Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dina Adityareni
"PT Indosat Multimedia Mobile (IM3) adalah anak perusahaan PT Indosat Tbk, yang merupakan penyedia jasa telekomunikasi intemasional di Indonesia, Sebagai bagian dari strategi bisnis Indosat untuk menjadi penyedia lengkap jasa dan jaringan telekomu nikasi, PT Indosat Multimedia Mobile didirikan untuk menyediakan jasa komunikasi seluler GSM 1800 di Indonesia. Sebagai keunggulan daya saing dalam menghadapi pesaing-pcsaing dalam bisnis telekomunikasi seluler IM3 menggunakan teknologi multimedia seluler. Hal ini dapat dilaksanakan apabila IM3 memamahami kesiapan teknologi pelanggannya dalam menggunakan teknologi multimedia seluler yang menjadi keunggulannya Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui tingkat kesiapan teknologi pelanggan IM3 serta mengetahui hubungan antara tingkat kesiapan teknologi pelanggan IM3 dengan penggunaan layanan teknologi multimedia seluler. Tingkat kesiapan teknologi diulcur dengan menggunakan model pengukuran kesiapan teknologi yang digunakan oleh Parasuraman (2000) dan Parasuraman dan Colby (2002). Dalam model tersebut dinyatakan bahwa kesiapan teknologi dipengaruhi secara positif. oleh dimensi optimisme dan dimensi daya keinovasian yang merupakan pendorong kesiapan teknologi serla dipengaruhi secara negatif Oleh dimensi perasaan tidak nyaman dan dimensi perasaan tidak percaya yang merupakan penghambat kesiapan tel-<_nologi_ Variabel-variabel indikator yang digunakan untuk mengukur kesiapan teknologi diperoleh dari penelitian sebelumnya mengenai kesiapan teknologi.
Unit analisis penelitian ini adalah pelanggan IM3 yang telah berlangganan selama minimal I bulan. Pengambilan sampel dilalcukan di perusahaan telekomunikasi, perusahaan teknologi informasi, perusahaan ritel multilevel marketing, kampus, intemet dan komunitas pelanggan. Pelanggan yang bersedia menjadi responden penelitian diberikan kuesioner dengan item-item pertanyaan yang merupakan indikator-indikator variabel yang mengukur konstmk kesiapan teknologi Konstmk kesiapan teknologi diukur menggunakan 36 indikator dimana I0 indikator untuk mengukur dimensi optimisme, 7 indikator dimensi daya keinovasian, 7 indikator untuk dimensi perasaan tidak nyaman dan 7 indikator untuk perasaan tidak percaya. Penggunaan iayanan teknologi multimedia seluler terdiri dari layanan SMS ((shar! messaging service), layanan Access Web, layanan MMS (mulrimedia messaging service) serta layanan GPRS (general packet radio service). Penggunaan diukur oleh I indikator untuk setiap layanan reknologi multimedia, jadi total terdapat 4 indikator.
Metode analisis data yang digunakan adalah analisis faktor, regresi berganda clan ANOVA. Hasil pengumpulan data sampel yang dapat diolah adalah 127 responden. Hasil analisis data menunjukkan bahwa 1 kesiapan teknologi secara positif dipengaruhi oleh dimensi optimisme dan dimensi daya keinovasian yang merupakan pendorong kesiapan teknologi dan dipengaruhi secara negatif oleh dimensi perasaan tidak nyaman dan perasaan tidak percaya yang merupakan penghambat kesiapan teknologi. Selanjutnya dari hasil penelitian ditunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kesiapan teknologi dengan penggunaan layanan MMS dan layanan GPRS yang ditunjukkan oleh adanya perbedaan merata yang signifikan oleh kelompok pengguna layanan dengan kelompok yang tidak berencana mcnggunakan dan kelompok yang berencana menggunakan dengan yang tidak berencana menggunakan layanan. Analisis data juga menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kesiapan teknologi dengan penggunaan layanan SMS dan layanan Web Access. Hasil penelitian ini mengemukakan bahwa konstruk kesiapan teknologi Parasuraman (2000) yang rnenyarakan dimensi-dimensi kesiapan teknologi terbukti. Dan hubungan antara kesiapan teknologi dan penggunaan produk atau jasa yang berbasiskan teknologi canggih yang dikemukakan oleh Parasuraman (2000) juga terbukti.
......PT Indosat Multimedia Mobile (IMS) is the subsidiary of PT lndosat Tble the intemational direct dialing telecommunication services in Indonesia. As a part of Indosat business strategy to be full network and services telecommunication provider, PT Indosat Multimedia Mobile is build to serve cellular communication based on GSM 1800 technology. As' their competitive strategy against other players in the market, IM3 relies on cellular multimedia technology. This approach could be done only if [M3 understands technology readiness of their subscribers to use cellular multimedia technology, of which is their competitive advantage.
This research is meant to measure IM3?s subscriber technology readiness level and to study the relation between the technology readiness index with cellular multimedia technology usage. The level of technology readiness can he measured by using technology readiness index model introduced by Parasuraman (2000), Parasuraman and Colby (2002). These models state that technology readiness is influenced positively by optimism and innovativeness dimensions which are contributors of the technology readiness, at one point and will also be influenced negatively by discomfort and insecurity dimensions, as the inhibitors of the technology readiness, at another point. The variables indicator, which will be used to measure technology readiness index, are obtained fiom other previous research about technology readiness.
Research unit analyze 1M3?s subscribers which have been using IM3 services at least for one month. The sampling was done in telecommunication and infomation technology providers, retail/ multilevel marketing company, university campus, intemet users and IM3 users community. Subscribers which are willing to be the research respondent received questioner with the questions lists which are indicators of technology readiness variables. The construct of technology readiness is measured by 36 variable indicators of which I0 are optimism dimension indicators, 7 are innovativeness dimension indicators, 7 are discomfort dimension indicators and 7 are insecurity dimensions indicators. The definition of multimedia cellular technology services consist of SMS (short messaging services), web access, MMS (multimedia messaging services) and GPRS (general packet radio services). The usage of the services is measured by one indicator for the above 4 mentioned category. Data analysis will use factor analysis, multiple regression and ANOVA methods. The results of data sampling are from 127 respondents. Output of this data analysis shows that technology readiness index is positively influenced by optimism and innovativeness dimensions, and negatively by discomfort and insecurity dimensions. The result also shows that there is a significant relationship between technology readiness index with MMS dan GPRS services, which are shown by a significant difference of the average technology readiness From both groups, i.e. group of current users and users which intend to use with group of users which do not intend to use at all. From the data analysis, it is also shown that there is no significant relation between technology readiness index with SMS and web access services. ' This research reveals that construct of technology readiness index (Parasuraman, 2000) and its dimensions are proven. And the relationship between technology readiness and the usage of high end technology product and services are also demonstrated."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15819
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwono
"Penelitian ini dilatarbelakangi pentingnya arsip bagi suatu organisasi, karena setiap unit organisasi memerlukan tersedianya data dan informasi yang lengkap dan akurat untuk membuat keputusan atau perencanaan. Data dan informasi tersebut sebagian besar terdapat pada arsip yang merupakan bukti dan suatu kegiatan organisasi. Selama organisasi tersebut beraktivitas akan menghasilkan arsip, maka semakin banyak aktivitas maka semakin banyak pula arsip yang tercipta. Arsip merupakan salah satu sumber keterangan yang sangat penting, sebagai bukti akuntabilitas organisasi, yang bisa dipertanggunggjawabkan kepada publik, oleh sebab itu arsip/rekod harus dikelola dengan balk agar bisa dimanfaatkan secara lebih efektif dan efisien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari manajemen rekod terhadap kualitas pelayanan khususnya pelayanan kearsipan, dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, teknik analisis data menggunakan deskriptip statistik yang ditujukan untuk mendeskripsikan masing-masing variabel penelitian. Sedangkan untuk mengkaji hubungan antar variabel digunakan anaiisis korelasi Spearman. Populasi dari penelitian ini adalah pegawai Fakultas Ilmu Sosial dan llmu Politik Universitas Indonesia, dengan menggunakan purposive sampling, yaitu memilih responden yang kegiatannva menangani kearsipan, dari 127 pegawai yang menangani kearsipan sebanyak 44 responden yang dijadikan obvek penelitian."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T37248
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afriansyah Ramadhan
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai survei pendapat pengguna terhadap layanan
Perpustakaan Umum Kabupaten Sukabumi. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk bisa mengetahui pendapat pengguna terhadap layanan di Perpustakaan
Umum Kabupaten Sukabumi dengan melihat lima dimensi pelayanan menurut
Zethmal, Parasuraman, dan Berry (1988) yaitu: Bukti Fisik (Tangible),
Kehandalan (Reliability), Daya Tanggap (Responsible), Jaminan (Assurance), dan
Empati (Empathy). Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif. Teknik
pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner kepada 77 responden, dan
penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai April 2012.
Pada penelitian ini digunakan persentase untuk dapat mengukur seberapa besar
kualitas layanan yang diberikan Perpustakaan Umum Kabupaten Sukabumi,
dengan menggunakan teknik persentase sederhana didalam pengolahannya.
Persentase yang digunakan dimaksudkan untuk mempermudah penarikan
kesimpulan agar dapat dilakukan penafsiran dan interpretasi berdasarkan
golongan persentase menurut Nana Sudjana (2000). Hasil dari penghitungan
tersebut, kemudian dibandingkan hasil persentasi terbesar dari masing-masing
kategori dimensi pelayanan. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa lebih
dari setengahnya responden yang menjawab sangat baik terhadap sarana dan
prasarana di Perpustakaan Umum Kabupaten Sukabumi, hal ini didapatkan dari
hasil perbandingan persentase keseluruhan dimensi pelayanan yang menunjukan
nilai positif.

ABSTRACT
This thesis discusses about user opinion survey of public library services
Sukabumi district. The purpose of this study was to find out the opinion of service
users in the Public Library District Sukabumi to see the five dimensions of service
according to Zethmal, Parasuraman, and Berry (1988), namely: physical evidence
(tangible), reliability (reliability), the response (responsible), assurance
(assurance), and empathy (empathy). Data is collected by quantitative methods.
Techniques of data collection by distributing questionnaires to 77 respondents,
and the study was conducted in January to April 2012.
In this study the percentage used to be able to measure how much the quality of
services provided Sukabumi District Public Library, using a simple percentage
technique in the process. The percentage used is intended to facilitate inferences
to be made interpretation and the interpretation based on the percentage of classes
according to Nana Sudjana (2000). The results of these calculations, then
compared the results of the largest percentages of each category of service
dimensions. This study concluded that more than half of respondents who
answered very well to the facilities and infrastructure in Sukabumi District Public
Library, it is obtained from the comparison of the percentage of the overall
dimension of service that indicates a positive value."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42182
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Surya Ariansyah
"ABSTRAK<>br>
Organisasi XYZ merupakan unit TIK pusat yang melayani kebutuhan TI seluruh unit eselon 1 di lingkungan Organisasi ABC. Salah satu target Organisasi XYZ pada tahun 2015 adalah pencapaian kepuasan penguna layanan TIK sebesar 4.03 terhadap layanan cloud, layanan email dan internet dan layanan service desk. Kepuasan pengguna layanan TIK ini merupakan indikator keberhasilan Organisasi XYZ dalam memberikan layanan TIK yang prima. Akan tetapi pada tahun 2015 target pencapaian kepuasan pelanggan tidak tercapai. Salah satu penyebabnya terkait dengan layanan cloud yang mendapatkan nilai terendah. Berdasarkan pendapat pengguna hal ini disebabkan karena belum adannya evaluasi layanan cloud yang diminta oleh penyedia layanan, belum adannya kajian kebutuhan, tidak terdapat perencanaan kapasitas layanan cloud, dan sering terjadi insiden terhadap layanan kritikal yang di cloud kan. Penyebab tersebut tersebut merupakan pendapat yang belum tentu menjadi penyebab utama sehingga perlu digali lebih dalam untuk mengetahui faktor utama penyebab ketidak puasan pengguna layanan cloud server di lingkungan Organisasi ABC. Penelitian ini melakukan pengumpulan data dengan menggunakan cara wawancara sebagai data primer dan hasil SKP, observasi sebagai data sekunder, kemudian melakukan pemetaan ke Quality Model of Cloud Service terdiri dari 6 enam faktor yaitu Usability, Security, Reliability, Tangibility, Responsiveness dan Empathy, dari hasil pemetaan tersebut kemudian dilakukan survei dengan dengan menyebarkan kuesioner yang diisi oleh pegawai yang kompeten/ahli dalam bidang layanan cloud server atau yang bertanggung jawab di organisasi. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunaka teknik Analytical Hierarchy Process AHP . Hasilnya diperoleh bahwa faktor utama ketidakpuasan pengguna layanan cloud server adalah terkait dengan faktor tangible, reliability, usability sedangkan subfaktor adalah profesionalism, user interface aesthetic, availability, stability, learnability, dan protection, dari hasil pemataan permasalahan tersebut kemudian disusun rekomendasi perbaikan menggunakan pendekatan COBIT 5, ITIL v3, NIST SP 800-146 dan penelitian sebelumnya

ABSTRACT<>br>
XYZ Organization is a central ICT unit that serves the IT needs of all echelon 1 units within the ABC Organization. One of the target of XYZ Organization in 2015 is the achievement of ICT service user satisfaction of 4.03 to cloud service, email and internet service and service desk. User satisfaction of ICT services is an indicator of XYZ 39 s Organization success in providing excellent ICT services. However, in 2015 the target of achieving customer satisfaction is not achieved. One of the cause factors associated with cloud services that get the lowest value. Based on the user 39 s opinion this is due to the lack of an evaluation of cloud services requested by the service provider, not necessarily the needs assessment, no cloud service capacity planning, and frequent incidents of critical services in the cloud. The cause is an opinion that is not necessarily the main cause factors so it needs to be explored more deeply to determine the main factors causing dissatisfaction of cloud server service users within the ABC Organization.This study collected data using interview method as primary data and SKP result, observation as secondary data, then mapping to Quality Model of Cloud Service consist of 6 six criteria that is Usability, Security, Reliability, Tangibility, Responsiveness and Empathy. Conducting survey method by spreading questionnaires filled by competent employees experts in the field of cloud server service or responsible in organization. The data obtained is then processed by using Analytical Hierarchy Process AHP technique. The result obtained that the main factor of dissatisfaction of cloud server service user is related to tangible, reliability, usability factors then sub factors profesionalism, user interface aesthetic, availability, stability, learnability sub factors, then compiled recommendation improvement using approach COBIT 5, ITIL v3, NIST SP 800 146 and previous research"
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Usman Sumantri
"Latar belakang. Berdasarkan hasil survey Departemen Kesehatan R.I pada Pelita IV, menunjukkan penyakit karies gigi dan penyakit periondontal makin meningkat dibandingkan pelita III. Gambaran penyakit dari masyarakat yangg berobat ke Puskesmas dari tahun 1989-1992, menunjukkan bahwa penyakit gigi dan mulut berada pada urutan kedua dan ketiga dari 10 penyakit terbanyak yang diderita masyarakat. Ironinya adalah dari banyaknya penyakit gigi dan mulut yang ada tidak menjadikan cakupan pelayanan kesehatan gigi dan mulut lebih baik, karena dari pemantauan Departemen Kesehatan R.I, menunjukkan bahwa pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas hanya 4 propinsi yang telah mencapai target nasional (9 orang perhari). Hal ini mejadi menarik karena sampai saat ini belum didapatkan adanya gambaran atau informasi inengenai faktor-faktor yang mungkin berperan dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas oleh masyarakat pengguna jasa pelayanan tersebut.
Tujuan. Tujuan penelitian ini adalah diperolehnya infolmasi dan gambaran mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas yang ditinjau dari aspek pengguna jasa pelayanan. Sedangkan yang menjadi objek studi dalam penelitian ini adalah pengunjung yang memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas Pasar Minggu, Jakarta Selatan (sebagai daerah penelititian).
Metode. Jenis penelitian adalah cross sectional untuk melihat hubungan antara variabel independen yang ditinjau dari aspek pengguna jasa pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas, yang terdiri dari variabel pendidikan, pengetahuan, pekerjaan, penghasilan, sikap, besar anggota keluarga dan jarak ke tempat pelayanan dengan variabel dependen adalah pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas selang enam bulan sebelumnya sampai dengan penelitian dilakukan. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara terstruktur yakni berpedoman kepada kuesioner. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan analisis univariat, analisis bivariat dan analisis regesi logistik niultivariat untuk melihat faktor mana yang paling erat hubungannya dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas.
Hasil. Berdasarkan penelitian ini, diperoleh bahwa sebagian besar pengguna jasa pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas Pasar Minggu adalah berpendidikan sedang (SLTP dan SLTA), sebagian besar mempunyai pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut pada tingkat pengetahuan sedang, sebagian besar tidak bekerja, rata-rata berpenghasilan rendah, sebagian besar mempunyai sikap mendukung terhadap pelayanan kesehatan gigi, dan rata-rata berkeluarga kecil dan sebagian besar bertempat tinggal dekat dengan Puskesmas.
Hasil Uji statistik baik secara bivariat maupun multivariat diperoleh 2 variabel bebas yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas Pasar Minggu yaitu variabel pekerjaan dan sikap terhadap pelayanan kesehatan gigi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menentukan seseorang untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas adalah sikap yang mendukung terhadap pelayanan disamping adanya faktor pekerjaan.
......
Back Ground. Base on the result of survey data by Ministry of Health in Pelita IV, indicated that dental caries and periodontal diseases were more increase than in Pelita III. Illustration of the disease scheme taken from the community whose came to Puskesmas in 1989-1992, demonstrated that dental and oral diseases were second rank and third rank from the ten most occurring diseases. Nevertheless the high ranking of oral and dental diseases would not be better coverage of dental health services. The investigation, which conducted by Ministry of Health, had proved that the utilization of dental health services at Puskesmas in Indonesia, only 4 provinces had achieved the national target. The problem would be more interesting because of rare information which concerning about the factors influenced the utilization by the patients.
Objective. the researcher would have the information and illustration about the factors which have been connected with the utilization of dental health services from the viewpoint or patients.
Method. The research was a cross section to find the connection between independent variables from viewpoints of patients as the consumer, such as education, knowledge, occupation, income, attitude, number household of member, distance, and dependent variable which was the utilization of dental health care services at Puskesmas Pasar Minggu during six month before the research was taken. Data was taken from structured interview and will be analyzed by univariate, bivariate and multivariate logistic regression, to see which factors would have the closest connection with the utilization dental health care services at Puskesmas Pasar Minggu.
Results. The results found that mostly the patient at Puskesmas Pasar Minggu were the middle eduction (SLIP, SLTA), jobless, low income. Most of them supported the dental health services, belong to small families, and live near the Puskesmas.
The bivariate and multivariate statistics showed that only two independent variabels connected with utilization of dental health services at Puskesmas Pasar Minggu. Such as variable of occupation and variable of attitude. Concerning about the results above, the researcher conclude that two variables (occupation and attitude) would be the most factors which determined the utilization of dental health services."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zenia Annabel
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tingkat kepuasan mahasiswa FEB UI terhadap pangkalan data dalam jaringan Perpustakaan UI. Pengambilan data dilakukan dengan metode kuantitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menyebar kuesioner terhadap 97 responden yang merupakan mahasiswa program S1 FEB UI. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2017. Penilaian terhadap layanan berbasis web didasari oleh enam dimensi yang memengaruhi penilaian tingkat kepuasan terhadap perpustakaan digital, yaitu kualitas informasi, kualitas sistem, kualitas layanan, kegunaan, kemudahan, dan penyerapan kognitif. Enam dimensi ini berasal dari model yang merupakan perkembangan ulang dari model ISSM Information System Success Model oleh Masrek 2016 . Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa mahasiswa FEB UI merasa puas dengan layanan pangkalan data dalam jaringan Perpustakaan UI. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan rata-rata keseluruhan dimensi yang menunjukkan hasil yang positif.

ABSTRACT
This study discusses the level of student satisfaction in FEB UI to the online database Universitas Indonesia Library. The research uses quantitative approach and uses quesionnaire for data collecting which spread to 97 respondens. This research has taken in April 2017. The assessment of web based service is based on six dimentions that influence the level of satisfaction of digital library. Those dimentions which is derived from a model based on the re specified ISSM Information System Success Model by Masrek 2016 , are information quality, system quality, service quality, perceived usefulness, perceived ease of use, and cognitive absorption. The resulted in this research found that student in FEB UI are satisfied with the online database Universitas Indonesia Library. This thing can be seen from the calculation of the average overall dimention that show positive result."
2017
S67396
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Raditianto
"Financial Technology Fintech) adalah bidang bisnis dalam industri start-up yang memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan layanan keuangan dan membuatnya lebih efisien. Fintech memiliki bermacam bentuk salah satunya Peer to Peer Lending, yaitu layanan yang mempertemukan Pemberi Pinjaman dan Penerima Pinjaman secara online melalui sebuah platform berbasis Sistem Elektronik. Di Indonesia, Peer to peer lending dikenal dengan sebutan  Layanan Pinjam Meminjam Uang berbasis Teknologi Informasi (LPMUBTI). Pengenalan platform P2P lending di Indonesia telah meningkatkan dampak besar sehingga LPMUBTI membutuhkan kejelasan atas peraturan bagi Pengguna LPMUBTI baik dari segi pengelolaan dana maupun pengelolaan data Pengguna LPMUBTI. Oleh sebab itu, tesis ini hendak menganalisis mengenai pengaturan perlindungan hukum bagi pengguna LPMUBTI.  Penelitian ini menunjukkan bahwa perlindungan hukum bagi pengguna yang terdapat pada POJK 77/POJK.01/2016 tentang LPMUBTI, Pedoman Perilaku Aftech dan AFPI maupun peraturan lainnya terkait penyelenggaraan teknologi informasi mengenai pengelolaan data dan pengelolaan dana masih dirasa merugikan pengguna. Penagihan terhadap penerima pinjaman yang dilakukan  menggunakan ancaman dan intimidasi kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan dalam perjanjian tersebut, dan belum ada jaminan bagi pemberi dana ketika memasukkan dananya ke LPMUBTI. Berdasarkan hal tersebut maka dibutuhkan pengaturan tambahan mengenai perlindungan pengguna LPMUBTI baik terhadap dana yang diterima maupun  agar pengguna dalam sektor LPMBUTI lebih terlindungi.

Financial Technology (Fintech) is a business in the start-up industry that uses technology to improve financial services and make it more efficient. Fintech has various forms, one of which is Peer to Peer Lending, which is a service that brings together Loan Providers and Loan Recipients online through an Electronic System-based platform. In Indonesia, Peer to peer lending is known as the Information Technology-based Money Lending and Borrowing Service (LPMUBTI). The introduction of the P2P lending platform in Indonesia has greatly increased the impact so that LPMUBTI requires clarity on the rules for LPMUBTI Users both in terms of fund management and management of LPMUBTI User data. Therefore, this thesis is about analyzing legal protection arrangements for LPMUBTI users. This research shows that legal protection for users contained in POJK 77/POJK.01/2016 concerning LPMUBTI, the Aftech and AFPI Code of Conduct and other regulations related to the implementation of information technology regarding data management and fund management is still detrimental to users. Billing of recipients of loans made using threats and intimidation to unauthorized parties in the agreement, and there is no guarantee for funders when entering their funds into LPMUBTI. Based on this, additional arrangements are needed regarding the protection of LPMUBTI users both for funds received and for users in the LPMBUTI sector to be better protected."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
T53673
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library