Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gurning, Luhut
"Konfilik yang terjadi antara pejalan kaki pada umumnya interaksi antar sesama pejalan kaki baik yang searah maupun yang berlawanan arah,ada juga yang sedang menyebrang jalan dan dengan para penjual / pedagang yang berhenti dan memakai area perjalan kaki. Sepanjang Jalan Margonda, para pejalan kaki memiliki volume yang cukup tinggi karena terletak dipusat keramaian yaitu didepan pintu keluar Kampus - kampus dan tempat-tempat komersil lainnya seperti mall, dan tempat pertokoan. Selain itu jalan margonda dipenuhi dengan bangunan-bangunan lainnya seperti pertokoan, bengkel, showroom, tempat sekolah dan tempat niaga lainnya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisa Level of Service Fasilitas Pedestrian di area Margonda dan memberikan masukan / kebijakan terhadap lokasi serta keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) di area margonda. Pada penelitian ini, untuk menganalisa prilaku tingkat level of service pejalan kaki akibat adanya pedagang kaki lima yang menyebar disepanjang area pedestrian margonda akan menggunakan analisa perhitungan langsung serta dengan software NOMAD, software ini untuk membuat dan mengetahui pergerakan pedestrian dalam bentuk simulasi-simulasi pergerakan pejalan kaki pada area pedestrian yang sudah kita rencanakan. Dengan menganggap bahwa Pedagang Kakli Lima disebut sebagai hambatan untuk pengguna jalan. Hasil analisa ini diharapkan dapat membantu dalam memberikan masukan terhadap kebijakan pemerintah terkait dalam kaitannya dengan keberadaan Pedagang Kaki Lima yang berada di area pedestrian. Kebijakan-kebijakan ini nantinya akan menguntungkan 2 pihak antara pengguna jalan dengan keberadaan Pedagang Kaki Lima.

The conflict between pedestrians in general is interaction between the members of either pedestrians or in the opposite direction toward, There also was crossing the road and with the sellers / traders who stopped and put on pedestrian area. Margonda along, the pedestrians have the volume high enough because it is centered by a crowd in front of the campus and commercial places such as malls, and shopping places. In addition margonda street filled with other buildings such as shops, workshops, showrooms, where schools and other commercial places. The purpose of this research to determine and analyze the Level of Service Facilities in the area Pedestrian Margonda and provides input / policy on the location and the presence of street hawkers (street vendors) in the area margonda In this study, to analyze the behavior of the level of service due to the pedestrian sidewalk vendors who spread along the pedestrian area margonda will use a direct calculation and analysis software Nomad. this software to create and learn in the form of pedestrian movement simulations of pedestrian movement in the pedestrian area which we planned. Assuming that the vendor referred to as barriers to road users. The results of this analysis are expected to assist in providing input on relevant government policy in relation to the presence of street vendors in the pedestrian area. These policies will benefit all element between road users and street vendors."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50545
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yoga Praqstowo
Fakultas Teknik Universitas Indonesia,
T42742
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Euis Latifah
"Kondisi infrastruktur jalan di Kota Tangerang Selatan pada saat awal pemekaran tahun 2008 sangat buruk. Banyaknya jalan yang berada dalam kondisi rusak berat menyebabkan Pemerintah Kota Tangerang Selatan memberikan porsi anggaran yang lebih besar terhadap kegiatan pemeliharaan jalan dan peningkatan kualitas jalan. Dalam kurun waktu 2012-2016 memang jalan rusak berat sudah tidak ada namun di tahun 2016 jalan kondisi baik menurun, sedangkan jalan kondisi sedang meningkat. Berdasarkan hasil survei pendahuluan (dilakukan pada Januari 2018) menunjukkan bahwa sebagian besar pengguna jalan merasa belum puas terhadap penyediaan jalan (mencakup jalan nasional, jalan provinsi, dan jalan kota) di Kota Tangerang Selatan, hal tersebut disebabkan oleh masih adanya jalan berkualitas buruk, fasilitas/perlengkapan jalan yang tidak memadai, dan kemacetan lalu lintas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penilaian pengguna jalan terhadap penyediaan jalan strategis kota di Tangerang Selatan dan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan pengguna jalan terhadap penyediaan jalan strategis kota di Tangerang Selatan. Jalanjalan strategis kota yang diteliti meliputi jalan Ki Hajar Dewantara, jalan Wage Rudolf Supratman, dan jalan Merpati Raya. Populasi penelitian ini adalah pengguna jalan di Kota Tangerang Selatan (n= 62) yang kemudian dianalisis dengan PLS-SEM menggunakan perangkat lunak smartPLS 3.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa defisiensi aspek keselamatan dan defisiensi aspek kenyamanan berpengaruh terhadap nilai kepuasan pengguna jalan, dimana defisiensi aspek kenyamanan memiliki pengaruh negatif yang lebih besar daripada defisiensi aspek keselamatan. Hasilnya juga menunjukkan bahwa untuk meningkatkan nilai kepuasan, pengguna jalan lebih cenderung mengarah pada evaluasi strategi dari Dinas Pekerjaan Umum dalam penyediaan ruas jalan strategis kota yang berkualitas.

The condition of road infrastructure in South Tangerang City at the beginning of pemekaran in 2008 was very bad. The number of roads in severely damaged condition caused the South Tangerang City Government to give bigger budget portion to road maintenance and road quality improvement. Within the period of 2012-2016 indeed the road is severely damaged is not there but in 2016 the road good condition decreased, while the road conditions are on the rise. The results of the preliminary survey (conducted in January 2018) show that most road users are not satisfied with the provision of roads (covering national roads, provincial roads and city roads) in South Tangerang City, due to poor roads, inadequate road equipment, and traffic jams. The purpose of this study is to know the assessment of road users on the provision of strategic city roads in South Tangerang City and to analyze the factors that influence the satisfaction of road users on the provision of strategic roads in Tangerang Selatan city. The strategic roads of the city studied include Ki Hajar Dewantara Street, Wage Rudolf Supratman Street, and Merpati Raya street. The population of this research is road users in South Tangerang City (n= 62) which then analyzed with PLS-SEM using smartPLS 3.0 software. The result of the research shows that the deficiency of safety aspect and the deficiency of comfort aspect influence the value of road user satisfaction, where the deficiency of comfort aspect has a greater negative effect than the deficiency of safety aspect. The result also shows that to increase the value of satisfaction, road users are more likely to lead to a strategic evaluation of the Public Works Department in providing quality strategic city roads."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T52049
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suprapti
"Tesis ini membahas tentang Pembangunan Jalan Ir. H. Juanda di Kota Depok yang dibangun sekitar tahun 2002 sampai dengan 2003 merupakan program dari pemerintah Daerah Kota Depok dimaksudkan agar dapat mengurangi kemacetan disekitar Jalan Margonda dan Jalan Tole Iskandar yang sangat padat terutama pada sekitar jam masuk kerja dan pulang kerja. Disamping itu keberadaan Jalan Baru Ir. H. Juanda menimbulkan dampak positif dengan tumbuhnya usaha ? usaha baru disepanjang jalan itu, seperti perdagangan, usaha bisnis dan usaha properti, dan juga menimbulkan dampak negatif dikarenakan terjadinya penggusuran rumah warga yang terkena imbas dari pembangunan jalan Ir. H. Juanda tersebut Dengan memperhatikan uraian latar belakang tersebut di atas maka dapat dirumuskan bahwa yang menjadi dasar dan faktor utama yang menjadi pertanyaan dalam studi ini adalah : ? Seberapa jauh dampak pembangunan Jalan Baru Ir. H. Juanda Depok terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat disekitar jalan tersebut?. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif yaitu suatu penelitian yang berupaya menggambarkan, mencatat, menganalisa dan menginterprestasikan perubahan yang telah terjadi. Penelitian ini mengambil sampel kelompok pedagang, pengusaha properti, pelaku bisnis dan pengguna jalan di lingkungan Jalan Baru Ir. H. Juanda tersebut yang terdapat di kelurahan baktijaya, kecamatan Sukmajaya yang menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ke beradaan Jalan Baru Ir. H. Juanda Depok telah turut memicu tumbuhnya berbagai aktivitas baru disepanjang jalan baru antara lain, banyaknya para pedagang, pengusaha yang tumbuh di lokasi tersebut, sehingga berpengaruh terhadap pendapatan perkapita penduduk sekitar Jalan Baru tersebut. Dan juga berpengaruh terhadap pengguna jalan yaitu dengan adanya jalan itu, dapat memperpendek jarak tempuh, dapat mengurangi biaya operasional perjalanan, mengurangi transport atau ongkos dalam menuju aktivitas sehari-harinya, dapat mengurangi kemacetan yang selama ini terjadi di kota Depok. Dan juga dengan dibangunnya jalan Baru Ir. H. Juanda berpengaruh terhadap Nilai Jual Obyek Pajak Bumi dan Bangunan (NJOP) sehingga harga tanah maupun rumah lebih mahal karena sebelum adanya jalan tersebut harga tanah relatif terlalu murah disebabkan letaknya yang ada dibelakang.

This thesis discusses the development of Ir. H. Juanda Street in Depok city that was built around 2002 to 2003 to reduce congestion around Margonda Street and Tole Iskandar Street. Ir. H. Juanda New Road Construction is a program of the Regional Government of Depok City, with the aim to reduce the congestion that has been happening in the city of Depok especially before and after working hours. But the existence of the New Road has an impact on the environmental quality degradation, due to the occurrence of home evictions affected by road construction, the presence of air pollution and lack of clean air. By considering the description of the background mentioned above, can be formulated that is the basis and the main factor that become a question in this study is: "How far the impact of Ir. H. Juanda Depok New Road construction towards an economic growth around the road". This study used a descriptive type of research that attempts to describe, record, analyze and interpret the changes that have occurred. This study took a sample group of traders, property entrepreneur and road users within the Ir. H. Juanda New Road that contained in baktijaya village, subdistrict Sukmajaya which uses techniques of data collection by questionnaire. Based on this results it can be concluded that the existence of Ir. H. Juanda New Road Depok has helped trigger the growth of new activities along the new roads, among others, the number of traders, businessmen who grew in that location, so it effect on the per capita income of residents around the New Road. And also affect the road users because it can shorten the travel distance, reduce the operational costs of travel, reduce the cost of transport or fee in the way to daily activities, and can reduce the congestion that has been happening in the city of Depok. With the construction of the new road affect the Tax Object Sale Value of Land and Buildings (NJOP) so that land and house prices are more expensive because before it builds, the price is too cheap due to its location that is behind and almost unreachable."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T29566
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdinand Trestanto
"Kerusakan jalan banyak memberikan banyak memberikan dampak negatif, khususnya kepada pengguna jalan, seperti memaksa pengendara untuk mereduksi kecepatan berkendara yang berdampak langsung pada peningkatan waktu tempuh perjalanan dan menjadi salah satu penyebab terjadinya antrian kendaraan. Dampak negatif dari kerusakan jalan ini secara tidak langsung menyebabkan kerugian ekonomi berupa peningkatan biaya pengguna jalan sebesar 47%-78% untuk kendaraan ringan; 16%-28% untuk kendaraan medium; 15%-33% untuk kendaraan berat; dan 59%-99% untuk sepeda motor. Jika tidak segera diambil tindakan perbaikan, kerusakan pada suatu jalan berpotensi menjadi semakin panjang dan parah di mana hal ini dapat meningkatkan kerugian signifikan yang dialami oleh pengguna jalan dibandingkan dengan biaya perbaikannya. Tindakan perbaikan jalan ini sering kali mengalami penundaan karena kurangnya perhatian dari pihak agensi terkait seberapa besar kerugian implisit yang dialami oleh pengguna jalan, mengingat model yang digunakan saat ini untuk menghitung biaya pengguna jalan memerlukan data dan survey yang memakan waktu cukup panjang.

Road damage has many negative impacts, especially on road users, such as forcing drivers to reduce driving speed, which has a direct impact on increasing travel time and is one of the causes of vehicle queues. The negative impact of road damage indirectly causes economic losses in the form of increased road user costs of 47% – 78% for light vehicles; 16%-28% for medium vehicles; 15%-33% for heavy vehicles; and 59% – 99% for motorcycles. If no immediate remedial action is taken, road defects have the potential to become longer and more severe, which can significantly increase the losses experienced by road users compared to the cost of repair. Road repair actions are often delayed due to a lack of concern on the part of the agency regarding the implicit costs to road users, given that the current models used to calculate road user costs require time-consuming data and surveys."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Ayu Zahra
"Sistem pembayaran yang kurang efisien dan jumlah gardu tol yang kurang memadai menyebabkan terjadinya antrean panjang pada gerbang tol. Maka itu, PT. Jasa Marga mulai mengoperasikan Gardu Tol Otomatis GTO sebagai fasilitas pembayaran jalan tol alternatif, namun tingkat penggunaannya masih rendah dibandingkan sistem manual cash. Penelitian ini berfokus pada pengujian faktor-faktor yang berpengaruh dalam adopsi teknologi fasilitas GTO menggunakan model integrasi TAM dan TPB dengan bentuk decomposed TPB berdasarkan metodologi SEM. Penelitian dilakukan pada pengguna jalan tol di Jabodetabek yang digolongkan menjadi active GTO user, inactive GTO user dan non-GTO user.
Hasil penelitian menunjukkan faktor persepsi keuntungan, sikap dan persepsi kontrol perilaku memberikan pengaruh terbesar pada pembentukan niat penggunaan fasilitas GTO pada active GTO user dan non-GTO user, sedangkan inactive GTO user mengabaikan faktor sikap. Kemudian, Hasil analisis technology adoption lifecycle dan technology lifecycle menunjukkan bahwa fasilitas GTO telah menjadi teknologi komoditas konsumen, tetapi posisi non-GTO user sebagai late majority menunjukkan bahwa kelompok tersebut masih berada di fase growth dalam technology lifecycle. Maka itu, pihak PT. Jasa Marga dan pemerintah dapat menerapkan strategi yang direkomendasikan untuk meningkatkan penggunaan oleh non-GTO user serta mempertahankan penggunaan fasilitas GTO pada active GTO user dan inactive GTO user.

Inefficient payment system and inadequate number of toll substations causing long queues at toll gates. Thus, PT. Jasa Marga started to operate Electronic Toll Collection ETC system as alternative toll road payment facilities, but the level of its use is still low. This study focuses on examining the factors that influence technology adoption of ETC facilities using integration model of TAM and TPB Decomposed TPB based on SEM methodology. The research was conducted on toll road users in Jabodetabek which categorized as active ETC user, inactive ETC user and non ETC user.
The results showed that perceived benefit, attitude towards behavior and perceived behavioral control provide the greatest influence on the formation of intention to use ETC on active ETC user and non ETC user, meanwhile inactive ETC user ignoring attitude towards behavior factor. Then, analysis of TALC and TLC shows that ETC has already become consumer rsquo s commodity technology. However, non ETC user position as late majority indicates that the group is still in growth phase of the TLC. So that, PT. Jasa Marga and the government should implement recommended strategies to increase the use of ETC by non ETC users as well as maintain the use of both active and inactive ETC user.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69304
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library