Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Puri Nindia Heryviani
"Tulisan ini membahas mengenai perwujudan arca di klenteng Da Bo Gong dan San Kwan Ta Tee yang berada di Jakarta. Pembahasan mengenai perwujudan arca ini dibahas dalam perspektif perjalanan hidup (life course). Pada klenteng Da Bo Gong hanya menggunakan arca yang ada di ruang pemujaan utama. Sedangkan pada klenteng San Kwan Ta Tee menggunakan arca yang ada di bangunan utama. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah (observasi), pengolahan data dengan mengklasifikasikannya menjadi tua, muda dan laki-laki, perempuan serta tahap terakhir penafsiran data. Hasil dari penelitian ini diketahui dari kedua klenteng memiliki berbagai macam tokoh Dewa-Dewi yang lebih banyak diwujdukan sebagai orang tua dibandingkan muda. Hal tersebut manusia yang bisa menjadi dewa apabila bersikap baik, memiliki kesucian hati dan ahli di bidang tertentu. Guna untuk menguasai bidang tertentu pasti memerlukan waktu. Perwujudan laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan. Hal tersebut dikarenaka pada masa Cina Kuno perempuan belum mempunyai banyak pengaruh, bahkan keberadaanya masih kurang diperhitungkan.

This paper discusses the embodiment of statues at the Da Bo Gong and San Kwan Ta Tee temples in Jakarta. The discussion about the embodiment of this statue is discussed in the perspective of a life course. At the Da Bo Gong temple, only the statues in the main worship room are used. Meanwhile, the San Kwan Ta Tee temple uses the statues in the main building. The method used in this study is (observation), data processing by classifying it into old, young and male, female and the last stage of data interpretation. The results of this study are known from the two pagodas have various kinds of gods and goddesses who are more manifested as old people than young. This is a human who can become a god if he is kind, has a pure heart and is an expert in certain fields. In order to master certain fields, it will take time. Embodiment of men more than women. This is because in Ancient China women did not have much influence, even their existence was still not taken into account. Keywords: Manifestation, Life Course, Statues, Gods"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Robertus Danantoro Darujati
"[ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang busana dan perhiasan Siddharta yang terlihat di relief Lalitavistara, Candi Borobudur, yang kemudian diamati dengan menggunakan konsep perjalanan hidup. Selanjutnya, dilakukan pula perbandingan busana dan perhiasan dengan figur lain pada konteks yang sama. Berdasarkan perbandingan tersebut, akan terlihat persamaan dan perbedaan busana dan perhiasan pada konteks yang sama. Hasil dari penelitian ini menunjukkan pengaruh perjalanan kehidupan terhadap busana dan perhiasan yang digunakan oleh Siddharta. Pengaruh tersebut merupakan salah satu rekonstruksi budaya Jawa Kuno, yang dilihat berdasarkan konsep perjalanan kehidupan.

ABSTRACT
This thesis discusses about Siddharta’s fashion and jewelry seen in relief Lalitavistara, Borobudur Temple, which is then observed by using the concept of life course. Furthermore, also conducted a comparison of clothing with other figures in the same context. Based on these comparisons, it would appear the similarities and differences in clothing and jewelry in the same context. The results of this study show the influence of the life course of the clothing and jewelry that is used by Siddharta. That influence is one of the ancient Javanese cultural reconstruction, which is viewed by the concept of life course., This thesis discusses about Siddharta’s fashion and jewelry seen in relief Lalitavistara, Borobudur Temple, which is then observed by using the concept of life course. Furthermore, also conducted a comparison of clothing with other figures in the same context. Based on these comparisons, it would appear the similarities and differences in clothing and jewelry in the same context. The results of this study
show the influence of the life course of the clothing and jewelry that is used by Siddharta. That influence is one of the ancient Javanese cultural reconstruction, which is viewed by the concept of life course.]"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S58226
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Keberadaan naskah kuna di Bali sangat banyak dan tersebar di seluruh kabupaten di Bali. Keberadaan naskah-naskah ini memberikan informasi masa lampau pulau Bali dan perjalanannya hingga saat ini. Salah satu karya sastra yang paling populer di Bali adalah geguritan, yang di dalamnya dituliskan kisah perjalanan hidup seseorang alau kelompok. Geguritan Maselong ke Jembrana merupakan salah satu karya sastra yang berisikan tentang perjalanan keluarga raja Karangasem selama masa pembuangan di Jembrana. Dalam kisah geguritan ini terpetik niIai-nilai dan makna kehidupan seseorang dalam menjalani hidup yang penuh penderitaan yang dapat diambil hikmahnya sebagai cermin untuk bertindak pada masa sekarang dan tuntunan dalam merencanakan masa depan."
JPSNT 20:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library