Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eliha Mahsuna
Abstrak :
ABSTRAK
Puskesmas merupakan penanggungjawab penyelenggara upaya kesehatan untuk jenjang tingkat pertama. Kota Tangerang Selatan memiliki 25 Puskesmas yang tersebar di 7 Kecamatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola keruangan Puskesmas di Kota Tangerang Selatan berdasarkan: 1 pola sebaran Puskesmas, 2 kualitas Puskesmas, 3 Kunjungan Puskesmas dan 4 keterjangkauan penduduk mengakses Puskesmas. Metode yang digunakan adalah analisis tetangga terdekat untuk mengetahui sebaran Puskesmas, uji one way ANOVA untuk melihat hubungan antara kualitas Puskesmas dengan jumlah kunjungan pasien dan Locations Quotient LQ untuk melihat keterjangkauan Puskesmas. Berdasarkan analisa tetangga terdekat terlihat pola sebaran 25 Puskesmas di Kota Tangerang Selatan bersifat seragam atau merata yaitu jarak antara lokasi satu dengan lokasi lainnya teratur dengan nilai NNR 1,407471. Berdasarkan kualitas Puskesmas dan kunjungan pasien menunjukkan adanya kecenderungan penduduk mengunjungi Puskesmas yang memiliki kualitas baik. Hal ini dikarenakan Puskesmas yang memiliki kualitas baik selain didukung oleh sarana prasarana pelayanan kesehatan yang memadai juga didukung oleh kondisi jaringan jalan yang baik yaitu jalan kolektor sekunder dan jalan arteri sekunder. Sehingga keterjangkauan penduduk mengakses Puskesmas lebih tinggi pada Puskesmas dengan kualitas baik yaitu 11 Puskesmas yang banyak dikunjungi oleh penduduk dan 14 Puskesmas yang sedikit dikunjungi oleh penduduk.
ABSTRACT
Primary Health Care is responsible for organizing health efforts to the first level. South Tangerang City has 25 health centers spread over in 7 districts. This study aims to determine the spatial pattern of Primary Health Care in South Tangerang City based on 1 the distribution pattern of health centers, 2 the quality of health centers, 3 visit health centers and 4 the affordability of the population access to Primary Health Care. The method is the nearest neighbor analysis to determine the distribution of the health center, one way ANOVA statistic test to look at the relationship between the quality of the health center with a number of patient visits and Locations Quotient LQ to look at the affordability of the health center. Based on the analysis of nearest neighbor distribution pattern seen 25 health centers in South Tangerang City are uniform or evenly the distance between the location of the other locations regularly with NNR value 1.407471. Based on the quality of the health center and visit the patients showed a tendency residents visited the health center which has good quality. This is because the health center which has a good quality in addition be supported by means of adequate health care infrastructure is also supported by the good condition of the road network is a secondary collector roads and secondary arterial roads. So the affordability of the population access to Primary Health Care higher in health centers with good quality with 11 health centers which are visited by residents and 14 health centers were little visited by residents.
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Awalia Arfan
Abstrak :
Pemilihan Gubernur Jawa Tengah tahun 2013 terdapat beberapa fenomena menarik yang melatar belakangi penelitian, diantaranya kemenangan pasangan nomor urut 3 yang hanya diusung oleh satu partai politik, mengungguli perolehan suara pasangan calon yang diusung banyak partai politik, incumbent, figur/ketokohan, agama, ekonomi maupun latar belakang pendidikan pasangan calon. Pendekatan penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan jenis komparatif. Berdasarkan analisis perolehan suara dengan tipologi wilayah diperoleh hasil bahwa masa pemilih dari ketiga calon gubernur tersebut mempunyai mempunyai distribusi yang merata di wilayah pegunungan tinggi-dataran rendah, pesisir pedalaman, desa-kota. Sedangkan berdasarkan tipologi wilayah Eks Karesidenan calon gubernur Hadi Prabowo - Don Murdono mempunyai suara yang lebih besar di Eks Karesidenan Pekalongan, calon gubernur Bibit Waluyo - Sudijono Sastroatmodjo mempunyai massa lebih besar di Eks Karesidenan Semarang, dan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Ganjar Pranowo - Heru Sudjatmiko lebih besar di Eks Karesidenan Surakarta. ...... For central Java governor election in 2013 there were some interesting phenomena of the research background, including victories pair number 3 which is the only are carried by a political party, over passing of the vote the candidate who carried many political parties, the incumbent, figure/personality, religious, economic and the educational background of the candidate. The objective research is to descriptive method with comparative types. Based on the analysis of the vote by the typology of the area showed that the future voters of the three candidates for governor have had an even distribution in the high mountain region - lowland, coastal, inland, rural and urban. While based typology region governatial candidate residency Hadi Prabowo ? Don Murdono have a greater voice in ex-resicendy Pekalongan, a candidate for governor Bibit Waluyo - Sudijono Sastroatmodjo have a greater mass in ex-residency Semarang, and the candidate for governor and vice governor greater Ganjar Pronowo - Heru Sudjatmiko dashing in ex-residency Surakarta.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T45330
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia Livia Serevina
Abstrak :
Masalah transportasi yang sering terjadi di kota-kota besar antara lain kemacetan lalu lintas, polusi suara dan udara, kecelakaan dan keterlambatan. Penelitian sebelumnya membuktikan bahwa di Kota Depok terdapat tingkat kemacetan yang tinggi di pusatnya aktivitas perdagangan dimana 6 dari 7 adalah pusat perbelanjaan. Di kota Depok sampai sekarang sudah ada 10 mall. Kemacetan di jalan raya di Kota Depok Lokasi Mall menunjukkan bahwa keberadaan Mall semakin meningkat generasi perjalanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola spasial waktu perjalanan ke Mall dan penghalang sisi luar angkasa di jalur perjalanannya. Data yang digunakan meliputi waktu tempuh, pusat keramaian, persimpangan jalan, lama perjalanan, dan moda transportasi dari 148 responden pengunjung. Koleksi Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara dengan pengunjung mall pada sore hari. Hambatan ruang pada jalur perjalanan dapat dikategorikan sebagai deviasi dan pusat kerumunan, yang diklasifikasikan ke dalam beberapa kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu tempuh tidak ada hubungannya dengan lama perjalanan perjalanan. Perjalanan jauh tidak selalu membutuhkan waktu tempuh yang lama. Dan sebaliknya. Namun, sebagian besar responden bersedia butuh waktu lama untuk mencapai Mall dengan kelengkapan tinggi. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa responden memilih jalur perjalanan dengan hambatan ruang paling sedikit. Ini terjadi baik dalam perjalanan ituj auh dan dekat, dan juga selama waktu perjalanan yang cepat dan lama. ......Transportation problems that often occur in big cities include traffic jams, noise and air pollution, accidents and delays. Previous research has shown that in Depok City there is a high level of congestion at the center of trading activity, where 6 out of 7 are shopping centers. In the city of Depok, until now there are 10 malls. Congestion on the highway in Depok City The location of the Mall shows that the Mall's existence is increasing in the generation of trips. This study aims to determine the spatial pattern of travel time to the Mall and outer space side obstructions in its travel path. The data used include travel time, the center of the crowd, road junctions, travel times, and modes of transportation from 148 visitor respondents. Collection Data collection was carried out by conducting interviews with mall visitors in the afternoon. The space resistance on the travel path can be categorized as the deviation and crowd center, which is classified into several classes. The results showed that the travel time had nothing to do with the length of the trip. Long trips do not always require a long travel time. And vice versa. However, most respondents are willing to take a long time to reach the mall with high facilities. The conclusion of this study shows that the respondents chose the route of travel with the least space constraints. This occurs both on long and near journeys, and also during long and fast travel times.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hani Widiasari
Abstrak :
Berkembangnya mal pada saat ini memberikan banyak pilihan kepada konsumen seperti mahasiswi. Mahasiswi yang kesehariannya memiliki aktivitas kuliah, dalam mengisi waktu luang akan dan memilih mal sebagai salah satu tempat yang dikunjungi. Mereka pergi ke mal untuk menghilangkan stres, membeli barang kebutuhan sehari-hari atau hanya melakukan window shopping. Dalam memilih mal adanya pengaruh nilai religiusitas pada diri masing-masing individu membuat adanya perbedaan dalam memilih mal. Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana pola keruangan pemilihan mal oleh mahasiswi yang dikaitkan dengan nilai religiusitas, karakteristik mal, waktu berkunjung, dan motivasi. Studi ini dilaksanakan dengan metode kualitatif yang melibatkan 13 informan mahasiswi beragama Islam. Hasil penelitian ini menunjukan semakin tinggi nilai religiusitas mahasiswi akan memilih mal yang nilai religiusitas tinggi dan pergerakan pemilihan mal nya terbatas pada nilai religiusitas, jarak fisik tempat tinggal dan kampus serta aktivitas keseharian.
Recently, the development of mall gives a lot of choice to consumer, including the female student. Female students who have a lot of activities will choose mall as a place to spent their spare time. They will go to the mall to relieve their stress, buy their daily need or just window shopping. There are lot of factors that influent female students for choosing mall. One of these factor is religiosity factor. Religiosity factor gives different result for female students in choosing mall. This research conducted to study spasial pattern selection mall by female student that involved religiosity value, mall characteristic and visiting hours also motivation. This study was conducted by qualitative methode which involved 13 informant female student who are moslem. In this research show that female students who are religious will choose mall which have higher religiosity value, therefore their movement choice of mall is limited to religiosity value, physical distance of their residance and university, also daily activity.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S53688
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Huwaida Khairunisa
Abstrak :
ABSTRAK
Tidak meratanya kesempatan kerja menyebabkan lahan-lahan marjinal di Jakarta menjadi tempat bermukim para migran yang datang untuk mencari kerja. Permukiman kumuh kaum urban di tanah-tanah marjinal banyak dijumpai terutama di sekitar pusat perekonomian. Karakteristik permukiman kumuh berbeda-beda sesuai dengan lokasinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persebaran dan tipologi permukiman kumuh di salah satu Kecamatan paling padat di Jakarta, yakni Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara. Identifikasi karakteristik permukiman kumuh dilakukan dengan menggunakan citra satelit here 2016. Hasil pengolahan data dan validasi lapangan selanjutnya dianalisis dengna menggunakan metode overlay peta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permukiman kumuh tersebar terutama di sepanjang sungai dan rel kereta, yakni di tanah-tanah negara. Semakin jauh dari sungai dan rel kereta, kualitas permukiman semakin baik. Fasilitas dan utilitas permukiman semakin lengkap. Penelitian ini menunjukkan bahwa tanah marjinal yang dimiliki oleh negara mudah dikuasai dan dikembangkan sebagai lokasi bermukim walaupun dengan utilitas yang sangat terbatas.
ABSTRACT
In migration to Jakarta is very high. This phenomenon hapened because informal job opportunity in Jakarta is more extensive then in other areas of Indonesia. Migrants with limited capital and skills do not have opportunity to reside in formal housing. They only can afford housing in slum areas. Urban slum settlements in marginal lands are found mainly around the economic center. The characteristics of slums vary according to their location. The purpose of this research is to identify the distribution and typology of slums in one of the most densely populated districts in Jakarta, namely Pademangan Subdistrict, North Jakarta. Identification of the characteristics of slums is done using satellite images here 2016. The results of data processing and field validation are then analyzed by using map overlay method. The results show that slums are scattered mainly along rivers and railways, which are in state lands. The further away from the rivers and railways, the quality of the settlements is better, settlement facilities and utilities are more complete. This study shows that marginal lands owned by the state are easily utilized and developed as a residential area even with very limited utility.
2017
S67336
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisyah Rahmadini
Abstrak :
ABSTRAK
Pariwisata tidak hanya sekedar objek dan daya tarik wisata tetapi juga tentang perpindahan wisatawan dari tempat tinggal menuju tempat wisata. Wisata minat khusus merupakan kegiatan wisata yang memiliki fokus kegiatan yang lebih spesifik. Di Kabupaten Sukabumi sendiri terdapat dua sungai yang sudah terkenal untuk dijadikan destinasi wisata minat khusus arung jeram yaitu Sungai Cicatih dan Sungai Citarik. Penelitian ini mengkaji pola keruangan pergerakan wisatawan dan factor apa yang mempengaruhi pergerakan wisatawan dengan analisis keruangan dan analisis korelasi chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola keruangan terbentuk karena perbedaan dimensi ruang yang dimiliki kedua sungai. Tipe pergerakan wisatawan single pattern tidak bergerak ke berbagai arah dan pergerakannya paling terbatas dibandingkan dengan wisatawan multiple pattern dan complex. Tipe pergerakan wisatawan ini terbentuk karena dipengaruhi oleh factor pengaruh. Dari nilai yang dihasilkan atraksi objek wisata, motivasi wisatawan serta lamanya kunjungan wisatawan di suatu atraksi memiliki pengaruh yang cukup besar dalam pergerakan wisatawan, sedangkan daerah asal dan jumlah teman seperjalanan tidak mempengaruhi pergerakan wisatawan di Sungai Citarik dan Cicatih.
ABSTRACT
Tourism is not just a tourist attraction and attraction but also about the movement of tourists from places of residence to tourist attractions. One category that is quite popular with tourists today is rafting. In Sukabumi Regency, there are two rivers that are well-known for being a special tourist destination for white water rafting, namely Cicatih River and Citarik River. This study examines the pattern of tourist movements and how factors influence tourist movements by spatial analysis and chi-square correlation analysis. The results showed that the spatial pattern are formed due to differences in the dimensions of the space owned by the rivers. Type of single pattern travelers did not move in various directions and the movement was the most limited compared to tourists multiple pattern and complex. This type of tourist movement is formed because it is influenced by influence factors. From the value of tourist attraction attractions, tourist motivation and the length of tourist visits at an attraction have a considerable influence on the movement of tourists, while the area of ​​origin and number of traveling companions does not affect the movement of tourists in the Citarik and Cicatih Rivers.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abrar Muchlis
Abstrak :
Kualitas hidup merupakan ukuran standard hidup yang digunakan secara umum untuk menggambarkan kesejahteraan masyarakat yang diukur menggunakan variabel kesehatan, pendidikan, pendapatan, kemiskinan, kesempatan kerja, lingkungan, dan perumahan. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui pola keruangan kualitas hidup masyarakat kecamatan Cikande berdasarkan jenis penggunaan tanahnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif atas hasil kuesioner. Hasil dari penelitian memperlihatkan desa dengan kualitas hidup yang tergolong tinggi terletak pada penggunaan tanah untuk pertanian yang tidak begitu luas dengan kerapatan jaringan jalan yang tergolong rapat, dan sebaliknya.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S34161
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Azzhary Muhammad Rio
Abstrak :
ABSTRAK
Sepuluh negara anggota ASEAN yang berada di Asia Tenggara setiap tahunnya melakukan kegiatan pembangunan untuk memajukan kesejahteraan negaranya. Dengan adanya kegiatan pembangunan maka dapat diamati kecenderungan pembangunan di Asia Tenggara selama kurun waktu satu dasawarsa terakhir. Kecenderungan pembangunan dapat diperlihatkan dalam bentuk pola keruangan baik pada tingkatan suatu negara maupun satu kawasan Asia Tenggara. Dengan menetapkan batasan tiga aspek pembangunan yaitu pembangunan ekonomi, pembangunan fisik dan pembangunan manusia, pola pembangunan regional di Asia Tenggara diamati cenderung berkembang kearah pembangunan manusia. Berdasarkan penilaian terhadap empat belas indikator pembangunan, negara Indonesia mengungguli negara lain dengan total nilai bobot tertinggi dan memiliki konsistensi paling seimbang dari hubungan antaraspek pembangunan di kawasan Asia Tenggara.
ABSTRAK
Ten ASEAN member countries in Southeast Asia annualy undertake development activities to advance their welfare. With the development activity, it can be observed the development trend in Southeast Asia during the last decade. The development trend can be shown in the spatial pattern either at the level of country or regional of Southeast Asia. By setting limitations on three aspects of development that are economic development, physical development and human development, the pattern of regional development in Southeast Asia is observed to develop towards human development. Based on an assessment of fourteen development indicators, the Indonesian state outperformed other countries with the highest total weighted value and has the most balanced consistency of inter developmental relations of development in Southeast Asia.
2017
S68042
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Pralampita Cintantya
Abstrak :
Kualitas hidup merupakan ukuran yang digunakan secara umum untuk mengetahui kesejahteraan masyarakat dengan menggunakan beberapa variabel seperti pendapatan. Kawasan Setu Babakan telah ditetapkan menjadi Perkampungan Budaya Betawi. Hal tersebut berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi, budaya, sosial masyarakat yang berada di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan. Maka hal tersebut juga berdampak pada kualitas hidup masyarakatnya. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui pola keruangan kualitas hidup Masyarakat Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan berdasarkan aktivitas didalamnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan keterkaitan masyarakat Setu Babakan dengan Perkampungan Budaya Betawi dan pengaruh nya terhadap kualitas hidup masyarakat. Kualitas hidup yang tinggi terdapat di lokasi permukiman yang dekat dengan Wisata Air Setu Babakan karena warganya memanfaatkan potensi yang ada untuk membuka usaha.
Quality of life is a measure that is used in general to know the welfare of society by using several variables such as income. Setu Babakan area has been established into Betawi Cultural Village. It affects the economic, cultural, social activities of the people residing in Betawi Cultural Village Setu Babakan. Then it also affects the quality of life of the community. The purpose of this paper is to determine the spatial pattern of quality of life of Betawi Village Culture Setu Babakan based on the activities therein. The method used in this research is qualitative method. The results of this study show the relevance of Setu Babakan community with Betawi Cultural Village and its influence on the quality of life of the community. A high quality of life are found in the settlement 39 s location near the Water Tour Setu Babakan because the people utilizing the existing potential to open businesses.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didin Rosadi
Abstrak :
ABSTRAK
Kecamatan Singaparna adalah salah satu kecamatan yang berada di kabupaten Tasikmalaya dan terkenal sebagai sentra lokasi budidaya ikan Gurami Galunggung. Aspek keruangan ekonomi dari budidaya kolam ikan Gurami sangat menarik untuk dikaji karena diharapkan dapat menjadi masukan bagi pengembangan budidaya kolam ikan Gurami di kecamatan Singaparna ke depannya. Berdasarkan hasil analisis biaya manfaat, yaitu analisis yang digunakan untuk menilai kelayakan suatu usaha dengan melihat perbandingan antara pendapatan dan pengeluaran, budidaya kolam ikan ikan Gurami secara monokultur di kecamatan Singaparna didominasi oleh pola keruangan ekonomi usaha budidaya yang tidak efisien. Kolam-kolam tersebut berada pada lokasi yang memiliki aksessibilitas agak mudah sampai mudah dengan kecenderungan jarak ke jalan dan jarak ke jalan relatif dekat.
ABSTRACT
Singaparna Subdistrict is one of the districts that are in district Tasikmalaya and also famous as the center location of Gourami cultivation Galunggung. Economic spatial aspects of Gourami pond culture is very interesting to study because it is expected to be input for the development of Gourami pond culture in the district Singaparna in the future. Based on the results of cost benefit analysis, the analysis used to assess the feasibility of a business by looking at the ratio between revenues and expenditures. Cultivation of Gourami fish ponds in monoculture in Singaparna district is dominated by the cultivation of economic spatial patterns that not efficient. The ponds are located on a site that has a rather easy aksessibilitas up easily with the trend of the distance to roads and relatively close distance to the road.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1907
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>