Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mutiara Khairunnisa Nasril
"ABSTRAK
Penelitian ini mengenai mekanisme coping pada perempuan yang pernah mengalami pelecehan seksual eksibisionis. Subjek penelitian berjumlah sepuluh orang perempuan dengan rentang usia 21 hingga 25 tahun. Dalam penelitian ini ditentukan sejumlah karakteristik bagi subjek penelitian yaitu perempuan yang mempunyai pengalaman menjadi korban pelecehan seksual eksibisionis. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk memahami pengalaman pelecehan seksual eksibisionis yang terjadi pada perempuan dan bagaimana mekanisme coping yang dilakukan korban. Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Dalam pengumpulan data, peneliti melakukan teknik wawancara mendalam melalui tiga kali pertemuan dan observasi sebagai teknik pendukung. Untuk membantu proses pengumpulan data, maka penelitian ini dilengkapi dengan pedoman wawancaradan alat perekam.
Ditemukan bahwa semua subjek penelitian melakukan coping dalam mengatasi permasalahannya. Diawali dengan penyembuhan luka trauma menggunakan Emotion Focused Coping atau Religius Coping, kemudian memikirkan tindakan yang harus dilakukan dengan Problem Focused Coping. Lalu diketahui bahwa semua subjek penelitian juga melakukan upaya pencegahan kejahatan dengan menggunakan strategi Target Hardening.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman baru kepada masyarakat luas dalam memahami pelecehan seksual eksibisionis dan dampaknya terhadap korban.

ABSTRACT
he purpose of this study is to see the coping mechanism that women victims have after exhibitionist sexual harassment. Data are collected from ten women in the age of 21 to 25 years old. This study determine some characteristics of the subject; it is being harassed by exhibitionist. The aim of this study is to understand the women victims of exhibitionist experience and how the coping mechanism being done. This study is a qualitative research using descriptive study. Data were collected by using three interviews and observations as supporting data. Data collection was equipped by interview guide and a recorder.
See interviews and observations as supporting data. Data collection was equipped by interview guide and a recorder.
This study found that all subjek penelitiants do coping in dealing with their problems. It is started by healing the trauma by doing emotion focused coping or religious coping, followed but problem focused coping. This study also found that all subjek penelitiants do some precautions act by using target hardening strategy.
The aim of this research is to give society new understanding about exhibitionist sexual harassment and its consequences for the victims.
"
2016
S65281
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tunggal S
"Kekerasan seksual terhadap anak merupakan peristiwa yang kerap terjadi di Indonesia. Data statistik menunjukkan bahwa angka kekerasan seksual terhadap anak tiap tahun tidak mengalami penurunan yang berarti. Sanksi pidana tidak dapat menjadi satu-satunya alat untuk mengendalikan angka kekerasan seksual terhadap anak. Tindakan kebiri kimia dikeluarkan dengan harapan mampu mengurangi angka kekerasan seksual terhadap anak. Namun, keberadaan sanksi kebiri kimia menimbulkan keberatan dan perbedaan pendapat diberbagai kalangan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tujuan pemidanaan dari keberadaan kebiri kimia dan bentuk sanksi yang tepat bagi penjatuhan kebiri kimia di Indoesia. Penelitian ini merupakan penelitian normatif dengan menggunakan studi dokumen berupa data sekunder dengan wawancara sebagai pelengkap. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa tujuan pemidanaan dari kebiri kimia adalah rehabilitasi, dengan catatan bahwa tindakan kebiri kimia tersebut dijatuhkan bagi pelaku kekerasan seksual terhadap anak yang menderita gangguan pedofilia. Karena dijatuhkan bagi pelaku kekerasan seksual terhadap anak yang menderita gangguan pedofilia untuk tujuan rehabilitasi, maka bentuk sanksi yang tepat adalah tindakan. Bentuk sanksi yang tepat atas penjatuhan kebiri kimia adalah tindakan bagi pelaku kekerasan seksual terhadap anak yang menderita gangguan pedofilia.
Sexual assault against children is an phenomenon that often occurs in Indonesia. The statistic shows that the number of sexual assault against children doesn't decrease significantly. Punishment can't be the only way to control the number of sexual assault against children. The treatment of chemical castration perfomed in the hope of reducing the number of sexual assault against children. However, the chemical castration itself raises the objections and difference of opinion in various circle. This research aims to determine the sentencing purpose of chemical castration and the proper sanction for imposing chemical castration in Indonesia. This research is a normative study using documentary studies in the form of secondary data with interviews as a complement. The research was found that the purpose of punishment from chemical castration was for rehabilitation, with notes that the chemical castration treatment is dropped for the sexual offender against children with pedophilia. Regarding the research result, the proper sanction is treatment and the right sanction of the treatment for sexual offender against children is for sexual offender against children with pedophilia disorder."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library