Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Parmanto
Abstrak :

 

ABSTRAK

Kondisi produksi tangkapan ikan pari 10 tahun terakhir di Lamongan mengalami penurunan dan ukuran tangkapan yang semakin mengecil. Kabupaten Lamongan merupakan penghasil ikan pari terbesar di Jawa Timur dengan pusat pendaratan di PPN Brondong. Penelitian bertujuan menganalisis aspek biologi pari (hubungan panjang-berat, nisbah kelamin, tingkat kematangan gonad, CPUE dan MSY) yang tertangkap cantrang yang didaratkan di PPN Brondong, menentukan status keberlanjutan perikanan tangkap pari di Kabupaten Lamongan, dan menganalisis strategi pengelolaan berkelanjutan. Penelitian dilaksanakan di PPN Brondong pada bulan Agustus sampai Oktober 2018. Analisis status keberlanjutan menggunakan RAPFISH, dan menyusun prioritas strategi menggunakan metode Proses Hirarki Analitik. Hasil perhitungan panjang-berat mempunyai sifat pertumbuhan alometrik negatif dengan nilai b<3, yaitu pertumbuhan panjang lebih cepat daripada pertumbuhan beratnya. Nisbah kelamin menunjukkan pari betina lebih banyak daripada pari jantan. Hasil pengamatan TKG menunjukkan pari kembang jantan TKG I (61%), TKG II (39%), TKG III (0%), sedangkan pari kembang betina TKG I (41%), TKG II (54%), TKG III (4%). Hasil CPUE menunjukkan upaya penangkapan sudah melebihi batas maksimum, sedangkan potensi lestari masih di bawah batas maksimum.  Status keberlanjutan pengelolaan pari secara multidimensi di Kabupaten Lamongan dalam kondisi kurang berkelanjutan dengan indeks 47,57. Peringkat strategi pengelolaan pari  berkelanjutan di Kabupaten Lamongan skala prioritas adalah 1) program revitalisasi alat penangkap ikan dan teknologi hasil tangkapan, 2) program zonasi wilayah dan upaya pembatasan, 3) program aturan pengelolaan pari dan pengawasan hukum, 4) program penanganan status konflik dan sosialisasi pengetahuan tentang laut, 5) program pemasaran, lapangan kerja alternatif bagi nelayan dan anggota keluarga, 6) program bantuan kapal.

 


The condition production of catches for the last 10 years of stingrays in Lamongan has been decreasing and the size of the catch is getting smaller. Lamongan is the largest producer of stingrays in East Java with a landing center at Brondong Fishing Port. The aims of the study to analyze the biological aspects of rays (the relationship of length of weight, sex ratio, level of gonadal maturity, CPUE and MSY) caught by cantrang landed at Brondongn Fishing Port, to determine the sustainability status of stingrays in Lamongan Regency, and to analyze sustainable management strategies. Brondong PPN from August to October 2018. Analysis of sustainability using RAPFISH, and prioritizing strategies  the Analytical Hierarchy Process method. Results of the calculation of weight length have negative allometric growth properties with a value of b <3, which is long growth faster than the growth of weight. Sex ratio more female rays than male rays. The GML observations showed male growth buddy GML I (61%), GML II (39%), GML III (0%), while female bluespotted stingray GML I (41%), GML II (54%), GML III (4 %). The CPUE results indicate that the capture effort has exceeded the maximum limit, while the MSY is still below the maximum limit. Status of sustainability  multidimensional ray management in Lamongan is in an unsustainable condition with an index of 47.57. Ranking of sustainable rays management strategies in Lamongan priority scale are 1) revitalization program of fishing gear and catch technology, 2) regional zoning program and restriction efforts, 3) program for stingray management and legal supervision, 4) programs for handling conflict status and socialization knowledge of the sea, 5) marketing programs, alternative employment opportunities for fishermen and family members, 6) ship assistance programs.

[;;;;, ]: 2019
T53328
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Ester Mercedes
Abstrak :
Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai perusahaan utilitas publik milik negara, memainkan peran penting dalam kelistrikan di Indonesia. Dalam konteks restrukturisasi, perjanjian kontraktual utang menjadi acuan dan untuk itu klausul-klausul yang tertulis sangatlah berpengaruh. Salah satu klausul yang paling penting dalam kontraktual adalah klausul pari passu. Namun saat ini PLN belum mengimplementasikan konsep pari passu yang sudah diperbarui oleh IMF, dan masih menerapkan konsep pembayaran ratable kepada setiap krediturnya. Penelitian bertujuan untuk menjelaskan bagaimana menerapkan konsep baru dengan menunjukkan kebutuhan organisasi, serta bagaimana dampak dari implementasi konsep tersebut. Dengan menggunakan metode Kotter's 8-Step Change Model, memberikan hasil cara penerapan konsep pari passu baru yang detail dan relevan untuk diaplikasikan di PLN. ......As a state-owned public utility, Perusahaan Listrik Negara (PLN) is crucial to Indonesia provision of energy. The debt contractual agreement becomes a reference in the context of restructuring, and for that reason, the written terms have a significant impact. The pari passu provision is among the most significant parts of the contract. However, as of right now, PLN is still using the ratable payments to creditors idea rather than the pari passu concept that has been modified by the IMF. By demonstrating the demands of the organization and the effects of applying the idea, the research aims to demonstrate methods to implement a new concept. It offers findings to suggest implementing the new pari passu idea, which is comprehensive and applicable to PT PLN, by applying Kotter's 8-Step Change Model technique.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariesnanto
Abstrak :
Terumbu karang merupakan ekosistem khas di daerah tropika yang memiliki berbagai fungsi untuk biota yang hidup di dalamnya. Namun, terumbu karang sangat peka terhadap perubahan lingkungan yang terjadi. Penelitian struktur komunitas karang batu yang meliputi persentase tutupan karang batu, komposisi koloni menurut bentuknya, dan keanekaan jenis telah dilakukan untuk mengetahui perbedaan struktur komunitas karang batu di Pulau Rambut (dekat dengan Jakarta) dan Pulau Pari (jauh dari Jakarta). Penelitian dilakukan dengan netode line intercept transect yaitu metode standar yang disepakati ASEAN-AUSTRALIA dalam kegiatan penelitian terumbu karang. Data penelitian dikumpulkan dari kedalaman 1 m, 3m, dan 5 m di sisi utara dan sisi selatan masing-masing pulau. Terdapat perbedaan persentase tutupan karang batu di masing-masing pulau. Bentuk koloni massive mendominasi Pulau Rambut, sedangkan bentuk koloni branching mendominasi Pulau Pari. Sejumlah 8 marga karang batu ditemukan di Pulau Rambut, 14 marga di sisi selatan Pulau Pari, dan 19 marga di sisi utara Pulau Pari. Perbedaan lokasi Pulau Rambut dan Pulau Pari menunjukkan perbedaan struktur komunitas karang batu.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
There is an information how to identify hydrocarbon degrading bacteria for bioremediation of marine oil spill. We have Bioremediation treatment for degradation of oil spill on Pari island and need two kind of experiment there are tanks experiment (sampling 0 to 90 days) and semi enclosed system (sampling 0 to 150 days). Biostimulation with nutrients (N and P) was done to analyze biodegradation of hydrocarbon compounds. Experiment design using fertilizer Super IB and Linstar will stimulate bacteria can degrade oil, n-alkane, and alkane as poly aromatic hydrocarbon. The bacteria communities were monitored and analyzed by Denaturing Gradient Gel Electrophoresis (DGGE) and Clone Library; oil chemistry was analyzed by Gas Chromatography Mass Spectrometry (GCMS). DNA (deoxyribonucleic acid) was extracted from colonies of bacteria and sequence determination of the 16S rDNA was amplified by primers U515f and U1492r. Strains had been sequence and had similarity about 90-99% to their closest taxa by homology Blast search and few of them suspected as new species. The results showed that fertilizers gave a significant effect on alkane, PAH and oil degradation in tanks experiment but not in the field test. Dominant of the specific bacteria on this experiment were Alcanivorax, Marinobacter and Prosthecochloris.
620 JITK 3:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Donny Muhamad Faisal
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas lamun kerapatan, frekuensi, tutupan, indeks nilai penting, indeks keanekaragaman, indeks keseragaman dan biomassa spesies lamun , kelimpahan sampah plastik dan pengaruh luasan sampah plastik terhadap lamun tutupan lamun; biomassa lamun; kerapatan lamun; dan below ground biomassa lamun di padang lamun Pulau Pari. Metode yang digunakan yaitu metode kuadrat garis kuadrat line transek . Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu ditemukan sebanyak 6 spesies lamun di 6 stasiun yaitu Cymodocea rotundata, Enhalus acoroides, Halophila ovalis, Halodule uninervis, Thalassia hemprichii, dan Syringodium isoetifolium. Kerapatan tertinggi diperoleh lamun spesies Thalassia hemprichii di Stasiun I 6900 individu/m2 dan terendah diperoleh lamun spesies Enhalus acoroides di Stasiun III 12 individu/m2 . Frekuensi tertinggi diperoleh lamun spesies Thalassia hemprichii di Stasiun III 86,36 dan terendah diperoleh lamun spesies Syringodium isoetifolium di Stasiun I 1,43 . Tutupan spesies lamun tertinggi diperoleh spesies Thalassia hemprichii di Stasiun III 82,55 dan terendah diperoleh spesies Halophila ovalis 6,12 . Lamun spesies Thalassia hemprichii memiliki Indeks Nilai Penting tertinggi dengan kisaran nilai 83,57 sampai 268,34 dan rata-rata 162,51. Indeks keanekaragaman tertinggi diperoleh di Stasiun I dengan nilai 0,99 dan terendah diperoleh di Stasiun III dengan 0,15. Indeks keseragaman tertinggi diperoleh di Stasiun VI dengan nilai 0,80 dan terendah di Stasiun III dengan nilai 0,22. Biomassa terbesar diperoleh lamun spesies Thalassia hemprichii di Stasiun I 13.143,8 gr berat kering/m2 dan biomassa terendah diperoleh lamun spesies Halophila ovalis di Stasiun I 13.143,8 gr berat kering/m2 . Struktur sampah yang ditemukan sebanyak 9 jenis dengan nilai tertinggi 68,5 yaitu berbahan baku plastik. Hasil uji Pearson menunjukkan bahwa luas sampah plastik tidak mempunyai pengaruh terhadap lamun tutupan lamun; biomassa lamun; kerapatan lamun; dan below ground biomassa lamun.
This study aims to determine the structure of seagrass communities density, frequency, percent cover, index of important value, index of diversity, index of uniformity and biomass of seagrass species , abundance of plastic waste and the effect of plastic waste to the seagrass seagrass cover biomass seagrass density of seagrass and below ground biomass of seagrass in seagrass Pari Island. The method is line transect.The results found six species of seagrasses in 6 stations namely Cymodocea rotundata, Enhalus acoroides, Halophila ovalis, Halodule uninervis, Thalassia hemprichii and Syringodium isoetifolium. Obtained the highest density of seagrass species Thalassia hemprichii in Station I 6900 individu m2 and the lowest obtained Enhalus acoroides seagrass species at Station III 12 individu m2 . Highest frequency obtained seagrass species Thalassia hemprichii in Station III 86.36 and the lowest obtained Syringodium isoetifolium seagrass species at Station I 1.43 . Percent cover species of seagrass species Thalassia hemprichii highest obtained at Station III 82.55 and the lowest species of Halophila ovalis obtained 6.12 . Seagrass species Thalassia hemprichii had the highest importance value index in the range of 83.57 to 268.34 and 162.51 average. Highest diversity index obtained at Station I with 0.99 and the lowest value obtained at Station III with 0.15. Highest uniformity index obtained at Station VI with a score of 0.80 and the lowest at Station III with a value of 0.22. Structure rubbish found 9 species with the highest value 68.5 which mainly consist of plastic. Pearson 39 s test results show that the area of plastic waste has no effect on seagrass seagrass percent cover biomass total of seagrass seagrass density, and below ground biomass of seagrass.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T47043
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Kurniawan
Abstrak :
Tingginya perubahan fisik kelautan yang terjadi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir di Gugusan Pulau Pari berpengaruh terhadap degradasi terumbu karang di dalamnya. Gugusan Pulau Pari merupakan kumpulan dari pulau-pulau sangat kecil yang termasuk tipe pulau karang timbul dan pulau daratan rendah (low islands), terdiri dari Pulau Pari, Kongsi, Tengah, Kudus dan Burung pada posisi 50 51? 28?-50 51? 32? LS dan 1060 37? 00?-1060 41? 20? BT. Penelitian ini dilakukan melalui interpretasi citra Landsat dengan formula Lyzenga, dan variabel fisik kelautan seperti suhu, salinitas, kecerahan, arus dan sedimentasi serta variabel sosial dan ekonomi dipadukan dengan survei lapangan. Penelitian ini mengungkapkan pola sebaran terumbu karang sehat dan terdegradasi serta keterkaitan faktor fisik perairan dan sosial ekonomi terhadap degradasi terumbu karang. Analisa yang digunakan adalah analisa spasial dengan variabel fisik perairan dan kondisi sosial ekonomi. Penelitian ini menunjukkan bahwa persebaran terumbu selama kurun waktu 2004 hingga 2014 tidak mengalami perubahan. Namun, persebaran terumbu karang yang terdegradasi mengalami peningkatan. Jumlah terumbu karang mati lebih tinggi dibandingkan populai terumbu karang yang sehat. Faktor yang berpengaruh terhadap degradasi terumbu karang yaitu tingginya kualitas fisik perairan berupa suhu, kecerahan, arus permukaan air laut serta kedangkalan perairan dengan kedalaman kurang dari 3 meter di atas permukaan laut. Faktor lain yang juga mempengaruhi degradasi terumbu karang yaitu meningkatnya aktivitas bahari dan semakin ramainya lalu lintas perairan.
The high physical changes that occur in the ocean over the last 10 years in the Group of Pari Island effect on coral reef degradation in it. Group of Pari Island is a collection of very small islands that include the type of coral islands and islets arise lowland (low islands), consisting of Pari Island, Kongsi, Tengah, Kudus and Burung in position 50 51? 28?-50 51? 32? South Latitude and 1060 37? 00?-1060 41? 20? East Longitude. This research was conducted through the interpretation of Landsat imagery with formula Lyzenga and marine physical variables such as temperature, salinity, brightness, currents and sedimentation as well as social and economic variables combined with field surveys. This study reveals the distribution pattern of healthy and degraded coral reefs as well as linkages to physical factors and socio-economic waters to coral reef degradation. The analysis used is a spatial analysis of the physical variables waters and socio-economic conditions. This study shows that reefs spread over the period 2004 to 2014 has not changed. However, the spread of degraded reef has increased. Number of dead coral reefs is higher than populai healthy coral reefs. Factors affected to the degradation of coral reefs in the high physical quality of water in the form of temperature, brightness, sea currents and the shallowness of the waters with a depth of less than 3 meters above sea level. Other factors that also affected the degradation of coral reefs are increasing maritime activity and traffic increasingly crowded waters.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T44839
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christon
Abstrak :
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan analisis kesesuaian kawasan dalam rangka pengembangan pengelolaan pariwisata padang lamun di Pulau Pari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat jenis lamun yang ditemukan. Tutupan dan kerapatan lamun di Pantai Bintang, Kresek, dan Pasir Perawan masing-masing yaitu 59,83 dan 76 individu/m2, 47,56 dan 54 individu/m2, dan 16,61 dan 9 individu/m2. Indeks keanekaragaman padang lamun di Pulau Pari termasuk pada kategori sedang. Daya dukung lingkungan untuk obyek wisata padang lamun di Pulau Pari pada komponen ekologi yaitu 94 pengunjung/hari di Pantai Bintang, 59 pengunjung/hari di Pantai Kresek, dan 58 pengunjung/hari di Pantai Pasir Perawan. Komponen sosial masyarakat menyatakan menerima kedatangan wisatawan, namun wisatawan yang berkunjung menyatakan kurang puas. Selain itu, komponen ekonomi kegiatan pariwisata meningkatkan pendapatan masyarakat. Indeks Kesesuaian Wisata Pantai Bintang, Kresek, dan Pasir Perawan masing-masing yaitu sebesar 91,35 86,54 , dan 67,31 . Padang lamun belum dikelola karena rendahnya pemahaman masyarakat mengenai peran padang lamun. ......This research was conducted using suitability analysis method on management of seagrass tourism development in Pari Island. The result showed that there is four seagrass species were found. Seagrass rsquo coverage and density at Bintang, Kresek, and Pasir Perawan Beach were recorded as 59.83 and 76 ind m2, 47.56 and 54 ind m2, and 16.61 and 9 ind m2 respectively. Diversity index of seagrass in Pari Island was 1,199, categorized as moderate condition. The carrying capacity for seagrass as tourism object in Pari Island in ecological aspect were 94 tourists day for Bintang Beach, 59 tourists day for Kresek Beach, and 58 tourists day for Pasir Perawan Beach. Based on social aspect, local people of Pari Island were mostly welcome the tourists, however the tourists were not really satisfied with the tourism objects. In economic aspect, tourism activities increase local peoples rsquo income. Suitability index for Bintang Beach, Kresek Beach, and Pasir Perawan Beach were 91.35 , 86.54 , and 67.31 , respectively. It was found that seagrass beds have not been managed due to low understanding of the role of seagrass.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Annisa
Abstrak :
Sebagian besar pemanfaatan hiu dan pari di Indonesia masih bersifat ekstraktif. Hal tersebut meningkatkan ancaman terhadap keberadaanya yang ditunjukkan dengan penurunan populasinya. Padahal ada jenis pemanfaatan lain yaitu pemanfaatan nonekstraktif berupa ekowisata hiu dan pari. Penelitian ini membandingkan nilai ekonomi kegiatan ekowisata hiu dan pari dengan nilai ekonomi yang diberikan oleh kegiatanperikananya, di lokasi target penangkapan yaitu di Meulaboh, Takalar dan Tanjung Luar. Nilai ekonomi ekstraktif didapatkan dari nilai pasar dengan data Surat Rekomendasi KKP sedangkan non-ekstraktif diberikan dalam bentuk use value melalui metode TCM, dan non-use value menggunakan CVM. Rasio antara nilai perikanan dengan estimasi nilai rekreasi yaitu 1:33, 1:28 dan 1:2,7 untuk masing-masing lokasi Meulaboh, Takalar, dan Tanjung Luar. Dengan demikian, ekowisata hiu dan pari jelas dapat menjadi alternatif kegiatan penangkapan hiu dan pari di lokasi-lokasi yang menjadikan mereka sebagai target penangkapan. Temuan lainnya yaitu estimasi rata-rata nilai konservasi dari keberadaan hiu dan pari yang sebanyak Rp. 105.403/orang. ......Most of the use of sharks and rays in Indonesia is still largely extractive. Those situation increased the threat to their existence as indicated by the decline in their population. This study compares the economic value of sharks and rays ecotourism with the economic value from extractive use, in target fishing locations, Meulaboh, Takalar and Tanjung Luar. The extractive economic value is obtained from the market value using KKP Surat Rekomendai data, while non-extractive is given the use value through the TCM method, and non-use value using CVM. The ratio between fishery value and recreation value estimation is 1:33, 1:28 and 1:2,7 for Meulaboh, Takalar, and Tanjung Luar locations, respectively. Thus, sharks and rays ecotourism can clearly be an alternative for sharks and rays fishing activities in locations where they are targeted for capture. Another finding is the estimated average conservation value of the presence of sharks and rays, is Rp. 105.403/person.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boen Sri Oemarjati
Abstrak :
ABSTRAK
Untuk memperkenalkan jenis-jenis Polychaeta Sedentaria yang hidup di rataan terumbu ujung Timur Pulau Pari (Kepulauan Seribu, Teluk Jakarta), telah dilakukan suatu penelitian kulitatif-deskriptif. Hasil penelitian adalah koleksi dan deskripsi tujuh jenis Polychaeta Sedentaria (4 suku, 6 marga), yaitu: Dodecaceria laddi Hartman, 1954 (Cirratulidae); Hypsicomus phaeotaenia (Schmarda, 1861), Potamilla ehlersi Gravier, 1906, dan Sabellastarte sanctijosephi (Gravier, 1906) (Sabellidae); Spirobranchus giganteus (Pallas, 1766) (Serpulidae); Pista fasciata (Grube, 1869) dan P.foliigera Caullery, 1915 (Terebellidae). Kesimpulan yang dapat dirumuskan dari hasil penelitian ini adalah: (1) Deskripsi jenis perlu dicocokkan dengan deskripsi asli spesies tipe untuk memantapkan identifikasi; (2) Ukuran panjang Polychaeta Sedentaria perlu dilengkapi data jumlah segmen hewan; (3) Keterangan tentang biologi serta manfaat dan mudarat Polychaeta Sedentaria akan melengkapi pengenalan dan pengetahuan kita tentang hewan tersebut.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meutia Bianinda
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai perlindungan hukum terhadap kreditur konkuren yaitu Bank Mandiri berdasarkan Prinsip Pari Passu Pro Rata Parte yang terkandung dalam Undang-Undang No 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Filosofi yang mendasari prinsip Pari Passu Pro Rata Parte adalah prinsip keadilan. Tidak adil jika debitur masih memiliki harta namun piutang kreditur belum terbayarkan. Apabila debitur tidak dapat membayar utangnya, maka harta kekayaan debitur menjadisasaran kreditur. Dalam suatu perjanjian kedit, kreditor menginginkan ada jaminan kepastian pengembalian utang oleh debitor, dimana untuk memperoleh kepastian hukum tersebut tidak cukup hanya dengan jaminan umum sebagaimana ketentuan Pasal 1131 dan 1132 KUHPerdata. Metode yang digunakan untuk penulisan skripsi ini adalah metode penelitian kepustakaan dengan bentuk penelitian yuridis normatif yang berfokus kepada pengolahan data sekunder. Dengan kesimpulan kreditur konkuren dalam Undang-Undang Kepailitan di Indonesia harus tetap berbagi dengan para kreditur lainnya secara proporsional (pari passu), yaitu menurut perbandingan besarnya masing-masing tagihan maka Undang-Undang Kepailitan telah memberikan perlindungan, namun demikian Hukum Kepailitan belum sepenuhnya memberikan keadilan kepada kreditur konkuren yang memiliki tagihan terbesar. Penelitian perlindungan hukum terhadap kreditor dan debitor dalam pengurusan dan pemberesan harta pailit oleh kurator ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana tanggung jawab kurator dalam melakukan pengurusan dan pemberesan harta pailit. ......This thesis mainly discuss about the the protection for unsecured creditors which is Bank Mandiri based on Pari Passu Pro Rata Parte Principle that is applied in the Bankruptcy Law No. 37 Year 2004. The philosophy of Pari Passu Pro Rata Parte Principle is a principle of justice. It is not fair if the debtor has assets and property but the creditors have not been paid. In circumstances of default by debtor, all properties therein shall be in the possession of the creditor.In a credit agreement, the creditor wants no guarantee certainty of repayment by the debtor, where to obtain legal certainty is not enough to guarantee public as the provisions of Article 1131 and 1132 of the Civil Code. The method used in writing this thesis is literary research with the thesis being a juridcial-normative report that focuses towards secondary-data processing. The conclusion of this research is that unsecured creditors in the Bankruptcy Law in Indonesia must share with the other creditors proportionally (pari-passu), according to the ratio of the amount of each receivables, the Indonesia Bankruptcy Laws had given protection to unsecured creditor, yet fully protect the interests of unsecured creditors who has the largest receivable, in accordance of the principle of justice. This research on legal protection of unsecured creditors in the management and settlement of bankruptcy assets by the curator is conducted to see how the curator's responsibilities in managing and settling bankruptcy assets
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>