Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Khodijah Parinduri
"Pada tahun 2015 kematian akibat PTM sebanyak 68% dan diproyeksikan di tahun 2030 meningkat menjadi 74%. Indonesia tahun 2013 berdasarkan data Riskesdas menunjukkan bahwa 69,6% dari diabetes melitus dan 63,2% dari hipertensi masih belum terdiagnosis. Upaya proaktif pemerintah ialah melalui pelaksanaan Posbindu PTM dimana menunjukkan jumlah kunjungan yang sangat berbeda di wilayah binaan Puskesmas Pasir Mulya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui lebih dalam gambaran manajemen, komunikasi, kemitraan dan inovasi dalam pelaksanaan Posbindu PTM dan faktor yang menentukan hasil evaluasi pelaksanaan Posbindu PTM. Penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan metode wawancara mendalam, focus group discussion (FGD), telaah dokumen dan observasi di dua Posbindu PTM dengan kunjungan tertinggi dan terendah pada masyarakat dengan karakteristik yang hampir sama. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen SDM menjadi faktor yang memberikan banyak kontribusi dalam pelaksanaan Posbindu PTM, kemudian komunikasi dan inovasi perlu didukung oleh kemitraan. Pelaksanaan Posbindu PTM didukung oleh optimalisasi faktor-faktor manajemen, komunikasi, kemitraan dan inovasi yang saling berkaitan dalam meningkatkan keberhasilan pelaksanaan.

By 2015 the deaths due to PTM are 68% and projected in 2030 to increase to 74%. Indonesia in 2013 based on Riskesdas data shows that 69.6% of diabetes mellitus and 63.2% of hypertension are still undiagnosed. The government's proactive efforts are through the implementation of Posbindu PTM which shows a very different number of visits in the target area of the Pasir Mulya Public Health Center. The purpose of this study is to know more in the description of management, communication, partnership and innovation in the implementation of Posbindu PTM and the factors that determine the results of the evaluation of the implementation of Posbindu PTM. This study is a qualitative study with in-depth interviews, focus group discussions (FGD), document review and observation at two Posbindu PTM with the highest and lowest visits to people with similar characteristics. The results of this study indicate that human resource management is a contributing factor in the implementation of Posbindu PTM, communication and innovation need to be supported by partnership. The implementation of Posbindu PTM is supported by the optimization of management, communication, partnership and innovation factors that are interrelated in improving the successful implementation."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fina Nurillah
"Penyakit kardiovaskular menjadi penyebab dari 35% kematian di Indonesia dan penyakit jantung koroner (PJK) merupakan salah satu penyebab dominan. Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki prevalensi PJK yang tinggi. PJK dipengaruhi oleh faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi dan faktor risiko yang dapat dimodifikasi terkait dengan gaya hidup dan perilaku. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan PJK pada penduduk usia ³ 15 tahun di Jawa Barat tahun 2019. Penelitian ini merupakan studi cross sectional dengan menggunakan data Posbindu PTM Jawa Barat 2019. Dari 174302 responden diperoleh prevalensi PJK sebesar 1,5%. Usia (p = 0,000; POR 2,961; 95% CI = 2,696 – 3,253), riwayat PJK pada keluarga (p = 0,000; POR 10,583; 95% CI = 9,697 – 11,550), peningkatan tekanan darah (p = 0,000; POR 1,860; 95% CI: 1,720 – 2,011), peningkatan gula darah (p = 0,000; POR 1,736; 95% CI: 1,539 – 1,959), kurang aktivitas fisik (p = 0,000; POR 1,702; 95% CI: 1,562 – 1,855), kurang konsumsi sayur dan buah (p = 0,000; POR 1,480; 95% CI: 1,363 – 1,606), dan obesitas (p = 0,000; POR 1,225; 95% CI: 1,134 – 1,324) merupakan faktor risiko yang berhubungan dengan PJK. Faktor risiko yang berhubungan dengan PJK dalam penelitian ini menyimpulkan perlu peningkatan upaya preventif dan promotif untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat PJK dan juga membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor-faktor penyebabnya.

Cardiovascular disease is the cause of 35% of deaths in Indonesia and coronary heart disease (CHD) is one of the dominant causes. West Java is one of the provinces in Indonesia which has a high prevalence of CHD. CHD is influenced by non-modifiable risk factors and modifiable risk factors linked to lifestyle and behavior. This study aims to determine risk factors associated with CHD in population aged ³ 15 years in West Java 2019. This study was a cross sectional study using West Java Posbindu PTM data 2019. From 174302 respondents, the prevalence of CHD was 1,5%. Age (p = 0,000; POR 2,961; 95% CI = 2,696 – 3,253), family history of CHD (p = 0,000; POR 10,583; 95% CI = 9,697 – 11,550), high blood pressure (p = 0,000; POR 1,860; 95% CI: 1,720 – 2,011), high blood sugar (p = 0,000; POR 1,736; 95% CI: 1,539 – 1,959), physical inactivity (p = 0,000; POR 1,702; 95% CI: 1,562 – 1,855), low consumption of vegetable and fruit (p = 0,000; POR 1,480; 95% CI: 1,363 – 1,606), and obesity (p = 0,000; POR 1,225; 95% CI: 1,134 – 1,324) were risk factors associated with CHD. Risk factors associated with CHD in this study infers a need to increase preventive and promotive efforts to reduce morbidity and mortality due to CHD and also requires further studies to find out the causative factors."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Department of Health Administration and Policy, Faculty of Public Health, Universitas Indonesia, 2018
610 IHPA
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Parinduri, Siti Khodijah
"ABSTRAK
By 2015, 68% of deaths in Indonesia are due to non-communicable diseases (NCD) and are forecast to increase to 74% by 2030. Riskesdas data of 2013 show that 69.6% of cases of diabetes mellitus and 63.2% of cases of hypertension have not been diagnosed. The government has been trying to proactively make efforts to prevent NCD through the implementation of Posbindu (Integrated Health Post) NCD, but visit Posbindu NCD in the work area of Pasir Mulya Puskesmas, Bogor City is very diverse. The purpose of this study is to analyze the factors of management, communication, partnership, and innovation in the implementation of Posbindu NCD and determinants of the implementation of Posbindu NCD. We conducted in-depth interviews, focus group discussions, document review and observation at two Posbindu NCD with the highest number of visits and the lowest in Gunung Batu Village, Bogor City in 2017. We interviewed 15 informants, consisting of cadres, in charge of NCD Puskesmas, in charge of Puskesmas Pembantu and supervisor of Posbindu NCD. This research found 4 factors, namely management (human resources, fund, and facilities), innovation, communication and partnership that influence the result of Posbindu implementation. Therefore, to run effectively the Posbindu NCD program, then 4 of those factors need to be optimized.
ABSTRAK
Pada tahun 2015 sebanyak 68% kematian di Indonesia disebabkan penyakit tidak menular (PTM) dan diproyeksi meningkat menjadi 74% tahun 2030. Data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan bahwa 69,6% kasus diabetes melitus dan 63,2% kasus hipertensi belum terdiagnosis. Pemerintah proaktif melakukan upaya pencegahan PTM melalui
pelaksanaan Posbindu PTM. Data kunjungan Posbindu PTM di wilayah kerja Puskesmas Pasir Mulya, Kota Bogor menunjukkan jumlah yang sangat beragam. Tujuan penelitian adalah menganalisis faktor manajemen, komunikasi, kemitraan, dan inovasi dalam pelaksanaan Posbindu PTM dan faktor penentu pelaksanaan Posbindu PTM. Disain
penelitian adalah studi kualitatif dengan metode wawancara mendalam, focus group discussion (FGD), telaah dokumen, dan observasi di dua Posbindu PTM dengan jumlah kunjungan tertinggi dan terendah di Kelurahan Gunung Batu, Kota Bogor tahun 2017. Informan penelitian sebanyak 15 orang yang terdiri dari kader, penanggung jawab program PTM Puskesmas, penanggung jawab Puskesmas Pembantu dan pembina Posbindu PTM. Penelitian menemukan terdapat perbedaan manajemen (SDM, dana, dan sarana), inovasi, komunikasi dan kemitraan antara Posbindu RW 1 dan RW 7 yang memengaruhi hasil pelaksanaan Posbindu PTM. Keempat faktor tersebut pada Posbindu dengan kunjungan terbanyak berjalan lebih optimal dibandingkan dengan Posbindu dengan kunjungan terendah. Agar program Posbindu
PTM dapat berjalan efektif maka perlu optimalisasi faktor manajemen, inovasi, komunikasi dan kemitraan."
Lengkap +
Depok: Department of Health Administration and Policy, Faculty of Public Health, Universitas Indonesia, 2018
610 IHPA 3:1 2018
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Thifal Kiasatina
"Prevalensi kejadian diabetes melitus tipe 2 di Indonesia, terutama pada kelompok PNS/TNI/POLRI/BUMN semakin meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan hubungan faktor risiko penyakit diabetes melitus tipe 2 pada peserta Posbindu PTM Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2017 - 2018. Data yang digunakan adalah data sekunder surveilans Posbindu PTM, jumlah sampel sebanyak 222. Desain penelitian yang digunakan adalah studi cross-sectional. Analisis pada data dilakukan hingga tingkat multivariat regresi logistik ganda dengan model prediksi. Hasil yang didapatkan yakni model akhir yang berhubungan signifikan terhadap kejadian diabetes melitus tipe 2 yaitu usia (p = 0,031; POR= 6,31; 95% CI 1,18 - 33,68) dan riwayat DM keluarga (p = 0,003; POR = 25,6; 95% CI 3,02 - 217, 82). Ditemukan variabel kurang konsumsi sayur dan buah termasuk variabel confounding (p= 0,179; POR = 0249; 95% CI = 1,89). Faktor dominan yang didapatkan yakni riwayat diabetes melitus pada keluarga. Sehingga diharapkan penelitian ini dapat menjadi dasar untuk penguatan program Posbindu PTM dalam mengendalikan dan mencegah risiko diabetes melitus tipe 2 pada pegawai Kementerian Kesehatan RI.

The prevalence of type 2 diabetes mellitus in Indonesia, especially in the PNS / TNI / POLRI / BUMN groups is increasing. This study aims to determine the description and relationship of risk factors for type 2 diabetes mellitus in Posbindu PTM participants of the Ministry of Health of Indoneesia in 2017 - 2018. The data used is secondary surveillance data of Posbindu PTM, the number of samples are 222. The design study is cross-sectional study. Data was analyzing by multivariate multiple logistic regression with prediction models. Variables that was significantly associated with the incidence of type 2 diabetes mellitus, there age (p = 0.031; POR = 6.31; 95% CI 1.18 - 33.68) and diabetes family history (p = 0.003; POR = 25.6; 95% CI 3.02 - 217, 82). Variables in vegetable and fruit less consumption is confounding variable (p = 0.179; POR = 0249; 95% CI = 1.89). The dominant factor is diabetes family history. This study is expected to be the basis for strengthening the Posbindu PTM program in controlling and preventing the risk of type 2 diabetes mellitus in employees of the Ministry of Health Republic of Indonesia.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Dhika Rohkuswara
"ABSTRAK
Hipertensi sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan di dunia termasuk Indonesia. Prevalensi hipertensi di Indonesia, cukup tinggi yaitu sebesar 25,8 Riskesdas, 2013 . Sebagian besar penderita hipertensi termasuk dalam kelompok hipertensi derajat 1 dan separuhnya tidak menyadari sebagai penderita. Hipertensi bukan penyakit kausal tunggal, ada berbagai faktor yang berkontribusi terhadap munculnya hipertensi, salah satunya yang sering ditemukan adalah obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya hubungan antara obesitas dengan kejadian hipertensi derajat 1 di Posbindu PTM Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandung. Desain penelitian adalah cross sectional, menggunakan data sekunder kegiatan Posbindu PTM KKP Bandung tahun 2016.Subjek penelitian adalah pegawai dari instansi Pemerintah dan BUMN di lingkungan Bandara Husein Sastranegara Bandung dan Pelabuhan Cirebon yang melakukan pemeriksaan kesehatan di Posbindu PTM KKP Bandung pada tahun 2016 yaitu sebanyak 206 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa proporsi hipertensi derajat 1 di Posbindu PTM KKP Bandung tahun 2016 yaitu sebesar 41,7 dan obesitas sebesar 54,9 . Responden yang obesitas IMT ge;25 memiliki risiko sebesar 1,681 kali untuk menderita hipertensi derajat 1 dibandingkan yang tidak obesitas setelah dikontrol variabel umur, riwayat hipertensi keluarga dan aktivitas fisik. Pengoptimalan Posbindu PTM, meningkatkan peran serta masyarakat dan mengaplikasikan perilaku GERMAS diharapkan dapat mengendalikan obesitas dan hipertensi.

ABSTRACT
Abstract Hypertension is still a health problem in the world including Indonesia. The prevalence of hypertension in Indonesia is quite high at 25.8 Riskesdas, 2013 . Most people with hypertension are included in the 1st stage hypertension group and half were unaware as a sufferer. Hypertension is not a single causal disease, there are various factors that contribute to the emergence of hypertension, one of which is often found is obesity. This study aims to determine the magnitude of the relationship between obesity with incidence of hypertension stage 1 in Posbindu PTM Port Health Office PHO of Bandung. The research design is cross sectional, using secondary data of Posbindu PTM PHO of Bandung, activities in 2016.The Research subjects are employees of Government agencies and state owned enterprises in the Husein Sastranegara Bandung Airport and Cirebon Port which conducted health checks at Posbindu PTM PHO of Bandung in 2016, which were 206 people. The results showed that the proportion of stage 1 hypertension in Posbindu PTM PHO of Bandung in 2016, that is 41.7 and obesity of 54.9 . People with obesity BMI ge 25 had a risk of 1,681 times for hypertension stage 1 compared to non obese individuals after controlling for age variables, family history of hypertension and physical activity. Optimization of Posbindu PTM, increasing public participation and applying GERMAS behavior is expected to control obesity and hypertension."
Lengkap +
2017
T48100
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parinduri, Siti Khodijah
"Pada tahun 2015 kematian akibat PTM sebanyak 68 dan diproyeksikan di tahun 2030 meningkat menjadi 74 . Indonesia tahun 2013 berdasarkan data Riskesdas menunjukkan bahwa 69,6 dari diabetes melitus dan 63,2 dari hipertensi masih belum terdiagnosis. Upaya proaktif pemerintah ialah melalui pelaksanaan Posbindu PTM dimana menunjukkan jumlah kunjungan yang sangat berbeda di wilayah binaan Puskesmas Pasir Mulya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui lebih dalam gambaran manajemen, komunikasi, kemitraan dan inovasi dalam pelaksanaan Posbindu PTM dan faktor yang menentukan hasil evaluasi pelaksanaan Posbindu PTM. Penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan metode wawancara mendalam, focus group discussion FGD, telaah dokumen dan observasi di dua Posbindu PTM dengan kunjungan tertinggi dan terendah pada masyarakat dengan karakteristik yang hampir sama. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen SDM menjadi faktor yang memberikan banyak kontribusi dalam pelaksanaan Posbindu PTM, kemudian komunikasi dan inovasi perlu didukung oleh kemitraan. Pelaksanaan Posbindu PTM didukung oleh optimalisasi faktor-faktor manajemen, komunikasi, kemitraan dan inovasi yang saling berkaitan dalam meningkatkan keberhasilan pelaksanaan.

By 2015 the deaths due to PTM are 68% and projected in 2030 to increase to 74%. Indonesia in 2013 based on Riskesdas data shows that 69.6% of diabetes mellitus and 63.2% of hypertension are still undiagnosed. The government's proactive efforts are through the implementation of Posbindu PTM which shows a very different number of visits in the target area of the Pasir Mulya Public Health Center. The purpose of this study is to know more in the description of management, communication, partnership and innovation in the implementation of Posbindu PTM and the factors that determine the results of the evaluation of the implementation of Posbindu PTM. This study is a qualitative study with in depth interviews, focus group discussions FGD, document review and observation at two Posbindu PTM with the highest and lowest visits to people with similar characteristics. The results of this study indicate that human resource management is a contributing factor in the implementation of Posbindu PTM, communication and innovation need to be supported by partnership. The implementation of Posbindu PTM is supported by the optimization of management, communication, partnership and innovation factors that are interrelated in improving the successful implementation. "
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihotang, Afrina Ferawati
"Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyebab utama kematian di dunia maupun di Indonesia. Salah satu intervensi kunci dan cara yang paling efektif untuk menurunkan PTM adalah pengendalian faktor risiko PTM, diantaranya pemanfaatan Posbindu PTM sebagai wadah deteksi dini faktor risiko PTM. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku masyarakat dalam pemanfaatan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular di wilayah kerja Puskesmas Mogang Kabupaten Samosir. Penelitian ini menggunakan pendekatan mix method dengan sequential explanatory design (urutan pembuktian) diawali dengan penelitian kuantitatif terhadap 246 orang responden sesuai dengan kriteria inklusi dan dilanjutkan dengan penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam, focus group discussion dan observasi pelaksanaan kegiatan Posbindu PTM. Data dianalisis secara univariat, bivariat, multivariat dan analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pemanfaatan Posbindu PTM dalam satu tahun hanya 3.2 kali. Faktor dominan yang berhubungan secara signifikan pada CI 95% secara berturut turut adalah sikap (P value 0.001), umur (P value 0.001), ketersediaan sarana (p value 0.005), dukungan tokoh masyarakat (p value 0.007), pengetahuan (p value 0.008), dukungan keluarga (p value 0.021). Disarankan kepada Dinas Kesehatan, Puskesmas Mogang untuk melaksanakan resosialisasi program Posbindu PTM, meningkatkan komunikasi, informasi dan edukasi bagi masyarakat, pembenahan terhadap sarana dan prasarana, meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan lintas sektor serta mengembangkan pemberdayaan masyarakat terintegrasi melalui kelompok-kelompok potensial.

Non-communicable diseases (NCD) are a major cause of death in the world and in Indonesia. One of the key interventions and the most effective way to reduce NCD is the control of NCD risk factors, including the use of IDP of NCD as a forum for early detection of NCD risk factors. This study aims to analyze the factors that are related to the behavior of the community in utilizing the Integrated Development Post of Non Communicable Disease in the working area of the Mogang Public Health Center in Samosir Regency. This study uses a mix method approach with sequential explanatory design (sequence of evidence) which begins with quantitative research on 246 respondents according to inclusion criteria and continued with qualitative research by conducting in-depth interviews, focus group discussions and observations on the implementation of IDP of NCD activities. Data were analyzed by univariate, bivariate, multivariate and thematic analysis. The results showed that the average utilization of IDP of NCD in one year was only 3.2 times. The dominant factors that are significantly related to 95% CI respectively are attitude (P value 0.001), age (P value 0.001), availability of facilities (p value 0.005), support from community leaders (p value 0.007), knowledge (p value 0.008 ), family support (p value 0.021). It is recommended to the Health Office, Mogang Health Center to carry out the resocialization of the IDP of NCD program, improve communication, information and education for the community, improve facilities and infrastructure, increase cooperation and coordination with cross-sectors and develop integrated community empowerment through potential groups."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52793
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Septi Widiasari
"Hipertensi sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan di dunia termasuk di Indonesia. Prevalensi hipertensi di Provinsi DKI Jakarta cukup tinggi yakni sebesar 33,4%(Kementerian Kesehatan RI, 2018). Terdapat beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kejadian hipertensi salah satunya adalah obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara obesitas dengan kejadian hipertensi. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan menggunakan data sekunder kegiatan Posbindu PTM di Provinsi DKI Jakarta tahun 2018. Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan metode total sampling dengan kriteria inklusi penduduk berusia 15-64 tahun yang terdaftar dan data pemeriksaan tercatat lengkap sesuai variabel penelitian dan minimal melakukan satu kali pengukuran hipertensi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi hipertensi di Provinsi DKI Jakarta yaitu 26,2% dan obesitas sebesar 17,4%. Terdapat hubungan yang bermaksa secara statistik antara obesitas dengan kejadian hipertensi. Berdasarkan analisis regresi logistik, responden yang obesitas memiliki risiko sebesar 1,8 kali untuk menderita hipertensi dibandingkan yang tidak obesitas setelah dikontrol oleh variabel jenis kelamin dan interaksi antara obesitas dengan jenis kelamin. Oleh karena itu perlu ditingkatkan peran serta masyarakat dan pengaplikasian perilaku GERMAS serta pengoptimalan kegiatan Posbindu PTM diharapkan dapat mengendalikan obesitas dan hipertensi.

Hypertension is still a health problem in the world including Indonesia. The prevalence of hypertension in Indonesia is quite high at 33,4%(Kementerian Kesehatan RI, 2018). There are several factors that contribute to the incidence of hypertension, one of which is obesity. This study aims to determine the relationship between obesity and the incidence of hypertension. The design of this study is cross sectional using secondary data from Posbindu PTM of DKI Jakarta Province in 2018. The sample in this study was selected using total sampling method with inclusion criteria such as the productive age population that registered, the examination data were recorded according to the research variables and minimum has done one measurement of hypertension.
The result showed that the proportion of hypertension from DKI Jakarta Province was 26,2% and obesity was 17,4%. There was a statistically significant relations between obesity and hypertension. People with obesity had a risk of 1,8 times for hypertension compared to non-obese individuals after being controlled by sex variabels and the interactions between obesity and sex. Therefore it is necessary to increase the participation of the community, applying GERMAS behavior, and optimization of Posbindu PTM activities that are expected to control obesity and hypertension.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raina Rizky Ramadhianty Puteri
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan state ibuism pada program kesehatan Pos Pelayanan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM). Program tersebut merupakan program Kementerian Kesehatan guna mengendalikan penyakit tidak menular dengan melakukan deteksi dini PTM, melakukan penyuluhan dan rujukan jika diperlukan. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa perempuan memiliki peran penting dalam perawatan kesehatan masyarakat lewat program pemerintah. Namun, penelitian sebelumnya masih belum membahas latar belakang keikutsertaan perempuan dalam upaya menyukseskan program pemerintah, khususnya Posbindu PTM. Peneliti berargumen bahwa state ibuism dapat mendasari pemaknaan serta motivasi kader Posbindu PTM untuk melakukan care work dalam lingkup komunitas. Penelitian ini menemukan bahwa peran perempuan dalam program Posbindu PTM didasari atas konstruksi gender tradisional di masyarakat yang juga dilegitimasi oleh pemerintah dan dalam temuan ini juga didasari atas nilai agama. Hal ini juga mendasari pemaknaan kader atas keterlibatan mereka dalam program Posbindu PTM. Namun demikian, telah ada kesadaran atas pentingnya penghargaan terhadap kader karena telah menjalani program Posbindu PTM karena care work yang dilakukan perempuan kurang dihargai. Selain itu, dukungan pemerintah atas program Posbindu PTM juga dinilai masih belum maksimal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan pengumpulan data dengan beberapa metode pengambilan data seperti wawancara mendalam kepada stakeholder terkait, ketua Posbindu PTM, tokoh setempat, dan peserta Posbindu PTM. Selain itu, data juga dikumpulkan melalui observasi, focus group discussion, dan photo-elicitation interviews kepada kader Posbindu PTM.

This study aims to explain the population in the Integrated Non-Communicable Disease Service Post (Posbindu PTM) health program. The program is a Ministry of Health program to control non-communicable diseases by conducting early detection of PTM and providing counseling and referrals if necessary. Previous studies have shown that women are important in public health care through government programs. However, previous studies have not discussed the background of women's participation in efforts to make government programs successful, especially Posbindu PTM. Researchers argue that state leadership can underlie the development and motivation of Posbindu PTM cadres to carry out community service in the community. This study found that the role of women in the Posbindu PTM program is based on traditional gender construction in society which is also legitimized by the government and in this finding is also based on religious values. This is also the basis for the development of cadres for their involvement in the Posbindu PTM program. However, there has been an awareness of the importance of appreciation for cadres for undergoing the Posbindu PTM program because the care work carried out by women is less appreciated. In addition, government support for the Posbindu PTM program is also considered less than optimal. This study uses a qualitative approach and data collection with several data collection methods such as in-depth interviews with relevant stakeholders, the head of Posbindu PTM, local figures, and Posbindu PTM participants. In addition, data was also collected through observation, focus group discussions, and photo-elicitation interviews with Posbindu PTM cadres."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>