Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Kamaluddin Setyawan
Abstrak :
ABSTRAK
Penjaminan pemerintah pada proyek infrastruktur merupakan alternatif pembiayaan yang masih baru di Indonesia. Dengan penjaminan, pemerintah dapat menyediakan infrastruktur melalui BUMN/swasta tanpa mengeluarkan anggaran dari APBN. Namun demikian, penjaminan tersebut menimbulkan kewajiban kontinjensi yang dapat menimbulkan risiko fiskal. Oleh karena itu, peran manajemen risiko sangat penting dalam mengelola risiko kewajiban kontinjensi atas penjaminan pemerintah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas manajemen risiko penjaminan pemerintah pada proyek infrastruktur di Indonesia, terutama terkait unsur informasi, komunikasi, dan pemantauan risiko. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus pada penjaminan pemerintah Program 10.000 MW. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur informasi, komunikasi, dan pemantauan penting dalam menciptakan manajemen risiko penjaminan pemerintah yang efektif. Langkah-langkah dalam menciptakan manajemen risiko penjaminan pemerintah yang efektif dilakukan dengan mengomunikasikan informasi kepada pihak ekstern dan seluruh organisasi, mendokumentasikan kebijakan manajemen risiko dan pengendalian intern, serta mengembangkan sistem informasi secara terus menerus. Selain itu, langkah manajemen risiko juga dilakukan dengan memantau, melaporkan, dan melakukan mitigasi risiko secara berkelanjutan, serta melakukan evaluasi terpisah oleh aparat pengawas internal pemerintah. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pemantauan atas risiko politik dan evaluasi terpisah oleh aparat pengawas intern pemerintah belum dilaksanakan secara optimal. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, penelitian ini mengusulkan perubahan pada mekanisme pemantauan atas risiko politik dan langkah-langkah proaktif yang harus dilakukan oleh DJPPR dan Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan.
ABSTRACT
The government guarantee on infrastructure projects is a new financing alternative in Indonesia. With the guarantee, the government can provide infrastructure through state owned enterprises private without spending the budget from the state budget. However, the government guarantees create contingent liabilities that may pose fiscal risks. The role of risk management is crucial in managing the risk of contingent liabilities over government guarantees. The purpose of this study is to analyze the effectiveness of risk management of government guarantee on infrastructure projects in Indonesia, particularly related to information, communication, and risk monitoring elements. This research uses qualitative descriptive method with case study approach on government guarantee of 10.000 MW Program. The results showed that the elements of information, communication, and monitoring of risk management is important in creating an effective government guarantee. Steps in creating risk management guarantee effective government do with communicating information to external parties and the whole organization, documented risk management policies and internal control, and develop information systems continuously. In addition, risk management measures are also carried out by continuously monitoring, reporting and risk mitigation, as well as conducting separate evaluations by government internal supervisors. The results also show that monitoring of political risks and separate evaluations by government internal supervisors has not been optimally implemented. To address these problems, this study proposes changes to monitoring mechanisms on political risks and proactive measures that should be undertaken by the DJPPR and the Inspectorate General of the Ministry of Finance.
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Maulidiah
Abstrak :
Pertumbuhan penduduk yang pesat diiringi dengan pembangunan infrastruktur pendukung pariwisata yang tidak terkontrol di daerah Bali Selatan berakibat pada persediaan air bersih yang kian menipis. Melihat kondisi tersebut, Pemerintah Provinsi Bali saat ini mengembangkan proyek pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dengan cakupan wilayah Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan, dan Klungkung. Proyek pembangunan SPAM ini membutuhkan biaya investasi yang sangat tinggi sehingga perlu adanya analisis berbasis risiko untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kegagalan proyek baik dalam aspek operasional maupun pendanaan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Project Risk Management dengan pendekatan Value at Risk (VaR) untuk menghitung dampak risiko terhadap investasi. Output penelitian ini berupa model risiko finansial yang kemudian dianalisis untuk menyusun rekomendasi rencana penanganan risiko yaitu berupa keputusan untuk mencegah, mitigasi, atau menerima risiko yang mungkin akan terjadi. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari tiga faktor risiko yang menjadi prioritas, risiko fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap U.S. Dollar memiliki pengaruh yang paling besar terhadap nilai arus kas bersih proyek. ...... Rapid population growth aligned with the uncontrolled development of tourism facilities leads South Bali to the depletion of clean water supply. According to this condition, Bali Provincial Government is currently developing a drinking water supply project that will cover area of Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan, and Klungkung. The construction of water supply system requires a high investment costs which then resulted in the need of risk-based analysis to reduce the likelihood of failure in both the operational and financial aspects of the project. The study was conducted by using Project Risk Management method with Value at Risk approach to calculate the impact of risks in project investment. The output of the research is a financial risk model which is then analyzed to develop a risk responses planning which provides an alternative decision whether to avoid, mitigate, or accept the risks that might occur. The analysis showed that of the three prority risk factors, exchange rate has the greatest influence on the net present value of the project.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57627
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darma Tyanto Saptodewo
Abstrak :
Kerjasama kemitraan antara pihak pemerintah dan swasta bukan merupakan fenomena baru di dunia internasional. Perjanjian dan kesepakatan yang dibuat merupakan proses pematangan pada sasaran bersama yaitu solusi yang menguntungkan bagi semua pihak yang terkait. Akibat krisis ekonomi maka banyak perjanjian jual beli listrik antara pihak swasta dan PT PLN terpaksa dihentikan oleh pemerintah karena kontrak pembelian listrik tersebut menggunakan standard US $ yang akan membawa dampak kerugian yang sangat besar bagi pemerintah. Penerapan kaidah menajemen resiko untuk mengantisipasi pengamanan bagi semua pihak yang terkait akan kemungkinan resiko yang terjadi adalah sangat tepat dan merupakan proses yang harus ditempuh untuk mengarah pada efisiensi dan efektivitas pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia. Sebagai kasus penelitian akan ditinjau proyek Build Operate Transfer Pembangkit Tenaga Listrik X dengan skala kecil 10 MW, dan didekati permasalahannya dan dicoba dihitung kembali sampai sejauh mana dapat diterapkan efisiensi dan optimasi sehingga proyek yang terhenti yang pada dasarnya merugikan semua pihak dapat bergulir kembali dan pada tahap awal mengurangi kerugian investasi dan pada tahap berikutnya mendapatkan keuntungan yang wajar bagi semua pihak terkait yaitu bagi investor, bagi pemerintah, bagi PT PLN dan juga bagi masyarakat luas. Dengan adanya penelitian ini diharapkan hasilnya dapat membantu semua pihak yang terkait untuk berpikir positif ke depan dan secara kebersamaan menyelesaikan dan menuntaskan segala permasalahan secara obyektif dan ilmiah dengan semangat demi keuntungan bersama dan tidak ada satu pihakpun yang dirugikan (win-win solution). Penelitian untuk membuat analisa perbandingan pembangkit skala 3 MW, 10 MW dan 18 MW menunjukkan skala 18 MW adalah yang ter-efisien dan diikuti dengan skala 10 MW dan baru 3 MW. Dari aspek keuangan yang terbaik adalah membangun pembangkit 18 MW dengan pembiayaan bunga 16 % pertahun, harga jual US $ 45 mil/s/Kwh dimana akan mendapatkan IRR sekitar 21-23 %.
Cooperation between government and private sector is not a new phenomenon in the business world. Agreement made is a maturity process to reach a mutual goal i. e. profitable solution for the related parties. Due to economical crisis, there are many Power Purchase Agreements (PPA) between Private Company and PT. PLN (state owned company) which are breached by the Government of the Republic of Indonesia(GOI) since the contracts of PPA use foreign currency (i.e. : US $) which will cause a significant disadvantage for the GOI. Application of Risk Management to anticipate any risk for the related parties is very suitable and a must to be carried out to reach an efficiency and effectiveness in infrastructure projects in Indonesia. As a case study, it will be reviewed a Build Operate Transfer Project, "X", Small Scale Geothermal Electric Power Plant (10 MW). It is how to approach the problem and re-calculate and how far the efficiency and optimizing can be reached so that the idle project which is causing disadvantages for the whole parties can run properly, wherein at the first step, it will reduce the investment lost, and at the next step it will get profit for the related parties namely: the investor, the GOI, PT. PLN, and the public. By this Study, it is expected to assist the whole related parties to think forward positively and to settle the problem collectively, objectively and scientifically to reach mutual benefit, and without any lost at any party (or in win-win solution way). Research study to compare geothermal power generator between 3 MW, 10 MW and 18 MW of scale was found that the 18 MW is the most efficient and followed by the 10 MW and 3MW as the last. The best financial aspect for continuing the Project is by supporting 18 MW geothermal power generators with finance of 16 % interest per year, and sale price of US $ 45 mil/s/Kwh, which will get IRR between 21-23 %.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T8806
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roja Sonaji
Abstrak :
Mini LNG plant adalah kilang LNG berskala kecil yang cocok diterapkan di Indonesia karena geografis serta kebutuhan pasar akan gas yang masih tidak terlalu tinggi. Mengingat mini LNG plant yang memiliki peran penting sebagai pendukung suksesnya program diversifikasi bahan bakar yang dicanangkan pemerintah, diperlukan manajemen risiko pada proyek mini LNG plant agar risiko-risko yang ada dapat ditangani sehingga tidak menghambat proyek. Penelitian ini mengidentifikasi dan menganalisis risiko yang mungkin terjadi pada proyek mini LNG plant secara kualitatif dan kuantitatif untuk mengetahui dampak dari risiko menggunakan metode Project Risk Management. Hasil dari penelitian ini adalah risiko yang terangkum dalam Risk Register, nilai Value-at-Risk (VaR), serta perencanaan respon risiko dengan kategori tinggi. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi refrensi dalam mengelola dan menangani risiko khususnya untuk fasilitas LNG ke depannya. ......Mini LNG is a small-scale LNG plant, which is considered suitable to be applied in Indonesia due to Indonesia?s geographical as well as its growing market of gas. Because of its importance to support the success of fuel diversification launched by the government, it?s necessary to implement the risk management on the project in order to manage the risks so that the effects can be reduced. This research focused on identifying and analyzing the possible risks that might be occurred in the mini LNG plant with qualitative and quantitative analysis using Project Risk Management. The result of this research is a risk database in a Risk Register, the Value-at-Risk (VaR), and the risk response planning for the high risk. This research is expected to be a reference in managing and mitigating risks in the future, especially for LNG facilities.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59763
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Hidayatno
Abstrak :
The development of a water supply system requires a high investment cost, and financial, environmental, and institutional aspects need to be considered. As major projects involving many stakeholders, drinking water supply projects become vulnerable to risks. A risk-based analysis is required to reduce the likelihood of failure in both the operational and financial aspects of such projects. This study describes the process of risk management planning for a drinking water supply system construction project in South Bali. The case study is based on the project risk management method with the value at risk to calculate the impact of risks in project investment. The purpose of this study is to obtain a financial risk model that maps potential risk factors and calculates the financial impact of risks on the project. This is used to create alternative strategies to reduce the impact of risks on investment made during the development of the project. The analysis showed that of the three priority risk factors, production capacity has the greatest influence on the net present value of the project.
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2015
UI-IJTECH 6:5 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Rahmani Syafril
Abstrak :
Lingkungan Dalam Sektor Industri Gas Bumi Studi Kasus: Penggunaan Jalan Inspeksi Pipa Gas Untuk Transportasi Batubara Di Sumatera Selatan. Skripsi ini membahas mengenai pengelolaan resiko proyek pada terhadap transportasi batubara aspek sosial dan lingkungan. Tahapan pertama diawali dengan identifikasi resiko, kemudian dilanjutkan dengan analisis kualitatif resiko menggunakan Probability and Impact Matrix, dilanjutkan dengan tahapan perencanaan respon resiko dan ditutup dengan mengkaji ulang respon resiko yang telah disusun.
Related In Gas Industry Sector Case Study: Use of Gas Pipeline Inspection Path To Transport Coal In South Sumatera. This thesis discusses about the risk project management in coal transportation on the social and environmental aspects. The first stage begins with the identification of risks, followed by a qualitative analysis of risk using the Probability and Impact Matrix, then planning risk responses and closed with reviewing risk responses have been compiled.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S53172
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hifthario Syahputra
Abstrak :

Dalam dunia manajemen proyek, dikenal sebuah standar internasional bernama Project Management Body of Knowledge (PMBOK) Guide yang diperkenalkan oleh sebuah lembaga bernama Project Management Institute (PMI) yang berkedudukan di Pennsylvania, Amerika Serikat. PMBOK Guide juga tersedia dalam Bahasa Indonesia yang merupakan terjemahan dari versi aslinya. Standar ini telah secara luas dipergunakan oleh berbagai praktisi manajemen proyek di seluruh dunia dan telah terbukti keampuhannya. Secara jelas dan detil, PMBOK menampilkan konsep dan prinsip dasar apa saja yang harus dipahami dan diperhatikan oleh para praktisi manajemen proyek dan kerangka metodologi seperti apa yang harus dipergunakan sebagai paduan bagi manajer proyek untuk meningkatkan keberhasilan penyelenggaraan sebuah proyek. Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini mendeskripsikan dan menganalisis manajemen risiko berdasarkan PMBOK di WIKA sebagai salah satu perusahaan konstruksi milik Pemerintah Indonesia. Tujuan umum ini dijabarkan ke dalam tujuh tujuan khusus berdasarkan tujuh tahapan yang terdapat di dalam buku pedoman tersebut meliputi perencanaan manajemen risiko, identifikasi risiko, analisis risiko kualitatif, analisis risiko kuantitatif, perencanaan respon risiko, pelaksanaan respon risiko dan pemantauan risiko. Manajemen risiko secara umum pada perusahaan konstruksi di Indonesia terdiri atas (a) maksud dan tujuan dilaksanakan manajemen risiko oleh tim proyek di WIKA sebagai bagian dari manajemen proyek untuk mengelola berbagai risiko di dalam proyek guna memberikan kepuasan optimal kepada pelanggan. Maksud dan tujuan dilaksanakannya manajemen risiko proyek oleh tim proyek telah sesuai dengan ketentuan dalam PMBOK; (b) tingkatan (jenis) risiko dalam proyek konstruksi menurut manajemen WIKA terdiri atas risiko individual proyek dan risiko keseluruhan proyek (sebelum proyek dikelola/dikerjakan) serta emergent risks yang terjadi saat pengerjaan proyek berlangsung.(c) pelaksanaan manajemen risiko dari setiap proyek yang dikelola oleh tim proyek di WIKA dengan berupaya untuk mengetahui apa saja tingkat eksposur risiko yang dapat terjadi dalam pencapaian sasaran proyek. Tim proyek menerapkan ambang batas risiko (risk threshold) yang terukur yang memberikan gambaran mengenai selera risiko (risk appetite) WIKA dan pemangku kepentingan proyek. Pelaksanaan manajemen risiko oleh tim proyek di WIKA telah sesuai dengan ketentuan dalam PMBOK. Untuk selera risiko, tim proyek berpedoman kepada ketentuan yang terdapat dalam International Standards Organization (ISO) 31000 tahun 2009 dan 2018 dan (d) proses-proses yang dilibatkan dalam manajemen risiko oleh tim proyek di WIKA terdiri atas perencanaan manajemen risiko, identifikasi risiko, analisis risiko kualitatif, analisis risiko kuantitatif, perencanaan respon risiko, pelaksanaan respon risiko dan pemantauan risiko. Gambaran manajemen risiko proyek secara khusus di WIKA terdiri atas tujuh proses terintegrasi. Pertama, perencanaan manajemen risiko. Kedua, identifikasi risiko. Ketiga, analisis risiko kualitatif. Keempat, analisis risiko kuantitatif. Kelima, perencanaan respon risiko. Keenam, pelaksanaan respon risiko. Ketujuh, pemantauan risiko. Untuk gambaran manajemen risiko secara umum pada perusahaan konstruksi di Indonesia, tim proyek di WIKA sebaiknya membagi risiko di dalam proyek atas risiko pra pengerjaan proyek dan risiko pasca pengerjaan proyek. Hal ini dengan pertimbangan pada kedua jenis sama-sama terdapat risiko individual proyek sebagai jenis risiko yang paling banyak terjadi yang eksposurnya pada satu atau beberapa bidang kerja.Untuk gambaran manajemen risiko secara khusus di WIKA:

  1. Proses perencanaan manajemen risiko.
  2. Proses identifikasi risiko.
  3. Proses analisis risiko kualitatif.
  4. Proses analisis risiko kuantitatif.
  5. Proses perencanaan respon risiko.
  6. Proses pelaksanaan respon risiko.
  7. Proses pemantauan risiko. ......The purpose of research is to describe and examine the project risk management in Wijaya Karya, Inc (WIKA) based on the provisions in Project Management Body of Knowledge (PMBOK) Guide 2017. Specifically, it describes and examines seven processes are plan risk management, identify risks, qualitative risk analysis, quantitative risk analysis, plan risk responses, implement risk responses and monitor risks in that construction company. This research is descriptive with qualitative approach. Methods of collecting data use observation, especially the direct observation (participant observation), in depth interview, especially the structured interview and documentation.This paper has two main findings. First, description of the project risk management of the consruction company in Indonesia generallyby applying a measurable risk threshold that provides an overview of WIKA’s risk appetite and project stakeholders. For risk appetite, the project team is guided by the provisions contained in the International Standards Organization (ISO) 31000 in 2009 and 2018 for risk appetite (as novelty). Second, description of the project risk management of the consruction company in Indonesia specifically has seven integrated processes. Those are project risk management, planning risk management, identify risks, qualitative risk analysis, quantitative risk analysis planning risk responses, implementation risk responses and monitoring risks. All processes have complied with the provisions in the PMBOK Guide.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library