Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Safril Hidayat
"Perang proxy telah terjadi sejak zaman dahulu sampai dengan saat ini yang dilakukan oleh negara-negara besar menggunakan aktor negara maupun aktor non negara. Kepentingan nasional negara negara besar dalam rangka struggle for power dan power of influence mempengaruhi hubungan internasional. Proxy war memiliki motif dan menggunakan pendekatan hard power dan soft power dalam mencapai tujuannya. Indonesia dalam menghadapi strategi proxy war menjaga keamanan nasionalnya dari upaya disintegrasi dapat dihilangkan sehingga integrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap utuh. Dalam menjaga integrasi bangsa tersebut maka Indonesia perlu melakukan kontra proxy. Artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan sumber data dari referensi dan literatur yang berhubungan dengan proxy war. Keabsahan dan keterandalan data dilakukan dengan triangulasi referensi. Hasil studi menunjukkan bahwa kontra proxy war dilakukan dengan menjaga Bhinneka Tunggal Ika yang merupakan Opus Dei atas Indonesia, melakukan kebijakan yang tidak materialistik dan untuk kepentingan orang banyak (pro bono), dan menjaga keharmonian Indonesia."
Bogor: Universitas Pertahanan Indonesia, 2017
345 JPUPI 7:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siswanto
"Artikel ini dimaksudkan untuk menyumbangkan pemikiran tentang pentingnya mengembalikan Pancasila sebagai ideologi negara dan pandangan hidup agar bangsa Indonesia tidak semakin terjebak dalam masalah kebangsaan. Pancasila sebagai ideologi dan pandangan hidup bangsa Indonesia sudah ditinggalkan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Tidak mengherankan masyarakat Indonesia dihadapkan kepada beberapa persoalan kebangsaan, misalnya konflik horisontal, krisis moral, kesenjangan ekonomi, dan ancaman disintegrasi. Semua persoalan ini berpotensi mengundang terjadinya perang proxy. Artikel ini menggunakan metode studi kepustakaan dan pengamatan singkat terhadap fenomena sosial yang terjadi di masyarakat. Artikel ini menggunakan kerangka pemikiran tiga dimensi ideologi yaitu dimensi realitas, idealis, dan fleksibelitas. Studi ini menyimpulkan bahwa aktualisasi Pancasila dapat menjawab tantangan kebangsaan di Indonesia."
Universitas Pertahanan Indonesia, 2017
345 JPUPI 7:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Markas Komando Kostrad,
350 DAR
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Yosua Praditya Suratman
"Bergesernya ancaman konvensional kedalam bentuk ancaman non-konvensional merupakan ancaman besar bagi Indonesia. Ancaman non-konvensional berupa perang proxy sudah dan tengah dijalankan di Indonesia kedalam beberapa bentuk, termasuk didalamnya adalah konflik internal. Jumlah konflik internal, baik horizontal maupun vertikal yang semakin meningkat sejak era reformasi dapat saja terjadi karena memang ada pengaruh dan kepentingan asing. Perang proxy cenderung lebih dipilih oleh kelompok kepentingan karena biayanya yang murah dibandingkan perang konvensional, akan tetapi dampak dan daya hancurnya sangat signifikan. Memang menjadi sulit apabila pemerintah mencoba melihat apakah konflik terjadi secara alamiah atau ada unsur kesengajaan (by designed). Untuk itu perlu melakukan pemetaan konflik internal yang telah dan sedang terjadi di berbagai bidang, khususnya di luar bidang militer. Pemetaan ini akhirnya akan menuntun pemerintah, terlebih aparat keamanan dalam menelusuri aktor dan kelompok-kelompok kepentingan. Konflik internal saat ini memang dilatarbelakangi oleh berbagai aspek, yaitu ideologi, politik, ekonomi, dan sosial-budaya, yang berpotensi menjadi perang proxy di Indonesia. Akhirnya, perang proxy akan tetap dipilih oleh aktornya mengingat sumber daya yang digunakan (manusia dan alam) adalah milik negara yang dituju. Posisi Indonesia yang strategis, serta besarnya kekayaan sumber daya alam yang dimiliki, membuat Indonesia akan selalu berada di bawah bayang-bayang ancaman perang proxy.
"
Bogor: Universitas Pertahanan Indonesia, 2017
345 JPUPI 7:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Poltak Partogi, 1963-
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2020
327.16 NAI k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Netherlands: Institute of Social Studies,
300 DEV
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2019
327.16 PRO
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Raya
"Skripsi ini membahas mengenai keterlibatan Arab Saudi membantu pemerintah Yaman menghadapi pemberontak Hautsi dalam Perang Sha’adah di Yaman Pada 2007-2010. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini, menggunakan metode penelitian sejarah. Kerangka teori yang digunakan dalam skripsi adalah kerangka teori Kepentingan Nasional oleh Hans Morgenthau dan teori Konflik Internasional oleh K.J Holtsi. Keseluruhan data yang diperoleh dalam skripsi ini dari buku-buku, artikel ilmiah, jurnal ilmiah, laporan penelitian, majalah dan koran-koran terkait penelitian. Dari hasil penelitian yang ditemukan, terlihat bahwa penyebab pemberontak Hautsi memberontak terhadap pemerintah Yaman adalah tindakan pemerintah Yaman yang melakukan marginalisasi secara ekonomi dan diskriminasi politik terhadap Provinsi Sha’adah, basis pemberontak Hautsi. Seiring berjalannya waktu, konflik ini semakin meluas dan menyebabkan bertambahnya pihak-pihak eksternal ikut terlibat dalam Perang Sha’adah, seperti Iran mendukung pemberontak Hautsi dan Arab Saudi mendukung pemerintah Yaman. Arab Saudi ikut terlibat dalam Perang Sha’adah karena tiga faktor, yaitu faktor agama, teritorial, dan menghambat pengaruh Iran di Yaman (proxy war Arab Saudi Iran). Keterlibatan Arab Saudi dalam Perang Sha’adah terbagi menjadi dua bentuk, yaitu bantuan finansial dan keterlibatan militer secara langsung. Perang Sha’adah membuktikan keterlibatan suatu negara melakukan intervensi militer terhadap negara lain merupakan kepentingan nasional untuk menjaga kedaulatan wilayahnya.

This thesis aims to illustrate about Saudi Arabia’s Involvement in Helping the Government of Yemen to Fight Hautsi Rebellion in Sha’adah War in Yaman Period 2007-2010. This thesis used historical research method. The analysis was performed using the theory of National Interest by Hans Morgenthau and the theory of International Conflict expressed by KJ Holsti and The overall of data were obtained by the author through literatures in the form of books, scientific articles, journals, research reported, magazines and related newspaper. The result of this analysis shows that the reasons of Hautsi Rebellion fight against the Government of Yemen were the Government of Yemen did economic marginalization and political discrimination to Sha’adah Province, the base of Hautsi Rebellion. This conflict widespread and engender increasing of external parties involved in Sha’adah War, such as Iran espoused Hautsi Rebellion and Saudi Arabia espoused the Government of Yemen. There were three factors which made The Kingdom of Saudi Arabia involved in Sha’adah War, namely religion, territorial, and impeding Iran’s influence in Yemen (proxy war between Saudi Arabia-Iran). The Kingdom of Saudi Arabia's involvements in Sha’adah War were divided into two forms, namely financial assistance and direct military involvement. Sha’adah war proved that a nation did military intervention to other nation as a national interest to keep national sovereignty.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S58727
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Mas Jerry indrawan
"Korupsi adalah musuh utama bangsa ini. Akan tetapi, korupsi adalah sebuah medan peperangan yang sama sekali jauh berbeda dengan terminologi perang yang kita biasa pahami. Perang jenis ini adalah perang tanpa senjata, tanpa tentara, dan tanpa teritori. Perang ini adalah pertempuran yang tidak menyerang dengan bedil, tetapi menyerang hati nurani manusia dengan godaan materialisme. Korupsi dapat membahayakan perkembangan ekonomi Indonesia, serta membuat masyarakat kita miskin. Korupsi mengakibatkan rusaknya tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, di hampir semua sektor. Hal itu menjadi alasan penulis menganggap bahwa korupsi adalah bagian dari perang proxy. Untuk memerangi korupsi, tentunya tindakan penindakan saja tidak cukup, untuk itu diperlukan tindakan pecegahan agar ancaman ini tidak terus-menerus membudaya. Untuk itu, program bela negara dapat digunakan sebagai sarana efektif upaya pemberantasan korupsi. Dalam tulisan ini, penulis ingin menunjukkan bahwa korupsi adalah bagian dari perang proxy, dan juga bagaimana program bela negara dapat digunakan untuk memberantas korupsi di Indonesia."
Bogor: Universitas Pertahanan Indonesia, 2017
345 JPUPI 7:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library