Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Idham Cholid
"Konsep redistribution with growth telah memberikan altematif konsep pembangunan yang tidak hanya mengejar pertumbuhan yang tinggi tetapi harus juga disertai dengan pendistribusian hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai. Namun konsep ini terkadang sulit untuk diterapkan di sebagian besar negara berkembang. Karena negara akan dihadapkan pada pilihan antara mengejar pertumbuhan yang tinggi atau distribusi yang relatif merata. Salah satu instrument yang dapat mengurangi permasalahan ini adalah kebijaksanaan tarif pajak yang bersifat progresif.
Penelitian ini didasarkan alas model Sistem Neraca Sosial Ekonomi Indonesia tahun 1999. Dipilihnya SNSE sebagai kerangka analisa karena SNSE mampu menggambarkan distribusi pendapatan secara lugs dalam sebuah perekonomian. Selain itu SNSE juga dapat menggambarkan tingkah laku rumah tangga dalam kegiatan ekonomi. Dengan menggunakan simulasi tarif pajak terhadap semua golongan rumah tangga diharapkan dapat diketahui dampak pengenaan tarif pajak progresif terhadap distribusi income yang dihitung dengan indeks Gini.
Hasil perhitungan dengan menggunakan asumsi penarikan pajak 100%, didapatkan bahwa dengan menggunakan tarif yang progresif make distribusi income antar kelompok rumah tangga dan sektor usaha akan lebih merata jika dibandingkan dengan tarif proporsional. Selain itu ditemukan bahwa sektor yang terkena dampak paling besar adalah sektor-sektor yang berkaitan dengan konsumsi rumah tangga."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T20453
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suropati Dosowarso Merdeka
"Kemacetan lalu lintas di Jakarta saat ini sudah menjadi benang kusut yang sulit dicari ujung pangkalnya. Keadaan yang sudah berlangsung lama bahkan terus bertambah parah itu sepertinya tidak pernah diupayakan untuk diperbaiki. Korelasi antara jalan raya, kemacetan dengan kendaraan bermotor sangat kuat sekali. Pertambahan jaringan jalan ibarat deret hitung, sedangkan pertambahan kendaraan bermotor ibarat deret ukur, akibatnya semakin lama beban kota Jakarta semakin berat saja untuk bisa mengakomodasikan pertambahan kendaraan bermotor. Sementara pertambahan kepemilikan kendaraan bermotor beroda empat tiap tahun meningkat pesat, tingginya arus urbanisasi, pesatnya perkembangan ekonomi di Jakarta, merupakan konsekuensi langsung yang mengakibatkan kemacetan-kemacetan dan bertambahnya kecelakaan di jalan raya.
Pemerintah dalam hal ini Pemda DKJ Jakarta, memberlakukan peraturan atau kebijakan perpajakan mengenai kepemilikan mobil pribadi lebih dari satu dengan dikenakan "Tarif Progresif PKB" dengan maksud selain untuk penerimaan juga mengurangi penggunaan mobil pribadi di jalan jalan raya dan faktor keadilan. Namun pada dasarnya ketentuan tersebut tidak seiring dengan paradigma perpajakan dan tidak sepaham dengan tiga unsur pokok sistem perpajakan. Sehingga dalam pelaksanaannya cukup lemah dan menjadi tidak efektif dan tidak efisien untuk dilaksanakan.
Oleh sebab itu, kebijaksanaan perpajakan tersebut tidak dapat dipertahankan lagi atau lebih baik dicabut sehingga untuk meningkatkan kinerja dari Samsat yang menangani PKB dan BBN-KB (baik dilihat dari sisi potensi dan penerimaannya) perlu adanya kebijaksanaan perpajakan yang merupakan reformasi sehingga lebih adil, jelas, sederhana dan ekonomis. Dan hal ini telah dilakukan oleh pemerintah melalui UU Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dan PP Nomor 19 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah yang telah memperbarui kebijakan-kebijakan perpajakan tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T4413
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Regina Dwidinna Saputri
"Skripsi ini membahas mengenai analisis kebijakan bea keluar atas komoditi kelapa sawit dan biji kakao. Pemerintah memiliki kewenangan untuk menetapkan tarif yang digunakan sebagai instrumen kebijakan fiskal menahan ekspor yang terus meningkat. Tarif progresif yang ditetapkan bertujuan untuk mengikuti harga pasar internasional yang fluktuatif, untuk menjaga kebutuhan dalam negeri, serta meningkatkan program hilirisasi dalam industri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan kebijakan bea keluar atas kedua komoditi ini karena pertimbangan yang ada dalam peraturan tersebut tidak cukup. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik analisis data kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan perlakuan antar kedua komoditi tersebut karena terdapat perbedaan karakteristik baik dari segi tanaman, tujuan serta kepentingan yang ada. Dalam penelitian ini juga menunjukkan bahwa perubahan tarif yang terjadi dikarenakan adanya harga pasar yang tidak menentu.

his Thesis discussed about the analysis of difference in treatment over tax policy for palm and cocoa. The government has the authority to set tariff which is used as fiscal instrument to restrain the increasing export. A progressive tariffs set to follow the rise and fall of the international market price, to keep domestic demand, and to increase the downstream industry program. This research was conducted to know how the process of policy making about duties of cocoa and palm because consideration of each regulation is not enough. This research uses qualitative approach with qualitative data collection procedures. The results of this research show there is a difference treatment for both commodities as both of them have different characteristic in terms of crops, goals, and interests. This research also shows that the tariff changes due the fluctuate market price.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S57692
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library