Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fitri Sudiarty
"Penelitian ini berusaha melihat hubungan antara parent attachment dan kematangan karir pada siswa SMA. Partisipan penelitian ini adalah siswa SMA yang berada di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi), sebanyak 884 orang. Parent attachment diukur dengan menggunakan alat ukur IPPA (Inventory Parent and Peer Attachment) yang disusun oleh Greenberg & Armsden (1987), yang dimodikasi oleh peneliti disesuaikan dengan partisipan di Indonesia. Peneliti memisahkan attachment pada ayah dan Ibu, karena berdasarkan pada Greenberg & Armsden (1987) mereka memiliki dampak yang berbeda. Kematangan karir diukur dengan CDI (Career Development Inventory) yang disusun oleh Super and Thompson (1979) Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara parent attachment dengan kematangan karir. Ditemukan pula bahwa hanya attachment pada ayah yang memiliki hubungan yang signifikan. Selain itu, ternyata ditemukan bahwa hanya dimensi trust dalam attachment pada ayah yang berhubungan dengan kematangan karir.
This research aims to get the correlation between parent attachment and career maturity on senior high school students. The participants of this research are the students on senior high school in Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), amounts 884 students. Parent attachment was measured by measurement tools that modified by researcher based on school well-being measurement tools made by Greenberg & Armsden (1987). On the other hand, career maturity measured by measurement tools that modified by researcher based on CDI (Career Development Inventory) instrument, developed by Super and Thompson (1979). The results indicates that there are positive and significant relations between parent attachment with career maturity. It also found only father attachment related to career maturity. Besides, it also found that only trust dimension of father attachment related to career maturity."
2010
S3672
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfa Jihan Khusna
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara parent attachment dan adaptabilitas karir pada siswa SMA kelas 12. Responden penelitian ini adalah siswa SMA kelas 12 di Jakarta, sebanyak 272 orang. Parent attachment diukur dengan menggunakan alat ukur IPPA-R (Inventory Parent and Peer Attachment Revised) father mother version yang disusun oleh Greenberg dan Armsden (2009). Adaptabilitas karir diukur dengan Skala Adaptabilitas Karir yang disusun oleh Indianti (2015). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara parent attachment dengan adaptabilitas karir (r = 0,281, p<0,01). Artinya semakin tinggi parent attachment, maka semakin tinggi adaptabilitas karirnya. Ditemukan pula bahwa attachment pada ibu berkontribusi lebih besar terhadap adaptabilitas karir, dibandingkan dengan attachment ayah. Berdasarkan hasil penelitian ini, penting untuk membangun attchment antara orangtua dengan remaja agar memiliki adaptabiltas karir yang baik.

The research aims to get the correlation between parent attachment and career adaptability on 12th grader senior high school students. The participants of this research are the 12th grader senior high school students in Jakarta, amounts 272 students. Parent attachment was measured by measurement tools IPPA-R (Inventory Parent and Peer Attachment Revised) father mother version made by Greenberg and Armsden (2009). On the other hand, career adaptability measured by measurement tools Career Adaptability Scale made by Indianti (2015). The results indicates that there are positive and significant relations between parent attachment and career adaptability (r = 0,281, p<0,01). Which means, the higher amount of parent attachment, the higher career adaptability. Result also showed that mother attachment gives more contributions to career adaptability than father attachment. Based on this results, its important to build attachment betweeen parent and adolescence to have a good career adaptability.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63536
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zenithesa Gifta Nadirini
"Individu memiliki attachment awal dengan orang tua sebagai care giver-nya dan dapat beralih ke teman sebaya saat masa remaja. Remaja tidak terpisah dengan dunia pendidikan yang memiliki peranan penting bagi pembangunan negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan parent dan peer attachment dengan prestasi akademik remaja di SMA Labschool Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analisis dengan pendekatan cross-sectional pada 87 responden dipilih melalui teknik cluster sampling. Peneliti melihat attachment menggunakan kuesioner IPPA-R dan prestasi akademik menggunakan nilai rapor semester akhir.
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 50,6% responden memiliki insecure attachment dengan kedua orang tuanya dan 52,7% memiliki insecure attachment dengan teman sebaya. Sebanyak 51,7% responden memiliki prestasi atas rata-rata. Analisis bivariat menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara parent attachment dan peer attachment dengan prestasi akademik (p=0,068; p=0,578; ɑ=0,05). Penelitian selanjutnya dapat dilakukan studi komparatif antara sekolah swasta dan sekolah negeri agar didapatkan hasil yang lebih bervariasi.

Individuals have initial attachment with parents as their care giver and may switch to peers when they reach adolescent. Adolescents are inseparable from education with its important role for the development of the country. The aim of this research is to identify the relation between parent and peer attachment with adolescents’ academic achievement in SMA Labschool Jakarta. This research used analytic descriptive design with cross-sectional approach on 87 respondents was involved with cluster sampling technique. Researcher used IPPA-R questionnaire to study attachment and last semester grades to measure academic achievement.
The result showed that 50,6% respondents has insecure attachment with parent whilst 52,7% respondents has insecure attachment with peer. 51,7% respondents has above average academic achievement. Bivariate analysis result showed that there was no relation between parent and peer attachment on academic achievement (p=0,068; p=0,578; ɑ=0,05). The future research should conduct comparative studies between private and public schools to get vary result.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S59564
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helena Taruli
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas attachment dengan orang tua (parent attachment) dan resiliensi remaja yang tinggal di permukiman kumuh dalam pasca relokasi ke Rusunawa Jatinegara. Parent attachment diukur dengan menggunakan alat ukur The Inventory Parent Peer Attachment (IPPA-Parent) milik Armsden & Greenberg (1987). Resiliensi remaja diukur dengan menggunakan Resilience Scale yang diadaptasi dari Wagnild and Young (1990).
Penelitian menggunakan metode kuantitatif melalui survey dengan pemberian kuesioner kepada 97 responden remaja berumur 11-18 di Kampung Pulo. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang positif dan cukup signifikan antara parent attachment dan resiliensi remaja.

This research is aimed at knowing the correlation between attachment quality with parent and resilience of adolescence in slum areas in post relocation to Rusunawa Jatinegara. Parent attachment is measured using The Inventory of Parent Peer Attachment (IPPA) of Armsden & Greenberg (1987). Resilience of adolescence is measured using Resilience Scale adapted from Wagnild and Young (1990).
The research is conducted using survey quantitative method by handing out questionnaires to 97 adolescents aged 11-18 of Kampung Pulo, East Jakarta. The result shows that there is a good enough correlation coefficient between parent attachment and resilience of adolescence.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Yuliana
"Remaja mengalami pertumbuhan dan perkembangan fisik serta psikologis yang pesat. Hal ini membuat remaja rentan mengalami masalah kesehatan, salah satunya gangguan perilaku makan. Salah satu faktor yang mempengaruhi yaitu peer attachment dan parent attachment. Tujuan penelitian untuk mengetahui adanya hubungan peer dan parent attachment dengan gangguan perilaku makan pada remaja SMA. Penelitian menggunakan desain cross sectional kepada 65 responden yang diambil berdasarkan purposive sampling. Kriteria responden penelitian yaitu remaja usia 15-17 tahun dan mengalami gangguan perilaku makan. Gangguan perilaku makan diidentifikasi menggunakan alat ukur The Eating Attitudes Test-26 EAT-26, sedangkan attachment diukur dengan mengadakan penyuluhan secara berkala berkaitan dengan berat badan ideal, perilaku makan yang baik, dan gizi seimbang. The Inventory of Peer and Parent Attachment IPPA yang valid dan reliabel. Penelitian ini telah dinyatakan lolos kaji etik oleh Komite Etik Penelitian Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan peer attachment dengan gangguan perilaku makan p=0,000;r=0,459, dan ada hubungan parent attachment dengan gangguan perilaku makan p=0,020;r=0,288. Rekomendasi adalah sekolah dapat memaksimalkan upaya membangun perilaku hidup sehat dengan mengadakan penyuluhan secara berkala berkaitan dengan berat badan ideal, perilaku makan yang baik, dan gizi seimbang.

The growth and development on adolescent changes rapidly. It makes adolescent become more vulnerable with health problems, one of them is disordered eating behaviors. Peer attachment and parent attachment are factors that influence the problem. This study is aimed to determine the correlation between peer and parent attachment with disordered eating behaviors in high school adolescents. Its design was cross sectional with 65 samples and selected through purposive sampling. technique.The Criteria of respondents were adolescent aged 15 17 years and experienced disodered eating behaviors. Disordered eating behaviors were identified using the The Eating Attitudes Test 26 EAT 26, while attachments were measured by The Inventory of Peer and Parent Attachment IPPA. Both of them are valid and reliable. This research has been declared escaped ethical review by Research Ethics Committee Faculty of Nursing University of Indonesia.
The results showed there were a correlation between peer attachment and disordered eating behaviors p 0,000 r 0,459 . Also, there were a correlation between parent attachment and disordered eating behaviors p 0,020 r 0,288 . This study recommends that schools can maximize efforts to build healthy lifestyles by conducting periodic counseling related to ideal body weight, good eating behavior, and balanced nutrition."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ranti Maradhita Putri Lestari
"Psychological well-being remaja memiliki keterkaitan erat dengan parent attachment.
Hal ini dikarenakan secure attachment dapat menjadi landasan untuk mengembangkan rasa percaya pada orang tua dan lingkungan sekitarnya dan meningkatkan kemampuan mengembangkan strategi coping efektif yang pada akhirnya akan meningkatkan psychological well-being. Pengaruh attachment pada psychological well-being dapat terjadi secara langsung atau dimediasi oleh faktor lain yang relevan, salah satunya dispositional mindfulness. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dispositional mindfulness sebagai mediator hubungan antara parent attachment dan psychological well-being pada remaja. Partisipan berjumlah 352 remaja usia 13 – 18 tahun. Instrumen yang digunakan yaitu Ryff’s Scale of Psychological Well being(RPWB), Inventory of Parent and Peer Attachment-Revised (IPPA-R)-Parent Scale dan Mindfulness Attention Awareness Scale (MAAS). Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa ketiga variabel saling berkaitan secara signifikan. Hasil analisis mediasi menunjukkan bahwa dispositional mindfulness memediasi secara parsial hubungan antara parent attachment dengan psychological well-being pada remaja.

Psychological well-being is closely related to parental attachment. The reason is that a secure attachment can be a foundation for developing trust in parents and the surrounding environment, as well as increasing child's ability to develop effective coping strategies which will ultimately improve psychological well-being. The effect of attachment on psychological well-being can occur directly or mediated by other relevant factors, one of which is dispositional mindfulness. This study aims to determine the role of dispositional mindfulness as a mediator in the relationship between parent attachment and psychological well-being in adolescents. Participants in the study were 352 adolescents aged 13-18 years. The instruments used were Ryff's Scale of Psychological Well-being (RPWB), Inventory of Parent and Peer Attachment-Revised (IPPA-R)Parent Scale and Mindfulness Attention Awareness Scale (MAAS). The result of the correlation analysis shows that the three variables in this study are significantly related to each other. The result of the mediation analysis shows that dispositional mindfulness partially mediates the relationship between parent attachment and psychological well-being in adolescents.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library