Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Renata Evaningrum
Abstrak :
Penelitian ini ingin menggambarkan bagaimana peran pesan-pesan dalam iklan, khususnya tagline dalam pembentukan positioning. Pemasar tentunya meluncurkan tagline dengan tujuan untuk membuat merek berada dalam top of mind konsumen tetapi apa yang terjadi jika tagline yang disampaikan dengan program kampanye iklan tidak dapat diterima oleh konsumen dan positioning yang diterapkan pemasar kemudian hanya menjadi wacana belaka? Positioning adalah sebuah proses yang ditentukan oleh pemasar akan apa yang dipikirkan konsumen setelah menerima stimulus yang diprogram dan terintegrasi dalam program kampanye lainnya. Hasil penerimaan positioning itulah yang mempengaruhi proses Hieracby of Effect yang akan mengolah stimulus pernasaran menjadi kesukaan dan juga mempengaruhi sikap dalam pengambilan keputusan. Penelitian dilakukan secara kualitatif menggunakan studi kasus dari brand Sariwangi, Lifebuoy dan Sunsilk. Hasil temuan utama dari penelitian ini adalah tagline berperan dalam persepsi dan opini konsumen namun tidak serta merta mengubah sikap konsumen dan tagline yang disukai oleh konsumen adalah tagline yang sederhana dan mengandung makna selain komersial.
This research would like to describe the role of messages in advertising. especially !he lagline in formation of positioning. Marketers launched a tagline with the a purpose to create a brand to be on consumers? top of mind; but what will happen if a tagline which delivered with an advertising campaign program cannot be accepted by consumers and marketers positioning that is applied to the consumers becomes to be a merely discourse? Positioning is a process which determined by the marketers to create the consumers thought after receiving a programmed and integrated stimulus in the other campaign program. The results of positioning acceptance will qffect the Hierachy of Effict process which will process the marketing stimulus into joy and also will affect the attitudes in making decision. This research is a qualitative research with a case study of Sariwangi, Lifebuoy, and Sunsilk. The major findings of this research are a tagline has the role to improve the brand image and also in the process of brand positioning; however in the process of purchasing the product, there are several factors that afficts the consumers other than tagline, The consumers like the easy tagline and meaningful tagjine.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T21079
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lathifah Karina Putri
Abstrak :
Seiring dengan meningkatnya konsumsi plastik setiap tahunnya kekhawatiran akan limbah yang ditimbulkan pula meningkat. Salah satu cara yang dilakukan untuk mengurangi sampah plastik adalah daur ulang. Produksi plastik di Indonesia tergolong tinggi namun tingkat daur ulang plastiknya masih rendah. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan daur ulang plastik adalah dengan menjaga nilai kemasan plastik pasca konsumsi setinggi mungkin. Berdasarkan paradigma konservasi nilai material, penggunaan warna, lem, tinta, dan perlakuan lainnya terhadap kemasan plastik kaku akan mempengaruhi nilainya. Desain kemasan plastik berdasarkan paradigma konservasi nilai material digunakan untuk memaksimalkan nilai kemasan plastik pasca konsumsi. Namun melalui pengamatan, sebagian besar minuman dengan kemasan plastik kaku yang beredar di pasaran tidak memenuhi kriteria konservasi nilai material. Dalam naskah ringkas ini, model penerimaan konsumen terhadap minuman dengan kemasan plastik kaku yang memenuhi kriteria konservasi nilai material dikembangkan untuk mendorong penerapan kemasan plastik kaku sesuai dengan paradigma konservasi nilai material. Hasil riset menunjukkan bahwa variabel environmental concern (EC), perceived behavioral concern (PBC), knowledge (K), dan packaging design (PD) memengaruhi penerimaan konsumen terhadap desain kemasan produk minuman ringan yang memenuhi kriteria konservasi nilai material secara signifikan. ......Increasing plastic consumption each year has led to growing concern over its waste. There are several ways that has been done in order to reduce plastic waste over the years and one of them is recycling. In Indonesia, plastic recycling rate is low despite the country's high plastic waste production. In order to increase plastic recycling rate, value of rigid plastic packaging post consumption must be maintained as high as possible. Based on material value conservation paradigm, the use of color, glue, ink, and other treatment toward rigid plastic packaging will affect its value. Plastic packaging design based on material value conservation paradigm is used to maximize value of post consumption plastic packaging. However, through observation, most of beverages with rigid plastic packaging in the market do not meet material value conservation criteria. In this thesis, customers’ acceptance model of beverages with rigid plastic packaging that fulfil material value conservation criteria is developed to encourage the implementation of rigid plastic packaging according to material value conservation paradigm. It can be concluded that environmental concern (EC), perceived behavioral concern (PBC), knowledge (K), and packaging design (PD) variables significantly affect consumer’s accceptance of rigid plastic design for soft drink products that meet the material value conservation criteria.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Brafly Bintang Dipapraja
Abstrak :
Ada beberapa strategi bagi perusahaan untuk mendapatkan ekuitas pasar yang lebih besar atau meningkatkan niat beli pelanggan di pasar dunia. Namun, lebih banyak kesulitan yang dihadapi oleh perusahaan dari negara berkembang untuk mencapai hal-hal tersebut di atas, dan dalam penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah Corporate Social Responsibility dapat membantu perusahaan dari negara berkembang untuk mendapatkan pengakuan di pasar maju. Sebuah survei online disebarluaskan kepada calon konsumen Eropa untuk menguji premis bahwa Tanggung Jawab Sosial Perusahaan mengarah pada peningkatan niat beli dan ekuitas merek. Responden secara acak ditugaskan ke salah satu dari dua kelompok (dengan atau tanpa kegiatan CSR) dan diminta untuk berkontribusi pada kelompok mereka ditugaskan masing-masing. Sebuah sampel t-test independen digunakan untuk menilai tanggapan. Temuan mengungkapkan sedikit pengaruh ke arah yang diharapkan, di mana tindakan CSR yang dilakukan oleh perusahaan dengan negara asal berkembang akan membantu dalam menghasilkan ekuitas merek dan niat beli yang lebih baik. Mengingat interaksi yang signifikan antara faktor, hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan didukung. ......There are several strategies for companies to gain greater market equity or increase customer purchase intention in world markets. However, more difficulties are faced by companies from developing countries to achieve the things mentioned above, and in this study the aim is to prove whether Corporate Social Responsibility can help companies from developing countries to gain recognition in developed markets. An online survey was disseminated to potential European consumers to test the premise that Corporate Social Responsibility leads to increased purchase intention and brand equity. Respondents were randomly assigned to one of two groups (with or without CSR activity) and were requested to contribute to the group they were assigned in respectively. An independent sample t-test was used to assess the responses. The findings revealed a slight influence in the expected direction, where CSR actions carried out by firms with a developing country of origin will assist in producing better brand equity and purchase intention. Given the significant interaction between the factors, these results show that the proposed hypothesis was supported.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library