Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ariantini
"Pada proyek konstruksi, penjadwalan adalah elemen yang sangat penting di dalam suatu perencanaan. Bahkan berdasarkan survey, penjadwalan konstruksi dapat mengurangi keterlambatan, pengeluaran biaya, serta kegagalan. Perencanaan dan penjadwalan pada dasarnya adalah proses ram at an terhadap pelaksanaan konstruksi, dimana dalam ramalan mengandung faktor risiko dan ketidakpastian, secara langsung mengakibatkan estimasi durasi yang direncanakan mengandung peluang keberhasilan untuk dilaksanakan (bervariasi). Karena adanya variasi estimasi tersebut memunculkan suatu probabilitas/peluang keberhasilan tercapainya durasi dan biaya yang direncanakan. Penjadwalan pada proyek dengan unit kegiatan yang repetitif tipikal seperti pada proyek pemmahan dapat dianggap sebuah keuntungan tersendiri dalam perencanaannya, karena tahap pengerjaannya linier/konsisten. Namun adanya faktor ketidakpastian dan risiko yang mungkin teqadi dalam setiap proyek konstruksi, strategi perencanaan penjadwalan yang matang tidak salah dicobajika memang dapat membuat pekeijaan dilakukan secara efektifdan efisien, sehingga dapat mengurangi biaya konstruksi, memperpendek durasi, serta meningkatkan mutu produk (konstruksi). PERT adalah sebuah bentuk metode penjadwalan yang memasukkan faktor risiko dan ketidakpastian ke dalam analisanya, sehingga dapat diketahui tingkat probabilitas tercapainya durasi dan biaya rencana. Pada PERT ini dikenal tiga nilai estimasi, yaitu optimis (nilai minimum), yang paling berpeluang/modus {most likely), dan pesimis (nilai maksimum). Kini PERT sudah didukung dengan program komputer PERTMaster yang dapat mempermudah perencana yang ingin mengaplikasikan metode PERT ini. Pada penelitian ini dipakai program PERTMaster untuk proyek perumahan repetitif. Data historis proyek ini cukup bervariasi sehingga sangat dimungkinkan pemakaian analisa risiko untuk mendapatkan probabilitas rencana sesuai dengan tingkat kepercayaan perencana. Dalam pengolahan data ini, selain menggunakan PERTMaster sebagai program utama, dipakai juga program pendukung seperti SPSS untuk mencari nilai pemusatan statistik dan Crystal Ball untuk melakukan teknik simulasi Monte Carlo. Hasil pengolahan data akhir berupa nilai probabilitas dari variasi data yang kemudian dianalisa. Di sini peneliti mengambil nilai probabilitas 85% sebagai nilai kepercayaan rencana akan berhasil atau memperhitunekan 15% risiko yang menghambat proyek. Dan hasil ini akan dibandingkan dengan realisasi/aktual proyek serta melihat bagaimana dengan probabilitas rencana yang telah dibuat oleh kontraktor."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35213
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stannage, C.T.
Perth: Carroll's for Perth City Council, 1979.
994.1 STA p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Feryubin
"Bagi umumnya perusahaan, aktivitas pengadaan (procurement) hanyalah aktivitas pendukung dalam rantai nilai, namun tidak demikian untuk PT. Platinum Resins Indonesia, yang sejauh ini menghadapi permasalahan strategis untuk masalah pengadaan. PT. Platinum Resins Indonesia yang memproduksi Resin Resin Sintetik untuk industri Coating (pelapis) yang sangat bergantung dari bahan baku impor yang mebutuhkan Lead Time panjang dan banyak unsur ketidak pastian. Keterlambatan pada proses pengadaan bahan baku akan berdampak langsung kepada pemenuhan pesanan konsumen sehingga apabila terjadi keterlambatan pemenuhan pesanan akan mengakibatkan perusahaan memiliki risiko kehilangan pelanggan. Melalui identikasi dengan metode manajemen risiko, diketahui bahwa potensi risiko terbesar dalam pengadaan adalah masalah kelambatan yang kemudian menyebabkan stok bahan baku sering kosong.
Bertitik tolak dari permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui risiko yang ditimbulkan akibat kelambatan dalam pengadaan; dalam mengelola resiko yang meliputi identifikasi risiko, penilaian risiko dan pengendalian risiko, metode PERT dapat membantu menemukan aktivitas-aktivitas yang perlu mendapatkan perhatian sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya keterlambatan pemesanan. Metode PERT akan menganalisis jalur rangkaian kegiatan procurement dan menemukan letak lintasan kritis (Critical Path)-nya; sehingga dapat diberikan saran atas masalah kelambatan pengadaan tersebut secara manajemen operasional.
Penelitian pada PT. Platinum Resins Indonesia menggunakan pendekatan penelitian Kuantitatif dan dengan Teknik pengumpulan dan pengolahan data merupakan kombinasi kuantitatif berupa observasi, wawancara mendalam (in-depth interview), studi dokumen internal perusahaan, dan studi kepustakaan Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko paling besar dalam aktivitas pengadaan di PT. Platinum Resins Indonesia adalah masalah kelambatan dalam pengadaan (procurement delay). Melalui perhitungan PERT dapat diketahui jalur kritis (critical path) pada aktivitas pengadaan. Strategi yang direkomendasikan oleh penelitian ini adalah agar setiap aktivitas yang termasuk dalam jalur kritis, lebih dipercepat prosesnya, karena pada aktivitas-aktivitas tersebut tergantung keberhasilan/ dari perusahaan.

For most companies, the activity of procurement is only as supporting activities in the value chain, but not so for PT. Platinum Resins Indonesia, which has so far faced a strategic problem for the procurement issue. PT. Platinum Resins Indonesia which produces Synthetic Resins for coatings industry are highly dependent on imported raw materials that need long the Lead Time and many elements of uncertainty. Delays in the process of procurement of raw materials will have a direct impact to the fulfillment of customer orders so that in case of delay in fulfillment of the order would result in the company at risk of losing customers. Through identification of the risk management methods, it is known that the potential risk is greatest in the procurement slowness problems which led to the stock of raw materials is often empty.
Based on the these issues, this study aims to determine the risks posed due to delays in procurement; in managing risk includes risk identification, risk assessment and risk control, PERT method can help find activities that need attention so as to reduce the possibility of delays in booking. PERT method will analyze pathways series of procurement and locate the critical path; so it can give advice on the issue of procurement delays in operational management. Research at PT. Platinum Resins Indonesia is an quantitative research approaches wile data collection and processing analyzing techniques are a combination of quantitative and qualitative wich using form of observation, in-depth interviews (in-depth interviews), the study of internal company documents, and the study of literature.
The results showed that the greatest risk in procurement activities at PT. Platinum Resins Indonesia is the problem of delays in procurement. PERT calculation result can be seen through the critical path (critical path) in the procurement activity. The strategy recommended by this study is that all activities included in the critical path, further accelerated the process, because in such activities depends success / of the company.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rissa Delania
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai manajemen operasional pada salah satu bank di Indonesia. Kegiatan operasional yang dianalisis adalah proses pencairan kredit, khususnya segmen otomotif, karena proses tersebut merupakan proses penting dalam operasional perbankan. Analisis berfokus pada penggunaan Critical Path Method (CPM) untuk mendapatkan gambaran terkait jalur kritis dari proses dan Program Evaluation and Review Technique (PERT) untuk mendapatkan kemungkinan tercapainya penyelesaian proses sesuai dengan target yang ditentukan. Hasil analisis menunjukkan bahwa hampir setiap aktivitas dalam proses tersebut merupakan jalur kritis dan adanya kemungkinan sebesar 77% proses dapat diselesaikan sesuai target waktu yang ditetapkan.

ABSTRACT
This thesis discusses the operational management at one of the banks in Indonesia. The operational activity discussed in this thesis is related to credit disbursment process, in particular the automotive segment, because the process is an important process in the banking operations. Analysis focuses on the use of Critical Path Method (CPM) to get an overview of the process related to the critical path and Program Evaluation and Review Technique (PERT) to give possibility in completing the process in accordance with the specified target. The analysis showed that almost every activity in the process is in the critical path and the possibility is 77% that process can be completed on targeted time.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1989
S27296
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moder, Joseph J.
New York: Van Nostrand Reinhold, 1970
658.404 MOD p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Chrys Adrian Lolo
"Pembangunan sarana dan prasarana perkeretaapian saat ini sangat gencar dilakukan oleh Pemerintah Indonesia melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan sebagai upaya memajukan sektor perkeretaapian nasional. Namun dalam pelaksanaannya, seringkali ditemukan permasalahan yang menyebabkan penyelesaian pembangunan sarana dan prasarana perkeretaapian tersebut menjadi terhambat dan mengalami keterlambatan. Keterlambatan jadwal penyelesaian tentunya akan berdampak kepada sejumlah hal, baik dari sisi pembiayaan proyek, penilaian kinerja Lembaga/Kementerian, capaian yang dirasakan langsung oleh masyarakat, bahkan dapat menyebabkan perubahan pola operasi kereta api sebagai bentuk penyesuaian terhadap proses pembangunan tersebut. Penelitian ini dibuat untuk menentukan strategi optimasi prediksi jadwal penyelesaian dari proses pembangunan sarana dan prasarana perkeretaapian dengan menggunakan studi kasus pada Proyek Pengembangan Double-Double Track (Paket A). Proses penelitian diawali dengan mengidentifikasi risiko-risiko penyebab keterlambatan jadwal penyelesaian pada studi kasus proyek tersebut, sehingga nantinya dapat dilanjutkan pada proses pengoptimasian prediksi jadwal penyelesaian dengan menggunakan metode Program Evaluation and Review Technique (PERT)......The construction of railway facilities and infrastructure is currently very intensively carried out by the Government of Indonesia through the Directorate General of Railways, Ministry of Transportation as an effort to advance the national railway sector. But in its implementation, there are often problems that cause the completion of the construction of railway facilities and infrastructure to be hampered and delayed. Delays in completion schedule will certainly have an impact on a number of things, both in terms of project financing, assessment of the performance of institutions / ministries, achievements felt directly by the community, can even lead to changes in the pattern of railway operations as a form of adjustment to the development process. This research was created to determine the optimization strategy of the predicted completion schedule of the railway facilities and infrastructure development process using case studies on the Double-Double Track Development Project (Package A). The research process begins by identifying the risks that cause delays in the completion schedule in the project case study, so that later can be continued in the process of optimizing the predicted completion schedule using the Program Evaluation and Review Technique (PERT) method.
"
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Rina Mazida
"Industri Minyak dan Gas Bumi menjadi fokus bisnis dari suatu perusahaan Kontraktor Automation System yang berbasis pengadaan proyek, tempat penelitian ini berlangsung. Meminimalkan kerugian proyek (yang kelak dapat meningkatkan keuntungan perusahaan) dan memenuhi keinginan pemilik modal adalah tujuan yang harus dicapai, oleh karena itu Kontraktor harus memiliki sistem pengendalian dan pemantauan proyek yang baik dengan cara menyediakan laporan perkembangan proyek. PERT/CPM digunakan untuk perencanaan dan evaluasi pekerjaan dan jadwal. Sedangkan metode Earned Value dipakai untuk mengintegrasi jadwal dan pengaturan personil dengan analisa biaya.
Teknik-teknik tersebut di atas digabungkan dengan Algoritma Heuristic untuk penghitungan mundul jadwal. Cara ini digunakan untuk mengantisipasi kebutuhan proyek di industry Minyak dan Gas Bumi yang mengharuskan ketepatan waktu penyelesaian proyek karena akan mengakibatkan biaya tambahan berupa penalti untuk setiap keterlambatan yang terjadi. Algoritma dibuat menggunakan VBA yang berbasis Microsoft Excel.
Sebagai Model digunakan data dari 3 proyek. Kamudian dilakukan perhitungan menggunakan CPM dan Earned Value. Hasilnya dapat dilihat dalam bentuk Kurva-S yang menyajikan BCWS (Budgeted Cost Work Scheduled), BCWP (Budgeted Cost Work Performed/Earned Value) dan ACWP (Actual Cost Work Performed).
......Oil and Gas industry is as business targeted by specific Automation System Contractor to run their projects. Minimizing the project lost (then increase company profit) and satisfying project stakeholder is goal to achieve, therefore Contractor has to have a better project control and monitoring system by having a project progress reporting document. PERT/CPM is using to have a planning and evaluating the appropriate task and schedule. Earned Value method is one of the answers to have combination between schedules with cost analysis.
All above techniques is combined with Heuristic Algorithm using for backward network counting. It is to elaborate need of Oil and Gas requirement in term of mandatory fix project schedule. Otherwise, extra cost known as penalty will be applied for any delay caused. This algorithm is written in VBA language in Microsoft Excel basis.
The model used 3 projects data. CPM and Earned Value is counted. Output will be seen as S-Curve that provide position of BCWS (Budgeted Cost Work Scheduled), BCWP (Budgeted Cost Work Performed/Earned Value) and ACWP (Actual Cost Work Performed). "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T31112
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Farras Ammar Muhammad
"Pembangunan jalan tol tengah sangat gencar dilakukan oleh pemerintah dan pembangunannya pun sangat diutamakan, ditandai dengan status Proyek Strategis Nasional (PSN) yang mengawalnya. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mempercepat dan meningkatkan daya tarik adalah dengan menggunakan skema kontrak Contractor Full Pre-Fianance (CPF). Namun, di sisi lain skema kontrak CPF membebani kontraktor dengan risiko – risiko yang sebelumnya merupakan risiko pemilik proyek. Melalui pandapat pakar penelitian ini memvalidasi 22 indikator risiko yang terbagi ke dalam 5 kategori risiko (Politik, Ekonomi, Konstruksi, Kontrak, dan Manajemen Proyek) pada proyek jalan tol dengan skema CPF yang berpengaruh terhadap kinerja biaya. Kemudian, diidentifikasi indikator – indikator risiko dominan melalui studi kasus item pekerjaan sisa pada Proyek Jalan Tol XYZ yang kemudian diketahui indikator risiko dominan tersebut berpengaruh terhadap tingkat Cost Overrun proyek sebesar 18,41%, 21,56%, 23,03%, dan 24,08% berdasarkan analisis PERT dan simulasi Monte Carlo pada confident level p = 80%, 90%, dan 95%. Untuk mengurangi tingkat risiko tersebut dilakukan strategi pelaksanaan yang diidentifikasi terdapat 16 tindakan preventif dan 13 tindakan korektif terhadap item pekerjaan “vital few” dengan potensi dapat mengurangi tingkat Cost Overrun proyek menjadi sebesar 11,01%, 13,28%, 14,46%, dan 15,35%.
......The construction of the toll road is currently being carried out very intensively by the government and its construction is also highly prioritized, marked by the status of the National Strategic Project (PSN) which oversees it. One of the efforts made to accelerate and increase attractiveness is to use the Contractor Full Pre-Fianance (CPF) scheme. However, on the other hand, the CPF contract scheme burdens the contractor with risks that were previously the risk of the project owner. Through expert opinion, this research validates 22 risk indicators which are divided into 5 risk categories (Politics, Economics, Construction, Contracts, and Project Management) in toll road projects with CPF schemes that affect cost performance. Then, the dominant risk indicators were identified through case studies of remaining work items on the XYZ Toll Road Project. It was later discovered that these dominant risk indicators had an effect on the project's Cost Overrun rate of 18.41%, 21.56%, 23.03%, and 24 .08% based on PERT analysis and Monte Carlo simulation at the confidence level p = 80%, 90%, and 95%. To reduce the level of risk, an implementation strategy was carried out which identified 16 preventive actions and 13 corrective actions for "vital few" work items with the potential to reduce the project's Cost Overrun rate to 11.01%, 13.28%, 14.46%, and 15.35%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library