Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Dela Eviharisa
"Tesis ini membahas mengenai sanksi yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris Terhadap Notaris yang Tidak Memenuhi Ketentuan Mengenai Kewajiban Pembacaan Akta, dengan permasalahan mengenai pelaksanaan pasal 16 ayat (1) huruf l dan pasal 16 ayat (7) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris mengenai pembacaan akta, akibat jika akta Notaris tidak dibacakan, serta sanksi bagi Notaris yang melakukan pelanggaran terhadap pasal 16 ayat (1) huruf l dan pasal 16 ayat (7) Undang- Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris. Untuk menjawab permasalahan tersebut dilakukan penelitian normatif dengan tipe penelitian evaluatif, kemudian dilakukan pengolahan data secara kualitatif, serta pengambilan kesimpulan secara induktif. Pelaksanaan pembacaan akta yang diatur dalam pasal 16 ayat (1) huruf l dan pasal 16 ayat (7) UUJN bersifat kewajiban dengan pengecualian, artinya Notaris wajib membacakan akta di hadapan Penghadap sebagaimana yang diatur dalam pasal 16 ayat (1) huruf l UUJN, kecuali jika Penghadap menghendaki agar akta tidak dibacakan karena telah membaca sendiri, mengetahui, serta memahami isi akta, dengan ketentuan yang diatur dalam pasal 16 ayat (7) UUJN, namun jika Penghadap tidak menghendaki agar akta tidak dibacakan maka Notaris tetap berkewajiban untuk membacakan akta. Akta Notaris yang tidak dibacakan bukan hanya berakibat akta tersebut hanya mempunyai kekuatan pembuktian sebagai akta di bawah tangan, tetapi juga menimbulkan kerugian kepada pihak yang merasa dirugikan, dan merusak kepercayaan masyarakat kepada lembaga Notaris, serta Notaris yang melakukan pelanggaran dapat dikenai sanksi. UUJN tidak mengatur secara tegas mengenai sanksi terhadap Notaris yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan pembacaan akta, selain itu sanksi yang diatur dalam UUJN kurang sistematis, jadi sanksi terhadap Notaris yang melakukan pelanggaran terhadap pasal 16 ayat (1) huruf l dan pasal 16 ayat (7) UUJN diatur secara implisit dalam pasal 9 ayat (1) huruf d dan pasal 12 huruf d UUJN yang berturut-turut mengatur mengenai pemberhentian sementara dan pemberhentian dengan tidak hormat. UUJN harus mengatur secara tegas mengenai sanksi yang dikenakan terhadap Notaris yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan pembacaan akta, mengingat banyaknya akibat yang dapat ditimbulkan karena tidak dibacakannya akta Notaris, selain itu diharapkan agar ketentuan sanksi yang diatur dalam UUJN tersusun secara sistematis.

This thesis discusses about the Sanctions that regulated in Act Number 30 of 2004 Concerning Notary to the Notary Who Does Not Fulfill Obligations Regarding the reading of the Deed, with the subjects matter : how is the implementation of article 16 paragraph (1) letter l and article 16 paragraph (7) Act Number 30 of 2004 concerning Notary on the reading of Notary deed , what is the effect if the Notary deed does not read, and sanctions provided for in Law Number 30 Year 2004 concerning Notary to Notary who do not comply with the reading of the deed. To answer the problem, we conducted normative research with type of evaluative research, and then conducted a qualitative data processing, as well as inductive inference making. Implementation of the reading of the deed provided for in Article 16 paragraph (1) letter l and article 16 paragraph (7) Act Number 30 of 2004 concerning Notary are liabilities with the exception, which the meaning Notary shall read out the deed in the presence of the party as provided in Article 16 paragraph (1) letter l UUJN, except if person would that not be read because the deed had been read on their own, know and understand the contents of the deed, with the provisions of Article 16, paragraph (7) UUJN, but if the party does not want to read the deed, Notary is still obliged to read out the deed. The effect if the Notary deed does not read not only will have the force of evidence as a deed under the hand, but also great harm to those who feel aggrieved, and undermine public confidence in the institutions Notary, and Notary Public who commits an offense can be punishable. Act Number 30 of 2004 concerning Notary does not expressly set of sanctions against to the notary who violates the provisions of the reading of the deed, in addition to sanctions provided for in Act Number 30 of 2004 concerning Notary less systematic, so sanctions against the Notary who violates section 16 paragraph (1) letter l and article 16 paragraph (7) Act Number 30 of 2004 concerning Notary implicitly regulated in Article 9 paragraph (1) letter d and Article 12 letter d UUJN successive set of suspension and dismissal with dishonor. Act Number 30 of 2004 concerning Notary must be set firmly on the sanctions imposed against Notary who violates the provisions of the reading of the deed, considering the number of consequences that can result from not recited Notary deed, but it is expected that the penalty provisions set forth in Act Number 30 of 2004 concerning Notary arranged in a systematic."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
T31880
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Selvia Irani
"ABSTRAK
Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta Autentik.
Dalam menjalankan jabatannya Notaris harus mematuhi peraturan perundangundangan serta menjunjung tinggi Kode Etik Notaris untuk memastikan bahwa akta yang dibuatnya mempunyai kekuatan sebagai akta autentik yang dapat digunakan sebagai alat bukti yang sah atas suatu perbuatan, perjanjian, penetapan, dan peristiwa hukum. Pengadilan Negeri Banyuwangi telah menerima gugatan tertanggal 9 Desember 2014 di bawah register Nomor: 192/Pdt.G/2014/PN Bwi yang berisi permohonan pembatalan Akta no. 31 yang dibuat oleh Notaris Achmad Munif yang berisi Perubahan Anggaran Dasar PPLP-PTPGRI Banyuwangi. Terdapat 4 pokok permasalahan yang akan dibahas dalam tesis ini yaitu kaitan antara tidak dipenuhinya ketentuan UUJN mengenai pembacaan akta serta adanya kesalahan pengetikan sebagai dasar untuk pembatalan akta nomor 31, kaitan antara proses perubahan Anggaran Dasar dan susunan kepengurusan dalam PPLP-PTPGRI Banyuwangi dengan Pembatalan Akta Nomor 31, kaitan pembatalan akta nomor 31 dan SK AHU-112.AH,01.08 yang dikeluarkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia serta tanggung jawab Notaris atas pembatalan akta nomor 31. Penelitian ini menggunakan metode analisis data kualitatif untuk mendeskripsikan masalah. Dari hasil penelitian, pembacaan Akta Nomor 31 telah tidak dilakukan oleh Notaris sehingga Akta tersebut hanya mempunyai kekuatan sebagai Akta di bawah tangan. Selain itu, Akta Nomor 31 ternyata juga tidak memenuhi kekuatan pembuktian secara materiil karena perubahan anggaran dasar serta susunan Pengurus PPLP-PTPGRI Banyuwangi tidak sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku

ABSTRACT
Notary is a public official who is authorized to make the Authentic deed. In
carrying out his position, Notariy must be able to abide the laws and uphold the Notary Code to ensure that the deed he made had the power as an authentic deed that can be used as legal evidence for an act, agreement, determination, and legal events, Banyuwangi District Court has accepted the lawsuit, dated December 9, 2014 under registration number: 192/Pdt.G/2014/PN.Bwi that request for annulment of deed Number 31 which was made by Notary Achmad Munif consisted amendments of PPLP-PTPGRI Banyuwangi Article of Association. There are 4 main issues to be elaborated in this thesis which are the link between the non-fulfillment of the UUJN provisions about reading the deed as well as the typing error as a basis for annulment of the deed number 31, the link between the amendment process of article of association and Board composition of the PPLP-PTPGRI Banyuwangi with the annulment of Deed Number 31, the link between deed number 31 annulment with SK AHU - 112.AH,01.08 issued by the Ministry of Justice and Human Rights and also the Notary responsibility for the annulment of the deed number 31. This study uses qualitative data analysis method for describing the problem. From the research, the reading of Act No. 31, has not done so by notary therefore the deed only has power as under the hand deed. In addition, Act No. 31 was also not meet the strength of evidence materially due to changes in the article of association and Board composition of PPLP-PTPGRI Banyuwangi not in accordance with the prevailing law and regulations"
2016
T45859
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bramantio
"Cala Ibi adalah novel yang menghadirkan masalah pembacaan atas dirinya kepada pembacanya. Fakta yang demikian pada dasarnya disebabkan oleh ketidakgramatikalan Cala Ibi yang terbentuk oleh piranti sastra yang dimilikinva. Berkaitan dengan hal itu, penelitian ini bertujuan untuk menemukan strategi pembacaan Cala Ibi Dengan memanfaatkan naratologi yang dikembangkan Gerard Genette dan semiotika yang dikembangkan Michael Ritfaterre, ketidakgramatikalan tersebut dapat dipahami dan diubah menjadi gramatikal. Lebih lanjut, dapat diketahui pula bahwa Cala Ibi menyediakan panduan pembacaan bagi pembacanya. Dengan kata lain, Cala Ibi adalah novel yang memiliki kesadaran atas dirinya sendiri atau bersitat metafiksi. Penerimaan atas metafora sebagai hal yang wajar, pembentukan cakrawala harapan baru, dan keikhlasan mengikuti panduan Cala Ibi adalah tiga hal yang perlu dimiliki pembaca Cala Ibi. Dengan ketiga hal tersebut, pembaca dapat mengetahui bahwa kedua puluh empat bab Cala Ibi terdiri atas delapan bab bingkai-Maya dan enam belas bab bingkai-Maia yang mcmbcntuk garis-waktu kisah berupa angka delapan tanpa awal dan akhir. Pembaca pun pada akhirnya memahami bahwa memaknai Cala Ibi berati memahami gagasan-gagasan utamanya tanpa harus keluar dari teks. Dalam Skala yang lebih luas, Cala Ibi menghadirkan pemahaman sekaligus mengajak pembacanya untuk kembali kepada teks. Teks selalu memiliki kekuatannya sendiri dalam mengarahkan pembacaan atas dirinva, dan pembaca hams berkompromi dengan hal itu apabila ingin mendapatkan pemahaman yang tepat atas teks tersebut. Dengan demikian, teks harus dibaca secara utuh sebagai kesatuan.

Cala Ibi is a novel that presents reading problems to the readers. it is basically caused by ungrammaticalities which is constructed by its literary devices. To do with all those facts, this research attempts to find out reading strategy of Cala Ibi. By using Gerard Genette's theory of narrative and Michael Riffaterre's semiotics, its ungrammaticalities can be understood and changed into grammaticalities. Moreover, it is also can he known that ('ula ihi provides reading guidance for the readers. In other words., Cala Ibi is a sell-conscious or theta-fictional novel. Acceptance of metaphors as common thing, constructing new horizon of expectation and sincerity to follow Cala Ibi guidance must be owned by the readers. All those three give foundation to the readers to understand that twenty-four chapters of Cala Ibi consists of eight chapters of frame-Maya and sixteen chapters of frame-Maia which shape timeline of eight form without beginning or end. The readers finally understand that signification of Cala Ibi means understanding its main idea without look outside the text.In a wider perspective, Cala Ibi presents understanding and also invites the readers to return to the text. Text always has its own power to direct its reader, and the readers must compromise with it in case they want to grab the proper understanding of it. Thus, text must be read as a unity."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
T38835
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hanna Yustianna Yusuf
"ABSTRAK
Adanya pengecualian kewajiban Notaris dalam membacakan akta
sebagaimana diatur dalam pasal 16 ayat (7) Undang-Undang Jabatan Notaris
melatar belakangi penelitian ini, karena pengaturan kewajiban pembacaan akta
oleh Notaris dalam Undang-Undang Jabatan Notaris malah menyebabkan
timbulnya persepsi seakan-akan membacakan akta sudah menjadi tidak wajib lagi
sifatnya, yaitu dalam praktek berubah dari wajib menjadi fakultatif karena adanya
aturan tersebut. Permasalahan yang diangkat ialah bagaimana pelaksanaan pasal
16 ayat (7) Undang-Undang Jabatan Notaris, kewajiban Notaris dalam
membacakan akta, dan apakah tanggung jawab Notaris terhadap akta yang
dibuatnya apabila akta tersebut tidak dibacakan. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengkaji peraturan perundang-undangan yang berkaitan dalam bidang
Kenotariatan yang sama-sama mengatur tentang kewajiban pembacaan akta yang
berkaitan erat dengan otentisitas akta yang dibuat. Dalam penulisan tesis ini,
digunakan metode penelitian yuridis normatif yang bertujuan untuk menelaah
asas-asas hukum dalam peraturan perundang-undangan yang bersifat preskriptif.
Selain itu, pendekatan penelitian menggunakan penelitian kepustakaan,
dikarenakan pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan yang lebih
banyak dilakukan pada data sekunder yang terdapat di perpustakaan. Analisa
dilakukan terhadap suatu contoh kasus yang berhubungan dengan suatu akta yang
tidak dibacakan, untuk menemukan dimana letak pelanggaran yang dilakukan
oleh Notaris dan selanjutnya dikaji sesuai Undang-Undang terkait yang menjadi
dasar hukumnya. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan jika kelalaian
Notaris dalam hal tidak membacakan akta akan berakibat hilangnya
keotentisitasan akta. Akta yang tidak memiliki otentisitas hanya akan menjadi
akta bawah tangan yang tentu saja akan merugikan para pihak yang terikat di
dalamnya. Oleh sebab itu, fungsi Notaris yang sangat penting dalam kaitannya
pada kekuatan hukum akta, mengharuskan adanya pengawasan lebih dari Dewan
Kehormatan ataupun para pihak terkait untuk menghindari adanya cacat atau
dibatalkannya akta di kemudian hari.

Abstract
Notary in the presence of duty exemption deed reads as stipulated in
article 16 paragraph (7) Notary Law background of this research, for setting
liability in the reading of the deed by the Notary Law Notary in fact led to the
perception as if reading the deed was to be no longer mandatory in nature which
in practice changed from mandatory to facultative because of the rule. The issue
raised is how the implementation of Article 16, paragraph (7) Notary Law, Notary
obligation in the deed read, and whether the responsibility of the notary deed
made when the deed was not read. The purpose of this research is to review the
legislation relating to the Notary in the field are equally set on reading the deed
obligations which are closely related to the authenticity of the deed made. It used
research method aimed at normative juridical examines of the legal principles in
the legislation that is prescriptive. Instead of use of literature research, due to Data
collected with a more literary study conducted on secondary data contained in the
library. Analysis conducted on a sample of cases related to a deed that is not read,
to discover where the location of offenses committed by a notary and then
assessed according to the Act related to the legal basis. Based on the results of
research can be summed up if negligence of in cases not reading the Notary deed
will result in the loss of authentically deed. Deed whom has not only the
authenticity of the deed will be under the hand which of course would be
detrimental to the parties concerned in it. Therefore, the notary function is very
important in relation to the force of law act, requires more supervision of the
Honorary Board or the parties concerned to avoid any defects or cancellation of
the deed at a later date."
2012
T30771
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aviza Pramusinta
"Akibat hukum terhadap akta yang dibacakan oleh pihak lain adalah akta tersebut dapat terdegradasi menjadi akta dibawah tangan. Namun, mulai berlakunya degradasi adalah sejak adanya putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht), sebelum itu tetap berlaku asas praduga sah. Tanggung jawab Notaris terhadap akta yang dibacakan oleh pihak lain adalah Notaris dapat dikenakan sanksi administratif dan perdata berupa penggantian biaya, rugi dan bunga. Penggantian biaya, rugi dan bunga dapat diminta dengan terlebih dahulu membuktikan kesalahan Notaris melalui proses peradilan. Kesimpulan ini diperoleh dengan menggunakan metode induktif.

The deed which has been read by the other party can be degraded into a private deed. However, the degradation enters into force when the court decision having permanent legal force (inkracht), otherwise the presumption remains valid. Notary liability of the deed which has been read by the other party is a Notary may be subject to administrative and civil penalties in the form of compensation of expenses, losses and interest. This compensation can be demanded by proving the notary mistakes through the judicial process. This conclusion was obtained by using a inductive method."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T39025
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrey Caesar Effendi
2013
T42716
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendy Heryanto Surya
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari perubahan frekuensi pada transformator arus instrumen yang digunakan untuk tagihan pengukuran energi listrik. Seiring perkembangan teknologi, penggunaan beban non-linear meningkat. Hal ini menimbulkan suatu permasalahan kualitas daya dari system kelistrikan. Salah satu hal kualitas daya yang terpengaruh adalah frekuensi kerja dari system kelistrikan. Transformator arus sebagai salah satu peralatan yang terdapat pada system, maka ketika arus primer dari transformator mengalami distorsi atau gangguan, maka dapat mempengaruhi sisi sekunder transformator tersebut. Hasil pengujian menunjukan bahwa perubahan frekuensi memiliki pengaruh terhadap persentase kesalahan dan pergeseran fasa dari transformator arus kelas 0.5s, dimana ketika frekuensi meningkat maka persentase kesalahan dan pergeseran fasa menurun, namun penurunan nilai ini masih dalam batas standar yang telah ditetapkan. Perubahan frekuensi juga memiliki pengaruh terhadap faktor keamanan peralatan, nilai keamanan peralatan tersebut akan meningkat seiring meningkatnya frekuensi. Sehingga, sangatlah penting untuk menjaga frekuensi tetap bekerja pada frekuensi dasar.

ABSTRACT
This paper is aiming the frequency changing effect to an instrument current transformer, which is used in a measurement of an energy billing. As a technology is developing, the usage of non-linear load is increase. This will cause a problem in a power quality of an electrical system. This disturbance of power quality effected the working frequency on electrical system. As current transformer is one of the equipment in the system, when the primary of a current transformer is disturbed, it could also affected the secondary side. The result shows that the frequency changing has an effect to error ratio and phase displacement on a current transformer class 0.5s which will decrease while the frequency is increase but still within the standard limit. Frequency changing also has an effect on Security Factor on an instrument, which will increase when the frequency is increase. So, it is important to keep frequency within the fundamental frequency."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Giyati Retnowati
"ABSTRAK
Kindness merupakan tindakan fisik atau dukungan emosional yang bertujuan untuk membangun atau mempertahankan hubungan dengan orang lain Binfet Gaertner, 2015 . Pembacaan cerita dapat menjadi salah satu cara untuk mengajarkan kindness pada anak melalui perilaku kindness dari tokoh cerita sebagai model. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembacaan buku cerita bergambar dalam meningkatkan kindness pada anak.Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan 31 anak usia 5-6 tahun yang diambil dari Taman Kanak-Kanak di Bandung sebagai partisipan. Intervensi dilakukan dengan pembacaan 8 delapan buku cerita bergambar selama 8 delapan hari. Peningkatan kindness diukur dengan menggunakan alat ukur yang dibuat oleh peneliti, berupa sembilan kartu berwarna yang menggambarkan perilaku kindness serta dengan melakukan pengamatan melalui pohon kebaikan dan lembar observasi yang diisi oleh guru.Analisis data penelitian dengan menggunakan uji beda Wilcoxon signed-rank test menunjukkan perbedaan nilai rata-rata kindness yang signifikan p

ABSTRACT
Kindness is a physical act or emotional support aimed to build or maintain relationships with others Binfet Gaertner, 2015 . Storytelling can be one way of teaching kindness to children, through the kindness of a character rsquo s behavior as a model. This study aimed to determine the effectiveness of picture storybook reading to increase kindness in children.This study involving 31 children aged 5 6 years taken from Kindergarten in Bandung as participants. The intervention is done by reading 8 eight picture books for 8 eight days. Increased kindness is measured using a measurement instrument created by the researcher, in the form of nine colored cards that describe the behavior of kindness. Measurement also done by making observations through the ldquo kindness tree rdquo and observation sheets filled out by the teacher.Data analysis using Wilcoxon Signed rank test shows a significant difference on average score of kindness p"
2016
T46989
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>