Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shafa Dewi Maharani Duyeh
"Aktivitas konsumsi plastik sekali pakai menyebabkan environmental harm. Perilaku konsumtif plastik sekali pakai dipengaruhi oleh kemunculan tren sekali pakai di pasar. Dengan menggunakan pemikiran green cultural criminology, penulis memiliki tujuan untuk memahami bagaimana pasar mendorong awareness masyarakat dengan membentuk perilaku konsumtif plastik sekali pakai yang menghasilkan pencemaran lingkungan. Kerugian yang muncul akibat perilaku konsumtif plastik sekali pakai juga akan dialami oleh manusia dan spesies bukan manusia karena lingkungan yang terkontaminasi zat berbahaya dari penumpukan sampah plastik sekali pakai. Metode yang digunakan adalah analisis konten atau isi dengan sumber data utama video, agar pemahaman makna pada gambaran dapat menjadi bukti nyata isu konsumsi plastik sekali pakai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak adanya environmental awareness menentukan perilaku konsumtif plastik sekali pakai sehingga mengakibatkan environmental harm. Sementara itu, environmental awareness menentukan tindakan ramah lingkungan yang dapat melestarikan lingkungan.

The consumption of disposable plastic activities causes environmental harm. Disposable plastic consumptive behavior is influenced by the emergence of disposable trends in the market. Using green cultural criminology, the author aims to understand how the market fosters public awareness by shaping consumptive behavior of disposable plastic, resulting in environmental pollution. Humans and non-human species will also experience losses resulting from disposable plastic consumptive behavior because the environment is contaminated with dangerous substances from the accumulation of disposable plastic waste. The method used is content analysis with video data as the primary source, allowing a meaningful of the depiction to serve as tangible evidence of the disposable plastic consumption issue. The research findings indicate that the lack of environmental awareness determines consumptive behavior of disposable plastic, leading to environmental harm. Meanwhile, environmental awareness determines eco-friendly actions that can built environmental sustainability."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mikael Aldo
"Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang berfokus pada pemaknaan negosiasi yang mengakar pada teori Hall terkait pemaknaan khalayak. Dengan menggunakan paradigma critical constructionism, penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana pemaknaan negosiasi di antara pengetahuan lokal dan pengetahuan modern oleh komunitas lokal terbentuk pada konteks pengonsumsian plastik sekali pakai di Bali.
Plastik sekali pakai menjadi sorotan dalam permasalahan lingkungan Bali yang
mengancam industri pariwisatanya. Studi kualitatif eksploratif ini mengambil sudut pandang komunitas lokal di Bali yang menempati posisi hegemonik di tengah-tengah isu plastik tersebut, di mana pengetahuan lokal sebagai bagian dari kebudayaan Bali dan pengetahuan modern yang dipicu modernisasi merupakan diskursus-diskursus dominan yang bersifat hegemonik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam yang dilakukan terhadap empat orang informan perwakilan komunitas lokal Bali. Penelitian ini juga menggunakan metode observasi unobtrusive. Penelitian ini menemukan bahwa pemaknaan negosiasi oleh komunitas lokal ditentukan oleh latar belakang komunitas itu sendiri. Penelitian ini juga menemukan bahwa pemaknaan negosiasi tercermin melalui adanya praktik-praktik yang bergerak ke arah modern serta bersifat berkelanjutan, yang mana praktik tersebut mengadaptasi nilai-nilai tradisional Bali. Meskipun demikian, pemaknaan negosiasi oleh komunitas lokal tidak dapat dilepaskan dari relasi kuasa yang terjalin dalam permasalahan plastik di Bali.

This research is a qualitative research which focuses on negotiated reading that is rooted
from Hall’s theory on audience reception. By using critical constructionism paradigm,
this research aims to understand the negotiated reading between local knowledge and
modern knowledge by local communities which is constructed in the context of singleuse
plastic consumption in Bali. Single-use plastic has become the highlight in
environmental problems that occur in Bali that threatens its tourism. This explorative
study takes into account local community’s perspective that occupies a hegemonic
position in the midst of plastic issue, in which the discourse of local knowledge as part of
Balinese culture and modern knowledge as part of modernization become the dominant
and hegemonic discourses. The method used for this research is in-depth interview toward
four informants representing different local communities in Bali. This research also uses
unobtrusive observation as a method. This research found that the negotiated reading of
local community is determined by the background of the community itself. This research
also found that negotiated reading is reflected upon practices that move toward modernity
and sustainability, which are also adapted from Balinese traditional values. However, the
negotiated reading of local community cannot be separated from the power relations
which are intertwined within Bali’s plastic problem.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radhe Ayu Dewi Amerta Ratih
"Memasuki abad ke 21, sampah Plastik Sekali Pakai (PSP) mencul sebagai salah satu permasalahan lingkungan hidup yang mendapatkan perhatian serius masyarakat dunia, seiring dengan hadirnya kesepakatan global tentang Sustainable Development Goals (SDGs) 2015-2030. Permasalahan PSP merupakan bagian penting dari target pencapaian SDGs ke 14 tentang Life Below Water dan 15 tentang Life on Land. Isu ini merupakan kajian menarik untuk dikaji karena bersifat intermestik (menganalisis keterkaitan isu Internasional dengan domestik). Skripsi ini mempresentasikan hasil penelitian kualitatif dan empirik terhadap isu tersebut dengan mengangkat konteks lokal Provinsi Bali sebagai studi kasus. Konsep Kemitraan Multipihak dan Pembangunan Berkelanjutan adalah konsep sentral yang digunakan untuk mengkaji dinamika relasi antara aktor negara dan non negara (NGO dan Sektor Bisnis) dalam mewujudkan Bali yang bebas dari sampah PSP. Temuan dalam penelitian ini adalah (1) kemitraan multipihak dapat menghadirkan solusi dalam penyelesaian timbunan sampah plastik di Pulau Bali, (2) walau terdapat dinamika tarik ulur kepentingan dalam proses perancangan dan implementasi, sektor bisnis dan NGO internasional dan lokal memainkan peran penting dalam membantu pemerintah menciptakan budaya dalam masyarakat untuk mengurangi penggunaan PSP. Dari temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa Pemerintah Daerah, Masyarakat Lokal dan Kelompok Bisnis adalah major groups yang mempunyai peran penting dan strategis untuk mewujudkan pencapaian agenda pembangunan global (SDGs); dan kemitraan multipihak adalah pendekatan yang paling efektif untuk mensinergikan berbagai kekuatan dan keberagaman kepentingan untuk satu tujuan.

Entering the 21st century, Disposable Plastic Waste has emerged as one of the environmental problems that has received serious attention from the world community, along with the presence of a global agreement on Sustainable Development Goals (SDGs) 2015-2030. Disposable plastics issues are an important part to solve in achieving the target 14th SDGs about Life Below Water and 15 about Life on Land. This issue is an interesting study to be understood because it is intermestic in nature (analyzing the linkages between international and domestic issues). This thesis presents the results of qualitative and empirical research based on the local context of the Province of Bali as a case study. The concept of Multi-stakeholder Partnership and Sustainable Development are a central concept used to analyze the dynamics of relations between state and non-state actors (NGOs and the Business Sector) in realizing Bali free from disposable plastic waste. The findings in this study are (1) multi-stakeholder partnership presents as a solution in managing the plastic waste on the island of Bali, (2) although there are dynamics of interest in the design and implementation process, the business sector and international and local NGOs play an important role in helping the government creating culture in the community to reduce PSP use. From these findings it can be concluded that the Regional Government, Local Communities and Business Groups are the major groups that have an important and strategic role in realizing the achievement of the global development agenda (SDGs); and multi-stakeholder partnerships are the most effective approaches to synergize various modalities and diversity of interests for a single purpose."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fanny Susanti
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fanny Susanti
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T51837
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariza Muthia
"Plastik saat ini telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Di sisi lain, penggunaan plastik sekali pakai secara masif telah menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan hidup. Untuk mengatasi permasalahan ini, beberapa negara di dunia telah menerapkan berbagai regulasi berkaitan dengan pengendalian sampah plastik mulai dari instrumen kebijakan dengan fokus pada pengendalian konsumsi seperti kantong plastik berbayar, sampai kepada instrumen kebijakan dengan fokus pada pengendalian pada tahap produksi serta distribusi plastik sekali pakai, seperti pelarangan plastik dan plastic phase-out. Skripsi ini bertujuan untuk mengukur posibilitas Indonesia untuk menerapkan instrumen kebijakan pengendalian produksi plastik sekali pakai sebagai salah satu strategi pengurangan timbulan sampah yang diakibatkan oleh plastik sekali pakai. Dengan menganalisa peraturan dan instrumen-instrumen yang saat ini telah diterapkan di Indonesia dan peraturan pengendalian produksi plastik lainnya yang diterapkan di berbagai negara, antara lain Peraturan Pelarangan Kantong Plastik Polyethene (Polyethene Bag Ban) di Rwanda, Environmental Protection Product Charge Hungaria, Waste Control Act di Korea Selatan, serta rancangan Single Use Plastic Directive yang akan diterapkan di Uni Eropa, skripsi ini akan memanfaatkan teori Smart Regulation yang dikemukakan oleh Gunningham dan Sinclair dalam mencari bentuk instrumen kebijakan yang dapat diterapkan oleh Indonesia untuk mengatasi permasalahan timbulan sampah yang diakibatkan oleh sampah plastik sekali pakai.

Plastic has become an integral part of human life. At the other hand, the use of single-use-plastic (SUP) on a massive scale is proven to have a negative impact on the environment. In addressing this dilemma, many countries have implemented various types of regulation, ranging from instrument focusing on the minimization of the consumption of SUP, such as retail plastic bag charge, to instrument focusing on controlling the production and distribution of plastic bag, such as plastic ban and plastic phase-out. This thesis aims to measure the possibility for Indonesia to implement a regulatory instrument controlling the production of SUP as a strategy to overcome the negative environmental impact of SUP. By further analysing existing instruments in Indonesia regarding the control of SUP production and also various regulation focusing on controlling the production of SUP implemented in other countries such as Rwanda’s Polyethene Bag Ban, Hungary’s Act on Environmental Protection Product Charges, South Korean’s Waste Control Act, and European Union Single Use Plastic Directive Draft that has yet to be implemented, this thesis will utilize Gunningham and Sinclair’s Smart Regulation theory to come up with a viable regulatory instrument model focusing on controlling the production of SUP as a strategy to overcome the negative environmental impact of the use of SUP."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library