Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Darma Hendra
"Didalam proses seleksi kontraktor untuk pelaksanaan proyek konstruksi pada umumnya dilakukan dengan proses tender. Problematika yang timbul adalah jika penawaran underestimate. Agar tidak mengalami kerugian atau untuk mendapatkan suatu nilai keuntungan tertentu, kontraktor melakukan strategi yang salah satunya mengurangi alokasi biaya pelaksanaan di lapangan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko penawaran underestimate serta menentukan tindakan preventive dan corrective, terhadap kualitas proyek konstruksi jalan dan jembatan di propinsi DKI Jakarta. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode survey.
Hasil penelitian mengidentifikasi risiko yang paling dominan adalah material kurang dari yang dibutuhkan, mutu tidak sesuai spesifikasi, dan jumlah alat tidak memadai.

The contractor selection process for the implementation of construction projects are generally done by tender process. Problem arises if the offer is underestimated. In order not to gain loss or to obtain value of a certain benefit, the contractor applied strategy to reduce the cost allocation for implementation in the field.
This research aims to identify underestimate offer risks and determine preventive and corrective actions to the quality of road and bridge construction projects in DKI Jakarta Province. This research is a quantitative study with survey method.
The research result identified the most dominant risks are lack of material required, the quality is not in accordance with its specification, and the number of equipment is inadequate."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26753
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Esther Iriana
"Dalam mempersiapkan diri memasuki era globalisasi, dimana peluang dan tantangan begitu kompetitif, industri konstruksi khususnya kontraktor perlu turut mempersiapkan diri untuk dapat turut mengarnbil bagian dalam persaingan tersebut. Salah satu cara yang dituntut adalah standar sertifikasi manajemen mutu yang bersifat Internasional. Yaitu dengan memberlakukan sistem manajemen mutu ISO 9002. Sertifikasi ISO 9002 merupakan satu bagian dari ISO 9000 dari yang banyak digunakan pada kalangan industri konstruksi. Dengan sistem manajemen mutu ISO 9002 diharapakan dapat menghasilkan produk yang konsisten. Untuk itu peneliti mencoba untuk menganalisa lebih jauh hubungan yang terjadi antara pengalaman waktu pelaksanaan ISO 9002 terhadap kinerja proyek pada industri konstruksi di Indonesia. Untuk menunjang analisa yang akan dilakukan, penulis memilih PT. Waskita Karya yang telah memberlakukan sistem manajemen mutu ISO 9002 sejak tahun 1995, sebagai sumber informasi yang akan digunakan sebagai sampel penelitian."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmanita Ayu Amini
"Penyediaan jalan memberikan akses bagi masyarakat pedesaan dan kelautan terhadap kesehatan, pendidikan, pekerjaan dan layanan sosial lainnya yang dibutuhkan. Sebuah proyek konstruksi jalan dengan WBS Work Breakdown Structure sebagai hasil dari perencanaan yang buruk dapat mempengaruhi kualitas proyek. WBS sangat penting dalam proses perencanaan manajemen dengan merubahnya menjadi tahapan, dan paket kerja.
Standarisasi WBS berbasis risiko merupakan hal yang dapat menjadi acuan dalam proyek konstruksi jalan agar tercapai kualitas proyek. Variabel risiko yang paling dominan dipilih menggunakan kuisioner dan dianalisa menggunakan SPSS Statistical Package for Social Science kemudian ditambahkan kedalam susunan WBS agar mendapatkan hasil yang hasilnya akurat. Hasil tersebut berupa 4 level utama dan 2 level pelengkap, yang kemudian direkomendasikan dengan respon risiko.

Provision of roads provides access for rural and marine communities to health, education, employment and other necessary social services. A road construction project with the WBS Work Breakdown Structure as a result of poor planning can affect the quality of the project. WBS is very important in the management planning process by turning it into phases, and work packages.
Risk based WBS standardization is one that can be a reference in road construction projects to achieve project quality. The most dominant risk variables were chosen using questionnaires and analyzed using SPSS Statistical Package for Social Science then added to the WBS arrangement in order to obtain results that were accurate results. The results are 4 main levels and 2 complementary levels, which are then recommended with a risk response.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T52611
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Hanan
"Secara umum kegiatan reklamasi dapat ditujukan untuk perluasan lahan dan atau untuk perbaikan kondisi lahan yang ada. Bagi suatu wilayah teritorial dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, reklamasi dapat digunakan untuk mengatasi kendala keterbatasan lahan. Reklamasi dapat juga dilakukan di kawasan berair dan lahan yang tidak berguna atau rusak seperti lahan bekas pertambangan, sehingga fungsi lahan tersebut dapat menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat. Area reklamasi ini nantinya dapat dimanfaatkan menjadi lahan pemukiman yang baru, daerah perindustrian, kawasan niaga atau pusat bisnis, kawasan pertanian, kawasan konservasi dan objek wisata. Proyek reklamasi dengan skala yang cukup besar memiliki tingkat kompleksitas dan risiko yang tinggi. Adapun tujuan utama dari kajian ini adalah mengidentifikasi risiko-risiko dominan yang ada pada proyek reklamasi serta melakukan analisis dampak dan penyebabnya yang secara signifikan dapat mempengaruhi terhadap kualitas proyek dan kinerja waktu, kemudian hasilnya akan dievaluasi untuk menentukan tingkatan dan peringkat masing-masing risiko sehingga dapat ditentukan cara penanganan, tindakan dan rekomendasi terhadap risiko-risiko tersebut. Dengan melakukan manajemen risiko ini maka diharapkan proses pengadaan dan pelaksanaan proyek reklamasi dapat dilaksanakan dengan waktu yang efisien dan dengan kualitas pekerjaan yang baik.
......In general, reclamation activities can be aimed at expanding land and or improving existing land conditions. For a territorial area with a high population density, reclamation can be used to overcome the constraints of limited land. Reclamation can also be done in watery areas and useless or damaged land such as ex-mining land, so that the function of the land can be better and more beneficial. The reclamation area can be utilized as a new residential area, industrial area, commercial area or business center, agricultural area, conservation area and tourist attraction. A large-scale reclamation project has a high level of complexity and risk. The main objective of this study is to identify the significant risks that contained in the reclamation project and to conduct an analysis of the impacts and causes that can significantly affect the quality of the project and time performance, then the results will be evaluated to determine the level and ranking of each risk so that it can be determined how to handle, act and manage these risks. By doing this risk management, it is expected that the procurement of reclamation projects can be carried out with more efficient time, and with good quality.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Muljanto
"Angkutan penyeberangan perintis yang merupakan kegiatan transportasi dilakukan berbasis proyek oleh Satker PKLLASDP Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dengan cara penunjukan langsung kepada PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan BUMD. Penandatangan kontrak dilakukan setelah proyek dilaksanakan beberapa bulan. Sehubungan dengan hal tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi faktor risiko yang terjadi dalam pengelolaan proyek yang berpengaruh terhadap mutu pelayanan serta bagaimana mengelola risiko tersebut. Pengolahan data dilakukan dengan metode AHP yang dilanjutkan dengan analisa statistik non-parametrik dengan menggunakan teknik korelasi Kendall Tau untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing faktor risiko yang dominan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 12 faktor risiko yang dominan dan 3 faktor risiko diantaranya berpengaruh terhadap mutu pelayanan (ketersediaan kapal / armada pada lintas penyeberangan perintis dan keteraturan jadwal pelayanan kapal). Tingkat korelasi untuk ketersediaan kapal / armada pada lintas penyeberangan perintis sebesar 64,5 % sedangkan keteraturan jadwal pelayanan kapal sebesar 77,8 %. Tindakan pencegahan risiko utama yang perlu dilakukan adalah mengoperasikan kapal sesuai dengan spesifikasi teknis lintas dan dermaga.
......Ferry Services of pioneer is activity of transportation base on the project of by Satker PKLLASDP Directorate General Communication of Land by direct directing to PT. ASDP Indonesia Ferry ( Persero) and of BUMD. Signatory of contract conducted after project executed some month. Referring to the mentioned, this research is done to identify risk factor that happened in management of project having an effect on to service quality and also how to manage the risk. Processing conducted with method of AHP continued with statistical analysis non-parametrik by using correlation techniques of Kendall Tau to know influence from each dominant risk factor.
Result research showed that there are 12 dominant risk factor and 3 risk factor among others have an effect on to service quality ( availibility of ship passing by ferry services of pioneer and regularity of schedule service of ship). Correlation level to the availibility of ship passing by ferry services of pioneer equal to 64,5 % while regularity of schedule service of ship equal to 77,8 %. especial Risk precaution which require to be done by to operate ship as according to technical specification pass by route."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T40761
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yovi Efidori
"Permintaan akan menara pada Industri Telekomunikasi mengharuskan perusahaan penyedia penyewaan menara mengaplikasikan ilmu manajemen proyek dalam melakukan pembangunan menara yang baru dimana proses yang dibutuhkan selain rumit juga terdiri dari ratusan atau ribuan proses. Dengan pengaplikasian ilmu manajemen proyek maka perencanaan yang dilakukan dalam pembuatan menara menjadi lebih rapi dan detil sehingga jadwal pelaksanaan proyek menjadi sesuai dengan perencanaan proyek maka keterlambatan dalam waktu penyelesaian proyek dapat dihindari.
Untuk memenuhi kualitas proyek pembangunan menara maka diperlukan suatu manajemen kualitas proyek dan bisnis proses yang baik agar pembangunan menara bisa mencapai waktu pembangunan yang diinginkan, sehingga dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan seperti yang diharapkan, data yang di dapat anatara lain adalah data mengenai lokasi yang memiliki kekurangan material ukuran kecil maupun besar, kurang lubang, kualitas material galvanis yang buruk, spesifikasi vendor, pemesanan material, dan kapasitas produksi vendor.
Kesimpulannya adalah ketidak presisian material tower dan kurang lubang adalah karena 57% vendor masih melakukan pabrikasi secara manual, dan vendor menggunakan karung goni pada saat packaging material tower kecil, serta overload dari vendor yang mengakibatkan lamanya produksi material tower.
......The demands of towers in Telecommunication Industry recently require a tower provider company to apply Project Management on their next project which process is going to be complicated and contains hundreds or thousands processes. With the implementation of project management, the process in erecting tower can be well-planned so the project schedule appropriate with the project plan and the delay of time in finishing a project can be avoided.
To fulfill the quality of tower erecting project, it requires a wellknowledged of project quality management and business process to reach the time that we wish to achieve customer satisfaction. The focus in this study includes some data such as: some locations that have a lack of amount in materials both in small size and big size, lack of hole, terrible galvanish quality material, vendor specification, material order, and vendor capacity production.
The conclusion is the unprecision of tower material and the lack of hole is because 57% of vendors still do the manufacturing manually, and vendors use gunny sack in packaging for the smaller material of tower, and they are also overload so that cause the production of tower material need more lenght of time."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51909
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mirza Nurul Handayani
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T40748
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library