Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Galih Nurhadi
Abstrak :
ABSTRAK
Praktek kerja profesi di Puskesmas Kecamatan Palmerah jakarta barat dilaksanakan selama 3 minggu dimulai dari 10 Januari sampai 27 Januari 2017. Tujuan dilaksanakannya praktek kerja profesi ini adalah agar calon Apoteker mampu memahami peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker dalam praktek pelayanan kefarmasian di puskesmas meliputi pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai serta pelayanan farmasi klinis. Puskesmas Kecamatan Palmerah Jakarta Barat telah melakukan pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai sesuai dengan ketentuan perundangan dan etika farmasi yang berlaku yaitu berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, sedangkan pelayanan farmasi klinis yang belum optmal adalah pemantauan dan pelaporan efek samping obat dan pemantauan terapi obat.
ABSTRACT
Internship at Palmerah District Jakarta Barat Primary Health was held at 10 January until 27 January 2017. This internship was intended to make Apothecary student understand roles and responsibilities of Pharmacist in primary health, understand managerial activities of pharmaceutical products, medical device and single use medical tools and also giving pharmaceutical care. Moreover, managerial activities pharmaceutical products, medical device and single use medical tools in Palmerah District Primary Health are appropriate with Regulation of Minister of Health. No 74 Year 2016 about Standarization of Pharmaceutical Care in Primary Health. Clinical pharmacy activities in Palmerah District Jakarta Barat Primary Health that are not optimal is monitoring and reporting of drugs side effect and therapeutic drug monitor.
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yusna Fadliyyah Apriyanti
Abstrak :
ABSTRAK
Telah dilakukan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Puskesmas Kecamatan Palmerah Jakarta Barat. Kegiatan PKPA ini berlangsung selama satu tiga minggu dari tanggal 11 April sampai dengan tanggal 30 April 2016. Tujuan dari kegiatan PKPA ini adalah agar mahasiswa Apoteker mampu memahami peranan, tugas dan tanggung jawab Apoteker dalam praktek pelayanan kefarmasian di Puskesmas sesuai dengan ketentuan perundangan dan etika farmasi yang berlaku dan agar mahasiswa Apoteker memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap perilaku, serta wawasan dan pengalaman nyata untuk melakukan praktik profesi dan pekerjaan kefarmasian di Puskesmas. Berdasarkan kegiatan PKPA yang dilakukan, diketahui bahwa Apoteker di Puskesmas Kecamatan Palmerah bertanggung jawab atas kegiatan pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai dan pelayanan farmasi klinik. Pelayanan kefarmasian di Puskesmas Kecamatan Palmerah mangacu pada Permenkes No. 30 Tahun 2014 tentang standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas.
ABSTRACT
Profession Internship at Puskesmas Kecamatan Palmerah Jakarta Barat has been done for three weeks from April 11th until April 30th 2016. Puskesmas is community health centers. Profession Internship at this area was intended to make apothecary student understand the role and responsibility of pharmacist accordances to the statutory provisions and ethics, have insight into the implementation of pharmaceutical practice in Puskesmas, and know the issues in pharmaceutical practice in Puskesmas. Based on the activities, pharmacist in Puskesmas Kecamatan Palmerah have been carrying out the duties and responsibilities in management of pharmaceutical preparation and consumable medical supply and in practice of clinical pharmacy. Pharmacy services in Puskesmas Kecamatan Palmerah is carried out refers to Peraturan Menteri Kesehatan No. 30 Tahun 2015 about the standard of pharmacy services at Puskesmas.;
2016
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ana Hulliyyatul Jannah
Abstrak :
ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi di Puskesmas Kecamatan Palmerah dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui dan memahami peran apoteker di Puskesmas, baik dalam bidang manajemen pengelolaan perbekalan farmasi maupun dalam hal pelayanan farmasi klinik. Peran apoteker dalam manajemen meliputi perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pemusnahan, pengendalian, pencatatan dan pelaporan. Sedangkan pelayanan farmasi klinik meliputi pengkajian resep, dispensing, pelayanan informasi obat, dan konseling. Tugas khusus yang diberikan adalah mengenai pembuatan leaflet informasi obat untuk pasien dengan penyakit tidak menular seperti diabetes, asam urat, hipertensi, adn kolesterol. Leaflet berisi informasi obat dan tambahan informasi untuk pasien mengenai bagaimana cara mengendalikan penyakitnya. Leaflet ini dibuat untuk memberikan informasi kepada pasien mengenai pengobatannya dan mengedukasi pasien tentang pengobatan yang diterimanya sehingga diharapkan kualitas hidup pasien dapat meningkat.ABSTRACT Profession Internship at Puskesmas Kecamatan Palmerah was held to learn and understand the role of pharmacist in community health center, especially to manage a pharmacy and to deliver pharmaceutical care. Pharmacist has role to manage the pharmacy, such as planning, supplying, receipt, saving, annihilation, controlling, and reporting. On the other hand, pharmacist also has to deliver a pharmaceutical care, such as receipt assessment, dispensing, drug information, and patient counseling. Specific assignment that been given is making the leaflet for degenarative diseases patients such as diabetes, gout, hypertension, and hypercholesterol. The leaflet contains drugs information and how to manage the disease as well. As the conclusion, the leaflet was made to improve patients awareness about their disease and to educate patients about their medication, so that their quality of life can be increased.;Profession Internship at Puskesmas Kecamatan Palmerah was held to learn and understand the role of pharmacist in community health center, especially to manage a pharmacy and to deliver pharmaceutical care. Pharmacist has role to manage the pharmacy, such as planning, supplying, receipt, saving, annihilation, controlling, and reporting. On the other hand, pharmacist also has to deliver a pharmaceutical care, such as receipt assessment, dispensing, drug information, and patient counseling. Specific assignment that been given is making the leaflet for degenarative diseases patients such as diabetes, gout, hypertension, and hypercholesterol. The leaflet contains drugs information and how to manage the disease as well. As the conclusion, the leaflet was made to improve patients awareness about their disease and to educate patients about their medication, so that their quality of life can be increased.
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yusna Fadliyyah Apriyanti
Abstrak :
ABSTRAK
Telah dilakukan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Puskesmas Kecamatan Palmerah Jakarta Barat. Kegiatan PKPA ini berlangsung selama satu tiga minggu dari tanggal 11 April sampai dengan tanggal 30 April 2016. Tujuan dari kegiatan PKPA ini adalah agar mahasiswa Apoteker mampu memahami peranan, tugas dan tanggung jawab Apoteker dalam praktek pelayanan kefarmasian di Puskesmas sesuai dengan ketentuan perundangan dan etika farmasi yang berlaku dan agar mahasiswa Apoteker memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap perilaku, serta wawasan dan pengalaman nyata untuk melakukan praktik profesi dan pekerjaan kefarmasian di Puskesmas. Berdasarkan kegiatan PKPA yang dilakukan, diketahui bahwa Apoteker di Puskesmas Kecamatan Palmerah bertanggung jawab atas kegiatan pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai dan pelayanan farmasi klinik. Pelayanan kefarmasian di Puskesmas Kecamatan Palmerah mangacu pada Permenkes No. 30 Tahun 2014 tentang standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas.
ABSTRACT
Profession Internship at Puskesmas Kecamatan Palmerah Jakarta Barat has been done for three weeks from April 11th until April 30th 2016. Puskesmas is community health centers. Profession Internship at this area was intended to make apothecary student understand the role and responsibility of pharmacist accordances to the statutory provisions and ethics, have insight into the implementation of pharmaceutical practice in Puskesmas, and know the issues in pharmaceutical practice in Puskesmas. Based on the activities, pharmacist in Puskesmas Kecamatan Palmerah have been carrying out the duties and responsibilities in management of pharmaceutical preparation and consumable medical supply and in practice of clinical pharmacy. Pharmacy services in Puskesmas Kecamatan Palmerah is carried out refers to Peraturan Menteri Kesehatan No. 30 Tahun 2015 about the standard of pharmacy services at Puskesmas.
2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Zahra Syahidah
Abstrak :
ABSTRAK
Praktik kerja profesi apoteker di BLUD Puskesmas Kecamatan Palmerah bertujuan untuk memahami standar pelayanan kefarmasian di puskesmas yang meliputi pengelolaan sediaan farmasi dan pelayanan farmasi klinik. Tujuan pengkajian pada tugas khusus adalah untuk mengetahui pemahaman pasien di Puskesmas Kecamatan Palmerah terhadap slogan DAGUSIBU sebelum dan sesudah menerima edukasi kesehatan terkait obat mengenai slogan DAGUSIBU dengan alat bantu leaflet.
ABSTRACT
Pharmacists professional practice in BLUD Puskesmas Kecamatan Palmerah aims to understand pharmaceutical care standard in puskesmas that include the management of pharmaceutical products and clinical pharmacy services. While the purpose of the assessment on a special task is to know the understanding of patients in Puskesmas Kecamatan Palmerah about DAGUSIBU slogan before and after receiving health education that related to the drug about that slogan with leaflet aids.
2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Imadera Intan Jatu Pangestika
Abstrak :
Pelayanan kefarmasian di puskemas berdasarkan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskemas meliputi standar pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai serta pelayanan farmasi klinik. Salah satu kegiatan pelayanan farmasi klinik yang dilakukan apoteker di Puskesmas Kecamatan Palmerah adalah Pelayanan Informasi Obat (PIO). Angka kejadian anemia di Indonesia terbilang cukup tinggi. Anemia gizi pada remaja putri merupakan penyebab tingkat tinggi kematian ibu, tingginya insiden bayi berat lahir rendah, kematian prenatal tinggi dan akibatnya tingkat kesuburan yang tinggi. Hal ini memunjukkan pentingnya mengontrol dan memastikan kebutuhan zat besi pada remaja putri terpenuhi. Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) merupakan cara yang efektif untuk mengatasi masalah anemia, apabila dikonsumsi rutin akan terjadi peningkatan pada kadar hemoglobin. Dengan demikian mengingat salah satu peran apoteker di puskesmas adalah PIO maka dapat dilakukan PIO melalui edukasi kesehatan terkait dengan pentingnya TTD untuk remaja putri sebagai upaya meningkatkan kesadaran remaja putri akan pentingnya konsumsi TTD sebagai langkah pencegahan anemia. Tujuan ditulisnya laporan ini yaitu untuk mempelajari peran apoteker di Puskesmas Kecamatan Palmerah dalam memberikan PIO melalui edukasi kesehatan terkait dengan pentingnya TTD untuk remaja putri sebagai upaya meningkatkan kesadaran remaja putri akan pentingnya konsumsi TTD sebagai langkah pencegahan anemia. Kegiatan edukasi kesehatan oleh Apoteker di Puskesmas Kecamatan Palmerah dilakukan melalui media cetak pamflet yang ditelakkan di Instalasi Farmasi dan media online video edukasi kesehatan yang dibagikan melalui media sosial Instagram Puskesmas Kecamatan Palmerah yaitu @pharmacist.palmerah serta dilakukan melalui media cetak pamflet yang diletakkan di Instalasi Farmasi. Edukasi kesehatan terkait dengan pentingnya TTD untuk remaja putri diharapkan dapat meningkatkan kesadaran remaja putri akan pentingnya konsumsi Tablet Tambah Darah sebagai langkah pencegahan anemia. ......Pharmaceutical services at puskesmas are based on Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 74 of 2016 concerning Pharmaceutical Service Standards at Puskemas including management standards for pharmaceutical preparations and consumable medical materials as well as clinical pharmacy services. One of the clinical pharmacy service activities carried out by pharmacists at the Palmerah District Health Center is the Drug Information Service (PIO). The incidence of anemia in Indonesia is quite high. Nutritional anemia in adolescent girls is a cause of high rates of maternal mortality, high incidence of low birth weight babies, high prenatal mortality, and consequently high fertility rates. This shows the importance of controlling and ensuring that the iron needs of young women are met. Giving Blood Supplement Tablets (TTD) is an effective way to overcome the problem of anemia, when consumed regularly there will be an increase in hemoglobin levels. Thus, bearing in mind that one of the roles of pharmacists at the community health center is PIO, PIO can be carried out through health education related to the importance of iron supplements for young women as an effort to increase awareness of young women on the importance of taking iron supplements as a measure to prevent anemia. The purpose of writing this report is to study the role of pharmacists at the Palmerah District Health Center in providing PIO through health education related to the importance of iron supplements for young women as an effort to increase young women's awareness of the importance of taking iron tablets as a measure to prevent anemia. Health education activities by pharmacists at the Palmerah District Health Center are carried out through printed media pamphlets that are posted at the Pharmacy Installation and online media health education videos which are shared via Instagram social media at the Palmerah District Health Center, namely @pharmacist.palmerah and carried out through printed pamphlets placed at the Pharmacy Installation. Health education related to the importance of iron supplementation for young women is expected to increase young women's awareness of the importance of taking Blood Supplement Tablets as a measure to prevent anemia.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rezki Yuni Adelia
Abstrak :
Pelayanan kefarmasian di Puskesmas merupakan salah satu hal yang dapat menunjang pelayanan kesehatan yang bermutu karena sifatnya yang langsung bertanggung jawab kepada pasien. Salah satu pelayanan kefarmasian yang penting di puskesmas yaitu pelayanan resep. Peresepan yang baik dapat meningkatkan penggunaan obat secara rasional sehingga pasien menerima obat sesuai dengan indikasi klinis, dalam dosis yang tepat, untuk jangka waktu yang cukup, serta dengan biaya yang rendah. Untuk itu, diperlukan suatu daftar (formularium) dari obat yang harus tersedia dalam fasilitas kesehatan tingkat pertama. Formularium Nasional berfungsi sebagai acuan atau pedoman bagi penyedia layanan kesehatan yang bertujuan untuk menyediakan obat-obatan yang aman, berkhasiat, bermutu, dan terjangkau dalam jenis dan jumlah tertentu. Namun, pengelolaan obat yang tidak efisien dapat memberikan dampak negatif, baik secara medis maupun ekonomi. Oleh karena itu, perlu adanya seleksi obat yang tepat melalui sistem formularium puskesmas untuk meningkatkan mutu terapi obat dan menurunkan kejadian efek samping obat. Analisis formularium nasional dilakukan dengan cara mendata obat-obat untuk dimasukkan ke formularium puskesmas lalu membandingkannya dengan Rencana Kebutuhan Obat (RKO) tahun 2022 dan tahun 2023. Daftar obat yang disusun sebagai formularium puskesmas didasarkan pada formularium nasional tahun 2021. Obat-obatan yang telah diseleksi dari formularium nasional lalu dibandingkan dengan RKO tahun 2022 dan tahun 2023. Dari hasil perbandingan, terdapat obat-obatan yang termasuk ke dalam RKO 2022 namun tidak termasuk dalam RKO 2023. Selain pelayanan resep, apoteker sebagai tenaga kesehatan di puskesmas memiliki tugas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, salah satunya dengan memberikan edukasi kesehatan kepada pengunjung puskesmas. Pemberian edukasi menggunakan alat bantu berupa leaflet dapat memudahkan peserta edukasi untuk memahami materi yang disampaikan. Pembuatan leaflet dilakukan dengan metode studi literatur, serta pelaksanaan edukasi kesehatan dilakukan dengan penyuluhan singkat serta penyebaran leaflet pada peserta penyuluhan. Pelaksanaan penyuluhan singkat menggunakan leaflet sebagai alat bantu sangat memudahkan materi sampai kepada peserta penyuluhan dan dipahami dengan baik. ......Pharmaceutical services at Community Health Centers are one of the things that can support quality health services because they are directly responsible to patients. One of the important pharmaceutical services at community health centers is prescription services. Good drug prescribing can increase the rational use of drugs so that patients receive drugs according to clinical indications, in the right dose, for a sufficient period of time, and at a low cost. For this reason, a list (formulary) of drugs that must be available in first-level health facilities is needed. The National Formulary functions as a reference or guideline for health service providers whose aim is to provide safe, efficacious, quality and affordable medicines in certain types and quantities. However, inefficient drug management can have negative impacts, both medically and economically. Therefore, there is a need for appropriate drug selection through the health center formulary system to improve the quality of drug therapy and reduce the incidence of drug side effects. National formulary analysis is carried out by listing the drugs to be included in the health center formulary and then comparing it with the 2022 and 2023 Drug Needs Plans (RKO). The list of drugs compiled as a health center formulary is based on the 2021 national formulary. from the national formulary and then compared with the 2022 and 2023 RKO. From the comparison results, there are medicines that are included in the 2022 RKO but are not included in the 2023 RKO. Apart from prescription services, pharmacists as health workers at community health centers have the task of improving community welfare, one of which is by providing health education to health center visitors. Providing education using tools in the form of leaflets can make it easier for education participants to understand the material presented. Making leaflets was carried out using the literature study method, and the implementation of health education was carried out by providing short counseling and distributing leaflets to counseling participants. Carrying out short counseling using leaflets as a tool really makes it easier for the material to reach the counseling participants and be understood well.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library