Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yudha Hadie Irawan
Abstrak :
Dalam pengelolaan risiko, di Indonesia memiliki pedoman SNI ISO 31000:2018 tentang manajemen risiko. Manajemen risiko adalah suatu pendekatan proaktif untuk mengidentifkasi, menilai, dan menyusun prioritas risiko dengan tujuan untuk menghilangkan atau meminimalkan dampaknya. Berdasarkan hasil analisis risiko, didapatkan sebanyak 56 potensi risiko selama kegiatan laboratorium berlangsung dengan 5 potensi risiko berlevel moderate, 50 potensi risiko berlevel high, dan 1 potensi risiko berlevel extreme dengan adanya respon dari masing – masing risiko. Risiko merupakan dampak dari ketidakpastian, yang mana dampak tersebut berupa penyimpangan negatif maupun positif. Adapun pendekatan dalam menganalisis risiko dengan mempertimbangkan frekuensi terjadinya suatu risiko, dampak risiko, dan kategori risiko, serta respon dari risiko tersebut. Berdasarkan hasil analisis risiko, didapatkan sebanyak 56 potensi risiko selama kegiatan laboratorium berlangsung dengan 5 potensi risiko berlevel moderate, 50 potensi risiko berlevel high, dan 1 potensi risiko berlevel extreme dengan adanya respon dari masing-masing risiko. Dalam penjaminan mutu khususnya di laboratorium, terdapat pedoman SNI ISO/IEC 17025:2017. Penjaminan mutu adalah kegiatan untuk memberikan kepastian bahwa mutu atau layanan yang dihasilkan selalu konsisten dalam memenuhi permintaan mutu yang telah disepakati. Adapun pendekatan penjaminan mutu dengan menganalisis keabsahan hasil uji banding eksternal dengan ruang lingkup kuat tekan beton silinder. Berdasarkan analisis menggunakan referensi ISO 13528:2015, menunjukkan bahwa nilai nilai Z score dari masing – masing laboratorium ≤ 2, maka kinerja dari kelima laboratorium dalam kategori memuaskan. Dari analisis itu pula, didapatkan metode alternatif berupa box plot sebagai metode uji banding dengan parameter uji kuat tekan dan uji UPV beton. Keunggulan dari metode box plot seperti persebaran data lebih akurat dan presisi walaupun data yang didapatkan sedikit dengan minimal lima sampel data. Peraturan baik SNI ISO 31000:2018 dan SNI ISO/IEC 17025:2017 menjadi standar baku di Indonesia, hal itu didasari dari UU No. 20 tahun 2014 serta didukung dengan PP. No. 34 tahun 2018, yang mana dalam perumusan SNI harus selaras dengan standar internasional yang berlaku. Manajemen risiko di Laboratorium Uji DTSL FTUI serta penjaminan keabsahan hasil uji banding eksternal dilakukan sebagai pemenuhan syarat sistem manajemen mutu dalam peningkatan kinerja laboratorium. ......In risk management, Indonesia has SNI ISO 31000:2018 guidelines on risk management. Risk management is a proactive approach to identify, assess, and prioritize risks with the aim of eliminating or minimizing their impact. Risk is the impact of uncertainty, where the impact is in the form of negative or positive deviations. The approach in analyzing risk takes into account the frequency of occurrence of a risk, the impact of the risk, and the risk category, as well as the response to the risk. Based on the results of the risk analysis, there were 56 potential risks during laboratory activities with 5 potential risks at moderate level, 50 potential risks at high level, and 1 potential risk at extreme level with a response from each risk. In quality assurance, especially in laboratories, there are guidelines for SNI ISO/IEC 17025:2017. Quality assurance is an activity to provide assurance that the quality or service produced is always consistent in meeting the agreed quality demands. The quality assurance approach is to analyze the validity of the external comparative test results with the scope of the cylinder concrete compressive strength. Based on the analysis using the ISO 13528:2015 reference, it shows that the Z score value of each laboratory is 2, then the performance of the five laboratories is in the satisfactory category. From that analysis, an alternative method was obtained in the form of a box plot as a comparative test method with the parameters of the compressive strength test and the UPV test of concrete. The advantages of the box plot method are that the distribution of data is more accurate and precise even though the data obtained is small with a minimum of five data samples. Regulations, both SNI ISO 31000:2018 and SNI ISO 17025:2017 become the standard in Indonesia, it is based on Law no. 20 of 2014 and supported by PP. No. 34 of 2018, which in the formulation of SNI must be in line with applicable international standards. Risk management in the FTUI DTSL Test Laboratory as well as guaranteeing the validity of the external comparative test results are carried out as a fulfillment of the requirements of the quality management system in improving laboratory performance.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Rusmiati
Abstrak :
Tesis ini menganalisis rendahnya mutu pendidikan di Indonesia dilihat dari sudut pandang bagaimana peranan pengawas sekolah dalam penjaminan mutu pendidikan bidang akademik di Kota Kendari. Peran pengawas merupakan salah satu cara perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi guru dan kepala sekolah untuk membentuk peserta didik yang berkompeten khusus pada jenjang sekolah menengah atas, yang menjadi sekolah bersaing dan unggul sebagai integral sumber daya manusia. Adapun peranan pengawas sebagai guidance, konselor untuk memonitoring dan mengevaluasi sekolah binaan bertujuan untuk menciptakan sekolah yang bermutu, dengan dasar perbaikan standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan dan standar penilaian yang didukung dengan kemampuan dan keterampilan secara bertahap dan berkesinambungan, sesuai kurikulum yang merupakan skala prioritas meningkatkan mutu akademik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dari paradigma konstruktif pada strategi naratif dan strategi phenomenologis, tehnik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara mendalam dan studi dokumen. Pengumpulkan data melalui beberapa informan yang mengetahui tentang topik penelitian peneliti, yakni melalui wawancara mendalam dengan kepala dinas, pengawas, guru, kepala sekolah. peranan pengawas sekolah di kota Kendari belum maksimal dari hasil temuan dokumen dan wawancara dari beberapa informan, kunjungan pengawas belum optimal sehingga berdampak pada peningakatn mutu guru dan peserta didik. ......The thesis analyzes the low education quality in Indonesia observed from the perspective of how the school supervisor roles are in academic education quality assurance of in Kendari. The supervisor roles are one of the ways to improve teaching/ learning to increase the competence of teachers and principals to produce competent students particularly at a high school, which becomes a competitive and excellent school, as the integral part for human resources. The roles of a supervisor are as a guidance and a counselor to monitor and evaluate the school under his/her supervision in order to create a qualified school with the fundation of the improvement of content standard, process standard,graduate competence standard, and asssessment standard supported with the gradual and sustainable capability andskills in accordance with the curriculum which is a priority scale to increase academic quality. This research uses the qualitative method from the constructive paradigm at the narrative strategy and the phenomenology strategy. The datacollention technique uses indepth interview and a document study. The data collection was through several informants who know about the researcher?s research topic by conducting in-depth interview with the heads of a government agency, supervisors, teachers, and principals. The school supervisor roles in Kendari are not yet maximal from the document finding results and interview from several informants; the supervisor visits are not yet optimal so that this affects the quality increase of the teachers and students.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T35107
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Chrisanta Veronica
Abstrak :
Kualifikasi mesin, peralatan produksi, dan sarana penunjang merupakan bentuk penjaminan mutu pada industri farmasi yang dapat menjadi bentuk pembuktian dari operasional proses yang terkendali dan konsisten sesuai dengan Cara Produksi Obat yang Baik (CPOB). Salah satu aspek pengendalian yang penting adalah pemetaan suhu dan kelembapan pada alat penyimpanan dengan lingkungan terkontrol (climatic chamber). Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan pemetaan suhu dan kelembapan pada alat climatic chamber dibandingkan CPOB serta menentukan titik penempatan sampel untuk pemantauan harian suhu kelembapan pada. PT. Sydna Farma. Penelitian dilakukan secara observasional melalui pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Adapun observasi dilakukan melalui studi literatur berdasarkan referensi ilmiah, regulasi nasional, dan dokumen operasional di PT. Sydna Farma serta pengambilan data pada lokasi sampling. Lokasi sampling mewakili antara lain area terdekat dan terjauh dari suplai udara, area titik monitoring harian, dan area dekat titik sensor T/RH. Pemetaan suhu dan kelembapan dilakukan selama tiga hari berturut-turut. Analisa data yang diperoleh dilakukan dengan menentukan nilai rata-rata keseluruhan, nilai maksimal dan minimal individual setiap titik, dan nilai mean kinetic temperature (MKT). Dari analisa tersebut, diperoleh bahwa pengujian alat telah memenuhi CPOB dan memiliki titik penempatan sampel yang bervariasi pada kondisi 25 ºC / 60 % RH (titik 1, 3, 9, 12), 30 ºC / 60 % RH (titik 4 dan 6), dan 40 ºC / 70 % RH (titik 5, 7, 12).
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fahdii Ajmalal Fikrie
Abstrak :
Mutu setiap program studi harus terus ditingkatkan. Oleh karena itu, tiap program studi harus mengupayakan pengembangan program studi secara komprehensif dan terstruktur. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah membuat Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang merupakan kegiatan sistemik penjaminan mutu pendidikan tinggi oleh setiap perguruan tinggi secara otonom. Mekanisme SPMI dijalankan mengikuti siklus Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan atau disingkat menjadi PPEPP. Meskipun begitu, pelaksanaan SPMI di Universitas Indonesia (UI) masih mengalami banyak hambatan. Salah satunya adalah tidak adanya integrasi data untuk kebutuhan SPMI dari tiap fakultas. Karenanya, Badan Penjaminan Mutu Akademik (BPMA) UI ingin memiliki suatu sistem terpusat yang dapat dimanfaatkan oleh tiap fakultas termasuk BPMA UI itu sendiri. Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan penelitian dan pengembangan dengan alur yang dimulai dari requirements gathering dengan wawancara pengguna, requirements analysis dengan pembuatan persona, user journey, use case diagram (UCD), dan arsitektur informasi. Kemudian dari hasil analisis, dirancang desain low-fidelity prototype berupa wireframe dan desain high-fidelity prototype. Setelah itu, aplikasi dikembangkan dengan teknologi Python, Django, dan Django REST Framework untuk aplikasi back-end dan TypeScript, React, dan Next.js untuk aplikasi front-end. Aplikasi SPMI UI yang sudah selesai dikembangkan kemudian diuji dengan tiga metode evaluasi, yaitu User Acceptance Test (UAT), Usability Testing (UT), dan System Usability Scale (SUS). Hasil evaluasi yang didapat dari ketiga metode evaluasi menyatakan bahwa sistem telah layak untuk digunakan meski masih terdapat beberapa bagian yang perlu diperbaiki. ......The quality of each study program must be continuously improved. Therefore, each study program must make an effort for the development of a comprehensive and structured study program. The Ministry of Education, Culture, Research and Technology has created an Internal Quality Assurance System (SPMI), which is a systemic activity of quality assurance in higher education by each university autonomously. The SPMI mechanism is carried out by following the cycle of Establishment (Penetapan), Implementation (Pelaksanaan), Evaluation (Evaluasi), Control (Pengendalian), and Improvement (Peningkatan), abbreviated as PPEPP. Even so, the implementation of SPMI at the University of Indonesia (UI) is still experiencing many obstacles. One of them is the absence of data integration for SPMI needs from each faculty. Therefore, UI’s Academic Quality Assurance Agency (BPMA) wants a centralized system that each faculty can utilize, including BPMA UI itself. In order to achieve that, research and development are done by adhering to the flow that started from requirements gathering through user interview, requirements analysis by creating personas, user journey, use case diagram, and information architecture. Based on the outcome of the analysis, low-fidelity prototype (wireframe) and high-fidelity prototype are made. From then on, the application was developed using Python, Django, and Django REST Framework for the back-end, and TypeScript, React, and Next.js for the front-end. The finished SPMI UI app was then tested and evaluated using three different methods: User Acceptance Test (UAT), Usability Testing (UT), and System Usability Scale (SUS). Based on all the tests conducted, it can be concluded that SPMI UI is production-ready, although it still has some parts that could be improved.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdurrahman Arfan
Abstrak :
Mutu setiap program studi harus terus ditingkatkan. Oleh karena itu, tiap program studi harus mengupayakan pengembangan program studi secara komprehensif dan terstruktur. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah membuat Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang merupakan kegiatan sistemik penjaminan mutu pendidikan tinggi oleh setiap perguruan tinggi secara otonom. Mekanisme SPMI dijalankan mengikuti siklus Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan atau disingkat menjadi PPEPP. Meskipun begitu, pelaksanaan SPMI di Universitas Indonesia (UI) masih mengalami banyak hambatan. Salah satunya adalah tidak adanya integrasi data untuk kebutuhan SPMI dari tiap fakultas. Karenanya, Badan Penjaminan Mutu Akademik (BPMA) UI ingin memiliki suatu sistem terpusat yang dapat dimanfaatkan oleh tiap fakultas termasuk BPMA UI itu sendiri. Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan penelitian dan pengembangan dengan alur yang dimulai dari requirements gathering dengan wawancara pengguna, requirements analysis dengan pembuatan persona, user journey, use case diagram (UCD), dan arsitektur informasi. Kemudian dari hasil analisis, dirancang desain low-fidelity prototype berupa wireframe dan desain high-fidelity prototype. Setelah itu, aplikasi dikembangkan dengan teknologi Python, Django, dan Django REST Framework untuk aplikasi back-end dan TypeScript, React, dan Next.js untuk aplikasi front-end. Aplikasi SPMI UI yang sudah selesai dikembangkan kemudian diuji dengan tiga metode evaluasi, yaitu User Acceptance Test (UAT), Usability Testing (UT), dan System Usability Scale (SUS). Hasil evaluasi yang didapat dari ketiga metode evaluasi menyatakan bahwa sistem telah layak untuk digunakan meski masih terdapat beberapa bagian yang perlu diperbaiki. ......The quality of each study program must be continuously improved. Therefore, each study program must make an effort for the development of a comprehensive and structured study program. The Ministry of Education, Culture, Research and Technology has created an Internal Quality Assurance System (SPMI), which is a systemic activity of quality assurance in higher education by each university autonomously. The SPMI mechanism is carried out by following the cycle of Establishment (Penetapan), Implementation (Pelaksanaan), Evaluation (Evaluasi), Control (Pengendalian), and Improvement (Peningkatan), abbreviated as PPEPP. Even so, the implementation of SPMI at the University of Indonesia (UI) is still experiencing many obstacles. One of them is the absence of data integration for SPMI needs from each faculty. Therefore, UI’s Academic Quality Assurance Agency (BPMA) wants a centralized system that each faculty can utilize, including BPMA UI itself. In order to achieve that, research and development are done by adhering to the flow that started from requirements gathering through user interview, requirements analysis by creating personas, user journey, use case diagram, and information architecture. Based on the outcome of the analysis, low-fidelity prototype (wireframe) and high-fidelity prototype are made. From then on, the application was developed using Python, Django, and Django REST Framework for the back-end, and TypeScript, React, and Next.js for the front-end. The finished SPMI UI app was then tested and evaluated using three different methods: User Acceptance Test (UAT), Usability Testing (UT), and System Usability Scale (SUS). Based on all the tests conducted, it can be concluded that SPMI UI is production-ready, although it still has some parts that could be improved.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khanza Nur Padma Arriya
Abstrak :
Hingga saat ini, masih ada tenaga kesehatan terutama di Pusat Kesehatan Masyarakat (puskesmas) yang mengerjakan tugas di luar kompetensinya. Kementerian Kesehatan RI sebagai pemerintah pusat yang membidangi urusan kesehatan mengeluarkan kebijakan mengenai kredensial tenaga kesehatan di puskesmas sebagai suatu sistem penjaminan mutu dengan memperbarui kemampuan para tenaga kesehatan agar tetap professional, perencanaan tindak lanjut pada puskesmas dan Dinas kesehatan kab/kota, dan menempatkan tenaga kesehatan sesuai bidang kompetensinya. Karena pelaksanaannya baru berjalan di tahun 2022, penelitian ini dilakukan untuk memberikan masukan atas percepatan dan peningkatan kualitas program kredensial tenaga kesehatan di puskesmas dalam ruang lingkup Kementerian Kesehatan RI. Penelitian ini menggunakan desain studi deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data dari penelitian ini berasal dari data primer berupa wawancara pada tim kerja pelaksana kredensial tenaga kesehatan di puskesmas dalam ruang lingkup Kementerian Kesehatan RI sebanyak 7 orang, serta data sekunder berupa telaah dokumen dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program kredensial tenaga kesehatan di puskesmas dalam ruang lingkup Kementerian Kesehatan RI yang dijalankan oleh Tim Kerja sudah baik karena hampir seluruh komponen input, proses, dan output sesuai dengan standar internal Kementerian Kesehatan RI dan standar kredensial melalui acuan Petunjuk Teknis Kredensial Tenaga Kesehatan Di Pusat Kesehatan Masyarakat. Pelaksanaan dan monitoring evaluasi sudah sesuai dengan perencanaan, namun belum berjalan secara optimal dikarenakan data yang belum dianalisis, tidak memantau pelaksanaan tindak lanjut oleh Dinas kesehatan kab/kota, serta kesamaan antara uji petik dan pendampingan. Saran yang dapat diberikan yaitu sosialisasi dan advokasi lebih rutin, tindak lanjut anggaran kredensial tenaga kesehatan di puskesmas, sistem penyimpanan online untuk hasil kredensial, pendataan secara berkala, monitoring sampai ke tahap pelaksanaan tindak lanjut, memanfaatkan hasil analisis data untuk RTL dan mapping, memperbarui petunjuk teknis kredensial tenaga kesehatan di puskesmas, dan tindak lanjut hasil rekomendasi. ......Until now, there are still health workers, especially at Community Health Centers (puskesmas), who perform tasks outside of their competence. The Ministry of Health of the Republic of Indonesia as the central government in charge of health affairs issued a policy regarding the credentialing of health workers in health centers as a quality assurance system by updating the ability of health workers to remain professional, follow-up planning at health centers and District/City Health Offices, and placing health workers according to their fields of competence. Because the implementation has only been running since 2022, this study was conducted to provide input on accelerating and improving the quality of the health worker credentialing program at puskesmas within the scope of the Indonesian Ministry of Health. This research uses a descriptive study design using a qualitative approach. The data source of this study comes from primary data in the form of interviews with the work team implementing the credentials of health workers at health centers within the scope of the Ministry of Health of the Republic of Indonesia as many as 7 people, as well as secondary data in the form of document review and observation. The results showed that the health worker credentialing program at puskesmas within the scope of the Ministry of Health of the Republic of Indonesia carried out by the Work Team was good because almost all input, process, and output components were in accordance with the Ministry of Health's internal standards and credentialing standards through the reference to the Technical Guidelines for Credentialing Health Workers at Community Health Centers. Implementation and evaluation monitoring are in accordance with planning, but have not run optimally due to data that has not been analyzed, monitoring until the implementation of follow-up by the District Health Office has not been done, and the similarity between uji petik and pendampingan.. Suggestions that can be given are more routine socialization and advocacy, follow-up on the budget for credentialing health workers at puskesmas, an online storage system for credentialing results, regular data collection, monitoring up to the follow-up implementation stage, utilizing the results of data analysis for RTL and mapping, updating the technical guidelines, and follow-up on the results of recommendations.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joel Valerian
Abstrak :
Penjaminan mutu dalam radioterapi adalah proses yang penting agar penggunaan radiasi memberikan manfaat yang maksimal. Saat ini sedang berkembang implementasi machine learning (ML) dalam proses penjaminan mutu treatment planning. Pada penelitian ini, 34 treatment plan intensity-modulated radiation therapy (IMRT) optimal dan 10 treatment plan IMRT suboptimal dari Rumah Sakit Siloam MRCCC Semanggi digunakan dalam pemelajaran model ML berjenis autoencoder untuk pendeteksian anomali yang dikembangkan menggunakan PyTorch. Terdapat empat tahap dalam penelitian ini yaitu tahap persiapan, tahap pengembangan, tahap validasi, dan tahap evaluasi. Pada tahap pengembangan, data mentah disiapkan agar siap digunakan untuk pemelajaran model. Pada tahap pengembangan, model dibuat menggunakan PyTorch dan dilakukan optimisasi hyperparameter. Akurasi hasil pemelajaran model akan dianalisis pada tahap validasi. Terakhir, pada tahap evaluasi, kemampuan model dievaluasi dengan melakukan uji statistik Mann-Whitney U test pada parameter dose-volume histogram (DVH), fitur radiomics, dan metrik DVH (conformity index dan homogeneity index). Model menggunakan 161 fitur radiomics dengan konfigurasi paling optimal adalah epochs sebanyak 1.250 iterasi, konfigurasi hidden layers 150-50-17, dan learning rate sebesar 0,2. Hasilnya menunjukkan akurasi sebesar 30% dengan 7% fitur radiomics, 50% parameter DVH, dan homogeneity index berbeda secara signifikan. Setelah dilakukan pembersihan yaitu membuang data dengan nilai conformity index di bawah satu, didapat akurasi sebesar 17% dengan 12% fitur radiomics, 45% parameter DVH, dan kedua metrik DVH berbeda secara signifikan. Jika hanya digunakan fitur radiomics yang berbeda secara signifikan, didapat akurasi naik menjadi 90%. Dari hasil ini, disimpulkan bahwa fitur radiomics kurang mampu mengkarakterisasi kualitas treatment plan. Selain itu, segmentasi planning target volume (PTV) beserta kelompok fitur radiomics firstorder adalah pembeda utama antara treatment plan optimal dengan suboptimal. ......Quality assurance in radiotherapy is an important process so that the use of radiation provides maximum benefits. Currently, the implementation of machine learning in the quality assurance of treatment planning is growing. In this study, 34 optimal intensity- modulated radiation therapy (IMRT) treatment plans and 10 suboptimal IMRT treatment plans obtained from Siloam MRCCC Semanggi Hospital were used to train a machine learning model called autoencoder for anomaly detection developed using PyTorch. There were four stages in this study, namely the preparation stage, development stage, validation stage, and evaluation stage. At the development stage, the raw data was prepared so that it is ready to be used for training. At the development stage, the model was developed and a hyperparameter optimization was performed. The accuracy of the model was analyzed at the validation stage. Finally, at the evaluation stage, the model performance was evaluated by performing Mann-Whitney U test on dose volume histogram (DVH) parameters, radiomics features, and DVH metrics (conformity index and homogeneity index). The model used 161 radiomics features with an epochs of 1,250 iterations, 150-50-17 hidden layers configuration, and a learning rate of 0.2 being the most optimal configuration. The results showed an accuracy of 30% with 7% of radiomics features, 50% of DVH parameters, and the homogeneity index being different significantly. After refinement, that is removing data with conformity index below one, the accuracy became 17% with 12% of radiomics features, 45% of DVH parameters, and both DVH metrics being different significantly. If the radiomics features used are those that were significantly different, the accuracy increased to 90%. From these results, it can be concluded that the radiomics features are unable to characterize the quality of the treatment plan. In addition, planning target volume (PTV) segment along with the firstorder radiomics feature group is the main differentiator between optimal and suboptimal treatment plans.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simarmata, Metanoia
Abstrak :
Personel yang terkualifikasi dibutuhkan dalam menjalankan proses kegiatan yang berlangsung dalam suatu industri. Personel yang terkualifikasi sangat berpengaruh dalam terjaminnya suatu produk PT Kalbio Global Medika merupakan salah satu industri yang bergerak dalam pembuatan produk obat dengan menggunakan bahan biologi. Pada pembuatan produk obat dengan bahan biologi tentunya dibutuhkan pengendalian khusus agar menjaga mutu dari produk yang akan diproduksi. Penjaminan mutu dari produk olahan tersebut harus dimiliki oleh personel yang terkualifikasi dan terlatih yang berpedoman pada CPOB. Departemen Pemastian Mutu dan Departemen Produksi merupakan contoh departemen yang harus memiliki personel yang terkualifikasi dan terlatih dalam proses pembuatan produk, selain divisi pendukung lainnya. Berdasarkan latar belakang tersebut, diperlukan adanya kualifikasi personel yang terdokumentasi sesuai prosedur yang berlaku pada Departemen Pemastian Mutu dan Departemen Produksi di PT Kalbio Global Medika. Oleh karena itu, penelitian ini dibuat untuk membuat laporan alur kualifikasi personel Departemen Pemastian Mutu dan Departemen Produksi dari PT Kalbio Global Medika. ......Qualified personnel are needed in carrying out the process of activities that take place in an industry. Qualified personnel are very influential in guaranteeing a product. PT Kalbio Global Medika is one of the industries engaged in the manufacture of medicinal products using biological ingredients. In the manufacture of medicinal products with biological ingredients, of course, special controls are needed in order to maintain the quality of the product to be produced. Quality assurance of the processed product must be owned by qualified and trained personnel who are guided by GMP. The Quality Assurance Department and the Production Department are examples of departments that must have qualified and trained personnel in the product manufacturing process, in addition to other support divisions. Based on this background, it is necessary to have documented personnel qualifications in accordance with the applicable procedures in the Quality Assurance Department and the Production Department at PT Kalbio Global Medika. Therefore, this research was made to report the flow of qualifications for the personnel of the Quality Assurance Department and the Production Department of PT Kalbio Global Medika.
Depok: 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Maruarar
Abstrak :
SATU sistem dengan seluruh komponen merupakan kesatuan yang saling berhubungan erat satu sama lain. Otonomi perguruan tinggi secara akademik dan non akademik diakui merupakan hal yang penting dalam memajukan pendidikan tinggi, akan tetapi kebijakan tertentu yang perlu dalam menjamin tercapainya output dan outcome pendidikan yang memenuhi tujuan yang ditetapkan dalam konstitusi dan undang undang sistem pendidikan nasional, menyebabkan perlu kewenangan pemerintah dalam mengendalikan penyelenggaraan pendidikan dan pertumbuhannya. Jumlah perguruan tinggi yang sangat besar harus diupayakan untuk dikurangi melalui kendali mutu dan kewajiban merger perguruan tinggi yang kecil kecil. Ketentuan bahwa anggaran pendidikan harus diprioritaskan 20 persen dari APBN/APBD hanyalah diwajibkan untuk pendidikan dasar. Dengan demikian pembiayaan pendidikan yang tidak dapat seluruhnya ditanggung oleh APBN, harus juga dipikul masyarakat sebagai bentuk ikut bertanggung jawab dalam pendidikan, dengan pendidikan yang dikelola swasta dan sumbangan anak didik dalam penyelenggaran pendidikan tinggi. Karena komponen gaji pendidik yang besar dalam anggaran pendidikan, menyebabkan sisa dana anggaran pendidikan menjadi kecil untuk didistribusikan bagi penyelenggaraan pendidikan, sehingga pemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan dalam menciptakan daya saing Indonesia dalam rangka peningkatan kesejahteraan rakyat, mendapat alokasi anggaran yang tidak memadai. Beberapa langkah kebijakan perlu dilakukan untuk mendukung kewajiban pemerintah memajukan IPTEK yaitu pendidikan kedinasan dan lembaga lembaga penelitian Kementerian di dayagunakan secara sinergis dengan perguruan tinggi yang relevan.
Jakarta: Lembaga Pangkajian MPR RI, 2018
342 JKTN 007 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mercurius broto legowo
Abstrak :
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan model sistem informasi jaminan mutu berdasarkan integrasi akreditasi BAN-PT dan ISO 9001:2008 untuk Institusi Perguruan Tinggi bersertifikasi ISO. Masalah yang timbul ketika pendidikan tinggi telah bersertifikat ISO 9001:2008 yang akan melaksanakan akreditasi program studi berdasarkan BAN-PT. Masalah lain, institusi perguruan tinggi belum memiliki model terpadu sistem informasi jaminan mutu berdasarkan integrasi Akreditasi BAN-PT dan ISO 9001:2008. Penelitian ini merupakan tahap berikutnya dari penelitian sebelumnya yang menunjukkan kerangka kerja hasil akreditasi BANT-PT dan ISO 9001:2008. Penelitian Strategi Nasional Institusi ini adalah jenis penelitian terapan yang menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah pemodelan sistem informasi penjaminan mutu berbasis integrasi akreditasi BAN-PT dan ISO 9001:2008. Pemodelan Quality Assurance Information System (QAIS) ini nantinya akan memfasilitasi dalam pengembangan aplikasi perangkat lunak pada tahap berikutnya penelitian di masa depan. Model Sistem Informasi Penjaminan Mutu ini akan menjadi alat yang sangat berguna untuk perguruan tinggi bersertifikat ISO yang berencana menerapkan Akreditasi BAN-PT.
Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya, Perangkat, dan Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, 2018
607 JPPI 8:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>