Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putri Nur Sarah
Abstrak :
Kota lama Tangerang ini memiliki identitas yang berhubungan dengan sejarah Cina Benteng. Pembahasan pada penelitian ini mengenai identitas cina benteng melalui lanskap budaya, mengidentifikasi karakteristik lanskap budaya Cina Benteng, serta menggambarkan aspek spasial dalam bentuk pola zonasi agar dapat terlihat identitas Kawasan Cina Benteng agar pelestarian kebudayaan Cina Benteng. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan mengumpulkan data seperti literatur, observasi, dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk lanskap di pecinan bentuk lanskap ini terlihat pada bangunan cagar budaya yang menonjol yang di kelilingi bangunan pendukung yaitu permukiman penduduk Cina Benteng dan berada pada kawasan yang dibatasi oleh gang-gang sempit. Representasi identitas yang terbentuk dalam kawasan tersebut adalah sebuah pola ruang budaya Blok Kota Lama Tangerang terbentuk dari hasil sisa peninggalan bangunan Cina Benteng yang ada hingga kini serta pola aktivitas masyarakat yang masih sangat kuat eratannya dengan peninggalan bangunan tadi. Zona inti terpusat pada area yang memiliki titik pusat yaitu Klenteng Boen Tek Bio dan museum Benteng Heritage. Zona penyangga berada di luar kawasan titik cagar budaya. ......The old city of Tangerang has an identity related to the history of the Chinese Benteng. The discussion in this research is about the identity of the Chinese Benteng through the cultural landscape, identifying the characteristics of the Chinese Benteng cultural landscape, as well as describing the spatial aspects in the form of zoning patterns so that the identity of the Benteng Chinese area can be seen in order to preserve the Benteng Chinese culture. The method used is qualitative by collecting data such as literature, observation, and in-depth interviews. The results of the study show that the shape of the landscape in Chinatown is seen in the prominent cultural heritage buildings which are surrounded by supporting buildings, namely the Chinese Benteng settlements and are located in an area bounded by narrow alleys. The identity representation formed in the area is a pattern of cultural space in the Kota Lama Tangerang Block formed from the remains of the remains of the Cina Benteng building that exist today and patterns of community activity that are still very closely related to the heritage of the building. The core zone is concentrated in an area that has a center point, namely the Boen Tek Bio Temple and the Fort Heritage museum. The buffer zone is outside the cultural heritage point area.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Yuliyanti
Abstrak :
Saat terjadi erupsi Gunung Merapi, Pemerintah Kabupaten Magelang harus mengungsikan penduduk yang berada pada jarak 5 km dari puncak Merapi, hal ini membutuhkan penanganan yang khusus karena pada setiap fase erupsi Gunung Merapi, warga diungsikan selama 7 sampai dengan 11 bulan. Pengungsian tersebut terjadi secara berkala setiap 4-5 tahun sekali. Adapun selama masa pengungsian tersebut Pemerintah Kabupaten telah menyediakan huntara, namun huntara yang disediakan belum optimal dalam memberikan kenyamanan sehingga pada tahun 2020 saat terjadi pengungsian erupsi Gunung Merapi, terdapat pengungsi yang memutuskan untuk meninggalkan huntara menuju ke rumahnya dan ada pula yang tetap tinggal di huntara namun membentuk pola perilaku dan adaptasi sebagai upaya mereka dalam mengatasi ketidaknyamanan tersebut. Ketidaknyamanan bangunan baik secara fisik maupun termal mengakibatkan perubahan perilaku dan pembentukan pola adaptasi pengungsi. Ada beberapa hal yang perlu dirubah pada ruang huntara agar dalam pengungsian erupsi Gunung Merapi selanjutnya para pengungsi dapat menjalani pengungsian dengan lebih nyaman.
Bandung: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2022
728 JUPKIM 17:2 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Zubair
Abstrak :
ABSTRAK

Salah satu moda transportasi yang sedang berkembang pesat di wilayah Jabodetabek adalah Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line. Saat ini, Commuter Line menjadi best choice for urban transport. Tren peningkatan jumlah penumpang setiap tahun membuat PT. KCI selaku pengelola KRL Commuter Line kerap memperbaiki pelayanan yang diberikan. Sayangnya, proses peningkatan pelayanan yang dilakukan tidak diiringi dengan perubahan perilaku penumpang. Observasi menunjukkan bahwa masih banyak ditemukan perilaku menyimpang penumpang di dalam ruangruang stasiun dan gerbong kereta. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses dan faktor-faktor perilaku menyimpang penumpang Commuter Line serta untuk mengkaji pola ruang perilaku melalui pendekatan sosiologi perkotaan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan mixed methods baik secara kuantiatif maupun kualitatif. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis triangluasi yang dilengkapi oleh analisis keruangan serta regresi linier berganda. Hasil penelitian ini berupa kajian mendalam mengenai bentuk dan faktor perilaku penumpang serta visualisasi pola penyebaran ruang perilaku tersebut dalam ruang stasiun dan gerbong kereta.


ABSTRACT


One of the fastest growing modes of transportation in the Jabodetabek area is the Commuter Line Electric Rail (KRL). At present, Commuter Line is the best choice for urban transport. The trend of increasing passengers number every year makes PT. KCI as the manager of the Commuter Line often improves the services provided. Unfortunately, the service improvement process carried out is not accompanied by changes in passenger behavior. Observations indicate that there are still many deviant behaviors found in station spaces and train cars. Therefore, the purpose of this study is to determine the processes and factors of commuter line passenger deviant behavior and to examine patterns of behavior through urban sociology approaches. This research was carried out with a mixed methods approach both quantitatively and qualitatively. The analysis used in this study is a triangulation analysis technique that is complemented by spatial analysis and multiple linear regression. The results of this study are in the form of an in-depth study of the shape and factors of passenger behavior and visualization of the patterns of behavior distribution in the station space and train cars.

2019
T54117
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amy Karmia Marku
Abstrak :
Gedung Pola tidak hanya berfungsi sebagai ruang pamer yang dibangun khusus untuk memamerkan gagasan perencanaan arsitektur dan kota berdasarkan pemikiran utopia dari Sukarno atas nasionalisme dan modernism tapi juga pameran menjadi sebuah strategi politik dan arsitektur kemudian dimanfaatkan sebagai ruang politik yang representatif bagi propaganda idealis Sukarno untuk publik Jakarta (khususnya) dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Tesis ini mencoba untuk mengungkapkan bagaimana pameran bukan hanya sebagai media representasi visual tapi juga menjadi sebuah strategi politik ruang. Pemikiran Sukarno akan dicoba untuk ditelusuri melalui pembacaan archives sebagai evidence yang akan diinterpretasikan melalui pendekatan hermeunitical approach dari Heidegger. Selain itu tesis ini juga mencoba memandang artefak arsitektur sebagai suatu fenomena sejarah. Pendekatan ini dipilih oleh karena dalam membaca archives, jejak yang tertinggal akan diinterpretasikan secara fenomenologi sebagai upaya untuk menjawab kehadiran ruang politik dalam Gedung Pola dan juga untuk mengungkap bagaimana sebuah pameran, dapat menjadi strategi dari sebuah politik ruang. ......Gedung Pola was not only function as an exhibition room built specifically to exhibit Soekarno’s Utopian vision on achitecture and city planning based on Nasionalism and Modernism, but also become a place to exhibit his political strategy, used as a representative political space for Sukarno’s ideal propaganda for Jakarta citizen in specific and all Indonesian citizen in general. This thesis try to elaborate on how an exhibition was not only use as a representative medium for visual, but also become a political strategy space. Sukarno’s idealogy will be tried to understood through reciting his archives as the evidence, that will be interpreted through Hermeunitical approach from Heideger. Moreover, this thesis also try to view architecture artefact as a historical phenomenon because in reciting the archives, traces that was left will be interpreted phenomenologically, as a way to answer the existence of political space in Gedung Pola, and also to reveal how an exhibition can be a strategy for political space.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42335
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Affifah Tata Tanjung
Abstrak :
Penelitian ini memperluas konsep therapeutic landscape dalam geografi kesehatan dengan menguraikan pola ruang sehat pasien PPOK. Karakteristik pasien seperti usia dan diagnosa klinis, serta tiga aspek therapeutic landscape dalam perilaku keruangan pasien membentuk pola ruang. Dengan melibatkan 30 responden, pasien menjelaskan aktivitas dan tempat-tempat terkait pemeliharaan kesehatan dari aspek fisik, aspek mental, aspek spiritual kemudian diperkaya dengan deskripsi site dan situation pada tempat tersebut. Sehingga dapat menjelaskan bagaimana ruang tersebut dan pola spasialnya. Penelitian ini menemukan bahwa pola ruang sehat tidak hanya terbentuk dari kedua variabel, melainkan kedekatan antar tempat, situasi lingkungan di sekitar tempat yang memiliki keseragaman, dan karakteristik tempat itu sendiri. ......This research expands the therapeutic landscape concept in health geography by describing the healthy space patterns of COPD patients. Patient characteristics such as age and clinical diagnosis, as well as three aspects of the therapeutic landscape in the patient's spatial behavior form the spatial pattern. By involving 30 respondents, patients explain the activities and places related to health care from physical aspects, mentality aspects, spirituality aspects and then enriched with a description of the site and situation at the place involved. Therefore that can explain how the space and spatial patterns. This study found that the pattern of healthy space is not only formed from the two variables, but the proximity between places, situations around places that have uniformity, and the characteristics of the place itself.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Iko Kersapati
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas bagaimana penduduk Kabupaten Kuningan yang meliputi masyarakat pribumi dan pendatang memaknai hubungan manusia dengan alam serta perubahan konteks terhadap lingkungan alam yang diidentifikasi melalui konfigurasi komponen-komponen permukiman. Lingkungan alam yang diamati meliputi air, tanah, hutan, dan gunung, sedangkan komponen permukiman meliputi rumah, balai desa, masjid, makam, dan sawah. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang bersumber dari berbagai literatur, peta, hasil observasi, dan wawancara mendalam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penafsiran untuk mengungkap makna dibalik pola ruang permukiman sebagai satu kesatuan tanda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh air dan tanah lebih dominan terhadap permukiman tradisional yang bergantung pada alam dan permukiman peralihan. Sementara itu, hutan dan gunung tidak memberikan pengaruh besar terhadap pola ruang ketiga kategori permukiman.
ABSTRACT
This study discusses how people in Kuningan Regency divided into indigenous and migrant communities interpret human relations with nature as well as changes in the context of the natural environment identified through the configuration of the components of the settlement. The observed natural environments include water, soil, forest, and mountains, while the settlement components include houses, village halls, mosques, cemeteries, and rice fields. The data used in this study is qualitative data from various literatures, maps, observations, and in-depth interviews. The method used in this study is the method of interpretation to reveal the meaning behind the spatial pattern of settlement as a unity of signs. The results show that the influence of water and soil is more dominant in nature-depended traditional settlement and transition settlement. Meanwhile, forests and mountain do not have a major impact on the spatial patterns of all three categories of settlements.
2017
S69344
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library