Ditemukan 35 dokumen yang sesuai dengan query
Booher, Dianna
Jakarta: Gramedia, 2004
612.78 BOO st
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Rae, Leslie
Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2005
658.312 4 RAE ut (1)
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Hague, Paul
London : Kogen Page, 1994
R 658.452 HAG p
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1995
800.51 MAR m
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1997
800.51 MAN m
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Yogyakarta: Andi; Wahana Komputer Semarang, 2003
005.3 PEN
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Yudi Juniardi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan komunikasi non-verbal dalam presentasi akademik dan untuk mendeskripsikan alasan dari penggunaan komunikasi non-verbal dalam presentasi akademik di jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Responden penelitian ini adalah tiga mahasiswa semester empat jurusan Pendidikan Bahasa Inggris yang mengambil mata kuliah public speaking. Metode kualitatif telah digunakan dalam penelitian ini khususnya studi kasus. Untuk mengumpulkan data, tiga teknik telah digunakan; observasi, kuesioner, dan wawancara. Peneliti menggunakan observasi untuk mencari tahu tipe dari komunikasi no-verbal dalam presentasi akademik. Sedangkan, kuesioner dan wawancara digunakan untuk menjawab alasan-alasan terhadap penggunaan komunikasi non-verbal dalam presentasi akademik. Setelah itu, data telah dianalisis menggunakan teori dari Miles, Huberman, & Saldana. Analisis data menunjukkan bahwa komunikasi non-verbal yang paling banyak terjadi adalah gerak isyarat. Selain itu, siswa lebih suka menggunakan gerakan isyarat dan kontak mata mereka untuk membantu menyampaikan pesan dan sebagai pelengkap untuk membuat presentasi lebih menarik. Dapat dikatakan bahwa komunikasi non-verbal dapat membantu siswa dalam menyampaikan pesan kepada pendengar di dalam presentasi. Selain ituy, gerak isyarat sering digunakan oleh pembicara untuk melengkapi atau menambahkan makna pada pesan yang mereka coba sampaikan."
Serang: Kantor Bahasa Banten, 2018
400 BEBASAN 5:1 (2018)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Safira Melati Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan fenomena penipuan `catfishing` yang lazim ditemukan pada aplikasi kencan, salah satunya Bumble. Beberapa penelitian telah dilakukan mengenai topik ini yang menghubungkan fenomena tersebut dengan Teori Presentasi Diri. Namun, ada beberapa aspek yang belum dipertimbangkan dalam aplikasi Bumble, seperti bagaimana pengguna Bumble merepresentasikan diri mereka pada profil mereka melalui foto profil dan kotak deskripsi mereka. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan studi literatur melalui analisis data sekunder. Studi ini menggambarkan bahwa taraf `catfishing` pada aplikasi Bumble adalah sebagai bentuk presentasi diri yang selektif, bukan bertujuan untuk membuat profil palsu.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Indah Utami Abudiman
"The pandemic has changed the shopping behavior of consumers, especially with the role of digitalization in facilitating the process. Even though there is an increase in online shopping, the purchases that occur are still categorized as low. One of the reasons is that the right formulation has not been found on how to sell a product online by displaying the right image and description. The purpose of this experimental study was to examine the effect of digital product presentation on consumer information processing and behavioral intentions in the context of the beauty product category. The Stimulus-Organism-Response Model and Multiple Coding Theory are used as theoretical frameworks. This study uses a factorial experimental design of 2 (visual: large vs. Small) x 2 (verbal: concrete vs. Abstract) by visualizing the stimuli given to 195 respondents. Based on the experimental results, visual factors (large and small) and verbal (concrete and abstract) have significant results on the three dependent variables including imagery processing, discursive processing, and behavioral intention with large visual variations and concrete verbal having the highest average results. The findings of this study provide new input related to the application of the best presentation product between visual and verbal to influence consumer buying intentions in terms of online shopping in Indonesia.
Pandemi merubah kebiasaan belanja dari konsumen terutama dengan adanya peran digitalisasi dalam mempermudah prosesnya. Meskipun terlihat adanya peningkatan pembelanjaan online, pembelian yang terjadi masih dikategorisasikan rendah. Salah satu penyebabnya adalah belum ditemukannya formulasi yang tepat bagaimana menjual suatu produk secara online dengan menampilkan gambar dan deskripsi yang tepat. Tujuan dari penelitian eksperimental ini adalah untuk menguji pengaruh penyajian produk digital pada pemrosesan informasi konsumen dan niat perilaku dalam konteks kategori produk kecantikan. Model Stimulus-Organisme-Respon dan Teori Pengkodean Ganda digunakan sebagai kerangka teori. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen faktorial 2 (visual: besar vs kecil) x 2 (verbal: konkret vs abstrak) dengan melakukan visualisasi terhadap stimuli yang diberikan kepada 195 responden. Berdaarkan hasil eksperimen, faktor visual (besar dan kecil) serta verbal (konkret dan abstrak) mempunyai hasilyang signifikan terhadap tiga variable dependent diantaranya: imagery processing, discursive processing dan behavioral intention dengan variasi visual besar dan verbal konkrit mempunyai hasil rata-rata tertinggi. Temuan penelitian ini memberikan masukan baru terkait dengan aplikasi produk presentasi terbaik antara visual dan verbal untuk mempengaruhi keinginan membeli konsumen dalam hal pembelanjaan online di Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Naura Khansa Priono
"Media digital membuka ruang publik baru dan memberikan kesempatan bagi individu untuk dapat mengeksplorasi dan menghasilkan konten milik mereka sendiri. Kemampuan untuk mengkostumisasi dan memproduksi konten atas kemauan pribadi ini kemudian memberi kesempatan individu untuk bisa melakukan presentasi diri secara daring dan membangun kesan tertentu di benak para penikmat kontennya. Youtube dan Instagram sebagai salah satu bentuk media baru dengan konsep media sharing menjadi sarana untuk bisa merealisasikan hal tersebut. Studi ini ingin melihat dan menganalisis praktik presentasi diri yang dilakukan oleh Idol Korea Selatan melalui kanal Youtube dan Instagram pribadi mereka dengan studi kasus pada salah seorang member EXO, Park Chanyeol. Sebagai publik figur yang gerak-geriknya pastinya akan selalu menjadi sorotan masyarakat, situasi ini dapat dimanfaatkan untuk bisa menunjukkan sisi tertentu dari diri mereka untuk menciptakan kesan positif dengan tujuan membangun kedekatan dan keterikatan dengan para penikmat kontennya. Studi ini dilakukan untuk menganalisis teknik-teknik apa saja yang digunakan oleh Park Chanyeol dalam mempresentasikan dirinya di Instagram dan Youtube dengan mengacu pada konsep taktik presentasi diri milik Jones & Pittman (1982) melalui studi literatur dan analisis konten sosial media sederhana. Hasil menunjukkan bahwa Ingratiation, self-promotion, dan exemplification adalah tiga taktik yang terlihat dalam konten-konten Instagram dan Youtube milik Chanyeol. Meskipun pada Instagram dan Youtube terdapat perbedaan bentuk penyampaian, namun pesan presentasi diri yang disampaikan tetap dapat menciptakan positive image dan affinity pada audiens.
Digital media opens up new public spaces and provides opportunities for individuals to explore and produce their own content. This ability to customize and produce content on their own accord gives individuals the chances to be able to present themselves online and build a certain impression on the minds of the content viewers. Youtube and Instagram as a form of new media with the concept of media sharing are the means to make this happen. This study wants to see and analyze the self-presentation practices carried out by South Korean idols through their personal Youtube and Instagram channels with a case study on one of the EXO members, Park Chanyeol. As a public figure whose movements will undoubtedly always be in the public spotlight, this situation can be used to be able to show a certain side of themselves to create a positive impression with the aim of building bonds, affinity and relationships with audience. This study was conducted to analyze the techniques used by Park Chanyeol in presenting himself on Instagram and Youtube by using the concept of Jones & Pittman's (1982) self-presentation tactics through literature studies and social media content analysis. The results show that Ingratiation, self-promotion, and exemplification are three tactics seen in Chanyeol's Instagram and Youtube content. Even though there are differences in the way of transmitting messages on Instagram and Youtube, the self-presentation message that is conveyed can still create a positive image and affinity for the audience."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library