Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fera Rahmawati
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai administrasi pemungutan retribusi pengujian kendaraan bermotor di DKI Jakarta studi kasus pada Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor Ujung Menteng . Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis administrasi pemungutan retribusi pengujian kendaraan bermotor di Provinsi DKI Jakarta studi kasus pada Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor Ujung Menteng dengan menggunakan teori administrasi pendapatan daerah yang dikemukakan oleh McMaster. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode pengumpulan data melalui studi lapangan dan studi literatur dengan teknik analisis data kualitatif. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa administrasi pemungutan retribusi pengujian kendaraan bermotor di Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor Ujung Menteng dilihat dari prosedur identifikasi, identifikasi sudah bersifat otomatis, terdapat prosedur identifikasi wajib retribusi yang tepat untuk mengidentifikasi diri sendiri, dan kewajiban wajib retribusi diketahui secara jelas. Dilihat dari prosedur penetapan, penetapan bersifat otomatis, penilai atau yang menetapkan tidak atau setidaknya sedikit melakukan diskresi, dan penetapan dapat dikonfirmasikan dengan sumber lain. Dilihat dari prosedur pemungutan, pembayaran dilakukan secara otomatis, pembayaran dapat dipaksakan, kelalaian diketahui dengan jelas, bukti penerimaan jelas untuk dicermati oleh pemerintah daerah, dan pembayaran mudah.
ABSTRACT
The focus of this study is to analyze administration of roadworthiness test fees collection in DKI Jakarta Province Case Study at Ujung Menteng Roadworthiness Test Place . The purpose of this study is to analyze administration of roadworthiness test fees collection in DKI Jakarta Province Case Study at Ujung Menteng Roadworthiness Test Place based on administration of local taxes and charges theory by McMaster. The research rsquo s approach used in this study is the quantitative approach with field reasearch and literature research as data collection rsquo s methods, qualitative as a data analysis. The result of this study concludes that administration of roadworthiness test fees collection in Ujung Menteng roadworthiness test place in terms of identification procedures, identification is automatic, there is an inducement to people to identify themselves, and liability is obvious. In assessment procedures, assessment is automatic, the assessor has a little or no discretion, and the assessment can be checked against other information. In collection procedures, payment is automatic, payment can be induced, default is obvious, actual receipt are clear to the controllers in central office, and payment are easy.
2017
S66933
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nababan, Donald Johannes Anderson
Abstrak :
ABSTRAK
Di dalam pelaksanaan pemberian pelayanan angkutan umum, setiap kendaraan umum yang beroperasi untuk memberikan pelayanan perlu diuji kelaikan jalannya untuk menjamin keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan dan juga perlindungan lingkungan hidup. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membentuk Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor (UP PKB) yang melakukan pelayanan uji kendaraan bermotor, lebih dikenal dengan istilah uji kir, agar kendaraan bermotor yang akan digunakan di jalan memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan, termasuk persyaratan ambang batas emisi gas buang dan tingkat kebisingan yang harus dipenuhi. Salah satu dari 3 (tiga) UP PKB yang masih beroperasi saat ini adalah UP PKB Pulogadung. UP PKB Pulogadung melaksanakan pengujian kendaraan bermotor secara berkala setiap 6 (enam) bulan untuk tiap kendaraan dan menghasilkan suatu kapasitas layanan bulanan yang diharapkan dapat mendukung terlaksananya pengujian kendaraan bermotor secara berkala yang memadai untuk wilayah DKI Jakarta. Hasil dari penelitan ini dengan menggunakan analisa perencanaan kapasitas menunjukkan bahwa UP PKB Pulogadung secara rata-rata saat ini hanya dapat memenuhi 87% dari kapasitas yang dibutuhkan sehingga perlu diberikan tambahan fasilitas untuk waktu yang akan datang pada pos uji visual 1 dan lajur uji mekanis. Selain itu didapat juga model kapasitas layanan bulanan (y) menggunakan analisa regresi liner yaitu: y = -5691 + 49x1 + 714x2 + 2138x3 dengan variabel bebas jumlah jam kerja (x1), jumlah pos pada uji visual 1 (x2) dan jumlah lajur uji mekanis (x3).
ABSTRACT
In the implementation of the provision of public transport services, each public transport operating to provide the services needs to be tested its roadworthiness to ensure the traffic and road transport safety as well as the environmental protection. The Provincial Government of Special Capital Territory of Jakarta forms a Management Unit of Motor Vehicle Inspection (UP PKB) performing the service of motor vehicle inspection, so that the motor vehicle that will be used in the road meets its technical requirements and roadworthiness, including a threshold requirement of exhaust gas emissions and the noise level that must be met. One of the three (3) Management Unit of Motor Vehicle Testing (UP PKB) which is still in operation today is UP PKB Pulogadung. UP PKB Pulogadung carries out the periodic vehicle inspection on a regular basis every 6 (six) months for each vehicle and generates a monthly service capacity that is expected to support the implementation of periodic motor vehicle testing which is sufficient for the Special Capital Territory of Jakarta. The results of this research by using capacity planning analysis show that the UP PKB Pulogadung on average at this time only able to meet 87% of the capacity needed, so it is necessary to be given additional facilities for the future on the post of visual test 1 and mechanical inspection lane. In addition, it also obtained the monthly service capacity model (y) using linear regression analysis which is: y = -5691 + 49x1 + 714x2 + 2138x3 with independent variable of total working hours (x1), the number of posts in the visual test 1 (x2) and the number of mechanical test line (x3).
2016
T46049
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Indriani
Abstrak :
Pajanan PM2,5 baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, telah diketahui dapat menyebabkan kematian yang salah satunya diakibatkan oleh penyakit pernapasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur konsentrasi pajanan personal PM2,5 dan mengukur persentase dari keluhan pernapasan subyektif pada petugas uji mekanis di Pusat Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Unit Ujungmenteng tahun 2015. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan mengukur konsentrasi pajanan personal PM2,5 selama jam kerja, menggunakan alat personal sampling seperti Leland Legacy Pump dan Sioutas Cascade Impactor. Subyek penelitian dalam pengukuran pajanan personal PM2,5 ini ialah sebanyak 21 petugas uji mekanis. Hasil penelitian ini menunjukan rata-rata pajanan personal PM2,5 yang diterima oleh petugas uji mekanis PKB Unit Ujungmenteng ialah sebesar 272, 347μm/m3, dimana berdasarkan berbagai penelitian epidemiologi menunjukan dengan rata-rata pajanan PM2,5 yang diterima oleh petugas uji mekanis memiliki risiko yang sangat tinggi akan penyakit pernapasan dan kardiovaskular, dan sebanyak 90,5% petugas uji mekanis mengalami keluhan pernapasan, dengan keluhan terbanyak ialah hidung tersumbat/flu (76,2%) dan sakit tenggorokan (57,1%). ......Exposure of particulate matter 2,5 in both short and long term has been known to cause the death, that caused by respiratory diseases. This study purposed to measure personal exposure concentrations of particulate matter 2,5 and percentage of subjective respiratory complaints on Mechanic in Pusat Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Unit Ujungmenteng in 2015. This research is quantitive descriptive study by measuring the personal exposure concentration of particulate matter 2,5 during working hours using personal sampling equipment such as Leland Legacy Pump and Sioutas Cascade Impactor. Subjek of research in the measurement of personal exposure PM2,5 are 21 clerk of mechanical testing. The result showed the average personal exposure concentrations of PM2,5 that received by the clerk of mechanical testing amounted to 272,347μm/m3, which is based on various epidemiological studies showed that average personal exposure concentrations of PM2,5 that received by the clerk of mechanical testing have a very high risk of respiratory and cardiovascular disease, and 90,5% the clerk of mechanical testing experiencing respiratory complaints with the highest complaints is nasal congestion / flu (76,2%) and sore throat (57,1%).
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S62320
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Tahta Kurniawan
Abstrak :
ABSTRAK
Pajanan particulate matter 2.5 kepada manusia dapat menyebabkan terjadinya inflamasi akut dan kronik hingga menimbulkan terjadinya perubahan sel yang abnormal. Inflamasi terjadi akibat adanya respon tubuh terhadap dengan melepaskan Tumor Necrosis Factor ? Alpha sebagai protein stimulus inflamasi di dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan dengan kadar di Pusat Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Ujung Menteng dan Pulogadung, penelitian ini juga menganalisis status merokok, kategori obesitas, dan umur pada pekerja, dengan menggunakan Uji ? T independen (T ? test). Sampel penelitian sejumlah 42 pekerja di PKB Ujung Menteng dan Pulogadung sebagai kelompok terpajan dan 27 pekerja Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) sebagai kelompok kontrol. Analisis nilai kadar dalam darah dilakukan di laboratorium dengan teknik quantitative sandwich enzyme immune assay / ELISA dengan Human / TNFSF1A HS (R&D Systems). Jenis penelitian ini menggunakan metode analitik kuantitatif dengan membandingkan nilai kadar pada variabel kelompok terpajan dengan kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pajanan berhubungan dengan nilai kadar dalam darah karakteristik pekerja yang merokok dan obesitas tidak berhubungan nilai kadar dalam darah Selain itu, hubungan umur dengan nilai kadar berhubungan sangat lemah Pajanan pada pekerja secara kronis menimbulkan inflamasi kronik dengan menghasilkan dalam darah melalui proses oxidative stress di dalam tubuh hingga menimbulkan gangguan pada sistem pernapasan dan sistem kardiovaskuler di dalam tubuh.
ABSTRAK
The exposure of particulate matter 2.5 (PM25) to human can provoke the occurrence of acute and chronic inflammatory that can potentially lead to abnormal cell change. Inflammation occurs due to body response to PM25 by discharging Tumor Necrosis Factor ? Alpha ) as protein inflammatory stimulus inside the body. This research aims to analyze the correlation between PM2.5 exposure concentration with level at Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) center Ujung Menteng and Pulogadung, also to analyze smoking status, obese category, and age of workers, by using independent T ? Test. Research samples of 42 workers at PKB Ujung Menteng and Pulogadung as exposed group and 27 workers of Faculty of Public Health Universitas Indonesia (FKM UI) as control group. Analysis of level in the blood is conducted at laboratory with quantitative sandwich enzyme immune assay / ELISA technique with Human / TNFSF1A HS (R&D Systems). This research is performed with quantitative analytical method by comparing level score on exposed group variable and control group variable. The research result showed that exposure correlated with level score in the blood characteristics on workers who smoke and obese are not correlated with level score in the blood. Other than that, the correlation between workers? age and level score is proven weak exposure on workers chronically inflicts chronic inflammatory by producing in the blood through oxidative stress process in the body causing disruption of respiratory and cardiovascular system in the body.
2016
S36318
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
ABSTRAK
Tingkat polusi udara di Indonesia dinilai cukup tinggi. Tingginya tingkat poiusi udara ini diakibatkan oleh polutan yang dihasilkan dari aktivitas yang dilakukan manusia. Sebagian besar adalah aktivitas pembakaran.

Kendaraan bermotor merupakan penyumbang polusi udara terbesar. Hal ini disebabkan oleh pembakaran yang kurang sempurna dari mesin kendaraan bermotor dan penyetelan mekanisme pembakaran yang salah.

Dalam mengurangi polusi udara akibat emisi gas buang kendaraan bermotor, maka cara yang paling efektif dan ekonomis adalah dengan menggunakan peralatan yang dapat menurunkan kadar emisi gas buang kendaraan bermotor. Peralatan yang sering dipakai adalah Catalytic Converter {Katalis pengkonversi).

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan peralatan tambahan Catalytic Converter, dengan desain bentuk laluan yang optimum, terhadap keefektifan peralatan tambahan Catalytic Converter terhadap efisiensi konversi emisi gas buang. Untuk mendapatkan desain bentuk laluan yang optimum, maka penulis melakukan proses desain dengan bantuan CFD. Adapun tujuan dari pemakaian CFD ini adalah untuk menghemat biaya penelitian dalam membuat model bentuk laluan.

Pengujian efisiensi konversi catalytic converter dilakukan pada mesin Otto, di laboratorium Pembakaran dan Energi Jurusan Mesin FTUI.

Dari pengujian tersebut didapat efisiensi konversi yang baik dari catalytic converter, dengan bentuk laluan yang didesain optimum, dalam mengkonversi emisi gas buang kendaraan bermotor.
Fakultas Teknik , 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Butarbutar, Dina Elisabet
Abstrak :
Diesel particulate matter baik fine maupun ultrafine particulate berkontribusi terhadap pajanan personal harian pekerja. Pajanan diesel particulate matter dalam jangka waktu pendek maupun dalam jangka waktu panjang dapat mengganggu kesehatan. Gangguan kesehatan tersebut antara lain menyebabkan perubahan glukosa, HbA1c dan lipid. Penelitian ini merupakan penelitian analitik yang bertujuan menganalisis pajanan diesel particulate matter yang dikaitkan dengan peningkatan HbA1c dalam darah. Sampel penelitian adalah petugas uji mekanis berjumlah 18 orang dan 13 petugas administrasi di Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor Cilincing dan 18 kelompok pembanding. Adapun variable penelitian adalah pajanan diesel particulate matter, kadar HbA1c, usia, Indeks Masa Tubuh (IMT), lama kerja, dan kebiasaan merokok. Pengukuran pajanan particulate matter menggunakan pompa Leland legacy dan Sioutas cascade impactor dan perhitungan konsentrasi pajanan menggunakan metode gravimetric. Penimbangan filter debu hasil sampling menggunakan alat Neraca Mikro Mettler Toledo. Pengukuran kadar HbA1c dalam darah bekerja sama dengan Laboratorium Kesehatan. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan yang kuat dan berkorelasi positif antara konsentrasi pajanan personal PM10, PM2.5, PM1, PM0.5 dan PM0.25 dengan tingkat kadar HbA1c dalam darah. ......Diesel particulate matter both fine and ultrafine particulate contribute to daily personal exposure of workers. Exposure to diesel particulate matter in the short term and in the long term can disrupt health. These health problems include changes in glucose, HbA1c and lipids. This study is an analytical study that aims to analyze the exposure of diesel particulate matter associated with increased HbA1c in the blood. The samples were mechanical test officer totaling 18 people and 13 administrative officers in Cilincing Motor Vehicle Testing Unit and 18 comparison groups. The research variables are diesel particulate matter exposure, HbA1c level, age, body mass index (BMI), length of service, and smoking habit. Measurement of particulate matter exposure using Leland legacy and Sioutas cascade impactor pumps and calculation of exposure concentration using gravimetric method. Weighing of sampling dust filter using Mettler Toledo Micro Balance tool. Measurements of HbA1c levels in the blood work in conjunction with the Health Laboratory. The results showed a strong and positively correlated relationship between the personal exposure concentrations of PM10, PM2.5, PM1, PM0.5 and PM0.25 with levels of HbA1c in the blood.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47998
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Kurniasari
Abstrak :
Emisi mesin diesel (diesel exhaust) merupakan bahan yang karsinogenik terhadap manusia (grup 1 IARC). Sektor transportasi merupakan penyumbang terbesar diesel exhaust di udara. Polisiklik Aromatik Hidrokarbon (PAH) merupakan komponen yang banyak ditemukan dalam diesel exhaust. 1-Hidroksipirena (1-OHP) merupakan metabolit pyrene yang digunakan sebagai penanda adanya pajanan PAH. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi 1-OHP dalam urin terkait dengan pajanan diesel exhaust pada pekerja uji mekanis di Pusat Pengujian Kendaraan Bermotor Cilincing. Pajanan diesel exhaust diukur melalui konsentrasi personal PM2,5, PM1, PM0,5, dan PM0,25. Penelitian dilakukan pada 19 petugas uji mekanis dan 18 orang pembanding. Pengukuran partikulat dilakukan menggunakan pompa Leland Legacy dengan Sioutas Cascade Impactor. Analisis 1-OHP dalam urin dilakukan menggunakan HPLC dengan detektor fluoresensi. Distribusi frekuensi 1-OHP dalam urin berkisar antara 11,72 - 61,88 µg/gr kreatinin urin. Hasil analisis menunjukkan terdapat rata-rata konsentrasi 1-OHP petugas uji mekanis signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok pembanding (p=0,001). Terdapat korelasi positif dengan derajat keeratan kuat antara konsentrasi partikulat pada semua ukuran dengan konsentrasi 1-OHP dalam urin. Partikulat yang dihasilkan dari emisi mesin diesel merupakan kontributor utama terhadap peningkatan konsentrasi 1-OHP dalam urin petugas uji mekanis PKB Cilincing. ......Diesel engine exhaust is categorized as carcinogenic to human (group 1) by IARC in 2012. Transportation is the biggest contributor of diesel exhaust pollutant. Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAHs) are the major compound of diesel exhaust that can be found on gas and particle phases. 1-Hydroxypyrene (1-OHP), a metabolite of pyrene, has been used extensively as a biological monitoring of exposure to PAHs. This study aimed to analyze the concentration of urinary 1-OHP related to diesel engine exhaust among vehicle testing mechanics at vehicle testing center Cilincing, Jakarta. Diesel exhaust exposure was measured by personal concentration of PM2,5, PM1, PM0,5, dan PM0,25. The subject was 19 vehicle testing mechanics and 18 non-mechanics as a comparator. Personal concentration of particulate matter collected using Leland Legacy pump and Sioutas Cascade Impactor and analyzed using gravimetric method. Urinary 1-OHP analyzed using High Performance Liquid Chromatography with fluorescence detector. Concentration of urinary 1-OHP ranging from 11,72 to 61,88 µg/gr creatinine. The result show that mean concentration of 1-Hydroxypyrene of mechanic group is significant higher than non-mechanic group (p=0,001). There is a positive correlation between particulate matter concentration in all size and urinary 1-hydroxypyrene concentration. In this study, particulate related to diesel engine exhaust is the main contributor of the increasing of urinary 1-hydroxypyrene concentration among vehicle testing mechanics.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48928
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hani Ramadhani
Abstrak :
Pajanan diesel partikulat (DPM PM0.25) dapat menyebabkan gangguan sistem saluran pernapasan dan keluhan kesehatan terhadap pekerja, namun belum banyak penelitian dilakukan di Indonesia mengenai hal tersebut padahal IARC telah mengkategorikannya sebagai senyawa karsinogenik. Analisis pajanan dan hubungannya terhadap keluhan gangguan pernapasan subjektif dilakukan sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit terhadap pekerja. Penelitian dilakukan terhadap petugas penguji kendaraan di UP PKB Cilincing sebanyak 24 orang melalui pengukuran pajanan personal DPM PM0.25 dan Black Carbon (BC) (20 orang) dan wawancara (24 orang). Konsentrasi pajanan BC personal berkisar antara 12,05 μg/m,3 sampai dengan 84,87 μg/m3. Keluhan yang dialami petugas penguji kendaraan adalah bersin dan hidung tersumbat (masing-masing sebanyak 50%), sakit tenggorokan dan batuk kering (masing-masing sebesar 41.7%), sesak nafas (20.8%), batuk berdahak (33.3%), nafas bunyi (mengi) (12.5%) dan sakit dada (8.3%) . Diduga BC bukan merupakan satu-satunya pemicu dan bukan penyebab langsung dalam kejadian keluhan gangguan penapasan subjektif. ......Diesel particulate exposure (DPM PM0.25) may cause respiratory system disease and health complaints to the worker. Limited research found about this subject in Indonesia, yet IARC has categorized it as a carcinogenic compound. Analysis of exposure and its relation to respiratory health complaints as one of the prevention of disease in the workplace. The research was conducted on 24 mechanics at UP PKB Cilincing through the measurement of personal exposure DPM PM0.25 and Black Carbon (BC) (20 people) and interview (24 people). The concentration of BC personal exposure ranged from 12.05 μg / m3 to 84.87 μg / m3. The common complaints experienced by mechanics were sneezing and nasal congestion (50% each), sore throat and dry cough (41.7% respectively), dyspnea (20.8%), wet cough (33.3%), wheezing (mengi) (12.5%) dan chest pain (8.3%) . Allegedly BC is not the only factor and act not as the direct cause in the incidence of subjective respiratory health complaints.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47997
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library