-19. Seluruh variabel independen pada model memiliki hubungan yang signifikan pada belanja kesehatan dan berkontribusi pada ketimpangan. Namun, variabel independen yang terhimpun pada explained component hanya dapat menjelaskan 10-20% ketimpangan belanja kesehatan sebelum dan pada masa pandemi COVID-19. Untuk mengurangi ketimpangan, penguatan pelayanan kesehatan primer (dalam hal ini puskesmas) sebagai gatekeeper dan peningkatan cakupan kepesertaan JKN adalah aspek esensial untuk mengurangi ketimpangan kesehatan berdasarkan tingkat sosial ekonomi. ......Currently, the COVID-19 pandemic has disrupted the socioeconomic situation. Over 15% of people in the productive age group are affected, the unemployment rate rises to 7%, and the number of poor people rises to over 2,4 million by March 2021. Furthermore, the rapid infection of COVID-19 also drives the household expenditure pattern. High socioeconomic level households tend to spend more on health services due to good awareness to protect against illness, otherwise in households with low socioeconomic. The health expenditure inequality potentially widens during the COVID-19 pandemic and the transmission of the disease will spill over to the society. This study will capture the inequality level of household expenditure on health before and during the COVID-19 pandemic and the difference decomposition by socioeconomic degree. The multisource data from the National Social Economics Survey March 2019 and 2021, Village Potential Survey, and COVID-19 surveillance data are employed to capture the health expenditure inequality and its explanatory factors. Firstly, the concentration curve and index are utilized to measure inequality. The contributory factors of inequality will be analyzed by using OLS regression and Oaxaca Decomposition. The results reveal that health expenditure inequality at rises during the pandemic COVID-19. All covariates in the model have statistically significant to the health expenditure and contribute to inequality. However, an explained component could only exhibit 10-20% of out-of-pocket inequality. Strengthening the primary health care function as a gatekeeper and improving social health insurance coverage are fundamental to reduce health inequality between different socioeconomic levels
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Theo Ojahan Pardamean
Abstrak :
Penggunaan bahan bakar padat untuk memasak masih banyak ditemukan di negara berkembang seperti Indonesia. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penggunaan bahan bakar padat untuk memasak erat kaitannya dengan status kesehatan anggota rumah tangga. Bahan bakar padat dinilai sebagai salah satu penyebab gangguan kesehatan yang mampu meningkatkan pengeluaran layanan kesehatan rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh penggunaan bahan bakar padat terhadap pengeluaran layanan kesehatan rumah tangga di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) periode Maret tahun 2018-2019 dan Potensi Desa tahun 2018. Untuk mengatasi potensi efek endogenity yang muncul karena adanya reverse causality antara bahan bakar padat dan pengeluaran layanan kesehatan, penelitian ini menggunakan instrumental variables yaitu proporsi rumah tangga pengguna bahan bakar bersih memasak terhadap total rumah tangga di dalam suatu kabupaten/ kota. Dengan menggunakan metode two-stage least square, hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahan bakar padat dapat meningkatkan pengeluaran layanan kesehatan out-of-pocket rumah tangga di Indonesia. ......The use of solid cooking fuels is still common in developing countries like Indonesia. Several previous studies have shown that the use of solid cooking fuels is closely related to the health status of household members. Solid cooking fuels is considered one of the causes of health problems that can increase household healthcare expenditure. This study aims to investigate the effect of the use of solid cooking fuels on household healthcare expenditure in Indonesia. This study uses data from the National Socioeconomic Survey (Susenas) March 2018-2019 and Village Potential Cencus (Podes) 2018. To address potential endogenity effects that arise due to reverse causality between solid cooking fuels and healthcare expenditure, this study uses instrumental variables, namely the proportion of households using clean cooking fuel to the total households in a district or city. By using the two-stage least squares method, the results of this study show that the use of solid cooking fuels can increase out-of-pocket household healthcare expenditure in Indonesia.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marlinda
Abstrak :
Ketidakpastian akan terjadinya penyakit di masa depan, mendorong individu untuk memiliki jaminan kesehatan sebagai upaya pemenuhan layanan kesehatan yang memadai. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui determinan perilaku kesehatan secara keseluruhan dan hubungan kepemilikan jaminan kesehatan dengan out-of-pocket pengeluaran kesehatan rumah tangga di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS) untuk mengestimasi parameter garis regresi dan variabel dependen terbatas (limited dependen variable) model Tobit. Hasil penelitian menggunakan Model Tobit menunjukan bahwa kepemilikan jaminan kesehatan nasional terbukti signifikan memiliki hubungan signifikan dapat menurunkan out-of-pocket pengeluaran kesehatan rumah tangga sebesar 7.379 rupiah. Semakin banyak rumah tangga yang memiliki jaminan kesehatan nasional (JKN) maka out-of-pocket pengeluaran kesehatan rumah tangga akan semakin rendah, terutama pada rumah tangga yang memiliki balita dan lansia, rumah tangga yang melakukan kunjungan rawat inap dan rawat jalan. ......Uncertainty about future diseases encourage individuals to have health insurance as an effort to fulfill adequate health services. The aim of this study is to determine the determinants of overall health behavior and the relationship of health insurance ownership with household health out-of-pocket expenditures in Indonesia. This study uses the Ordinary Least Square (OLS) method to estimate the regression line parameters and the limited dependent variable Tobit model. The results of the study using the Tobit Model show that national health insurance ownership has significant relationship that can reduce household health out-of-pocket expenditure in Indonesia by 7.379 rupiah. The more households that have national health insurance (JKN), the out-of-pocket household health expenditures will be lower, especially in households that have toddlers and the elderly, households that make inpatient and outpatient visits.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53899
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Putri Rahvy
Abstrak :
Penelitian ini berfokus pada analisis determinan out-of-pocket payment (OOP) pada rumah tangga di Provinsi Nusa Tenggara Timur menggunakan data Susenas tahun 2021. Variabel independen yang diteliti adalah tingkat ekonomi rumah tangga, kepemilikan jaminan kesehatan, beban biaya transportasi ke fasilitas kesehatan, dan tingkat pendidikan kepala rumah tangga. Sedangkan variabel dependen pada penelitian ini adalah besaran OOP kuratif rumah tangga. Diketahui bahwa di beberapa kabupaten/kota, kelompok tingkat ekonomi rumah tangga, kepemilikan jaminan kesehatan, dan tingkat pendidikan kepala rumah tangga berhubungan signifikan dengan besaran OOP. Beban biaya transportasi ke faskes juga berkorelasi signifikan dengan OOP namun memiliki koefisien yang lemah. Peneliti menyarankan adanya upaya peningkatan pemanfaatan JKN melalui perbaikan kualitas layana. ......The focus of this study is to analyze out-of-pocket payment determinants among households in East Nusa Tenggara using Susenas 2021. Independent variables in this study included economic status, health insurance ownership, transportation fee to health services, and head of household education level while dependent variable was focused on household curative OOP. The result showed that in several regions, economic status, health insurance ownership, and education level was significantly associated with OOP. Moreover, transportation fee to health services was also correlated with OOP with small correlation coefficient. Researcher suggested the need of better health services quality and access so that people could utilize JKN more often and prevent OOP.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriela Angeline Budhiyanto
Abstrak :
Saat ini, masyarakat semakin sadar akan pentingnya akses terhadap layanan kesehatan. Sayangnya, biaya kesehatan semakin mahal akibat inflasi medis, yang umumnya lebih tinggi dibandingkan inflasi ekonomi. Pengeluaran kesehatan yang terlalu besar menyebabkan sebagian orang berada dalam kemiskinan. Namun, beberapa temuan menemukan bahwa peningkatan cakupan asuransi kesehatan mungkin berkontribusi terhadap pengurangan kemiskinan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pengeluaran kesehatan out-of-pocket (OOP) dan kepemilikan asuransi kesehatan terhadap kemiskinan di Indonesia, dengan fokus pada korelasinya. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan asuransi kesehatan dalam mencapai cakupan 100% dan berkontribusi terhadap UHC (Universal Health Coverage). Untuk analisisnya, penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif menggunakan data Susenas 2019-2021 dan metodologi Regresi logistik. Analisis kualitatif menggunakan penelitian primer dengan menggunakan wawancara mendalam dan survei konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa OOP belanja kesehatan dan kemiskinan mempunyai korelasi negatif yang berarti penurunan OOP belanja kesehatan tidak signifikan dalam menurunkan kemiskinan karena yang memiliki OOP belanja kesehatan lebih tinggi adalah kelompok non-miskin. Penelitian ini juga menemukan bahwa kepemilikan asuransi kesehatan dan kemiskinan mempunyai korelasi negatif yang berarti kepemilikan asuransi kesehatan terbukti signifikan dalam mengurangi kemiskinan. Hal ini menunjukkan bahwa penting bagi Indonesia untuk mencapai cakupan asuransi kesehatan 100% untuk memastikan semua masyarakat mendapatkan akses kesehatan dasar yang diperlukan.

Kata kunci: Out-of-pocket health expenditure, asuransi kesehatan, kemiskinan, Universal Health Coverage (UHC) ......Nowadays, people are becoming more aware of the importance of having access to healthcare. Unfortunately, healthcare costs are getting more expensive due to medical inflation, which is generally higher than economic inflation. Having out-of-pocket health expenditures is driving some people to be in poverty. However, some findings find that increasing coverage of health insurance might contribute to poverty reduction. This study aims to study the effect of out-of-pocket (OOP) health expenditures and health insurance ownership on poverty in Indonesia, focusing on its correlation. Moreover, this study aims to analyze the strengths, weaknesses, opportunities, and threats of health insurance companies in achieving 100% coverage and contributing to UHC (Universal Health Coverage). For the analysis, this study adopts quantitative and qualitative study. Quantitative analysis uses data from Susenas 2019-2021 and methodology Logistic regression. Qualitative analysis uses primary research using in-depth interviews and consumer surveys. The study found that OOP health expenditure and poverty have a negative correlation, which means a decrease in OOP health expenditure is not significant in reducing poverty because those who have higher OOP health expenditure are the non-poor. This study also found that health insurance ownership and poverty have a negative correlation, which means it is proven that owning health insurance is significant in reducing poverty. This shows that it is important for Indonesia to reach 100% health insurance coverage to ensure all people are covered with basic necessary healthcare access.

Keywords: Out-of-pocket health expenditure, health insurance, poverty, Universal Health Coverage (UHC)

Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Raniah
Abstrak :
Jatuh miskin karena sakit adalah situasi yang lazim terjadi. Biaya perawatan kesehatan menjadi beban keuangan yang tidak dapat diprediksi dan bersifat katastropik. Asuransi kesehatan umum digunakan sebagai bagian dari perencanaan keuangan guna memberikan proteksi keuangan dan pengelolaan risiko. Asuransi kesehatan sosial merupakan jenis asuransi kesehatan yang dapat dijangkau oleh seluruh kelompok masyarakat, termasuk kelompok miskin yang sulit menjangkau asuransi kesehatan swasta. Akan tetapi, peran dan fungsi asuransi kesehatan sosial belum dapat terjelaskan dengan baik, terutama di Low-and Middle-Income Countries (LMICs) yang memiliki skema asuransi kesehatan sosial yang masih prematur. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran asuransi kesehatan sosial dalam memberikan proteksi keuangan di tiga LMICs yang berada di kawasan Asia Tenggara, yakni Indonesia, Filipina, dan Kamboja. Selain itu, penelitian ini juga melakukan analisis lanjutan terkait variasi cakupan asuransi kesehatan sosial guna memetakan ketimpangan antarkelompok. Penelitian ini menggunakan sumber data dari IFLS dan DHS yang diolah menggunakan metode IV-2SLS, Quantile Regression, dan Logistic. Hasil penelitian menemukan hanya program asuransi kesehatan sosial di Indonesia dan Kamboja yang berhasil memberikan proteksi keuangan bagi rumah tangga, sedangkan asuransi kesehatan sosial di Filipina hanya memberikan proteksi keuangan bagi pengobatan rawat inap. Walau demikian, cakupan asuransi kesehatan sosial di Indonesia dan Filipina masih terkonsentrasi pada kuintil kekayaan yang makin tinggi. Adapun, asuransi kesehatan sosial di Kamboja masih terlimitasi dengan tingkat cakupan yang masih sangat rendah. ......Impoverishment due to illness is a common case. Health care costs are often unpredictable and become catastrophic financial burden for households. Health insurance is generally used in financial planning to provide financial protection and risk management. As part of health insurance, social health insurance has the ability to reach all levels of society, including the poor who are unable to use private health insurance. However, the role and function of social health insurance cannot be well explained, especially in Low-and Middle-Income Countries (LMICs) which have premature social health insurance schemes. This study aims to explore the role of social health insurance in providing financial protection in three LMICs in Southeast Asia, namely Indonesia, the Philippines, and Cambodia. In addition, this study also conducted further analysis related to variations in social health insurance coverage in order to map inequality between groups. This study uses data from IFLS and DHS which are processed using IV-2SLS, Quantile Regression, and Logistic methods. The results found that only social health insurance programs in Indonesia and Cambodia have succeeded in providing financial protection for households, whereas social health insurance in the Philippines provide financial protection only for the inpatient groups. However, social health insurance coverage in Indonesia and the Philippines is still concentrated in higher wealth quintiles. Meanwhile, social health insurance in Cambodia is still limited with a very low level of coverage.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Kusumaningrum
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang peran Jaminan Kesehatan Nasional terhadap pengeluaran biaya kesehatan tunai katastropik penduduk lanjut usia di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan menggunakan data sekunder Susenas Kor Tahun 2018. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya peran Jaminan Kesehatan Nasional terhadap penurunan risiko pengeluaran biaya kesehatan tunai katastropik, diketahuinya proporsi kejadian pengeluaran biaya kesehatan tunai katastropik, serta faktor-faktor yang berhubungan dengan pengeluaran biaya kesehatan tunai katastropik pada penduduk lansia di Provinsi DI Yogyakarta. Unit analisis penelitian ini adalah individu lansia dengan jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 806 orang. Analisis multivariat pada data dilakukan dengan pendekatan model regresi binary choice model dengan model Logit. Hasil penelitian didapatkan bahwa proporsi kejadian pengeluaran biaya kesehatan tunai katastropik sebesar 4,34% di antara penduduk lansia di Provinsi DI Yogyakarta. Faktor-faktor yang secara statistik berhubungan signifikan dengan pengeluaran biaya kesehatan tunai katastropik meliputi pendidikan, jumlah anggota rumah tangga, pemanfaatan JKN, dan utilisasi rawat inap. Hasil penelitian ini juga mendapatkan bahwa Jaminan Kesehatan Nasional berperan menurunkan risiko kejadian pengeluaran kejadian katastropik sebesar 0,2 kali lebih rendah bagi penduduk lansia yang memanfaatkannya pada layanan kesehatan. ...... This study discusses the role of the National Health Insurance against catastrophic out of pocket health expenditures among the elderly in The Special Region of Yogyakarta using 2018 Core Susenas secondary data. The study intends to examine the proportion of catastrophic out of pocket health expenditure, analyze the factors related to catastrophic out of pocket health expenditure in the elderly population, as well as assess the role of the national health insurance in the special region of Yogyakarta. The unit of analysis of this study were elderly individuals who met the inclusion and exclusion criteria, with a total sample of 806 people. Multivariate analysis of the data was carried out using the binary choice model regression approach with the Logit model. The results showed that the proportion of catastrophic out of pocket health expenditure was 4.34% among the elderly population in The Special Region of Yogyakarta, a proportion that is still considered managable. Catastrophic out of pocket health expenditures indicated a statistically significant correlation with education, number of household members, JKN utilization, health complaints, and utilization of inpatient care. Moreover, National Health Insurance played a role in reducing the risk of catastrophic events resulting in 0.2 times lower occurance for elderly residents who use them in health services.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52773
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niar Afdhal Luthfi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh program bantuan sosial lansia pemda terhadap belanja kesehatan out-of-pocket (OOP) kelompok lansia miskin di Indonesia. Data yang digunakan adalah data Susenas bulan Maret tahun 2020 dengan menggunakan analisis counterfactual. Karena syarat untuk dapat melakukan analisis counterfactual adalah subjek dari penelitian harus memiliki karakteristik yang sama/seimbang, maka data yang digunakan dibatasi pada lansia kelompok ekonomi 40 persen terbawah. Selain itu, dilakukan teknik randomisasi metode Propensity Score Matching-Nearest-Neighbors (PSM-NN) yaitu mengkonstruksi data yang memiliki karakteristik serupa menjadi dua grup yaitu grup yang mendapatkan perlakuan (treatment) dan grup yang tidak mendapatkan perlakuan (grup kontrol). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok lansia miskin yang mendapatkan bantuan sosial lansia pemda memiliki belanja kesehatan OOP lebih tinggi sebesar 28,3 persen dibanding kelompok lansia miskin yang tidak mendapatkan bantuan. Tingginya belanja OOP ini terutama disebabkan oleh peningkatan belanja untuk pengobatan/kuratif. ......This research aims to examine the effect of the local government's elderly social assistance program on out-of-pocket (OOP) health spending for the poor elderly group in Indonesia. The data used is Susenas data March 2020 using counterfactual analysis. What is meant by counterfactual in the context of this research is to compare the actual condition of OOP health spending for the elderly when receiving interventions from local government elderly social assistance and without receiving intervention. Because the requirement to be able to carry out a counterfactual analysis is that the subjects of the study must have the same/balanced characteristics, the data used is limited to the elderly in the bottom 40 percent of the economic group. Moreover, the randomization technique is also carried out using the Propensity Score Matching-Nearest-Neighbors (PSM-NN) method, namely constructing data that has similar characteristics into two groups: the group that received treatment and the group that did not receive treatment. The results of this study indicate that the poor elderly group who receive elderly social assistance from the local government has a higher OOP health spending of 26.6 percent compared to the poor elderly group who do not receive assistance. The high spending on OOP was mainly due to an increase in spending on curative.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library