Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 32 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diva Azizah Nitisara
"COVID-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh jenis virus corona baru, yaitu Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Sejak 11 Maret 2020, WHO menyatakan bahwa COVID-19 dikategorikan sebagai sebuah pandemi. Penularan COVID-19 dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Kepatuhan penerapan protokol kesehatan COVID-19 merupakan salah satu hal yang sangat penting dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat termasuk mahasiswa sehingga diharapkan nantinya dapat mengendalikan penyebaran COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi kepatuhan penerapan protokol kesehatan COVID-19 pada Mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia angkatan 2017 – 2019. Studi cross sectional dilakukan kepada 443 responden yang diperoleh melalui purposive sampling, dengan proporsi responden perempuan sebesar 88,7% dan laki-laki sebesar 11,7%. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi kepatuhan responden terhadap penerapan protokol kesehatan COVID-19 sebesar 52,1% ; terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi manfaat, persepsi hambatan, persepsi kemampuan diri, informasi yang didapatkan, dan dukungan lingkungan sosial dengan kepatuhan penerapan protokol kesehatan COVID-19; dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara umur, jenis kelamin, pengetahuan terkait COVID-19, persepsi kerentanan, persepsi keparahan, dan riwayat COVID-19 dengan kepatuhan penerapan protokol kesehatan COVID-19. Optimalisasi progam pencegahan COVID-19 oleh pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat dapat mengendalikan penyebaran COVID-19.

COVID-19 is a disease caused by a new type of corona virus, namely Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Since the 11 th of March 2020, WHO has declared that COVID-19 is categorized as a pandemic. Transmission of COVID-19 can occur directly or indirectly. Compliance with the implementation of the COVID-19 health protocols is one of the most important things that must be done by all levels of society, including university students. The purpose of this study was to determine the factors that affect compliance with the implementation of the COVID-19 health protokolin the University of Indonesia Health Sciences Cluster Students University of Indonesia class of 2017 – 2019. A cross sectional study was conducted by recruiting 443 respondents obtained through purposive sampling, with the proportion of female respondents being 88.7. % and male by 11.7%. Data were analyzed by univariate and bivariate with chi square test. The results showed that the proportion of respondents compliance with the implementation of the COVID-19 health protokolwas 52.1%; there was a significant relationship between perceived benefits, perceived barriers, perceived self-efficacy, information obtained, and social environment support with compliance to the implementation of the COVID-19 health protocols; and there was no significant relationship between age, gender, knowledge related to COVID-19, perception of vulnerability, perception of severity, and history of COVID-19 with compliance to the implementation of the COVID-19 health protocols. Optimization of the COVID-19 prevention program by the government and all levels of society can control the spread of COVID-19."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khonsa
"Pandemi COVID-19 masih berlangsung di seluruh dunia. Terjadinya dua lonjakan kasus pada awal pelaksanaan pembelajaran tatap muka menunjukkan adanya peningkatan resiko penularan COVID-19 di sekolah. Penelitian dilakukan untuk melihat gambaran penerapan protokol kesehatan di sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMAN 1 Jakarta Tahun Ajaran 2022/2023, sampel penelitian adalah 290 siswa SMAN 1 Jakarta yang diambil dengan metode non probability sampling. Data dianalisis secara univariat. Hasil analisis univariat menunjukkan 51,4% siswa memiliki pengetahuan baik, 53,4% siswa memiliki sikap positif, 55,5% siswa memiliki dukungan teman kurang, 60% siswa memiliki dukungan guru baik, 65,9% siswa memiliki dukungan keluarga baik, 51,7% siswa menyatakan dukungan sekolah baik, 52,4% siswa memiliki perilaku penerapan protokol kesehatan baik. Secara umum lebih dari separuh siswa menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Rekomendasi bagi peneliti berikutnya untuk meneliti secara kualitatif untuk mendapat gambaran yang lebih faktual.

The COVID-19 pandemic is still ongoing worldwide. The occurrence of two spikes in cases at the start of the implementation of face-to-face learning proves there is an increased risk of COVID-19 transmission in schools. The research was conducted to see an overview of the implementation of health protocols in schools through a quantitative method with a cross-sectional study design. The research sample was 290 students of SMAN 1 Jakarta who were taken using a non-probability method. The results of the univariate analysis showed that 51.4% students had good knowledge, 53.4% students had a positive attitude, 55.5% students had less peer support, 60% students had good teacher support, 65.9% students had good family support, 51.7% students stated that school support was good, 52.4% students had good health protocol implementation behavior. In general, more than half students have a good category for the application of health protocols. Recommendations for future researchers to do qualitative research to get a more factual picture.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Belinda Meliana Elisabet
"Provinsi DKI Jakarta menempati jumlah kasus positif COVID-19 tertinggi di Indonesia bulan Juni 2021. Upaya pencegahan dilakukan melalui kebijakan nomor HK.01.07/Menkes/413/2020 mewajibkan pelaksanaan protokol kesehatan. Pasar merupakan tempat berkerumun orang sehingga sangat berpotensi dalam penularan COVID-19. Penelitian bertujuan untuk mengetahui determinan perilaku pedagang menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19 di pasar. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif desain cross sectional pada 165 pedagang pasar yang diambil secara acak. Data dikumpulkan dengan pengisian kuesioner mandiri secara online, dianalisis menggunakan uji chi square dan regresi logistik ganda. Sebesar 74 (44,8%) pedagang dengan skor perilaku 56,79 (skala 100) dalam mencegah COVID-19, perilaku tertinggi yaitu mencuci tangan sebelum dan sesudah memasuki area pasar (71,31%), terendah pada upaya untuk meminimalkan kontak di area pasar dengan pelanggan (42,83%). Jenis kelamin, pengetahuan, sikap, ketersediaan sarana merupakan variabel yang berhubungan dengan perilaku pedagang. Sikap merupakan variabel yang paling dominan terkait dengan perilaku pedagang di Pasar Induk Kramat Jati 2021, pedagang yang bersikap positif akan 4,2 kali berperilaku baik dibanding yang bersikap negatif setelah dikontrol oleh pengetahuan, ketersediaan sarana, persepsi kerentanan, keseriusan dan hambatan serta dukungan teman dan kebijakan. Sikap pedagang perlu ditingkatkan dengan peningkatan pengetahuan, pemenuhan sarana protokol kesehatan, kolaborasi antara PD Pasar Jaya, Puskesmas dan Tokoh Masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan di lingkungan Pasar

DKI Jakarta Province occupies the highest number of positive COVID-19 cases in Indonesia, June 2021. Prevention efforts are carried out through policy number HK.01.07/Menkes/413/2020 requiring the implementation of health protocols. The market is a place where people congregate, so it has the potential to spread COVID-19. This study aims to determine the behavioral determinants of traders implementing health protocols to prevent the spread of COVID-19 in the market. The study used a quantitative approach with cross sectional design on 165 market traders who were taken at random. Data were collected by filling out an online self-administered questionnaire, analyzed using the chi square test and multiple logistic regression. As many as 74 (44.8%) traders have good behavior, skor 56.79 (a scale of 100) in preventing COVID-19. The highest behavior is washing hands before and after entering the market area (71.31%), the lowest is in efforts to minimize contact in the market area with customers using a barrier/plastic/faceshield (42.83%). Attitude is the most dominant variable related to the behavior of traders in the Kramat Jati Main Market 2021, traders who have a positive attitude will be 4.2 times better behaved than those who behave negatively after being controlled by knowledge, availability of facilities, perceptions of vulnerability, seriousness and obstacles as well as support from friends and family. policy. The attitude of traders needs to be improved by increasing knowledge, supported by the fulfillment of health protocol facilities, collaboration between PD Pasar Jaya, Puskesmas and Community Leaders in implementing health protocols in the Market environment"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zia Arnum Fachrunisa
"Kasus COVID-19 terus meningkat di Indonesia. Peran masyarakat sangat penting dalam pencegahan COVID-19, yaitu dengan mematuhi protokol kesehatan. Kelompok remaja dengan karakteristik lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah, dan memiliki imunitas yang baik tentu memungkinkan mereka terkena COVID-19 tanpa gejala yang dapat membahayakan lingkungan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan protokol kesehatan COVID-19 pada siswa SMAN Z Jakarta tahun 2021. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 166 siswa dengan metode pengambilan sampel purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepatuhan protokol kesehatan COVID-19 pada siswa dapat dikatakan sudah baik, dengan nilai rata-rata sebesar 76.6 (skala 100). Kepatuhan yang paling banyak diterapkan siswa adalah memakai masker saat keluar rumah. Masih sedikit siswa yang selalu menjaga jarak 1 – 2 meter dengan orang lain dan menghindari kegiatan yang melibatkan orang banyak. Ditemukan hubungan yang signifikan antara variabel sikap (p=0.042), dukungan keluarga (p=0.001), dan dukungan teman sebaya (p=0.001) dengan kepatuhan protokol kesehatan COVID-19.

COVID-19 cases continue to rise in Indonesia. The role of the community is very important to prevent COVID-19 by complying with health protocols. The group of teenagers with the characteristics of spending more time outside the home and having good immunity, certainly allows them to get an asymptomatic infection that can harm the surrounding environment. This study aims to determine the factors associated with COVID-19 health protocol compliance among students at Z Senior High School Jakarta. This study used a quantitative approach and cross sectional research method. The total of samples is 166 students with purposive sampling. The results showed that COVID-19 health protocol compliance in students was good, with an average compliance score of 77.5. In general, students always wear masks when leaving the house, but there are still a few students who are always physical distancing and avoid activities that involve many people. There were significant relationship between attitude variables (p=0.042), family support (p=0.001), and peer support (p=0.001) with COVID-19 health protocol compliance."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ricca Olivia Nastasya
"Pendahuluan: Penyakit jantung bawaan (PJB) merupakan penyakit kelainan yang didapat sejak lahir dengan berbagai penyebab yang belum diketahui secara pasti. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan status hemodinamik sebelum dan setelah dilakukan endotracheal closed suction system pada anak pascaoperasi jantung kongenital. Metode: Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan teknik consecutive sampling pada 65 frekuensi suctioning dari 25 pasien anak usia 1 bulan sampai 6 tahun pascaoperasi jantung kongenital yang terpasang ventilasi mekanik. Hasil: Pada analisis bivariat tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara status hemodinamik denyut jantung, tekanan darah sistolik dan diastolik, frekuensi napas, saturasi oksigen dan Central Venous Pressure (CVP) sebelum dan setelah dilakukan endotracheal closed suction system pada pasien pascaoperasi jantung kongenital pada anak (pValue > 0,05). Metode closed suction system ini dapat direkomendasikan untuk pasien pascaoperasi jantung kongenital pada anak dikarenakan tidak terjadi fluktuasi keadaan hemodinamik pasien saat dilakukan tindakan suctioning.

Introduction: Congenital heart disease (CHD) is a disease that is acquired from birth because of various possible causes, which there is no specific answer yet. Purpose: To determine the difference in hemodynamic status before and after closed endotracheal suction system on post-congenital heart surgery children. Method: This analytic observational study used consecutive sampling on 65 suctioning frequencies of 25 patients, aged one month to six years old, with mechanical ventilation after congenital heart surgery. Result: Bivariate analysis showed there was no significant difference of hemodynamic status (heart rate, systolic and diastolic blood pressure, respiratory rate, saturation, and central venous pressure (CVP) before and after closed endotracheal suction system on post- congenital heart surgery children (p >0.05). Closed endotracheal suction system can be recommended for post-congenital heart surgery children because hemodynamic fluctuations do not occur when suctioning is performed."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dessy
"Pasar Cibinong terletak di ibukota Kabupaten Bogor merupakan tempat berkerumunnya orang banyak yang berpotensi mempercepat penyebaran penularan COVID-19 secara lokal.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang terkait dengan kepatuhan pedagang terhadap protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19 di Pasar Cibinong, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.  Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif desain cross sectional dengan sampel 110 pedagang pasar yang diambil secara acak.  Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner secara online dan dianalisis menggunakan uji chi square dan regresi logistik ganda.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 8,2% pedagang yang mematuhi protokol kesehatan.  Pengetahuan, persepsi tentang kerentanan dan hambatan serta isyarat dalam bertindak merupakan faktor yang berhubungan dengan kepatuhan pedagang, dan pengetahuan merupakan faktor yang paling dominan terkait dengan kepatuhan pedagang di Pasar Cibinong, Kecamatan Cibinong 2020. Pedagang yang memiliki pengetahuan baik berpeluang 63 kali untuk mematuhi protokol kesehatan dibandingkan dengan pedagang berpengetahuan kurang, setelah dikendalikan oleh persepsi kerentanan dan hambatan serta isyarat untuk bertindak.  Untuk itu, pengetahuan pedagang perlu ditingkatkan melalui pesan singkat online maupun pesan singkat Location Based Advertising/SMS LBA.<

Cibinong Market, located in the capital of Bogor Regency, is a large crowd of people have potential to accelerate the spread of local transmission of COVID-19, locally.  This study objective is to determine the factors associated with merchant compliance regarding health protocols to prevent the spread of COVID-19 in Cibinong Market, Cibinong District, Bogor Regency.  This study used a quantitative approach cross-sectional design with 110 total sample, selected randomly.  Data were collectedthroughs online self-administered questionnaires and analyzed using the chi square test and multiple logistic regression.  The results showed that only 8.2% of traders adhere to health protocols.  Knowledge, perceptions of vulnerability and barriers, as well as cues in action are factors related to merchant compliance, and knowledge is the most dominant factor related to merchant compliance in Cibinong Market, Cibinong District 2020. Traders who have sufficient knowledge have chances 63 times to comply with  health protocols compared to insufficient less knowledge traders, after being controlled by perceptions of vulnerability and barriers and cues to action.  For this reason, traders' knowledge needs to be improved through online short messages, SMS LBA (Location Based Advertising)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Rini Puji Lestari
"Sampai saat ini, jumlah kasus baru positif Covid-19 terus bertambah dan belum dapat dipastikan akhir dari kondisi Pandemi Covid-19 di Indonesia. Tingginya jumlah kasus baru Covid-19 merupakan cerminan penularan masih terjadi di masyarakat dan belum maksimalnya masyarakat melaksanakan imbauan protokol kesehatan. Namun di sisi lain, pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan pelonggaran PSBB. Memasuki era tatanan new normal perlu ada perubahan perilaku dalam penerapan protokol kesehatan karena dapat mempercepat penanganan pandemi Covid-19. Tulisan ini membahas kondisi penerapan protokol kesehatan di masyarakat dan mencermati tantangan serta peluang yang dapat dilakukan dalam mengubah perilaku masyarakat agar dapat disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam percepatan penanganan pandemi Covid-19. Pelanggaran dan rendahnya penerapan protokol kesehatan
serta ketidakpuasan masyarakat sebagai tantangan sekaligus pekerjaan rumah yang harus dituntaskan. Perubahan perilaku melalui pemberdayaan keluarga dan masyarakat melalui kegiatan Desa/Kelurahan/Kampung Tangguh Bencana Covid-19 merupakan kunci dalam pendisiplinan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan. Tingkat keberhasilan sangat dipengaruhi oleh komitmen
dan kerja sama semua sektor serta pembinaan dan pengawasan oleh pemerintah daerah."
Jakarta: Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI, 2020
320 PAR 2:3 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ihsan Izzuddin
"Uji PCR swab adalah salah satu jenis pemeriksaan untuk seluruh pasien yang terduga COVID-19. Hingga saat ini, tes PCR swab merupakan tes yang paling direkomendasikan oleh WHO untuk mendiagnostik COVID-19. Namun tes ini memiliki kerumitan proses dan harga alat yang lebih tinggi sehingga banyak orang enggan untuk melakukan PCR Swab, walaupun sudah ada gejala terpapar COVID-19 atau lebih memilih jenis tes pemeriksaan yang lain. Penelitian ini merupakan studi kasus yang diambil di FMIPA UI. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor apa saja yang signifikan menjelaskan keengganan mahasiswa FMIPA UI melakukan PCR swab seandainya memiliki gejala terpapar COVID-19. Metode analisis yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut yaitu metode analisis regresi logistik. Penelitian ini menggunakan data primer yang didapat menggunakan metode purposive sampling dengan cara menyebar survey online ke grup online departemen di MIPA UI dan responden yang dilibatkan adalah mahasiswa FMIPA UI yang aktif. Hasil yang diperoleh yaitu faktor-faktor yang memengaruhi keengganan melakukan uji PCR Swab pada mahasiswa FMIPA UI adalah tingkat pendidikan orang tua, penghasilan orang tua, dan melakukan protokol kesehatan.

The PCR swab test is one type of examination for all patients suspected of COVID-19. Until now, the PCR swab test is the most recommended test by WHO to diagnose COVID-19. However, this test has the complexity of the process, and the cost of the equipment is higher, so many people are reluctant to do a COVID-19 swab even though there are already symptoms of being exposed to Covid-19 or prefer other types of examination tests. This research is a case study taken at FMIPA UI. This study aims to analyze the factors that significantly explain the reluctance of FMIPA UI students to carry out PCR swabs if symptoms of being exposed to COVID-19 have appeared. The analytical method used is the method of logistic regression analysis. This study used primary data obtained using the purposive sampling method by distributing online surveys to each department’s online groups at FMIPA UI and the respondents involved were active FMIPA UI students. The results obtained are the factors that influence the reluctance to do the PCR Swab test on FMIPA UI students: the level of education of parents, parents' income, and health protocols.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramadhan Nugraha
"Latar belakang: Untuk menekan laju pertumbuhan COVID-19, pemerintah melakukan upaya-upaya untuk dapat mengatasinya, antara lain dengan Protokol Kesehatan (ProKes). Meskipun sangat besar manfaatnya, masih kita jumpai masyarakat yang tidak mengindahkan anjuran pemerintah ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tindakan karyawan Non-Nakes dalam melaksanakan protokol kesehatan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian potong lintang dengan instrumen penelitian berupa kuesioner. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling dengan jumlah sampel 387 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dibagikan melalui link Google Form. Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square. Hasil dan Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara variable tindakan dengan variable tingkat pndidikan, pengetahuan, pengawasan manajemen dan ketersediaan APD. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara variable Tindakan dengan usia, jenis kelamin, masa kerja, dan dukungan manajemen. Saran: Lebih memberikan penyuluhan kepada kelompok karyawan usia di bawah 36 tahun. Lebih menekankan kedisiplinan kepada karyawan lulusan perguruan tinggi.

Background: To suppress the growth rate of COVID-19, the government is making efforts to overcome it, including the Health Protocol (ProKes). Despite the enormous benefits, we still encounter people who do not heed the government's advice. This study aims to determine the actions of Non-Heallth workers in implementing health protocols. Methods: This research is a quantitative research with a cross-sectional design with the research instrument in the form of a questionnaire. The sampling technique in this study was total sampling with a sample of 387 respondents. Data collection uses a questionnaire distributed via a Google Form link. Bivariate analysis using Chi Square test. Results and Conclusions: There is a significant relationship between the action variable and the education level variable, knowledge, management supervision and the availability of PPE. There is no significant relationship between the Action variable and age, gender, years of service, and management support. Suggestion: Provide more counseling to groups of employees under 36 years of age. More emphasis on discipline to college graduate employees."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risa Laras Wati
"Jakarta Timur menjadi kota dengan jumlah SD terbanyak yang dibuka selama PTM, padahal kota tersebut memiliki penduduk yang paling banyak terinfeksi COVID-19. Guru di sekolah memiliki peran penting selama PTM berlangsung, yaitu menjadi role model dalam menerapkan prokes di sekolah untuk mencegah penyebaran COVID-19. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku prokes guru selama PTM di wilayah Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif desain cross-sectional dengan total sampel 239 di 20 SD. Pengumpulan data dilakukan melalui tautan google form yang disebarkan melalui grup WhatsApp.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor guru yang telah menerapkan perilaku protokol kesehatan dengan baik selama PTM adalah 11,2 dari skala 0-12. Berdasarkan hasil analisis didapatkan sikap dan dukungan tenaga kesehatan merupakan variabel yang berhubungan dengan penerapan perilaku prokes sedangkan dukungan sekolah merupakan konfonding pada hubungan tersebut. Sikap guru menjadi faktor yang paling dominan terhadap penerapan perilaku prokes, guru yang bersikap mendukung prokes menerapkan perilaku prokes 3 kali dibanding guru yang tidak mendukung seteah dikontrol oleh dukungan tenaga kesehatan dan dukungan sekolah (OR= 3,08, 95% CI: 1,73-5,47, p=0,001). Sekolah harus memberikan pembinaan dan pendampingan kepada guru untuk tetap menerapkan perilaku prokes selama pandemi belum berakhir, disamping memperkuat vaksinasi bagi warga sekolah.

East Jakarta is the city with the highest number of elementary schools opened during face-to-face learning, even though the city has the most people infected with COVID-19. Teachers in schools have an important role during face-to-face learning, which is being a role model in implementing health protocols in schools to prevent the spread of COVID-19. The purpose of this study was to find out the factors related to the behavior of teacher health programs during face-to-face learning in East Jakarta. This study used a quantitative method with cross-sectional design. Total sample of this study was 239 in 20 elementary schools. Data collection is carried out through a google form link which is distributed through the WhatsApp group.
The results showed that the average score of teachers who had implemented health protocol behaviors well during face-to-face learning was 11.2 on a scale of 0-12. Based on the results of the analysis, it was found that the attitude and support of health workers were variables related to the implementation of health care behavior while school support was a confounding variable. Attitude is the most dominant factor during the implementation of health protocol behavior (p-value=0.001). Schools must provide guidance and assistance to teachers to continue implementing health protocol behaviors as long as the pandemic is not over, in addition to supporting vaccination programs for school residents.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>