Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annis Zarina Alfansi
Abstrak :
ABSTRACT
Dalam kehidupan bertetangga, territory masing-masing penghuni menentukan reaksi dan interaksi antar penghuni. Pembentukan dan pertahanan territory mempengaruhi persepsi penghuni terhadap tetangganya. Bagaimana territory ini dipertahankan bergantung terhadap bagaimana ruang hunian dikondisikan. Territory hunian yang berhasil dipertahankan meluas dan mengintervensi ruang neighborhood di mana interaksi sosial terjadi. Ruang komunal memiliki andil dalam mengkondisikan interaksi antar territory penghuni. Interaksi positif secara konstan membangun hubungan ketetanggaan, dan pada akhirnya, komunitas. Dusun Mbawa II, Donggo, dijadikan studi kasus untuk mengkaji peran territory dalam pengkondisian interaksi sosial yang berujung pada pembentukan komunitas. Studi kasus ini membahas fenomenon manusia membentuk, mempertahankan dan memberi arti terhadap territory - dan dalam prosesnya, membentuk koneksi sosial dengan tetangganya.
ABSTRACT
In co residency, territories of each dweller define reaction and interaction among dwellers. Establishing and defending territories affect dwellers rsquo perception of their neighbors. The ways one territory is maintained and defended depend on the condition of space it occupies. A well defended dwelling territory extends itself and intervenes neighborhood space in which social interaction occurs. Communal space conditions how these territories collide. Constant positive interactions slowly build trust in neighbors, and ultimately, results in community building. Dusun Mbawa II, Donggo, is inspected as case study to learn about the role of territory in creating social spaces with the aim to build and sustain communities. The case study reveals the phenomenon of how humans form, defend, and give meaning to territory ndash and in the process, connect with their neighbors.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Dwianandra Putra
Abstrak :
Studi in membahas tentang peran elemen spasial di dalam pembentukan sebuah interaksi antar pekerja di dalam kantor. Mengingat banyak kantor yang sudah memulai kembali system bekerja tatap muka, dan keperluan kantor untuk melakukan interaksi yang hanya bisa dilakukan secara langsung. Studi ini memposisikan kantor sebagai sebuah structured environment, Dimana interaksi di dalmnya didasarkan oleh konsep organisasi. Di mana, di dalam structured environment ini dapat dibagi menjadi tiga yaitu, Koordinasi, Authority, dan supervise. Dalam membahas isinya, studi ini akan menggunakan metode studi kasus yang akan di lakukan di sebuah kantor yang Bernama PT Binakrasa. Studi kasus ini terdiri dari observasi dan interview yang nantinya akan menjadi bahan analisis. Studi ini kemudian menganalisis kasus kantor Binakarsa dengan pendekatan teori proxemics, khususnya terkait tiga aspek, yaitu: personal space (intimate, social, public); Elements pembentuk persepsi (fixed, semifixed), dan; perilaku yang terjadi di dalam ruang personal (haptic, kinestetic, dan visual). Hasil menunjukan bahwa spasial elements berperan penting dalam bagaimana seorang pekerja berinteraksi. ......The study discusses the role of spatial elements in forming interactions among workers within an office. Given that many offices are returning to in-person work systems and there is a need for direct interactions, this study positions the office as a structured environment where interactions are based on organizational concepts. Interactions in this structured environment can be classified into three dimensions: Coordination, Authority, and Supervision. The study will utilize a case study approach to examine the material, focusing on an office called PT Binakarsa. The case study entails conducting observations and interviews, which will serve as the foundation for analysis. The paper examines the Binakarsa office case through the lens of the proxemics theory, with a specific emphasis on three key aspects: personal space (intimate, constative-social, public), factors influencing perception (fixed, semi-fixed), and actions that take place inside personal space (haptic, kinesthetic, and visual). The findings suggest that spatial components are essential in shaping the interactions of a worker.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prihatin Ningrum
Abstrak :
Dalam berkomunikasi dengan orang lain, tingkah laku non verbal mempunyai pengaruh yang lebih besar daripada tingkah laku verbal. Salah satu bentuk tingkah laku non verbal adalah ruang pribadi (personal space) yang fungsinya dalam berinteraksi dengan orang lain adalah sebagai fungsi komunikatif dan fungsi protektif. Ruang pribadi merupakan jarak fisik yang terjadi ketika orang berinteraksi antara satu dengan yang Iainnya. Ruang pribadi seperti juga tingkah laku non verbal lainnya dipengaruhi oleh budaya. Adanya perbedaan kultur ini disebabkan adanya perbedaan norma sehingga lingkungan budaya yang berbeda akan memiliki jarak interaksi yang berbeda puIa. Sebagai akibat perbedaan norma turut mempengaruhi juga adanya perbedaan jenis kelamin individu dalam pengaturan jarak interaksinya. Adanya asumsi bahwa norma masyarakat Amerika Utara (tempat penelitian jarak interaksi dilakukan sebelumnya oleh Edward T. Hall) tentunya akan berbeda dengan norma masyarakat Indonesia. Oleh karena itu dilakukan penelitian ini tentang jarak interaksi antar invidu yang yang menitik beratkan pada adanya hubungan antara norma dan jenis kelamin terhadap pengambilan jarak interaksi. Sedangkan menurut Hall jarak interaksi terbagi atas 4 zona, yaitu; jarak intim personal, sosial dan publik. Pada penelitian ini hanya dibatasi pada jarak intim, personal dan sosial karena ketiga jarak tersebut merupakan jarak interaksi yang paling banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari & berada di situasi yang informal sementara jarak publik tidak disertakan dalam penelitian ini karena merupakan jarak yang bersituasi formal sehingga membutuhkan suatu penelitian yang tersendiri. Besar kecilnya jarak interaksi yang terbentuk tergantung dari kepribadian, situasi, dan tipe hubungan yang terjadi saat interaksi. Lebih jauh penelitian ini juga ingin melihat ada atau tidaknya hubungan antara jenis kelamin, hubungan, topik dan agama terhadap pengambilan jarak interaksi. Penelitian ini bersifat eksploratif yang tujuannya untuk mendapatkan gambaran mengenai berapa besar jarak intim, personal dan sosial . Untuk mengetahui besarnya jarak interaksi dilakukan dengan observasi unobtrusive yang berarti ketika subyek diukur jarak interaksinya tidak menyadari adanya pengukuran yang berlangsung. Selanjutnya setelah diperoleh jarak interaksi dari observasi maka dilanjutkan dengan wawancara untuk mengetahui berapa jarak interaksi yang diinginkan subyek, data kontrol dan alasan tentang jarak yang dibuatnya. Subyek penelitian yang diperoleh adalah 60 orang mahasiswa yang berada di kantin sastra UI Depok. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa teori Personal Space khususnya mengenai besar jarak interaksi intim, personal, dan sosial dari Edward T. Hall tidak sepenuhnya berlaku di Indonesia. Pada jarak intim subyek ditemukan jarak yang lebih jauh dibandingkan yang diutarakan Hall (lebih dari 45,7cm). Sedangkan jarak sosial subyek lebih kecil daripada jarak yang dikemukakan Hall (jaraknya kurang dari 1,2 m - 3,7 m). Ada kemungkinan pengambilan jarak saat berinteraksi dengan orang lain dipengaruhi juga oleh jenis kelamin, agama, jenis hubungan dengan lawan bicara dan topik yang dibicarakan. Untuk meningkatkan penelitian lanjutan yang lebih baik lagi, maka sebaiknya dilakukan pengambilan sampel yang lebih besar agar dapat dilakukan uji signifikansi terhadap jarak interaksi. Sclain itu juga dilakukan inter rater reliability agar dapat meningkatkan reabilitas alat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi pengaturan ruangan atau para pekerja yang tugasnya berhubungan dengan orang lain.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1998
S2775
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library