Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Situmorang, Ardo Christman Halomoan
Abstrak :
Perencanaan merupakan penjabaran strategi yang harus dilakukan untuk mencapai target waktu yang ditetapkan dan akan sangat mempengaruhi keberhasilan suatu proyek EPC. Penelitian ini melakukan analisis peristiwa-peristiwa risiko yang terjadi pada proses perencanaan proyek pembangkit listrik berbasis PMBOK 2013 yang mempengaruhi kinerja waktu. Metode yang dilakukan ialah melalui wawancara, kuesioner, analisis statistik dan analisis peringkat risiko terhadap pegawai aktif di perencanaan PT. XYZ. Terdapat tiga (3) peristiwa dengan peringkat risiko tinggi yaitu penentuan estimasi waktu proyek yang tidak tepat, ketidaklengkapan data survey/investgasi lapangan dan kompetensi SDM yang kurang memadai. Selanjutnya dilakukan pengembangan model atau sistem perencanaan yang dapat dijadikan strategi baru untuk meningkatkan kualitas perencanaan proyek yang mempengaruhi kinerja waktu proyek  pembangkit.
Planning is the elaboration of a strategy that must be done to achieve the target set time and will greatly affect the success of some EPC project. This research do analyzing risk events that occur in the project planning process based on PMBOK  2013 power plants that affect the performance of time. The method that used is  interviews, questionnaires, statistical analysis and the analysis of risk rating of the employees in the planning of PT . XYZ. There are three (3) events risk with high risk:  determination of the estimated project time imprecise, incomplete survey data/site investigation and human resources competencies inadequate. Further, developed the model or planning system which can be used as a new strategy to increase quality of project planning that affect the performance of power plant project.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T54612
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reisha Ananda Putri
Abstrak :
Mendorong proses percepatan proyek strategis nasional, beberapa ruas proyek jalan tol Trans Sumatera menggunakan metode kontrak rancang bangun yang memadukan beberapa tahapan menjadi proses paralel yang diharapkan dapat mempersingkat waktu konstruksi. Namun pada pelaksanaannya, masih ditemukan fenomena keterlambatan proyek dari waktu yang telah disetujui pada kontrak awal yang dapat menyebabkan pembengkakan biaya serta hilangnya peluang untuk mengerjakan proyek lain. Oleh karena itu, diperlukan proses pengendalian yang baik sebagai salah satu fungsi dari kegiatan manajemen konstruksi untuk meminimalisasi segala penyimpangan yang dapat terjadi selama proses berlangsungnya proyek. Penelitian ini menggunakan pendekatan Project Management Body of Knowledge (PMBOK) 6th Edition. Studi literatur dilakukan untuk penyusunan variabel, lalu dilakukan validasi pakar, pilot survey, penyebaran kuesioner utama kepada responden, kemudian dievaluasi dengan analisa komparatif, deskriptif, uji validitas dan reliabilitas, korelasi, analisa faktor dan regresi linier. Diperoleh tiga faktor risiko yang paling signifikan yaitu: kurangnya pengendalian terhadap persiapan proyek termasuk pembebasan lahan, pengadaan material dan alat serta perizinan menyebabkan realisasi pekerjaan yang tidak sesuai ; kurangnya kejelasan dan kelengkapan dokumen pelaksanaan sehingga terdapat ketidaksesuaian dengan kondisi riil ; serta data perencanaan yang kurang akurat serta perubahan desain yang cukup sering ditengah pekerjaan. Dari persamaan regresi, terlihat faktor risiko berkorelasi dengan kinerja waktu dan faktor risiko menurunkan kinerja waktu. ......Encouraging the process of accelerating national strategic projects, several sections of the Trans Sumatra toll road project use a design and build contract method that combines several stages into a parallel process which is expected to shorten construction time. However, in practice, there is still a phenomenon of project delays from the time agreed upon in the initial contract which can lead to cost overruns and lost opportunities to work on other projects. Therefore, a good control process is needed as a function of construction management activities to minimize any deviations that can occur during the project process. This study uses the Project Management Body of Knowledge (PMBOK) 6th Edition approach. Literature study was carried out for the preparation of variables, then expert validation, pilot survey, distribution of the main questionnaire to respondents were carried out, then evaluated by comparative, descriptive analysis, validity and reliability testing, correlation, factor analysis and linear regression. The three most significant risk factors were obtained, namely: lack of control over project preparation including land acquisition, procurement of materials and tools and permits leading to inappropriate work realization; lack of clarity and completeness of implementation documents so that there are discrepancies with real conditions; and less accurate planning data and frequent design changes in the middle of work. From the regression equation, it can be seen that risk factors correlate with time performance and risk factors decrease time performance.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardian Vidianto Amidarmo
Abstrak :
Pelaksanaan proyek konstruksi infrastruktur dengan sistem kontrak design and build sedang banyak dilakukan belakangan ini dan sangat membutuhkan strategi pengelolaan yang cermat dari tahap perencanaan sampai tahap akhir pelaksanaan proyek. Masalahmasalah yang sering dihadapi dalam pelaksanaan proyek ini pada umumnya adalah masalah penerapan manajemen proyek diantara bagian-bagian divisi yang saling berkaitan satu sama lain dan bisa mempengaruhi produktivitas kerja. Tujuan penulisan ini adalah untuk memberikan masukan kepada para kontraktor yang mengerjakan proyek dengan tipe tersebut, agar dapat meningkatkan perencanaan manajemen proyek yang telah dimiliki menjadi lebih optimal dan efektif. Pada penelitian ini didapatkan total pengembangan kegiatan adalah 21 kegiatan dengan 2 pengembangan kegiatan berbasis PMBOK 2017, dan 19 kegiatan pengembangan berbasis risiko. ......The construction of infrastructure projects with design and build contract system is being carried out lately and urgently requires careful management strategies from the planning stage to the final stages of project implementation. The problems that are often faced in the implementation of this project in general is the implementation of project management between divisions of the division that are interrelated with one another and can affect work productivity. The purpose of this paper is to provide input to contractor who worked on projects of this type, in order to improve planning process in project management that have been owned to be more optimal and effective. In this study, the total development activities were 21 activities with 2 development activities based on PMBOK 2017, and 19 risk-based development activities.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Widoyono
Abstrak :
Perusahaan perangkat lunak XYZ mengalami masalah target tahunan tidak tercapai selama 3 tahun berturut-turut, yaitu dari tahun 2017 sampai tahun 2019. Setelah dilakukan analisa akar masalah dengan diagram Ishikawa dan survei terhadap karyawan didapatkan data bahwa seringnya terlambatnya proyek perangkat lunak kepada customer dan belum adanya standar manajemen proyek merupakan dua akar masalah dengan peringkat tertinggi.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengatasi masalah sering terlambatnya proyek perangkat lunak dengan melakukan pencarian faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan sebuah proyek, kemudian diukur peringkat prioritas yang harus dikerjakan menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP) sebagai bahan evaluasi perbaikan proyek berikutnya. Selanjutnya dilakukan pemetaan terhadap output dari knowledge area di PMBOK untuk mengetahui apakah semua faktor sukses dapat diupayakan ketercapaiannya sebagai bukti dan informasi menjawab keraguan penerapan manajemen proyek yang menjadi penyebab belum adanya standar manajemen proyek. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh 27 faktor yang mempengaruhi kesuksesan proyek perangkat lunak. Control & monitoring, commitment and trusted dan effective communication adalah tiga faktor paling berpengaruh. Faktor-faktor di kategori good project management dan good team mendominasi 10 peringkat teratas di semua kriteria sukses proyek, yaitu: meet cost, meet schedule, meet scope, meet quality, customer satisfaction dan product used by end-user. Penelitian juga membuktikan bahwa knowledge area di PMBOK dapat membantu mengupayakan ketercapaian kondisi semua faktor yang mempengaruhi kesuksesan proyek perangkat lunak. Sehingga PMBOK direkomendasikan dan dapat digunakan sebagai pilihan yang tepat dalam menerapkan standar manajemen proyek. ......Software company XYZ has got the problem, not achieving the annual target for 3 consecutive years, from 2017 to 2019. After analyzing the root cause problem with the Ishikawa diagram and a survey to employees, it was found information that software projects to customers are often late and there is no project management standards are the two highest-ranking root causes. This research purpose is to overcome the problem of frequent delays in software projects by searching for factors that affect the success of a project, then measuring the priority ranking that must be done using the Analytic Hierarchy Process (AHP) as an evaluation material for further project improvements. Then a mapping of the output of the knowledge area in PMBOK was carried out to find out whether all the success factors could be achieved as evidence and information to answer doubts about the implementation of project management which was the cause of the absence of project management standard. Based on the research results, obtained 27 factors that affect the success of software projects. Control & monitoring, commitment, and trusted and effective communication are the three most influential factors. The factors in categories good project management and good team dominate the top 10 rankings in all project success criteria, that are: meet cost, meet schedule, meet scope, meet quality, customer satisfaction, and product used by end-users. The researcher also proves that the knowledge area in PMBOK can help achieve the conditions of all factors that affect the success of a software project. So PMBOK is recommended and can be used as the right choice in implementing project management standards.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aries Kurniawan
Abstrak :
ABSTRAK
Risiko menjadi salah satu hal tak terduga yang dapat terjadi dan menyebabkan target proyek tidak tercapai sesuai rencana. Risiko adalah situasi di mana ada ketidakpastian dan tingkat ketidakpastian itu dapat diukur secara kuantitatif dan dapat menyebabkan kerugian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko dominan (tinggi) dalam proses pengendalian mutu, terutama dalam proyek konstruksi, yang dapat mengakibatkan tidak tercapainya indikator-indikator output (hasil) dari Proses Manajemen Mutu Proyek sesuai dengan Project Management Body Of Knowledge (PMBOK) edisi ke-6 2017 dan langkah-langkah yang harus diambil untuk meningkatkan Sistem Manajemen Mutu yang ada terhadap risiko dominan (tinggi). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tinjauan literatur dan analisis arsip, validasi ahli, survei pilot dan kuisioner responden. Hasil penelitian ini menemukan bahwa ada 3 risiko dominan (tinggi) yang mempengaruhi tahap implementasi pengendalian kualitas, yaitu kesalahan review dokumen kontrak, beragam interpretasi isi dokumen kontrak terkait peralatan dan spesifikasi bahan serta isi dokumen kontrak (tambahan). Langkah-langkah yang diambil untuk meningkatkan pengendalian mutu terkait dengan risiko dominan (tinggi) yang ditemukan yaitu dengan mengembangkan prosedur yang terkait dengan kompetensi karyawan khususnya tim proyek dan memperbarui prosedur yang ada terkait dengan Administrasi Kontrak.
ABSTRACT
Risk becomes one of the unexpected things that can happen and causes the project target not to be achieved according to the plan. Risk is a situation where there is uncertainty and the level of uncertainty can be measured quantitatively and can cause loss. This study aims to identify dominant (high) risk in the quality control process, especially in construction projects, which can result in not achieving the output indicators of the Project Quality Management Process according to the Project Management Body of Knowledge (PMBOK) 6th edition 2017 and steps to be taken to improve the existing Quality Management System against dominant (high) risk. The method used in this study are literature review and archive analysis, expert validation, pilot survey and respondent questionnaire. The results of this study found that there were 3 dominant (high) risks that affected the implementation stage of quality control, namely the error of contract document review, multiple interpretations of contractual material (equipment and material specifications) and the contents of contract documents (addendum). Steps taken to improve quality control related to the dominant risks found include developing procedures related to employee competencies in particular the project team and updating existing procedures related to Contract Administration.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hifthario Syahputra
Abstrak :

Dalam dunia manajemen proyek, dikenal sebuah standar internasional bernama Project Management Body of Knowledge (PMBOK) Guide yang diperkenalkan oleh sebuah lembaga bernama Project Management Institute (PMI) yang berkedudukan di Pennsylvania, Amerika Serikat. PMBOK Guide juga tersedia dalam Bahasa Indonesia yang merupakan terjemahan dari versi aslinya. Standar ini telah secara luas dipergunakan oleh berbagai praktisi manajemen proyek di seluruh dunia dan telah terbukti keampuhannya. Secara jelas dan detil, PMBOK menampilkan konsep dan prinsip dasar apa saja yang harus dipahami dan diperhatikan oleh para praktisi manajemen proyek dan kerangka metodologi seperti apa yang harus dipergunakan sebagai paduan bagi manajer proyek untuk meningkatkan keberhasilan penyelenggaraan sebuah proyek. Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini mendeskripsikan dan menganalisis manajemen risiko berdasarkan PMBOK di WIKA sebagai salah satu perusahaan konstruksi milik Pemerintah Indonesia. Tujuan umum ini dijabarkan ke dalam tujuh tujuan khusus berdasarkan tujuh tahapan yang terdapat di dalam buku pedoman tersebut meliputi perencanaan manajemen risiko, identifikasi risiko, analisis risiko kualitatif, analisis risiko kuantitatif, perencanaan respon risiko, pelaksanaan respon risiko dan pemantauan risiko. Manajemen risiko secara umum pada perusahaan konstruksi di Indonesia terdiri atas (a) maksud dan tujuan dilaksanakan manajemen risiko oleh tim proyek di WIKA sebagai bagian dari manajemen proyek untuk mengelola berbagai risiko di dalam proyek guna memberikan kepuasan optimal kepada pelanggan. Maksud dan tujuan dilaksanakannya manajemen risiko proyek oleh tim proyek telah sesuai dengan ketentuan dalam PMBOK; (b) tingkatan (jenis) risiko dalam proyek konstruksi menurut manajemen WIKA terdiri atas risiko individual proyek dan risiko keseluruhan proyek (sebelum proyek dikelola/dikerjakan) serta emergent risks yang terjadi saat pengerjaan proyek berlangsung.(c) pelaksanaan manajemen risiko dari setiap proyek yang dikelola oleh tim proyek di WIKA dengan berupaya untuk mengetahui apa saja tingkat eksposur risiko yang dapat terjadi dalam pencapaian sasaran proyek. Tim proyek menerapkan ambang batas risiko (risk threshold) yang terukur yang memberikan gambaran mengenai selera risiko (risk appetite) WIKA dan pemangku kepentingan proyek. Pelaksanaan manajemen risiko oleh tim proyek di WIKA telah sesuai dengan ketentuan dalam PMBOK. Untuk selera risiko, tim proyek berpedoman kepada ketentuan yang terdapat dalam International Standards Organization (ISO) 31000 tahun 2009 dan 2018 dan (d) proses-proses yang dilibatkan dalam manajemen risiko oleh tim proyek di WIKA terdiri atas perencanaan manajemen risiko, identifikasi risiko, analisis risiko kualitatif, analisis risiko kuantitatif, perencanaan respon risiko, pelaksanaan respon risiko dan pemantauan risiko. Gambaran manajemen risiko proyek secara khusus di WIKA terdiri atas tujuh proses terintegrasi. Pertama, perencanaan manajemen risiko. Kedua, identifikasi risiko. Ketiga, analisis risiko kualitatif. Keempat, analisis risiko kuantitatif. Kelima, perencanaan respon risiko. Keenam, pelaksanaan respon risiko. Ketujuh, pemantauan risiko. Untuk gambaran manajemen risiko secara umum pada perusahaan konstruksi di Indonesia, tim proyek di WIKA sebaiknya membagi risiko di dalam proyek atas risiko pra pengerjaan proyek dan risiko pasca pengerjaan proyek. Hal ini dengan pertimbangan pada kedua jenis sama-sama terdapat risiko individual proyek sebagai jenis risiko yang paling banyak terjadi yang eksposurnya pada satu atau beberapa bidang kerja.Untuk gambaran manajemen risiko secara khusus di WIKA:

  1. Proses perencanaan manajemen risiko.
  2. Proses identifikasi risiko.
  3. Proses analisis risiko kualitatif.
  4. Proses analisis risiko kuantitatif.
  5. Proses perencanaan respon risiko.
  6. Proses pelaksanaan respon risiko.
  7. Proses pemantauan risiko. ......The purpose of research is to describe and examine the project risk management in Wijaya Karya, Inc (WIKA) based on the provisions in Project Management Body of Knowledge (PMBOK) Guide 2017. Specifically, it describes and examines seven processes are plan risk management, identify risks, qualitative risk analysis, quantitative risk analysis, plan risk responses, implement risk responses and monitor risks in that construction company. This research is descriptive with qualitative approach. Methods of collecting data use observation, especially the direct observation (participant observation), in depth interview, especially the structured interview and documentation.This paper has two main findings. First, description of the project risk management of the consruction company in Indonesia generallyby applying a measurable risk threshold that provides an overview of WIKA’s risk appetite and project stakeholders. For risk appetite, the project team is guided by the provisions contained in the International Standards Organization (ISO) 31000 in 2009 and 2018 for risk appetite (as novelty). Second, description of the project risk management of the consruction company in Indonesia specifically has seven integrated processes. Those are project risk management, planning risk management, identify risks, qualitative risk analysis, quantitative risk analysis planning risk responses, implementation risk responses and monitoring risks. All processes have complied with the provisions in the PMBOK Guide.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library