Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nudzran Yusya
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perbedaan persepsi
pada kelompok tingkat pendidikan tinggi dan kelompok tingkat pendidikan
rendah terhadap tingkah laku civil. Fokus tingkah laku civil yang akan di teliti
adalah tingkah laku sopan santun, respek, empati dan kewajiban warga kota.
Partisipan dalam penelitian ini adalah 138 orang yang memiliki tingkat
pendidikan tinggi (pendidikan terakhir D1, D3, S1, dan S2) maupun pendidikan
rendah (pendidikan terakhir SD dan SMP) di Jakarta. Alat ukur utama yang
digunakan dalam penelitian ini merupakan hasil dari penelitian awal terhadap
59 mahasiswa, untuk menemukan pengertian dan elemen civility yang dipahami
oleh mereka. Kuesioner penelitian, kemudian dikembangkan untuk kelompok
pendidikan tinggi dan rendah. Partisipan diminta untuk mengurutkan 20
tingkah laku (terdapat 4 elemen dan pada masing-masing elemen terdapat 5
tingkah laku civil) berdasarkan peringkat 1 sampai 5. Peringkat 1 paling
menggambarkan elemen tertentu, sedangkan peringkat 5 tidak menggambarkan
elemen tertentu. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan pada
kedua kelompok.

ABSTRACT
This study aimed to describe the differences in the perception of civil behavior
elements (politeness, respect, empathy and obligations of citizens) of high
education level group and low education level group. Participants in this study
consist of high education level group (1-year Diploma, 3-year diploma,
undergraduate, and graduate) and low education level group (elementary and
junior high school) in Jakarta as many as 138 people. The main measuring
instrument used in this study is based on the result of the preliminary research
conducted by the researchers. Participants were asked to rank several behaviors
from rank 1 to 5. Rank 1 best describes the elements, while rank 5 does not
describe the elements. There was no difference between the two groups
regarding the behavior that best described the obligations of citizens.
Meanwhile, there was a difference between high education level group and low
education level group regarding the behavior that best described politeness,
respect, and empathy. Items used in future studies are expected to be more
easily understood by participants. This study is expected to be introspection and
a benchmark for civil behaviors in Jakarta, as well as being a reference future
intervention regarding civility in urban areas."
2016
S62871
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alkindi
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keberadaan jebakan kemiskinan di Indonesia melalui pendekatan indeks aset yang diperkenalkan oleh Adato et al. (2006) dengan menggunakan data longitunal IFLS untuk tahun 2007 dan tahun 2014. Analisis dilakukan dengan mengidentifikasi adanya single dan multiple equilibrium dari akumulasi indeks aset yang di bawah garis kemiskinan sehingga adanya jebakan bisa diketahui. Selain itu juga dianalisis keberadaan jebakan pendidikan rendah dan jebakan kekurangan nutrisi yang juga mempengaruhi jebakan kemiskinan. Analisis menunjukkan bahwa dalam periode 7 tahun tersebut tidak terdapat jebakan kemiskinan di Indonesia. Di seluruh pulau hanya terdapat single equilibrium yang cukup tinggi (berkisar 2 hingga 3 kali garis kemiskinan) sehingga diperkirakan penduduk miskin Indonesia akan mengakumulasi aset seiring waktu dan bisa melepaskan diri dari kemiskinan. Analisis juga menemukan adanya jebakan pendidikan rendah dan jebakan kekurangan nutrisi namun dalam persentase yang cukup kecil.
This study aims to analyze the existence of poverty traps in Indonesia through the asset index approach introduced by Adato et al. (2006) using IFLS longitudinal data for 2007 and 2014. The analysis was carried out by identifying the presence of single and multiple equilibrium from the accumulation of asset index below the poverty line so that the traps can be identified. It also analyzed the existence of low education traps (illiteracy trap) and nutrient deficiency traps (undernutrition trap) which also can affect poverty traps. Analysis shows that in the 7-year period there were no poverty traps in Indonesia. In all islands there is only a single equilibrium which is quite high (around 2 to 3 times the poverty line) so that it is estimated that Indonesia's poor will accumulate assets over time and escape from poverty. The analysis also found illiteracy trap and undernutrition trap but in a relatively small percentage."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library