Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Satria Panji Wijayanto
"ABSTRACT
Laboratorium merupakan salah satu temapt kerja yang memiliki potensi bahaya
dan risiko K3 yang cukup besar. Dengan digunakannya berbagai peralatan dan
bahan, para pengguna laboratorium, khususnya Laboratorium Fakultas Teknik
Universitas Indonesia (FT UI), terpajan berbagai jenis bahaya seperti bahaya
kesehatan dan keselamatan. Oleh karena itu dituntut penerapan metode
pengendalian guna mereduksi potensi bahaya dan risiko K3 tersebut. Pelatihan
adalah salah satu metode control yang dapat diterapkan di laboratorium FT,
bersamaan dengan metode pengendalian lain baik engineering, administratif, atau
dengan alat pelindung diri.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan pelatihan K3 yang
diperlukan oleh pekerja laboratorium sehingga dapat dilakukan program pelatihan
yang efektif dan efisien untuk menjawab permasalahan K3 yang ada di
laboratorium.Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan metode
wawancara mendalam kepada pekerja laboratorium dan observasi di laboratorium.
Proses analisis laboratorium atau tempat kerja meliputi analisis organisasi,
pekerjaan, dan personal.
Hasil dari analisis organisasi dapat melihat dukungan dari pihak manajemen
terkait pelaksanaan K3 di laboratorium, Hasil dari analisis pekerjaan dapat melihat
bahaya dan risiko dari pekerjaan di laboratorium, serta analisis personal melihat
pengetahuan dan data pelatihan dari pekerja di laboratorium sehingga
menghasilkan matriks pelatihan K3 untuk laboratorium FT UI. Pelatihan yang
lebih dibutuhkan untuk pekerja laboratorium yaitu bersifat konseptual dan
orientasi kepada perilaku K3 di laboratorium.

ABSTRACT
Laboratory is one of the potential workplace that has large hazards and risks of
Occupational Health and Safety (OHS). With the use of a variety of equipment
and materials, particularly Laboratory, Faculty of Engineering, University of
Indonesia (UI FT), laboratory users exposed to various types of hazards such as
health and safety hazards. Therefore, the application of control methods are
required in order to reduce potential hazards and risks of OHS. Training is one of
the control methods that can be applied in the laboratory, in conjunction with
other control methods either engineering, administrative, or personal protective
equipment.
This study aims to analyze the training needs of OHS, required by the laboratory
worker training program so that it can be done effectively and efficiently to
address the problems that exist in laboratorium. This research uses a qualitative
design with in-depth interviews and observation to laboratory workers in the
laboratory. The process of laboratory analysis or analysis covering workplace
organization, work, and personal.
The results of the analysis of the organization can see the support from
management regarding the conduct of OHS in the laboratory, results of job
analysis to see the dangers and risks of work in the laboratory, as well as the
analysis of knowledge and personal look at the data in the training of laboratory
workers resulting OHS training matrix for laboratory in FT UI. More orientation
training is needed for laboratory workers and conceptual to change the behavior of
OHS in the laboratory."
2014
S56065
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Nuzul Furqon
"Universitas merupakan organisasi yang memiliki potensi bahaya dan risiko yang signifikan. Dengan berbagai kegiatan, bahan dan instrumentasi kerja yang kompleks, maka berpotensi terjadinya cidera dan sakit akibat kerja. Sangat penting adanya pelatihan terkait keselamatan dan kesehatan kerja khususnya untuk pegawai di lingkungan universitas. Para pegawai yang bekerja di dalam lingkungan akademis harus memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku kerja yang sesuai dengan nilai-nilai keselamatan dan kesehatan kerja sehingga tercipta lingkungan kerja yang selamat dan sehat. Pusat Administrasi Universitas Indonesia merupakan organisasi yang diharapkan memiliki pegawai yang berpengetahuan, bersikap dan berperilaku K3 yang baik sehingga tercipta lingkungan kerja yang aman dan nyaman. Oleh karena itu penyelenggaraan training K3 menjadi penting untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan dan perilaku K3 tersebut. Namun, analisis kebutuhan pelatihan K3 di PAU penting dilakukan agar pelatihan yang diberikan efektif dan efisien. Training Needs Analysis (TNA) merupakan upaya untuk merencanakan kegiatan pelatihan agar tepat sasaran. Penelitian ini melakukan TNA pelatihan K3 di PAU dengan melakukan analisis terhadap organisasi, tugas dan personal. Jenis pelatihan yang sangat dibutuhkan bagi pegawai PAU adalah pelatihan orientasi antara lain hazard communication,K3 dasar, ergonomi, occupational and health promotion, bahaya psikososial serta hygiene dan sanitasi. Study ini menghasilkan matriks pelatihan K3 untuk staf PAU-UI.

University is one of organization that has the potential of occupational health and safety risks. Due to its variety of activities, materials and complex equipments the occurrence of occupational injuries and illnessis are likely. The provision of OHS training, thus is very important in order to have a healthy and safe working knowledge, skills and attitudes among the worker. The administration centre of Universitas Indonesia (Pusat Administrasi Universitas Indonesia, PAU-UI) is one of organization whithin Universitas Indonesia that is expected to have a good OHS performance and expressed as satisfactory OHS knowledge, skill and behavior among the staffs. Those lead to safe and comfortable working environment. Training Needs Analysis (TNA) of OHS in PAU is important so have effective and efficient trainings. This study performed a TNA of OHS Training in PAU-UI. The assessment was done by analyzing the organization, task and personal competency. The type of training that is necessary for PAU employee are hazard communication, OHS Basic, ergonomics, occupational and health promotion, psychosocial hazards as well as hygiene and sanitation. This study generated OHS training matrix for the PAU-UI staffs."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56264
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Fadilah Muhamad
"Laboratorium merupakan tempat dilakukan penelitian ilmiah, klinis, ataupun sebagai sarana pendidikan. Pekerja laboran setiap harinya bekerja dengan kondisi lingkungan laboratorium penuh dengan bahaya dan risiko yang tinggi. Penelitian ini dilakukan di salah satu fakultas Universitas Indonesia yakni Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di tahun 2014. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan desain penelitian deskriptif analitik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kebutuhan pelatihan K3 di laboratorium FMIPA UI khususnya laboran melalui analisis organisasi,  analisis tugas dan analisis personal dan pengkategorian pelatihan berdasarkan tujuan. Analisis organisasi menunjukan FMIPA UI masih belum mendukung secara maksimal pengadaan pelatihan K3. Analisis tugas menemukan  karakteristik bahaya dan risiko yang ada di laboratorium sehingga dapat ditentukan pelatihan K3 yang dibutuhkan. Analisis personal melalui wawancara mendalam menemukan bahwa masih kurangnya pengetahuan laboran di laboratorium FMIPA UI terhadap K3 secara umum. Hasil penelitian ini adalah  matriks pelatihan K3 yang dibutuhkan oleh laboratorium di FMIPA UI dengan tiga kategori yakni pelatihan kategori orientasi untuk merubah persepsi laboran/staff lab terhadap K3, pelatihan kategori keterampilan untuk menambah atau memperbaiki keterampilan K3 yang dimiliki, dan pelatihan kategori pengembangan meberikan pengetahuan dan keterampilan  baru dengan tujuan menaikan tingkat laboran/ staff lab.

Laboratory is a place for scientific research, clinical, or as a means of education. Laboratory workers everydays work with high risk of hazards established from its material and process. This study conducted at one faculty in Universitas Indonesia which is Faculty of Mathematics and Science (FMIPA UI) in 2014. The method used in this research is qualitative with descriptive analytic design. This research aimed to look at FMIPA UI laboratory workers needs in occupational health and safety training. Through organizational analysis, task analysis and personal analysis process then categorized based on training purposes. Organizational analysis shows FMIPA UI still has not maximally supported training. Task analysis find characteristic of the hazards and risks that exist in the laboratory so it can be determined which  safety training is needed. Personal analysis through deep interview found that there’s still lack of knowledge workers in the FMIPA UI laboratory in general. This research results is establishing a matrix of health and safety training required by a laboratory in FMIPA UI with three categories. Training orientation to change the perception, training skill to add or fix skill that needed to increase safety performance by workers and training development to develop a new knowledge and skills for laboratory workers."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erik Suhendra
"Latar belakang : Sebagai unsur tenaga kesehatan terbesar di RSUD Ilaga, kualitas perawat sangat mempengaruhi kualitas pelayanan di RSUD. Pengetahuan, keterampilan, dan kinerja perawat yang baik akan berbanding lurus dengan kualitas pelayanan di RSUD Ilaga. Pelatihan perawat di RSUD Ilaga bertujuan meningkatkan kualitas perawat, namun pada pelaksanaannya tidak memberikan dampak yang signifikan pada laporan kinerja sebelum dan sesudah pelatihan. Hal ini harus segera diatasi, karena kegagalan pelatihan yang tidak efektif, tidak efisien dan tidak relevan dengan kebutuhan perawat di RSUD Ilaga dapat menghambat upaya peningkatan kualitas pelayanan di RSUD Ilaga.
Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan di RSUD Ilaga.
Metodologi Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kuantitatif dilakukan dengan menggunakan data survei dari kussioner Hennesy Hicks pada responden (n=29, purposive sampling), yang terdiri dari 25 pertanyaan (lima kategori). Hasil survey kemudian diolah dengan pedoman Hennesey-Hicks, dengan menggunakan software Microsoft Excell dan SPSS 29, kemudian disajikan dalam bentuk tabel. Metode kualitatif dilakukan dengan menggunakan data hasil wawancara semi terstruktur (n=14) terdiri dari 42 pertanyaan (analisis organisasi, analisis tugas, analisis personal) kemudian diolah dengan analisis tematik.
Hasil Penelitian : Prioritas utama kebutuhan pelatihan responden menurut jenjang pendidikan yaitu administrasi dan keterampilan klinis, tetapi kesenjangan kompetensi lebih kecil pada responden S1 + Profesi. Prioritas kebutuhan pelatihan menurut asal instansi bekerja yaitu administrasi dan keterampilan klinis, dengan kesenjangan paling tinggi di IRNA. Prioritas kebutuhan pelatihan menurut usia tidak berbeda yaitu administrasi dan keterampilan klinis, dengan kesenjangan cenderung menurun dengan pertambahan usia. Prioritas kebutuhan pelatihan menurut lama bekerja yaitu administrasi dan keterampilan klinis, namun terdapat variasi kesenjangan pada tiap kategori lama bekerja. Hasil analisis organisasi menunjukan kebutuhan pelatihan adalah pelatihan RME. Hasil analisis tugas menunjukan terdapat kebutuhan pelatihan keterampilan klinis (operasional alat medis, dan tindakan emergensi) dan pelatihan SOP. Hasil analisis personal menunjukan perlunya pelatihan motivasi.
Kesimpulan : Hasil analisis kebutuhan pelatihan ini dapat menjadi dasar pertimbangan dalam perencanaan dan pelaksanaan pelatihan di RSUD Ilaga. Kata Kunci : Gap Competency Analysis, Hennessy-Hicks Questionairre, Organisational Analysis, Personal Analysis, Training Needs Analysis.

Background: As the largest health workforce in Ilaga Regional Hospital, the quality of nurses greatly affects the quality of service at the hospital. Good knowledge, skills, and performance of nurses will be directly proportional to the quality of service at Ilaga Regional Hospital. Nurse training at Ilaga Regional Hospital aims to improve the quality of nurses, but in its implementation it does not have a significant impact on performance reports before and after training. This must be addressed immediately, because the failure of ineffective, inefficient and irrelevant training to the needs of nurses at Ilaga Regional Hospital can hinder efforts to improve the quality of service at Ilaga Regional Hospital.
Research Objectives: This study aims to identify training needs at Ilaga Regional Hospital. Research Methodology: This study uses qualitative and quantitative methods. The quantitative method was carried out using survey data from the Hennesy-Hicks questionnaire on respondents (n = 29, purposive sampling), consisting of 25 questions (five categories). The survey results were then processed with the Hennesey-Hicks guidelines, using Microsoft Excel and SPSS 29 software, then presented in table form. Qualitative methods were conducted using semi-structured interview data (n=14) consisting of 42 questions (organizational analysis, task analysis, personal analysis) then processed with thematic analysis.
Research Results: The main priority of respondents' training needs according to education level is administration and clinical skills, but the competency gap is smaller for S1 + Profession respondents. The priority of training needs according to the institution of origin is administration and clinical skills, with the highest gap in IRNA. The priority of training needs according to age is no different, namely administration and clinical skills, with the gap tending to decrease with age. The priority of training needs according to length of service is administration and clinical skills, but there are variations in the gap in each category of length of service. The results of the organizational analysis show that the training need is RME training. The results of the task analysis show that there is a need for clinical skills training (operation of medical devices, and emergency actions) and SOP training. The results of the personal analysis show the need for motivational training.
Conclusion: The results of this training needs analysis can be the basis for consideration in planning and implementing training at Ilaga Hospital. Keywords: Gap Competency Analysis, Hennessy-Hicks Questionnaire, Organizational Analysis, Personal Analysis, Training Needs Analysis.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Fadilah Muhamad
"Laboratorium merupakan tempat dilakukan penelitian ilmiah, klinis, ataupun sebagai sarana pendidikan. Pekerja laboran setiap harinya bekerja dengan kondisi lingkungan laboratorium penuh dengan bahaya dan risiko yang tinggi. Penelitian ini dilakukan di salah satu fakultas Universitas Indonesia yakni Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di tahun 2014.
Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan desain penelitian deskriptif analitik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kebutuhan pelatihan K3 di laboratorium FMIPA UI khususnya laboran melalui analisis organisasi, analisis tugas dan analisis personal dan pengkategorian pelatihan berdasarkan tujuan.
Analisis organisasi menunjukan FMIPA UI masih belum mendukung secara maksimal pengadaan pelatihan K3. Analisis tugas menemukan karakteristik bahaya dan risiko yang ada di laboratorium sehingga dapat ditentukan pelatihan K3 yang dibutuhkan. Analisis personal melalui wawancara mendalam menemukan bahwa masih kurangnya pengetahuan laboran di laboratorium FMIPA UI terhadap K3 secara umum.
Hasil penelitian ini adalah matriks pelatihan K3 yang dibutuhkan oleh laboratorium di FMIPA UI dengan tiga kategori yakni pelatihan kategori orientasi untuk merubah persepsi laboran/staff lab terhadap K3, pelatihan kategori keterampilan untuk menambah atau memperbaiki keterampilan K3 yang dimiliki, dan pelatihan kategori pengembangan meberikan pengetahuan dan keterampilan baru dengan tujuan menaikan tingkat laboran/ staff lab.

Laboratory is a place for scientific research, clinical, or as a means of education. Laboratory workers everydays work with high risk of hazards established from its material and process. This study conducted at one faculty in Universitas Indonesia which is Faculty of Mathematics and Science (FMIPA UI) in 2014.
The method used in this research is qualitative with descriptive analytic design. This research aimed to look at FMIPA UI laboratory workers needs in occupational health and safety training. Through organizational analysis, task analysis and personal analysis process then categorized based on training purposes.
Organizational analysis shows FMIPA UI still has not maximally supported training. Task analysis find characteristic of the hazards and risks that exist in the laboratory so it can be determined which safety training is needed. Personal analysis through deep interview found that there’s still lack of knowledge workers in the FMIPA UI laboratory in general.
This research results is establishing a matrix of health and safety training required by a laboratory in FMIPA UI with three categories. Training orientation to change the perception, training skill to add or fix skill that needed to increase safety performance by workers and training development to develop a new knowledge and skills for laboratory workers.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56016
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library