Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Melyyani
Abstrak :
Perkesmas adalah upaya kesehatan yang terintegrasi dengan semua upaya kesehatan Puskesmas, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk mencapai kemandirian dalam upaya kesehatannya. Tujuan dari penelitian ini menganalisis secara mendalam mutu pelaksanaan program perkesmas di Kabupaten Ogan Ilir. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Informan penelitian adalah Kepala seksi pelayanan kesehatan primer dan pelayanan kesehatan tradisional, Pemegang program Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir, Kepala UPTD Puskesmas Tanjung Raja, Kepala UPTD Puskesmas Rantau Alai, Pemegang Program Promkes, Kesling, Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana, Pemegang Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Pemegang Program Gizi dan Keluarga Binaan Perkesmas. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, diskusi kelompok terarah, observasi dan telaah dokumen. Hasil penelitian terdiri dari komponen input, proses dan output. Komponen input, meliputi sumber daya manusia masih belum mencukupi, pelatihan perkesmas belum pernah dilakukan, sarana dan prasarana masih belum lengkap, pendanaan dinilai cukup, kebijakan secara keseluruhan tidak bermasalah. Komponen proses, meliputi perencanaan belum berjalan cukup baik, pengorganisasian sudah optimal, pelaksanaan perkesmas masih banyak kendala, pengawasan belum optimal. Komponen output perkesmas adalah pencapaian keluarga rawan yang dibina masih dibawah target. Maka dapat disimpulkan bahwa penyelenggaraan perkesmas di Kabupaten Ogan Ilir belum baik. ......Public Health Nursing is an effort of health that integrates with all health community center, aimed for individuals, families, groups and communities to achieve independence in their health endeavors. The purpose of this study to analyze in depth implementation quality of public health nursing programin Ogan Ilir District. The research method used qualitative approach. The research informants were Head of Primary Health Service and Traditional Health Service Section, Program Holder of Ogan Ilir District Health Office, Head of Tanjung Raja Public Health Center, Head of Rantau Alai Public Health Center, Holder Health Promotion Program, Holder Environmental Health Program, Holder Maternal Child and Family Health Program, Holder of Disease Prevention and Control program, Nutrition program and Family built community health care. Methods of data collection were interviews, focus group discussions, observations and document reviews. The results consisted of input, process and output components. Input components, including in sufficient human resources, no public health nursing training, facilities and infrastructure were incomplete, funding was adequate, overall policy was not problematic. Components of the process, including the planning had not run well enough, the organization was good, the implementation of perkesmas were still many obstacles, and monitoring was not optimal. The component of the output of the public health office was the achievement of vulnerable families that developed on below target. So it can be concluded that the implementation of public health nursing in Ogan Ilir District has not been good.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50240
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuryani
Abstrak :
Teknologi pendidikan merupakan suatu proses yang berjalan dalam rangka mencari solusi dalam pemecahan problema pendidikan (proses belajar mengajar) yang meliputi berbagai aspek. Ia meliputi proses penggunaan mesin dan alat elektronik dalam belajar, dan secara teoritis ia juga berbicara persoalan karakteristik
Tulungagung: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman, 2012
297 JPIK 7:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mohendra Asoka
Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asnani
Abstrak :
Program Germas telah disosialisasikan sejak tahun 2017, namun pelaksanaannya belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mutu program Germas di tinjau dari peranan komponen input, proses, output di Kabupaten Soppeng dan Kabupaten Luwu Utara Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan disain RAP. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam kepada pengambil kebijakan kemudian FGD dengan pelaksana program dan masyarakat, observasi terhadap sarana dan prasarana serta telaah dokumen. Informan dalam penelitian ini berjumlah 38 orang. Analisis data yang digunakan adalah analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mutu program Germas di Kabupaten Soppeng belum baik sedangkan di Kabupaten Luwu Utara sebagian besar komponen sudah baik. Namun demikian untuk kedua kabupaten, sumber daya manusia belum mamadai, ketersediaan sarana dan prasarana belum mencukupi, ketersediaan dana sudah cukup, dan sudah ada Surat Edaran tentang Germas di Kabupaten Soppeng dan Kabupaten Luwu Utara. Perencanaan dan pengorganisasian dalam pelaksanaan Germas belum berjalan dengan optimal di Kabupaten Soppeng. Pelaksanaan Germas berupa aktivitas fisik senam telah dilaksanakan baik, namun kegiatan peregangan di tempat kerja pelaksanaannya belum konsisten dan konsumsi buah sayur belum maksimal pada kedua kabupaten. Khusus untuk cek kesehatan belum dilaksanakan secara rutin di Kabupaten Soppeng sementara di Kabupaten Luwu Utara sudah ada jadwal pemeriksaan kesehatan untuk seluruh SKPD. Pemantauan dan evaluasi program Germas belum efektif di Kabupaten Soppeng maupun di Kabupaten Luwu Utara. Kabupaten Soppeng perlu melakukan pertemuan untuk membentuk forum koordinasi pelaksanaan program Germas. Diharapkan kedua kabupaten mengalokasikan sumber daya manusia sesuai kebutuhan. Melakukan sosialisasi kebijakan Germas kepada lintas program dan lintas sektor. Menyusun perencanaan kegiatan Germas yang disesuaikan dengan sasaran dan target pelaksanaan serta mengkoordinasikan dengan lintas program dan lintas sektor terkait. Memantau pelaksanaan kegiatan Germas secara rutin dan berkala setiap enam bulan. Mengevaluasi kegiatan Germas secara rutin dan berkala setiap tahunnya untuk menjamin peningkatan mutu penyelenggaraan program Germas.
The Germas program has been socialized since 2017, but the implementation has not been optimal. This study aims to analyze the quality of the Germas program in terms of the role of input, process, output components in Soppeng and North Luwu Districts in 2019. This study uses a qualitative method with the RAP design. Data collection is done by in-depth interviews with policy makers then FGD with program implementers and the community, observing the facilities and infrastructure and document review. The informants in this study were 38 people. Analysis of the data used is thematic analysis. The results showed that the quality of the Germas program in Soppeng District was not good, while in North Luwu District most of the components were good. However, for both districts, human resources have not been adequate, the availability of facilities and infrastructure is insufficient, the availability of funds is sufficient, and there have been Circular Letters about Germas in Soppeng and North Luwu Districts. Planning and organizing in the implementation of Germas has not run optimally in Soppeng District. The implementation of Germas in the form of physical activity in gymnastics has been carried out well, but the stretching activities in the workplace have not been consistent and vegetable fruit consumption has not been maximized in the two districts. Especially for health checks it has not been routinely implemented in Soppeng District while in North Luwu Regency there is already a schedule of health checks for all SKPD. Monitoring and evaluation of the Germas program has not been effective in Soppeng or in North Luwu Districts. Soppeng District needs to hold a meeting to form a forum for coordinating the implementation of the Germas program. It is expected that the two districts will allocate human resources as needed. Disseminating Germas policy to cross programs and across sectors. Arrange planning of Germas activities that are tailored to the targets and targets of implementation as well as coordinate with cross-program and across related sectors. Monitor the implementation of Germas activities regularly and periodically every six months. Evaluate regular and periodic Germas activities every year to ensure the quality improvement of the Germas program.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53865
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Rizky Satrio
Abstrak :
Pem1ainan simulasi bisnis sudah lama digtmakan sebagai alat bantu pembelajaran. Hal ini terbukti sudah dilakukan di sekolah- sekolah bisnis di Amerika Serikat_ Kegunaan dari permainan sirnulasi bisnis sudah banyak didokumentasikan di juma]-jumal maupun bentuk publikasi lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah permainan simulasi bisnis. Pembuatannya sendiri didasarkan pada 2 pCl'l'l'l8il13D sejenis yang sudah ada yaitu Management and Economic Simulator: Exercise (MESE) yang dibuat oleh Hewlett Packard dan Executive Game yang dibuat oleh Henshaw dan Jackson. Pembuatan permainan ini melalui beberapa tahapan yang dimulai dengan membuat diagam kausal dari 2 pemminan tadi, untuk kemudian dikembangkan menjadi permalnan simulasi bisnis yang baru. Pennainan yang bam ini dalam pengembangannya melalui 4 tahap yaitu konseptualisasi permainan, menentukan fonnulasi permainan, membuat model permainan, dan memveriiikasi dan memvalidasi permainan baru tersebut. Pernbuatan model permainan yang baru ini menggunakan bantuan software Powersim 2.5d dan Microsoft Excel. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah pennainan simulasi bisnis baru yang diberi nama Executive Decisions. Permainan ini berjenis total enterprise, dengan 5 input yang harus dimasukkan peserta yaitu harga produk, jumlah produksi, budget pemasaran, budget riset dan pengembangan, dan budget investasi. Permainan ini sudah diveritikasi dan divalidasi dan terbukti betjalan sesuai dengan konsep yang diinginkan. Permainan ini juga sudah dilengkapi dengan manual sebagai petunjuk untuk memainkannya, masing- masing untuk peserta dan administrator. Proses pembelajaran yang ingin diberikan permainan ini kepada para pesertanya diantaxanya adalah peserta bisa mengenali dan menggambarkan keterkaitan variabel yang mempengamhi industri yang disimulasikzm
Business/ Management games have been long used as a learning tool. This fact can be found in business schools throughout United States. The usefulness of business games have been documented in many journals or other forms of publications. This research purpose is to make a business game. The making process itself is based on similar games that`ve been existed, which is Management and Economic Simulation Exercise (MESE) by Hewlett Packard and Executive Game by Henshaw and Jackson. The making process begin with building a causal loop diagram from the 2 games mentioned earlier. Then, the next step is making a new business game, based on that diagram. The newly made business game is build throughout 4 steps, which is, conceptualization, formulation, model-building, and verification and validation of that model. The model for the business game is made by t.he help of Powersim 2.5 soltware and Microsoft Excel. The result from this research is a new business game, labeled Executive Decisions. This business game type is total enterprise, with 5 decision inputs liom the player which is pricing, production quantity, research and development budget, investment budget, and marketing budget. This game had already been verified and validated and proven to acts like the concept constructed earlier. This game has also been equipped with manual which acts as the guidelines for playing the game. There are 2 kinds of manual, which is player's manual and administratofs manual. The learning experiences that this game wants to provide to its player, one of it is that the player can identified and understand the interrelatedness of the variable that influence tl'1e simulated industry.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S50240
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khanza Nur Padma Arriya
Abstrak :
Hingga saat ini, masih ada tenaga kesehatan terutama di Pusat Kesehatan Masyarakat (puskesmas) yang mengerjakan tugas di luar kompetensinya. Kementerian Kesehatan RI sebagai pemerintah pusat yang membidangi urusan kesehatan mengeluarkan kebijakan mengenai kredensial tenaga kesehatan di puskesmas sebagai suatu sistem penjaminan mutu dengan memperbarui kemampuan para tenaga kesehatan agar tetap professional, perencanaan tindak lanjut pada puskesmas dan Dinas kesehatan kab/kota, dan menempatkan tenaga kesehatan sesuai bidang kompetensinya. Karena pelaksanaannya baru berjalan di tahun 2022, penelitian ini dilakukan untuk memberikan masukan atas percepatan dan peningkatan kualitas program kredensial tenaga kesehatan di puskesmas dalam ruang lingkup Kementerian Kesehatan RI. Penelitian ini menggunakan desain studi deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data dari penelitian ini berasal dari data primer berupa wawancara pada tim kerja pelaksana kredensial tenaga kesehatan di puskesmas dalam ruang lingkup Kementerian Kesehatan RI sebanyak 7 orang, serta data sekunder berupa telaah dokumen dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program kredensial tenaga kesehatan di puskesmas dalam ruang lingkup Kementerian Kesehatan RI yang dijalankan oleh Tim Kerja sudah baik karena hampir seluruh komponen input, proses, dan output sesuai dengan standar internal Kementerian Kesehatan RI dan standar kredensial melalui acuan Petunjuk Teknis Kredensial Tenaga Kesehatan Di Pusat Kesehatan Masyarakat. Pelaksanaan dan monitoring evaluasi sudah sesuai dengan perencanaan, namun belum berjalan secara optimal dikarenakan data yang belum dianalisis, tidak memantau pelaksanaan tindak lanjut oleh Dinas kesehatan kab/kota, serta kesamaan antara uji petik dan pendampingan. Saran yang dapat diberikan yaitu sosialisasi dan advokasi lebih rutin, tindak lanjut anggaran kredensial tenaga kesehatan di puskesmas, sistem penyimpanan online untuk hasil kredensial, pendataan secara berkala, monitoring sampai ke tahap pelaksanaan tindak lanjut, memanfaatkan hasil analisis data untuk RTL dan mapping, memperbarui petunjuk teknis kredensial tenaga kesehatan di puskesmas, dan tindak lanjut hasil rekomendasi. ......Until now, there are still health workers, especially at Community Health Centers (puskesmas), who perform tasks outside of their competence. The Ministry of Health of the Republic of Indonesia as the central government in charge of health affairs issued a policy regarding the credentialing of health workers in health centers as a quality assurance system by updating the ability of health workers to remain professional, follow-up planning at health centers and District/City Health Offices, and placing health workers according to their fields of competence. Because the implementation has only been running since 2022, this study was conducted to provide input on accelerating and improving the quality of the health worker credentialing program at puskesmas within the scope of the Indonesian Ministry of Health. This research uses a descriptive study design using a qualitative approach. The data source of this study comes from primary data in the form of interviews with the work team implementing the credentials of health workers at health centers within the scope of the Ministry of Health of the Republic of Indonesia as many as 7 people, as well as secondary data in the form of document review and observation. The results showed that the health worker credentialing program at puskesmas within the scope of the Ministry of Health of the Republic of Indonesia carried out by the Work Team was good because almost all input, process, and output components were in accordance with the Ministry of Health's internal standards and credentialing standards through the reference to the Technical Guidelines for Credentialing Health Workers at Community Health Centers. Implementation and evaluation monitoring are in accordance with planning, but have not run optimally due to data that has not been analyzed, monitoring until the implementation of follow-up by the District Health Office has not been done, and the similarity between uji petik and pendampingan.. Suggestions that can be given are more routine socialization and advocacy, follow-up on the budget for credentialing health workers at puskesmas, an online storage system for credentialing results, regular data collection, monitoring up to the follow-up implementation stage, utilizing the results of data analysis for RTL and mapping, updating the technical guidelines, and follow-up on the results of recommendations.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asriyanti Bandaso
Abstrak :
Rumah sakit sebagai sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan menghasilkan limbah yang jika tidak ditangani dengan baik akan menimbulkan dampak terhadap kesehatan. Pada Maret 2020 terjadi bencana non-alam pandemi Covid-19 di Indonesia yang menyebabkan produksi limbah medis padat di rumah sakit meningkat sehingga membutuhkan peningkatan kapasitas pengelolaannya. Rumkital Dr. Mintohardjo sebagai salah satu rumah sakit rujukan covid-19 juga melaksanakan pengelolaan limbah medis padat. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) padat melalui pendekatan sistem yaitu mulai dari input, proses dan output untuk mengetahui permasalahan yang ada dalam sistem pengelolaan limbah B3 padat. Desain penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan kualitatif. Masalah pada tahap input adalah kurangnya petugas di bagian kesehatan lingkungan dan susunan personil di bagian kesehatan lingkungan sedangkan pada tahap proses berada pada prosedur pelaksanaan pengelolaan limbah B3 padat yang masih belum sesuai dengan pedoman yang berlaku dan kapasitas pembakaran mesin insinerator yang tidak sebanding dengan jumlah timbulan limbah B3 padat. Pada tahap output, diharapkan seluruh timbulan timbulan limbah B3 padat terkelola dengan baik. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengelolaan limbah B3 padat belum berjalan maksimal karena masih terdapat kendala atau hambatan pada setiap tahapan prosesnya sehingga perlu adanya rekomendasi (plan of action) sebagai solusi pemecahan masalah. ......Hospitals as health facilities that provide health services produce waste which, if not handled properly, will have an impact on health. In March 2020 there was a non-natural disaster from the Covid-19 pandemic in Indonesia which caused the production of solid medical waste in hospitals to increase, thus requiring an increase in its management capacity. Dr. Rumkital Mintohardjo as one of the covid-19 referral hospitals also implements solid medical waste management. This study aims to analyze the management of hazardous and toxic waste (B3) solid through a systems approach, starting from the input, process and output to determine the problems that exist in the solid B3 waste management system. The design of this research is analytic with a qualitative approach. The problem at the input stage is the lack of officers in the environmental health section and the composition of personnel in the environmental health section, while at the process stage there are procedures for implementing solid B3 waste management which are still not in accordance with applicable guidelines and the incinerator engine combustion capacity is not proportional to the amount of waste generation Solid B3. At the output stage, it is hoped that all solid B3 waste generation will be managed properly. From the research results, it can be concluded that B3 solid waste management has not run optimally because there are still obstacles or obstacles at each stage of the process so that a recommendation (plan of action) is needed as a solution to the problem.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Quenela Mutiara Cantika
Abstrak :
Mutu pelayanan kesehatan sangat berdampak terhadap seluruh upaya pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh fasilitas pelayanan kesehatan. Indikator Nasional Mutu (INM) merupakan standar yang digunakan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan implementasi mutu pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk Puskesmas. Berdasarkan laporan INM Puskesmas oleh Dinas Kesehatan Kota Depok tahun 2022 diketahui bahwa rata-rata capaian INM Puskesmas masih fluktuatif dan belum konsistem melaporkan setiap bulannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis capaian Indikator Nasional Mutu (INM) di Puskesmas Kemiri Muka dan Puskesmas Ratu Jaya tahun 2022. Jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa capaian INM di Puskesmas Kemiri Muka dan Puskesmas Ratu Jaya pada tahun 2022 belum sepenuhnya sesuai dan menggambarkan kondisi sebenarnya yang ditinjau dari pendekatan sistem input, proses, dan output. Saran yang dapat diberikan yaitu mengajukan usulan pengadaan sarana dan prasarana, melakukan monitoring dan evaluasi perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan, menetapkan sanksi dan reward untuk hasil capaian INM, serta proaktif mempelajari pelaksanaan pengukuran dan pelaporan INM. ......The quality of health service greatly impacts all health service efforts carried out by healthcare facilities. The National Quality Indicator (INM) is a standard used to evaluate the achievement of quality implementation in healthcare facilities, including public health centers (Puskesmas). Based on the INM Puskesmas report by the Depok City Health Office in 2022, it is known that the average achievement of INM Puskesmas is still fluctuating and has not been consistently reported every month. This study aims to analyze the achievement of the National Quality Indicators (INM) at Kemiri Muka and Ratu Jaya Public Health Centers in 2022. The research method used a qualitative approach. Methods of data collection included in-depth interviews, observations, and document review. The results indicate that the achievements of the INM at Kemiri Muka and Ratu Jaya Public Health Centers in 2022 were not fully appropriate and described accurately the actual conditions in terms of the input, process, and output system approach. Recommendations include proposing the procurement of facilities and infrastructure, monitoring and evaluating the planning of healthcare human resource needs, implementing sanctions and rewards for achieving the INM targets, and proactively learn the implementation of INM measurement and reporting processes.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library