Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Purba, Martha Evi Riana
"Pendokumentasian asuhan keperawatan dalam pelaksanaannya merupakan hal yang rumit. Beberapa upaya telah dilakukan dalam mengatasi permasalahan pendokumentasian. Namun belum ada penelitian yang menggali pendokumentasian dikaitkan dengan integritas perawat. Tujuan penelitian mengeksplorasi pengalaman perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan kaitannya dengan integritas. Penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif melibatkan 10 perawat di salah satu RS pemerintah. Metode dilakukan dengan wawancara mendalam. Data dianalisis menggunakan analisis Colaizzi.
Hasil penelitian mendapatkan tujuh tema meliputi 1) Menuliskan pendokumentasian asuhan keperawatan sesuai proses asuhan keperawatan, pendokumentasian terintegrasi oleh perawat yang berperan sesuai SPO, 2) Mendokumentasikan asuhan keperawatan  belum sesuai SPO dan pedoman pengorganisasian pelayanan keperawatan yang dipengaruhi oleh faktor dari SDM perawat, metode penugasan, dan, material RS, 3) Merasakan beragam perasaan senang jika berhasil mendokumentasikan dan beragam perasaan bersalah jika belum mendokumentasikan 4) Mendapatkan manfaat pendokumentasian asuhan keperawatan, 5) Mengalami hambatan dan upaya mengatasi hambatan dalam pendokumentasian asuhan keperawataan, 6) Memahami integritas dalam pendokumentasian sebagai kemampuan kognitif, memiliki prinsip nilai, kejujuran, bertanggung jawab, dapat diperhitungkan, sesuai SPO, berkomitmen, kompeten, konsisten, sesuai identitas diri dan mengimplementasikan asuhan yang aman 7) Mengharapkan perawat semakin pintar, terampil dengan pendidikan berkelanjutan, adanya sistem JCI, akreditasi menertibkan pendokumentasian dan pendokumentasian yang lebih spesifik dan terkomputerisasi  Secara umum belum semuanya partisipan melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan secara berintegritas. Perawat perlu meningkatkan integritas dalam pendokumentasaian asuhan keperawatan. Perawat dapat melakukan pendokumentasian secara berintegritas harus didikukung oleh manajemen rumah sakit dan tim  keperawatan.

Documentation of nursing care in its implementation is a complicated matter. Several efforts have been made in overcoming documentation problems. However, no research has been conducted to explore the documentation associated with nurse integrity. The purpose of the study explores the nurse`s experience in documenting nursing care in relation to integrity. Qualitative research with descriptive phenomenology approach involved 10 nurses in one of the government hospitals. The method is done by in-depth interviews. Data were analyzed using Colaizzi`s analysis.
The results of the study obtained seven themes including 1) Writing down the documentation of nursing care according to the nursing care process, integrated documentation by nurses who acted according to SPO, 2) Documenting nursing care not in accordance with SPO and guideline for organizing nursing services that were influenced by factors from nurses human resource, assignment methods, and, hospital material, 3) Feeling a variety of happy feelings when successfully documenting and varying feelings of guilt if it has not documented 4) Getting the benefits of nursing care documentation, 5) Experiencing obstacles and efforts to overcome obstacles in nursing care documentation, 6) Understanding integrity in documentation as an ability cognitive, has the principle of value, honesty, is responsible, can be calculated, according to SPO, is committed, competent, consistent, in accordance with self-identity and implements safe care 7) Expects nurses to be smarter, skilled with educators continuous, the existence of a JCI system, accreditation in order to document and more specific and computerized documentation In general, not all participants have documented nursing care with integrity. Nurses need to improve integrity in documenting nursing care. Nurses can document with integrity must be supported by hospital management and the nursing team.
"
2019
T53299
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vetry Melinda Opita
"Pendokumentasian asuhan keperawatan bagian dari fungsi pengawasan. Peran kepala ruangan berdampak terlaksananya pendokumentasiana asuhan keperawatan yang lengkap dan akurat. Ketidapahaman dan ketidakpatuhan perawat dalam pendokumentasian merupakan salah satu faktor mempengaruhi perawat dalam melakukan pendokumentasian. Penelitian ini merupakan penelitian non-ekperimental dengan menggunakan jenis data penelitian kuantitatif. Penelitian ini bertujuan gambaran pengetahuan, motivasi, peran mentoring kepala ruangan dan kepatuhan perawat dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan . untuk merupakan penelitian deskriptif sampel menggunakan purposive sampling120. Hasil analisis deskiptif menunjukkan bahwa pengetahuan kategori kurang 67 (55,8%), motivasi kategori kurang 62 (51,5%), peran mentoring kategori baik 63 (52,5%) dan patuh dalam pendokumentasian sebanyak 79 (65,8%).Kesimpulan : Hasil kuesioner pengetahuan perawat pelaksana kurang sebanyak 67 (55,8) dinilai beberapa aspek pengetahuan perawat bahwa pada konsep proses keperawatan kurang 60 (50%) dan baik 60 (50%), aspek pengkajian kurang 115 (95%), aspek diagnosa baik 102 (85%), aspek intervensi baik 99 (82,5%), aspek implementasi kurang 73 (60,8%), aspek evaluasi kurang 89 (74,2%). Dilihat dari aspek diganosa dan intervensi memperoleh kategori baik dan beberapa aspek berada pada kategori kurang implementasi dan evaluasi. Motivasi perawat pelaksan kurang sebanyak 62 (51,7) namun jika dianalisi berdasarkan motivasi internal baik 66 (55%) motivasi eksternal baik 77 (64,2%). Selanjutnya peran mentoring kurang sebanyak 57 (47,5) menunjukkan bahwa peran mentoring career support terbanyak 109 , dimensi psycososial support kategori kurang sebanyak 109 dan dimensi role modelling kategori baik 61 dan lembar observasi kepatuhan perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan terbanyak pada kategori patuh 79 (65,8) pada dimensi kepatuhan pengkajian patuh 110 (91,7%), kepatuhan diagnosa patuh 102 (85%), kepatuhan intervensi patuh 114 (95%), kepatuhan implementasi patuh 115 (95,8%), kepatuhan evaluasi kurang 74 (61,7%). Penelitian ini merekomendasikan pelaksanaan sosialisasi rutin SOP AP pendokumentasian.

Documenting nursing care is part of the supervisory function. The role of the head of the room has an impact on the implementation of complete and accurate documentation of nursing care. Nurses' incomprehension and non-compliance in documenting is one of the factors influencing nurses in documenting. This research is a non-experimental research using quantitative research data types. This study aims to describe the knowledge, motivation, role of mentoring the head of the room and nurse compliance in carrying out the documentation of nursing care. to constitute a sample descriptive study using purposive sampling120. The results of the descriptive analysis showed that category knowledge was less 67 (55.8%), category motivation was less 62 (51.5%), good category mentoring role 63 (52.5%) and compliance in documentation as much as 79 (65.8%). Conclusion: The results of the implementing nurse knowledge questionnaire were less than 67 (55.8) assessed several aspects of nurse knowledge that in the concept of the nursing process less 60 (50%) and good 60 (50%), the assessment aspect was less 115 (95%), the good diagnosis aspect was 102 (85%), the intervention aspect was good 99 (82.5%), the implementation aspect was less 73 (60.8%), the evaluation aspect was less 89 (74.2%). Judging from the aspect of diganosa and intervention, it obtains a good category and some aspects are Most documented nursing care in the compliance category 79 (65.8) on the dimensions of compliance assessment compliance 110 (91.7%), compliance with compliance diagnosis 102 (85%), compliance intervention compliance 114 (95%), compliance implementation compliance 115 (95.8%), evaluation compliance less 74 (61.7%). This study recommends the implementation of routine socialization of AP SOPs documenting care care."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarif Safarudin
"Salah satu upaya mempertahankan kualitas pelayanan keperawatan rumah sakit adalah melaksanakan penilaian terhadap proses keperawatan yang dilakukan oleh perawat pelaksana. Sehingga diperlukan pengawasan kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan oleh kepala ruangan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif sederhana, dengan tujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan fungsi kepala ruangan dalam pengawasan terhadap dokumentasi asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung. Populasi pada penelitian ini adalah total populasi sebanyak 14 orang. Subjek penelitian ini adalah seluruh kepala ruang rawat inap RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala ruangan yang melaksanakan fungsi pengawasan terhadap dokumentasi asuhan keperawatan masih tergolong cukup berjumlah 12 orang atau 85,7%. Peneliti ini menyimpulkan bahwa masih perlunya kepala ruangan untuk meningkatkan kinerjanya sebagai manajerial dalam pengawasan terhadap kelengkapan dokumentasi asuhan kperawatan. Sesuai dengan hasil penelitian tersebut maka diharapkan kepada pihak RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung untuk melakukan pengembangan kinerja kepala ruangan dengan mengadakan pelatihan ataupun sebentuk penyegaran terhadap manajemen keperawatan."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
TA5450
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muncul Wiyana
"ABSTRAK
Kinerja perawat pelaksana dalam pendokumentasian asuhan keperawatan di Rumah Sakit
Umum Dr Soedono Madiun belum konsisten. Kepala ruangan belum melakukan supervisi
terhadap pendokumentasian secara terencana. Untuk itu dilakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Pelatihan Supervisi dan Komunikasi Kepala Ruangan Pada Kinerja Perawat
Pelaksana Dalam Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di RSU Dr Soedono
Madiun” dengan tujuan untuk mengidentifikasi pengaruh pelatihan supervisi dan
komunikasi pada manajer ruangan terhadap kinerja perawat pelaksana dalam
pendokumentasian di RSU Dr Soedono Madiun. Desain penelitian adalah kuasi
eksperimen pretest – postest without control dengan dose respon. Intervensi pelatihan
supervisi dan komunikasi diberikan pada semua kepala ruangan diikuti dengan bimbingan
yang berbeda (6 kali, 3 kali dan tanpa dibimbing). Populasi adalah 168 perawat pelaksana
di ruang rawat inap RSU Dr Soedono Madiun dengan 91 sampel diambil secara
proporsional. Kinerja diukur sebelum dan sesudah disupervisi kepal ruangan dengan
melakukan penilaian pada dokumen asuhan keperawatan. Data dianalisis dengan uji
statistic t-test dependent, one way anova dan regresi linear berganda. Hasil analisis
menunjukkan ada perbedaan yang bermakna antara kinerja perawat pelaksana sebelum dan
sesuadh intervensi (p = 0,0005). Ada perbedaan yang bermakna antara kinerja yang
disupervisi kepala ruangan yang dilatih dan dibimbing 6 kali dan 3 kali dengan yang
disupervisi kepala ruangan yang dilatih tanpa bimbingan (p = 0,016). Hasil analisis
regresi linear berganda didapatkan kinerja yang disupervisi kepala ruangan yang dilatih
dan dibimbing 6 kali dan 3 kali memiliki pengaruh yang tidak berbeda (B = 3.201 dan
3,105). Karakteristik perawat yang berpengaruh adalah jenis kelamin perempuan (B =
3,884). Direkomendasikan penggunaan paket pelatihan dengan bimbingan 3 kali.
Disarankan tidak melakukan pelatihan tanpa bimbingan.

ABSTRACT
Nurses performance of the nursing care documentation at Dr Soedono Madiun Hospital
is not consistent yet. Nurse Manager does not give supervision to the documentation by
planning yet. Purpose of this research to identify the effect of supervision and
communication training to the nurse manager on Nurse Performance of the Nursing
Care Documentation at Dr Soedono Madiun Hospital. This research used a Quasi
experiment three group pretest - post test design without control with dose response.
There are three group of nurse manajer that gived the same training. They were gived
guidance with different doses (6 times, 3 times without guidance). Populations were 168
nurses and 91 samples were taken by proportionally. Performance was measured before
and after nurse manajer supervised and by doing assessment of nursing care document.
Data was analyzed by statistic t-test dependent, one way anova and multiple linear
regressions. Analysis result, there is meaning difference between associate nurse
performance before and after intervention (p = 0,0005). Analysis result there is meaning
difference between performance which is supervised by nurse manajer and getting
guidance and training 6 times and 3 times which is supervised by room head who is
trained without guidance (p = 0,016). Analysis result of multiple linier regression
indicated that performance which is supervised by room head who is trained and
guidance 6 times and 3 times have no different effect (B = 3.201 and 3,105) and more
better than no guidance. Nurse caracteristic that effect to increase nurse performance is
Pengaruh pelatihan..., Muncul Wiyana, FIK UI, 2008
women(B = 3,884). This research recomended to used training model with 3 times
guidance and Inadvisable training without guidance"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Ngurah Aris Winata
"Penerapan sistem dokumenter berbasis komputer dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kepuasan perawat. Perawat yang tidak puas dengan menggunakan sistem berdampak pada kualitas dan kinerja dokumentasi yang dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kepuasan perawat dalam mendokumentasikan keperawatan menggunakan Electronic Nursing Documentation (END). Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional untuk mengetahui hubungan variabel yang diteliti. Sampel dalam penelitian ini adalah 98 perawat yang diambil dengan convenience sampling. Pengukuran tingkat kepuasan responden menggunakan kuesioner yang dikembangkan berdasarkan model Kepuasan Pengguna Akhir (EUCS). Hasil uji univariat menunjukkan persentase tingkat kepuasan perawat adalah 53,1%. Penerapan sistem informasi berkenaan dengan kepuasan perawat sebagai pengguna akan berdampak pada efektivitas penggunaan sistem dan meningkatkan kualitas asuhan keperawatan yang diberikan. Perbaikan sistem berbasis elektronik perlu dilakukan, terutama pada komponen akurasi, ketepatan waktu dan kemudahan penggunaan.

Optimizing the application of computer-based documentary systems is influenced by various factors, one of which is nurse satisfaction. Nurses who are dissatisfied with using the system have an impact on the quality and performance of the documentation carried out. This study aims to identify the level of satisfaction of nurses in documenting nursing using Electronic Nursing Documentation (END). This study uses a cross-sectional approach to determine the relationship of variables studied. The sample in this study was 98 nurses taken with convenience sampling. Measurement of respondent satisfaction using a questionnaire developed based on the End User Satisfaction model (EUCS). Univariate test results showed the percentage of nurse satisfaction levels was 53.1%. The application of information systems regarding the satisfaction of nurses as users will have an impact on the effective use of the system and improve the quality of nursing care provided. Electronic-based system improvement needs to be done, especially on the components of accuracy, timeliness and ease of use."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nunik Suryanti
"Pengarahan dan pengendalian kepala ruang merupakan salah satu faktor  yang mempengaruhi pendokumentasian asuhan keperawatan namun belum optimal dilakukan, memahami pelaksanaan pengarahan dan pengendalian kepala ruang terhadap pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan perlu dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah menggali pengalaman dan persepsi kepala ruang dalam melaksanakan fungsi pengarahan dan pengendalian pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan di rumah sakit. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode sampel varians maksimum. Partisipan sebanyak 18 kepala ruang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara semi berstruktur. Data dianilisis dengan analisis metode Collaizi. Hasil analisis terhadap 7 tema yang ditemukan dapat diketahui bahwa pengembangan sistem pendokumentasian asuhan keperawatan yang lebih praktis di rumah sakit sangat diharapkan dan supervisi dengan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan untuk penilaian harus terus menerus dilakukan. Rekomendasi mengembangkan sistem pendokumentasian asuhan keperawatan yang lebih praktis seperti sistem komputerisasi atau pengembangan format pendokumentasian asuhan keperawatan seperti bentuk checklist harus dilakukan dan supervisi individu dan berkelompok tidak terjadwal yang dilakukan saat preconference, postconference, bedside teaching handover, maupun secara terjadwal tanpa mengganggu pemberian asuhan keperawatan keperawatan yang dimasukkan ke dalam indikator kinerja individu harus terus dilakukan.

Actuiting and controlling  of the head nurse  is one of the factors that affect of the nursing care documentation but it has not been optimally implemented. The purpose of this study was to explore the experiences and perceptions of the head nurse  in implementing  the function of actuiting and controlling the implementation of nursing care documentation in the hospital. This research method is a qualitative research with a descriptive qualitative approach design, with the maximum variance sample method. Participants were 18 heads nurse. Data collection using semi-structured interviews. Data were analyzed using the Collaizi method. The results of the development of a more practical nursing care documentation system in the hospital are highly expected and supervision by direct observation of the implementation of nursing care documentation for assessment must be continuously carried out. Recommendations to develop a more practical nursing care documentation system such as a computerized system or development of a checklist format must be done and unscheduled individual and group supervision during preconferences, postconferences, bedside teaching handovers, or on a scheduled basis without disturbing the provision of nursing care which is included in individual performance indicators must be continuously carried out."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library