Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
Chaidir Basrie
Jakarta: UI-Press, 1998
355 CHA b (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Jakarta: Imparsial, 2008
355.4 REF
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Jakarta: Publica Indonesia Utama, 2021
355.03 PEM
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Abstrak :
empat kapal perang republik indonesia dihapuskan dari jajaran alusista TNI angkatan (TNI AL berencana memusnahkan 12 unit kapal perang jenis Landing Ship Tank (LST) buatan Amerika Serikat tahun 1942, untuk digantikan. keempat perang tersebut adalah KRI Teluk Langsa-501, KRI Teluk Kau-504, KRI teluk Tomini-508, dab KRI Teluk Saleh-501. memang sebagian besar kapal perang republik Indonesia (KRI) yang dimiliki TNI AL merupakan teknologi tahun 1980 hingga 1990. ada juga sebagian kecil KRI buatan tahun 1970 dan tahun 2000. pada 1960an pemerintah indonesia membeli alat utama sistem pertahanan (alutsista) untuk angkatan laut dari uni soviet yang terdiri dari berbagai jenis kapal atas air, dan kapal selam lengkap dengan persenjataan dan twknologi pada masa itu. dalam tulisan ini akan dibahas tentang sejarah, perhitungan, operasional dan technical requirement kapal Perang Angkut Tank yang dikenal dengan Landing Ship Tank (LST).
Jakarta: Balitbang Kemhan,
321 LPI
Majalah, Jurnal, Buletin Universitas Indonesia Library
Tati Herlia
Abstrak :
ABSTRAK
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pertahanan RI, 2017
355 JIPHAN 3:1 (2017)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Furkon Amdan
Abstrak :
ABSTRAK
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pertahanan RI, 2017
355 JIPHAN 3:1 (2017)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Tati Herlia
Abstrak :
Sistem pertahanan negara Indonesia bersifat semesta. Penyelenggaraannya didasarkan pada kekuatan sendiri dengan melibatkan potensi wilayah dan sumber daya nasional lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam merumuskan Strategi Pertahanan Negara untuk 25 tahun ke depan. Perspektif yang digunakan adalah geopolitik. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode campuran, di mana analisis data dilakukan dengan analisis SWOT. Hasil analisis menunjukkan bahwa penyusunan rumusan strategi pertahanan negara untuk 25 tahun ke depan dapat dilakukan di antaranya melalui peningkatan SDM yang mengawaki bidang pertahanan, kerja sama bilateral/multilateral, implementasi kebijakan industri pertahanan, serta peningkatan pemanfaatan berkelanjutan sumber daya alam yang mendukung pertahanan negara, khususnya di bidang kemaritiman. Untuk melaksanakan rumusan strategi tersebut, perlu ada kebijakan sistem pertahanan negara yang bersifat terpadu (Comprehensive and Integrated Defense).
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pertahanan RI, 2022
355 JIPHAN 8:1 (2022)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Alimisna
Abstrak :
Kota Batam memiliki posisi strategis karena berada pada jalur pelayaran internasional dan hanya berjarak ± 20 km dengan negara Singapura. Tulisan ini bertujuan mendeskripsikan sarana dan alutsista TNI untuk mendukung pertahanan negara di Kota Batam. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan diskusi kelompok terfokus. Adapun responden yang terlibat dalam penelitian ini berasal dari instansi terkait di Kota Batam. Permasalahan yang ada di Kota Batam adalah masih kurang sarana dan alutsista TNI untuk mendukung pelaksanaan tugas menjaga kedaulatan NKRI. Bandar udara untuk TNI Angkatan Udara saat ini masih bergabung dengan bandar udara komersial, TNI Angkatan Darat belum memiliki sarana transportasi air yang memadai untuk melaksanakan patroli ke wilayah teritorial yang berupa kepulauan, jumlah TNI Angkatan Laut Kapal belum sesuai dengan luas wilayah kerja.
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pertahanan RI, 2022
355 JIPHAN 8:1 (2022)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Tati Herlia
Abstrak :
ABSTRAK
Isu-isu strategis yang diangkat DPD RI sebagai pokok-pokok usul perubahan terhadap UUD 1945 meliputi sepuluh poin, yaitu memperkuat sistem presidensisal, memperkuat lembaga perwakilan, memperkuat otonomi daerah, calon presiden perseorangan, pemilahan pemilu nasional dan pemilu lokal, forum previlegiatum, optimalisasi peran Mahkamah Konstitusi, penambahan pasal hak asasi manusia, penambahan bab komisi tantangan amandemen UUD 1945 kelima dilihat dari sudut pandang pertahanan negara, khususnyaterkait pokok-pokok usulan tersebut.
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pertahanan RI, 2019
355 JIPHAN 5:1 (2019)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Raden Mas Jerry indrawan
Abstrak :
Terorisme, yang berakar dari gerakan-gerakan radikal pasca peristiwa 9/11 di Amerika Serikat, mulai berkembang pesat juga di Indonesia. Gerakan radikal, terutama yang berlandaskan agama, berkembang menjadi gerakan teror yang mengancam keamanan dan pertahanan negara. Bela negara adalah bagian dari penyelenggaraan sistem pertahanan dan keamanan negara. Radikalisme, baik sebagai gerakan maupun ideologi atau paham yang berkembangan di tengah masyarakat Indonesia, adalah ancaman bagi negara yang bersifat non-konvensional. Untuk itu, bela negara dapat menjadi progam yang dapa mengubah budaya masyarakat agar menempatkan cinta bangsa dan negara sebagai hal yang terutama, dengan demikian dapat mencegah berkembangnya gerakan dan ideologi radikal di Indonesia. Unsur-unsur religiusitas (agama) juga dapat berperan penting dalam menangkal ancaman radikalisme juka diintegrasikan ke dalam kurikulum bela negara. Tulisan ini akan melihat bagaimana progam bela negara dapat digunakan sebagai sarana mencegah ancaman radikalisme di Indonesia.
Bogor: Universitas Pertahanan, 2017
345 JPUPI 7:3 (2017)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library