Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maya Arlini Puspasari
"Traffic accidents are the third largest cause of death according to the World Health Organization. Moreover, driver fatigue is the second largest factor that causes traffic accidents after traffic violations. The purpose of this study is to find out the significance of driver fatigue using physiological, cognitive, and subjective approaches, as well as a comparison of fatigue between male and female drivers. The study involved twelve respondents, which included six male respondents and six female respondents aged 17−25 years old, measured by physiological (blood pressure and heart rate), cognitive (psychomotor vigilance test), and subjective (Karolinska Sleepiness Scale) approaches. The result of this study is that heart rate is the most sensitive variable. However all of the variables in male and female respondents do not have a significant result. There is no big difference in fatigue levels in male and female car drivers. The conclusion of the study is that the approaches could not be a standardized way to measure fatigue for male and female car drivers because of the variation in results."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2015
UI-IJTECH 6:6 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sanusi, Moh Ridwan Enan
">Penelitian ini bertujuan mengevaluasi tingkat kelelahan pada pengemudi truk menggunakan metode Karolinska Sleepiness Scale (KSS) serta Psychomotor Vigilance Task (PVT) dalam mengukurnya. Melalui pendekatan kuantitatif, penelitian ini menggunakan metode statistic Paired Sample t test, Wilcoxon signed rank, regresi logistik, Kruskal-Wallis dan Spearman's rho untuk menganalisis data dari 15 pengemudi dengan berbagai variabelnya. Hasil menunjukkan terdapat perbedaan signifikan dalam skor KSS antara kelompok dengan ρ-value  <0.001, dari hasil output PVT signifikansi terdapat pada variabel Median, Maximum RT dan Slowest10% dengan nilai ρ-value  <0.05. Analisis menggunakan Spearman Rho didapatkan korelasi hubungan positif yang signifikan antara hasil KSS dan nilai Minimum RT serta variabel Fastest10%, kemudian menggunakan uji yang sama untuk kelelahan dan violation (pelanggaran) hasil hubungan yang signifikan antara kelelahan dengan pengereman. Untuk analisis Uji Kruskal Wallis nilai signifikansi diperoleh pada variabel USIA dengan KSS dan Pengalaman (Experience). Hasil analisis regresi logistik terdapat tiga variabel yang di anggap signifikansi yaitu Durasi Bekerja (Sig.) 0.015, Jumlah Orang (Sig.) 0.001, Cylinder (Sig.) 0.016. Keterbatasan penelitian termasuk ukuran sampel yang terbatas dan ketergantungan pada alat ukur subjektif dan objektif yang terbatas. Penelitian masa depan disarankan untuk memasukkan instrumen tambahan dan menganalisis pengaruh variabel eksternal pada kelelahan pengemudi.

Research aims to evaluate level fatigue of truck drivers using the Karolinska Sleepiness Scale (KSS) and Psychomotor Vigilance Task (PVT). A quantitative approach, this research uses the statistical method Paired Sample t test, Wilcoxon signed rank, logistic regression, Kruskal-Wallis and Spearman's rho to analyze data from 15 drivers with various variables. The results show that there is a significant difference in KSS scores with a ρ-value <0.001, from PVT outputs results significance is found in the Median, Maximum RT and Slowest10% variables with a ρ-value <0.05. Analysis using Spearman Rho showed significant positive correlation between the KSS results and the Minimum RT value and the Fastest10% variable, then using the same test for fatigue and violation, the results showed a significant relationship between fatigue and braking. For the Kruskal Wallis analysis, significance values were obtained for the variable AGE with KSS and Experience. The results of logistic regression analysis found three variables were considered significant, Duration of Work (Sig.) 0.015, Number of People (Sig.) 0.001, Cylinder (Sig.) 0.016. Study limitations include limited sample size and reliance on limited subjective and objective measurement tools. Future research is recommended to include additional instruments, analyze the influence of external variables on driver fatigue."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Wahyudin
"Tujuan dari penulisan tesis ini adalah untuk menunjukkan dan memperlihatkan bahwa kegiatan remaja dalam summer sport camp di Amerika dapat dijadikan media pengembangan kemampuan keterampilan fisik dan pengembangan kemampuan moral etika yang dapat ditunjukkan melalui pengembangan kemampuan kognitif, psikomotor, dan afektif.
Permasalahan dalam tesis ini adalah mengenai keikutsertaan remaja di Amerika dalam aktivitas summer sport camp berkaitan dengan pengembangan kemampuan keterampilan fisik dan pengembangan kemampuan moral etika.
Masa remaja merupakan masa penuh gejolak sehubungan dengan perubahan hormonal dalam diri remaja. Mengikuti summer sport camp di Amerika merupakan kegiatan yang popular di kalangan anak-anak dan remaja. Selain menawarkan berbagai program dan aktivitas yang menyenangkan, para remaja peserta summer sport camp dapat memanfaatkan keikutsertaannya untuk berlatih mengembangkan kemampuan keterampilan fisik dalam olah raga tertentu, juga dapat digunakan untuk berlatih mengembangkan kemampuan pemahaman tentang moral etika melalui proses praktek berlatih (drill} dan bermain yang menyenangkan atau learning by doing with pleasure.
Tesis ditulis menggunakan metodologi kualitatif dengan pendekatan metode interpretive dan teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan dengan meneliti dan mengkaji konsep-konsep yang berhubungan leisure, summer camp, olah raga, dan nilai-nilai budaya Amerika yang terkandung dalam olah raga.
Keikutsertaan remaja dalam summer sport camp menunjukkan dan memperlihatkan perubahan kemampuan remaja dalam penguasaan keterampilan fisik yang dapat ditunjukkan melalui pengembangan kemampuan kognitif, psikomotor, dan afektif yang meliputi pengembangan organ, pengembangan neuromusekuler, Pengembangan intelektual, pengembangan emosi, dan pengembangan kemampuan sosial. Praktek latihan dalam summer sport camp juga merupakan proses sosialisasi dan internalisasi nilai-nilai budaya Amerika seperti: kerja keras, kompetisi, fairness, prestasi, dan lain-lain.
Aktivitas dalam summer sport camp juga merupakan proses pembentukan karakter Amerika seperti self reliance yaitu percaya terhadap kemampuan diri sendiri, mandiri, dan selalu berprestasi untuk menjadi yang terbaik (to be the number one).

Adolescents' Summer Sport Camp in America The purpose of writing this thesis is to show that adolescents' activities in the Summer Sport Camp in America are the media of the development of both physical-skill and moral-ethics capabilities, which are shown through the development of cognitive, psychomotor, affective capabilities.
The research problem of this thesis is that the participation of American adolescent in the Summer Sport Camp is related to the development of physical-skill and moral-ethics capabilities.
Adolescent time is a critical period because of hormonal changes. In America participating in Summer Sport Camp is popular with adolescents. In addition to a number of amusing programs and activities, Summer Camp participants can make good use of their participation in order to develop physical skills in a certain sport and to practice developing the understanding of moral ethics through drilling and playing (learning by doing with pleasure).
This thesis uses the qualitative methodology with the interpretive approach and the library research in data collecting. I study concepts related to leisure, the Summer Camp, sport, and American cultural values in sports.
The participation of adolescents in the Summer Sport Camp shows the shift of their capabilities in mastering physical skills, which is shown through the development of cognitive, psychomotor, and affective skills, covering the development of organs, neuromuscular, intellectuality, emotion, and sociability. The exercises in the Summer Sport Camp are also the socialization and internalization of the American cultural values such as hard work, competition, fairness, and merit.
Activities in the Summer Sport Camp are a process of developing such an American character as self-reliance, a belief in oneself: independence and ongoing desire to become number one.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T12255
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simandjuntak, Andreas Aristides
"Kecelakaan lalu lintas telah menjadi penyebab kematian ketiga terbanyak di dunia menurut WHO, sedangkan kelelahan pengemudi merupakan faktor kedua terbanyak penyebab kecelakaan lalu lintas setelah pelanggaran lalu lintas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan signifikansi dari tingkat kelelahan pengemudi dengan pendekatan fisiologis, kognitif, dan subjektif serta memperoleh perbandingan tingkat kelelahan antara pengemudi mobil pria dengan pengemudi mobil wanita, sehingga dapat menurunkan tingkat kecelakaan lalu lintas.
Penelitian ini melibat dua belas orang responden, yang terdiri atas enam responden pria dan enam responden wanita berusia 17-25 tahun yang diukur tingkat kelelahannya menggunakan pendekatan fisiologis (tekanan darah dan detak jantung), kognitif (psychomotor vigilance test), dan subjektif (Karolinska Sleepiness Scale).
Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa pendekatan fisiologis yaitu detak jantung merupakan variabel yang paling sensitif, namun semua variabel baik pada responden pria maupun wanita tidak terjadi hasil yang signifikan, dan tidak terlihat banyak perbedaan pada kelelahan pengemudi mobil pria maupun wanita.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pendekatan yang dilakukan belum dapat dijadikan panduan untuk mengukur kelelahan pada pengemudi mobil pria maupun wanita.

Traffic accidents are the third largest cause of death according to WHO, while driver fatigue is the second largest factor that cause traffic accidents after traffic violations. The purpose of this study is to find out the significance of driver fatigue using physiological, cognitive, and subjective approach and to get the comparison of fatigue between male and female driver.
The study involved twelve respondents, which included six male respondents and six female respondents aged 17-25 years old measured by physiological (blood pressure and heart rate), cognitive (psychomotor vigilance test), and subjective (Karolinska Sleepiness Scale).
The result of this study is that heart rate is the most sensitive variable, but all of the variables in male and female respondents don’t have a significant result, and there is no big difference of fatigue in male and female car driver.
The conclusion of the study is that the approaches that is done could not be a guidance to measure fatigue for male and female car driver.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58380
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carolina
"ABSTRAK
Masalah keperawatan terbanyak di RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta adalah halusinasi. Asuhan keperawatan halusinasi yang sesuai standar belum diterapkan secara optimal. Penelitian bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang pengaruh penerapan standar asuhan keperawatan halusinasi terhadap kemampuan kognitif dan psikomotor klien mengontrol halusinasi dan terhadap penurunan intensitas tanda dan gejala halusinasi di RS Jiwa Dr.Soeharto Heerdjan Jakarta.
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment) menggunakan desain prepost test, dengan jumlah responden 80 orang dibagi dalam kelompok intervensi dan kelompok kontrol masing-masing dengan jumlah responden 40 orang. Intervensi yang dilakukan adalah melatih perawat tentang penerapan standar asuhan keperawatan halusinasi untuk melaksanakannya pada kelompok intervensi. Setelah pelatihan perawat menerapkan pada klien yang dirawat dalam 5 sesi pertemuan. Kemampuan klien diukur melalui kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis perbedaan kemampuan kognitif dan psikomotor mengontrol halusinasi dan perbedaan intensitas tanda dan gejala sesudah dilakukan intervensi diuji secara statistik.
Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan kemampuan kognitif dan psikomotor yang bermakna terhadap kemampuan mengontrol halusinasi dan penurunan intensitas tanda dan gejala halusinasi secara bermakna setelah klien dirawat oleh perawat yang telah dilatih (P<0.05). Kemampuan kognitif dan psikomotor mengontrol halusinasi pada klien yang dirawat oleh perawat yang telah dilatih lebih meningkat secara bermakna dibandingkan dengan klien yang dirawat oleh perawat yang belum dilatih. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan asuhan keperawatan halusinasi yang sesuai standar dapat membantu meningkatkan kemampuan kognitif dan psikomotor klien mengontrol halusinasi dan menurunkan intensitas tanda dan gejala halusinasi sehingga dapat menurunkan efek lanjut dari halusinasi yang dialami.
Sebagai tindak lanjut disarankan melatih perawat untuk menerapkan standar asuhan keperawatan halusinasi dan menerapkan asuhan keperawatan halusinasi sesuai standar pada seluruh pasien halusinasi yang dirawat di RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta.

ABSTRACT
Most of nursing problems at RSJ Dr. Soeharto Heerdjan in Jakarta is hallucination. Hallucination nursing care based on standard has not been applied optimally. The purpose of this research is to describe the effect of applying of hallucination nursing care based on standard of client's cognitive and psychomotor ability in controlling hallucination and minimizing the signs and symptoms of hallucination at RSJ Dr.Soeharto Heerdjan in Jakarta.
The research used a quasi experiment using pre-post test design for 80 respondents. The intervention was designed to nurse who had been trained in applying hallucination nursing care based on standard. After training, nurse was expected to apply intervention to patient in 5 meeting sessions. Patient's ability was measured by a questionnaire which has been tested by validity and reliability tests. The analysis of ability difference on controlling hallucination and difference of sign's and
symptom's intensity after intervention was tested by statistic.
The test result indicated that there was significant different of client's ability in controlling hallucination and minimizing sign's and symptom's intensity of hallucination for client who were cared by nurse who had been trained (P<0.05).
The conclusion of this research is that applying the standardization of nursing care for hallucination could improve the client's cognitive and psychomotor ability in controlling hallucination and minimizing the intensity of sign's and symptom's of hallucination that will reduce a continuing effect of hallucination. As follow-up, it is suggested to apply the standardization of nursing care for hallucination for all hallucination patients which have been taken care at RSJ Dr. Soeharto Heerdjan in Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Edyana
"ABSTRAK
Interaksi antara perawat dengan pasien dan keluarga yang kurang efektif dapat diasumsikan sebagai salah satu penyebab rendahnya kepuasan pasien dan keluarga terhadap pelayanan sehingga dapat menyebabkan ketidakoptimalan pencapaian Bed Occupancy Rate, Average Length of Stay, dan Turn Over Interval. Dalam upaya meningkatkan kepuasan pasien dan keluarga, perawat harus memiliki pengetahuan yang baik mengenai komunikasi terapeutik, sehingga mereka dapat mendengarkan, berbagi rasa, berbagi cerita, dan membantu menyelesaikan masalah pasien dan keluarga.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan kemampuan perawat pelaksana dalam menerapkan teknik komunikasi terapeutik. Desain yang digunakan adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan potong lintang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner terhadap sampel yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi sebanyak 131 orang. Analisis data menggunakan statistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawat pelaksana di Rumah Sakit Jiwa Bandung dan Cimahi yang berusia muda dan mempunyai motivasi intrinsik tinggi akan mempunyai kemampuan dalam menerapkan teknik-teknik komunikasi terapeutik dengan baik. (p=0,000).
Saran yang disampaikan agar diadakan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dalam menerapkan teknik-teknik komunikasi terapeutik, dilakukan supervisi serta penerapan model reward and punishment untuk meningkatkan motivasi ekstrinsik yang difokuskan untuk perawat yang berusia lebih tua, pembagian yang merata antara perawat yang lebih muda dengan perawat yang lebih tua, dan pertemuan rutin untuk saling memberikan umpan balik.

ABSTRACT
Ineffective interaction between nurses, patients and their families can be assumed as one of the causes of low patient and family’s satisfaction to the service that can lead to the achievement of ideal Bed Occupancy Rate, Average Length of Stay, and Turn Over Interval. In order to gain improved patient and family's satisfaction, nurses should have better understanding about therapeutic communication so that they can listen, share feelings and stories, and help the patients and families to solve their problems.
The purpose of this research is to identify factor related to nurses ability in applying therapeutic communication techniques. This research is using descriptive correlative design with crosssectional approach. Samples are chosen based on inclusion criterion of 131 people. The data collected by questionnaires. The univariate analysis was used to analyse the distribution and descriptive statistics to see the variation of independent variable. The bivarite analysis use t - Test trial for the numeric data and Chi Square trial for the categorical data. The multivariate analysis that is used was the doubled logistic regression with the mixture model between the prediction model and risk factor model.
The result of this study showed that young nurses who have intrinsic motivation have better ability to implement the therapeutic communication techniques (p=0,000). The result of this study concludes that the factors related to nurses’ ability in implementing the therapeutic communication techniques at Bandung and Cimahi Mental Hospitals are intrinsic motivation and nurses age.
The suggestion given is that to hold training, supervision, reward and punishment, and regular meeting, in particular for older nurses as well as the equal responsibility sharing between young nurses and older nurses."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library