Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"In this paper, productivity measurements by using Objective Matrix (Omax) method is applied to TC 35 D Ne.34 string production, at Weaving Factory 1 PT. Kumatexfor 1 year (year 2000). This technique attempts to track all the important performance indicators in producing TC 35 D Ne.34 string and then convert them into a single number. By trailing just a single number managers can avoid looking over the many indicators that usually yield only a vague perception of the performance. Objective matrix will tell management if the string TC 35 D Ne.34 production's productivity qualifies as unsatisfactory (0.00-0.200), less satisfactory (0.201-0.400), mediocre (0.401-0.600), satisfactory (0.601-0.800), or excellent (0.801-1.000). Results of the productivity measurements show unstability in utilization resources in TC 35 D Ne.34 string production. The average of productivity measurements by Omax method is 0.4823 with a standard deviation 0.1306. It indicates that string TC 35 D Ne.34 production's productivity qualifies as mediocre (0.401-0.600). Some factors, which affect the result of productivity measurement, were explained. Those factors are: utilizing of cotton, polyester, spinning machines, winding machines; spinning and winding operators cost; output from the entire process; and defective output from the string production. Multiple regression model has shown the relationship between dependent variable (productivity index from Objective Matrix table) and independent variables (some factors that affect the result of productivity measurement), with confidence interval 99%. Suggestions for increasing productivity index in TC 35 D Ne.34 string production can be achieved by conducting specific training and exercises for operators, performing machines maintenance regularly, and maintaining good communication between management and operators."
JIUPH 4:8 (2001)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arny Fujiathy
"Aliran masuk Foreign Direct Investment membawa efek tidak langsung (indirect effects) atau spillover (Blomström dan Kokko, 1999). Perusahaan asing penanam modal relatif efisien dan memiliki akses ke pasar luar negeri yang tidak dimiliki perusahaan swasta lokal, sehingga perusahaan asing menunjukan produktivitas yang lebih tinggi dari perusahaan swasta lokal (Aitken dan Harison, 1999). Sektor industri manufaktur merupakan sektor industri yang berkontribusi besar dalam GDP serta penyerapan tenaga kerja. Peningkatan aliran FDI melalui status kepemilikan asing atas perusahaan diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perusahaan swasta lokal.
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi perbedaan produktivitas antara perusahaan pemerintah, perusahaan swasta lokal dan perusahaan dengan kepemilikan asing (minoritas, mayoritas dan sepenuhnya dimiliki pihak asing) serta mengidentifikasi efek spillovers produktivitas dari kehadiran perusahaan dengan kepemilikan asing terhadap perusahaan swasta lokal pada industri manufaktur di Indonesia.
Dengan menggunakan data panel Statistik Industri Besar dan Sedang tahun 2003-2009, regresi random effect terhadap variabel produktivitas tenaga kerja dengan variabel intensitas modal, kualitas tenaga kerja, efek dari skala ekonomi, ukuran tingkat persaingan industri, ukuran perusahaan, umur, dan lokasi perusahaan menunjukan hasil (1) perusahaan dengan kepemilikan asing memiliki tingkat produktivitas yang lebih tinggi dari perusahaan swasta lokal dan perusahaan pemerintah pada Industri Manufaktur di Indonesia; (2) produktivitas tenaga kerja perusahaan swasta lokal tidak dipengaruhi oleh kehadiran perusahaan dengan kepemilikan asing baik dari sisi tenaga kerja maupun dari sisi aset tetap masing-masing sektor dengan perusahaan dengan kepemilikan asing. sehingga dapat disimpulkan bahwa pada perusahaan swasta lokal tidak terjadi efek spillovers dari kehadiran perusahaan asing di Industri Manufaktur Indonesia.

Inflows of Foreign Direct Investment has been argued to create an indirect effects or spillover in term of increased productivity (Blomström and Kokko, 1999). This occurs due to the fact that foreign firms has higher efficiency, competitiveness and access to the global market and resources compare to the local firms (Aitken and Harison, 1999). Manufacturing industry considered a large contributor in term of GDP and source of employment, therefore an increase of FDI inflow would create positive impact toward local private firms, as increased competition would induce higher productivity.
This study aimed to identify spillovers effect of FDI in manufacturing industry in Indonesia, by comparing level of productivity among government enterprises, local private firms, and firms with foreign ownership (minority, majority and wholly foreign-owned), and further by identifying the spillover effect on productivity based on the presence of firms with foreign ownership among local private firms.
By using a panel data of Large and Medium Industrial Statistics in 2003-2009, random effect regression analysis was conducted to analyse variables which include: labor productivity, capital intensity, quality of labor, the effect economies of scale, level of industrial competitiveness, firm size, age, and location. The results of the correlational study shows that (1) foreign owned firms have higher productivity than local private firms and government enterprises, (2) labor productivity of local private firms is not affected by the presence of firms with foreign ownership both in terms of labor and the fixed assets of each sector with companies with foreign ownership. It can be concluded that there is no spillover effect experienced by the local private firms in relate to the presence of FDI through foreign owned firms.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T35834
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isman Anshori
"Penelitian dampak penetrasi impor terhadap produktifitas industri umumnya dilakukan pada indusri yang mempunyai keunggulan komparatif. Dengan mengambil studi kasus galangan kapal, penelitian ini bermaksud mengkaji dampak peningkatan impor kapal terhadap produktifitas industri galangan kapal sebagai industri yang tidak mempunyai keunggulan komparatif.
Dengan menggunakan data time series dari 1975 - 2012, disimpulkan bahwa penetrasi impor dan kebijakan perdagangan bebas dengan Cina berdampak negatif terhadap produktifitas industri galangan kapal. Namun, kebijakan pembebasan PPN dan asas caboage berdampak positif terhadap produktifitas indusri gakangan kapal kerena kebijakan ini meningkatkan permintaan kebutuhan kapal tanpa disertai peningkatan liberalisasi perdagangan.

The research about import penetration impact on the productivity generally performed on industry which has a comparative advantage. With a case study of shipyard, this research intends to analyze the impact of increased import penetration towards productivity of shipbuilding industry as an industry that does not have a comparative advantage.
By using time series data from 1975 to 2012, concluded that the import penetration and free trade policies with China have a negative impact on the productivity of the shipbuilding industry. However, the VAT exemption policies and principles cabotage have positive impact on the productivity of shipbuilding industry because they can increase demand for vessels without an increase in trade liberalization.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T43419
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Budi Dharma
"ABSTRAK
Proyek-proyek konstruksi merupakan jenis proyek yang mempunyai resiko yang tinggi. Resiko-resiko ini dapat menyebabkan kerugian, yang tentunya harus dapat diatasi oleh suatu perusahaan jasa konstruksi.
Salah satu penyebab resiko yang dapat menyebabkan kerugian adalah sektor buruh konstruksi. Produktifitas kerja buruh yang rendah dalam mengerjakan proyek dapat memberikan impact kerugian yang besar bagi perusahaan jasa konstruksi. Bila diidentifikasi, maka resiko-resiko yang akan dialami oleh suatu perusahaan jasa konstruksi akibat produktifitas kerja buruh yang rendah antara lain adalah : 1. Jadwal penyelesaian proyek menjadi mundur. 2. Penurunan cita perusahaan dimata masyarakat dan mata para pemilik modal (investor). 3. Peluang hilangnya inventaris proyek dan material proyek semakin besar, baik itu hilangnya karena dicuri atau membusuk.
Faktor-faktor tersebut di atas bisa mengakibatkan kerugian finansial bagi perusahaan dalam jumlah yang besar, sehingga akhirnya perusahaan tersebut harus melakukan "tindakan terjepit", yang mengakibatkan mutu konstruksi menjadi rendah, di mana tentunya akan merugikan pemakai konstruksi bangunan tersebut di kemudian hari.
Untuk itulah maka perlu dilakukan suatu usaha, bagaimana caranya meningkatkan produktifitas kerja para buruh bangunan tersebut. Salah satu di antaranya adalah dengan meningkatkan aspek kesejahteraan mereka, dengan begitu diharapkan resiko kerugian yang akan dialami oleh suatu perusahaan jasa konstruksi dapat dikurangi.
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa dengan meningkatkan kesejahteraan buruh, maka produktifitas buruh akan meningkat. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan kesejahteraan buruh adalah sertifikasi keahlian/keterampilan kerja buruh dan upah kerja yang berada di atas upah minimum provinsi.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49149
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Kusnandar
"Pada saat sekarang ini, tingkat kompetisi antara kontraktor pertambangan dalam memberikan jasa penambangan cukup tinggi. Dalam kondisi tersebut maka fungsi pengawasan seorang Group Leader atau Supervisor memegang peranan penting dalam tercapainya target produksi yang ditetapkan oleh manajemen, dimana operator alat berat sebagai pelaku langsung kegiatan produksi akan memberikan produktifitas sesuai target yang direncanakan jika fungsi pengawasan seorang group leader dapat berjalan dengan baik dan efektif sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur dan menganalisa waktu kerja dari group leader produksi baik waktu kerja yang produktif maupun waktu kerja yang tidak produktif.
Metode yang digunakan dalam pengukuran ini adalah dengan metode work sampling yang merupakan salah satu alat dalam melakukan work measurement atau pengukuran kerja. Pelaksanaan work sampling dilakukan secara direct random observation atau pengamatan acak secara langsung pada group leader produksi.
Hasil dari pengukuran waktu kerja produktif dan waktu kerja tidak produktif dari group leader produksi adalah dalam bentuk persentase pemamfaatan waktu kerja dan kemudian dikonversikan dalam satuan jam. Dengan diketahuinya pemamfaatan waktu kerja tersebut maka dapat membantu manajemen dalam menilai produktifitas atau kinerja dari group leader produksi, sehingga penilaian kerja mereka menjadi lebih obyektif.

At this present moment, level of competition between mining contractors in giving mining service of enough heights. In the condition hence function of observation a Group Leader or Supervisor plays a part is important in reaching of target of production specified by management, where heavy equipment operator as activity direct perpetrator produced will give productivity according to target planned if function of observation a group leader can run carefully and effective as according to its the duty and responsibility. This research done to measure and analyses in working from production group leader either productive in working and also in working that is is productive not.
Method applied in this measurement is with method work sampling which is one of equipment in doing work measurement . Exercise of work sampling is done in direct random observation or random observation directly at production group leader.
Result from measurement of productive in working and in working is not productive from production group leader produced was in the form of percentage utilization in working and then converted in set of hour. With knows of utilization the in working hence can assist management in assessing productivity or performance from group leader production, so that appraisal of job activity they become more objective.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52090
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Fatkhurohman
"Building Information Modeling (BIM) merupakan sebuah sistem yang merepresentasikan proyek dalam bentuk 3 (tiga) dimensi model. PT Hutama Karya (Persero) merupakan salah satu perusahaan konstruksi di Indonesia yang sudah menerapkan sistem BIM. Pelaksanaan BIM pada perusahaan belum memberikan dampak implementasi yang maksimal. Tujuan penelitian ini adalah memformulasikan prioritas strategi dalam mengimplementasikan sistem BIM dengan mengambil studi kasus di PT. Hutama Karya (Persero) Divisi Sipil Umum. Penelitian ini mengimplementasikan metode analytic hierarchy process (AHP) dengan menggunakan 3 (tiga) kriteria level 1, 7 (tujuh) kriteria level 2 dan dikombinasikan dengan 4 (empat) alternatif pilihan strategi berdasarkan studi literatur dan validasi expert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prioritas strategi implementasi BIM berdasarkan pemeringkatannya terdiri dari : 1. Membuat legalitas terhadap ouput BIM 2D, 3D sebagai gambar kerja dan 5D sebagai back up Quantity, 2. Menerbitkan peraturan perusahaan terkait implementasi BIM yang akan dijadikan sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan di lapangan, 3. Menyusun program terkait sistem BIM untuk memenuhi kebutuhan SDM 4. Memberikan reward kepada setiap proyek yang mengimplementasikan BIM dan punishment kepada proyek yang tidak mengimplementasikan BIM. Hasil nilai Consistency Ratio (CR) sebesar 0,02. Hasil penelitian ini akan digunakan dalam menentukan strategi perbaikan implementasi BIM pada perusahaan, sehingga produktivitas berupa profit pada perusahaan tersebut meningkat.

Building Information Modeling (BIM) is a system that represents projects in the form of 3 (three) dimensional models. PT Hutama Karya (Persero) is one of the construction companies in Indonesia that has implemented the BIM system. The implementation of BIM in companies has not had a maximum impact on implementation. The purpose of this study is to formulate strategic priorities in implementing the BIM system by taking case studies at PT. Hutama Karya (Persero) General Civil Division. This research implements the analytic hierarchy process (AHP) method using 3 (three) level 1 criteria, 7 (seven) level 2 criteria and combined with 4 (four) alternative strategy choices based on literature studies and expert validation. The results showed that the priority of BIM implementation strategy based on its ranking consists of: 1. Making legality of 2D BIM output, 3D as a working drawing and 5D as a back up Quantity, 2. Issuing company regulations related to BIM implementation which will be used as a reference for the implementation of work in the field, 3. Developing programs related to the BIM system to meet HR needs 4. Give rewards to every project that implements BIM and punishment to projects that do not implement BIM. The result of the Consistency Ratio (CR) value is 0.02. The results of this study will be used in determining strategies to improve BIM implementation in the company, so that productivity in the form of profit in the company increase."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuwaji
"Studi bibliometrik dan sebaran topik koleksi khusus di Perpustakaan STAIN Al Fatah Jayapuramencakup karya tulis ilmiah berupa buku yang ditulis dosen, laporan penelitian, artikel pada Jurnal Jabal Hikmah, skripsi, tesis, direktori, prosiding, dan kliping. Pembahasan tulisan ini meliputi aspek berikut: 1). Sebaran topik yang ditulis belum merata, ada bidang ilmu yang sering ditulis yaitu pendidikan agama Islam, baca tulis Al-Qur’an, metodologi pembelajaran, pengajaran dan pengajar dalam hal ini guru. Sementara bidang ilmu yang jarang ditulis yaitu bahasan bidang kurikulum, toleransi dalam Islam, peserta didik, sistem pendidikan dan bimbingan.2). Produktifitas penulis, paling produktif adalah Idrus Al Hamid dan Umar Faruq dengan 11 judul untuk jenis koleksi buku. Sementara untuk laporan penelitian, penulispaling produktif adalah Sofwan Aljauharidengan 3 judul. Untuk artikel yang ditulis dalam Jurnal Ilmiah Jabal Hikmah, penulis paling produktif adalah Idrus Al Hamid dan Safiudindengan 4 judul. Sedangkan fluktuasi jumlah koleksi khusus seluruhnya mencapai 511 judul. 3). Derajat kolaborasi penulis masih sangat rendah. Dari jumlah tersebut, penulis ganda terdapat pada 21 judul (4,07%), sisanya 490 judul (95,07%) adalah penulis tunggal. Sedangkan derajat kolaborasi terdapat pada koleksi karya tulis ilmiah-buku (0,6) dan laporan penelitian dengan derajat (0,38).4). Penggunaan referensi dengan tingkat keusangan rendah artinya beberapa literature atau rujukan buku yang digunakan merupakan buku-buku yang sering digunakan dan juga buku-buku yang baru terbit. Data referensi terbaru yang digunakan berumur 0 – 5 tahun sebanyak 34%, umur 6 – 10 tahun sebanyak 38% dan buku-buku rujukan yang tingkat keusanganya semakin tinggi, tingkat penggunaanya semakin rendah"
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2019
020 VIS 21:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fourry Handoko
"Perkembangan teknologi dan ketatnya persaingan memaksa kelompok manufaktur untuk menilai kembali kondisi internal dan eksternalnya. Perhitungan tersebut diarahkan pada kondisi teknologinya (internal) dan kondisi peluang serta ancaman (eksternal).
Oleh karena itu diperlukan perhitungan yang mampu mendapatkan gambaran keduanya, sehingga digunakan Technology Content Analysis dan SWOT Analysis karena keduanya dapat saling melengkapi kekurangan dalam melakukan assessment. Dari hasil penelitian didapatkan kondisi teknologi tingkat perusahaan dan posisi strategis perusahaan terhadap kondisi lingkungan. Sehingga dari sinergi kedua metode tersebut didapatkan hasil penilaian performance sebagai tolok ukur untuk menentukan langkah pengembangan yang harus dilakukan.
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai-nilai yang dapat menggambarkan posisi perusahaan, sehingga seperti yang diharapkan, tril and error dalam penyelesaian masalah dapat dieliminir.

Competitive and Development of Technology force groups of manufacturers to assess their internal and external condition, which direct them to technology condition, treats and opportunities.
Assessment method is needed to show their condition clearly, methods being used will complement each other through Technology Content Analysis and SWOT Analysis.
The research concludes the firm strategic position and level condition to the environment condition. The ability of this method to find performance assessment result in a point to decide development steps, therefore it can eliminate trial and error approach in solving problems."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T2903
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Suprayitno
"ABSTRAK
Kentang (Solanwn tuberoum L) merupakan tanaman semusim yang berbentuk perdu 1 faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produktifitas tanaman kentang adalah varietas.tanaman cara bertanam, ikljrn dan jenis tanah. Menurut Suwandi, keadaan iklim dan tanah merupakan dua hal yang penting untuk diperhatikan dalam bercocok tanam kentang. Sedangkan Asandhi menyatakan bahwa masalah utama yang dihadapi didalam budidaya tanaman kentang di Indonesia adalah faktor iklim. Diantara beberapa unsur iklim 1 yang paling berpengaruh selama pertumbuhan kentang adalah temperatur udara cL(rah huian dan penyinaran matahari. Pengaruh unsur-unsur iklirn tersebut erat kaitannya dengan keaciaan lingkungan fisik akar tanaman yang dapat mengendalikan pertumbuhan perkembangan dan produksi umbi, kentang.
Syarat iklim tumbuhnya tanaman kentang adalah Curah huian antara 200 - 300 mm tiap bulan atau rata-rata 1000 mm selama masa pertumbuhan suhu optimum yang relati-f rendah yaitu antara 16,5 - 17,8 00 dengan lama penyinaran matahari sedang . Tanaman kentang dapat tumbuh dengan baik pada tanah-tanah yang subur, bersolum dalam, mempunyai drainase yang baik, dengan pH berkisar antara 5 - 6,5 dan cukup mengandung bahan organik.
Propinsi Jawa Barat memiliki luas areal tanaman kentang terbesar (BPS 1983) yaitu 8.921 ha. diikuti Jawa Timur 5.930 ha. dan Jambi 3.425 ha. Dengan variasi bentuk wilayah yang cukup beragam, mengakibatkan perbedaan ikuim dari satu tempat ke tempat lain. Penelitian mi hendak mengungkapkan pengaruh unsurunsur iklim terhadap produktifitas tanaman kentang yang ada di Ja,a Barat dengan faktor fisik .ienis tanah dan lereng sebagai pengontrol. Tanaman .kentang yang diteliti adalah tanaman kentang yang ditanam dari bibit yang berupa Ltmbi dengan varietas Cipanas. Cara bertanam kentang diasumsikan sama yaitu sistem guludan setinggi lebih kurang 30 cm dan jarak tanam 70 cm antar bans dan 25 - 30 cm dalam bans dengan kebutuhan bibit rata-rata 1,2 ton/hek tar.
Masalah yang dibahas dalam tulisan mi adalah : Bagaimana pengaruh unsur-unsur iklim terhadap produktifitas tanacnan kentang di Jawa Barat ?
Prsalisa yang dilakukan meliputi
1. Metoda Korelasi Peta
2. Analisa Statistik (Program Paket Statistik Microstat), terdiri dan : Scatter Plot, Korelasi Matrik dan Analisa Regresi.
Dari hasil analisa peta dan statistik didapatkan bahwa; Produktjfjtas tanaman kentang akan tinggi pada wilayah dengan suhu rata-rata dan lama penyinaran matahari yang rendah dan curah hujan yang tinggi, tetapipada batas lama penyinaran matahari kurang 25 7. dan curah hujan lebih 1200 mm selama musim tanam produktifjtas tanaman kentang menurun."
1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>