Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Alfatih
"Latar Belakang Pandemi COVID-19 membuat pendidikan kedokteran mengalami transformasi masif dengan masuknya berbagai elemen metode pembelajaran daring. Berbagai inovasi terus bermunculan untuk meningkatkan keberhasilan pembelajaran pada topik-topik tertentu. Salah satu contoh inovasi yang sudah pernah diterapkan di beberapa negara maju adalah penggunaan simulasi virtual dan gamifikasi pada pembelajaran pengobatan rasional/penggunaan obat rasional (POR). Hal ini memunculkan gagasan pengembangan hal serupa dalam pendidikan kedokteran Indonesia. Penelitian ini merupakan asesmen awal yang menggambarkan persepsi mahasiswa preklinik FKUI terhadap efektivitas metode pembelajaran daring dan faktor-faktor yang berhubungan untuk menjadi dasar perancangan pembelajaran POR sesuai preferensi mahasiswa preklinik FKUI. Metode Penelitian ini dilaksanakan menggunakan desain cross-sectional consecutive sampling. Pengumpulan data berlangsung sejak bulan Agustus–Desember 2022. Analisis data kuantitatif menggunakan SPSS-26. Uji statistiknya meliputi uji Chi-Square, Simple Logistic Regression, Multivariate Binary Logistic Regression, Multiple Correspondence Analysis dan Canonical Correlation.
Hasil Berdasarkan respon yang diberikan oleh 280 mahasiswa preklinik FKUI, metode simulasi virtual berbasis gamifikasi merupakan metode pembelajaran daring yang paling banyak dinilai efektif (90,4%), diikuti oleh video interaktif (86,1%), simulasi virtual berbasis web (78,9%), branching scenario (72,9%), video pembelajaran (72,5%) dan bahan bacaan (53,2%). Faktor-faktor memiliki hubungan dengan mayoritas metode pembelajaran daring adalah pernah tidaknya mempelajari POR, penting tidaknya pemahaman POR, usia dan tahun angkatan. Kesimpulan Ide pengembangan pembelajaran POR dengan metode simulasi virtual berbasis gamifikasi merupakan suatu inovasi yang dinilai efektif sehingga dapat diterapkan pada mahasiswa preklinik FKUI. Platform pembelajaran terkait nantinya harus dibuat dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi terhadap efektivitasnya.
......Introduction COVID-19 pandemic has made medical education become massively transformed with the integration of online learning methods. Various innovations constantly emerge to enhance learning success. One example is virtual simulation and gamification for Rational Drug Use (RDU) education. It has inspired the development of similar approaches in Indonesian medical education. This study serves as an early assessment to describe the perceptions of preclinical medical students at FMUI regarding online learning methods and related factors. Method This study was conducted using cross-sectional consecutive sampling design. Data collection took place from August–December 2022. Data was analyzed using SPSS-26 that allows Chi-Square test, Simple Logistic Regression, Multivariate Binary Logistic Regression, Multiple Correspondence Analysis and Canonical Correlation being performed.
Results Based on the response from 280 students, gamification-based virtual simulation became the online learning method that was perceived as an effective online learning method by most of the students (90.4%), followed by interactive video (86.1%), web-based virtual simulation (78.9%), branching scenario (72.9%), educational video (72.5%) and reading texts (53,2%). Factors related to the majority of the online learning method, including RDU learning experience, perception toward the importance of understanding RDU, age and year of study. Conclusion The concept of enhancing RDU education through gamified virtual simulations was widely recognized as an effective innovation, making it suitable for integration into FMUI's preclinical medical education. Future designs of RDU education platforms should take into account the factors that affect how their effectiveness is perceived."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maipa Deapati
"ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma No.147 dilaksanakan dengan tujuan
untuk mengetahui dan memahami peran apoteker di apotek, baik dalam bidang
manajemen apotek maupun dalam hal pelayanan farmasi klinik. Peran Apoteker
dalam manajemen apotek meliputi perencanaan, pengadaan, penerimaan,
penyimpanan, pemusnahan, pengendalian, pencatatan dan pelaporan. Pelayanan
farmasi klinik meliputi pengkajian resep, dispensing, pelayanan informasi obat,
dan konseling. Tugas khusus yang diberikan adalah mengenai pengkajian resep
terhadap penyakit tiroid. Resep yang diperoleh selama praktek kerja dikaji
berdasarkan persyaratan kelengkapan administratif, persyaratan farmasetik dan pertimbangan klinis. ABSTRACT Profession Internship at Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan Kemayoran
Jakarta Pusat was held to learn and understand the role of pharmacist, especially
to manage a pharmacy or to deliver pharmaceutical care. Pharmacist has role to
manage the pharmacy, such as planning, demand, receipt, saving, distributing,
controlling, and reporting. On the other hand, pharmacist also has to deliver a
pharmaceutical care, such as receipt assessment, dispensing, drug information,
and evaluation of drug use. Specific assignment that been given is about the
recapitulation of rational drug use in the periode from February to April 2015.
Description data includes the use of antibiotics or injection dosage in patients with
a diagnosis of ISPA non pneumonia , non specific diarrhea and myalgia. "
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Mirza Hardiansyah
"ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) dilaksanakan di Suku Dinas Kesehatan
Jakarta Timur dan Puskesmas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur. Kegiatan PKPA ini bertujuan agar mahasiswa profesi apoteker dapat melihat langsung kegiatan kefarmasian yang berlangsung dalam suatu puskesmas, mampu memahami peran, tugas dan tanggung jawab apoteker di puskesmas, serta memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktek dan pekerjaan kefarmasian di puskesmas. Tugas khusus yang diberikan berjudul Rekapitulasi Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) Penggunaan Obat Rasional (POR), Penggunaan Obat Generik dan Data Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas Kecamatan Ciracas Periode Bulan Januari-Februari 2016. Tugas khusus ini bertujuan untuk lebih memahami tentang peran dan tanggung jawab apoteker di puskesmas

ABSTRACT
Pharmacist Internship Program (PKPA) held in Suku Dinas Kesehatan Jakarta
Timur and Puskesmas Kecamatan Ciracas, East Jakarta. PKPA activity is intended that students can see directly pharmacist activities that take place in a health center, able to understand the role, duties and responsibilities of pharmacists in health centers, as well as having a vivid description of the problem and the work of pharmacy practice at the center. Special assignment given titled Summary of Reports and Use of Drug Demand Sheet (LPLPO), Rational Drug Use (POR), Use of Generic Drugs and Pharmaceutical Services Data In Puskesmas Kecamatan Ciracas Month Period January-February 2016. The aim of this special task to understand more about the role and responsibility of the pharmacist in the health centers."
2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dina Mailana
"Puskesmas merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, meliputi promosi kesehatan, pelayanan kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, pelayanan gizi, serta pencegahan dan pengendalian penyakit. Apoteker merupakan salah satu tenaga kefarmasian yang bertanggung jawab terhadap pelayanan kefarmasian di Puskesmas, meliputi pengelolaan obat, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai serta pelayanan farmasi klinik.
Praktek Kerja Profesi Apoteker PKPA di Puskesmas Kecamatan Pulogadung yang dilaksanakan pada 13-31 September 2016 bertujuan agar calon apoteker memiliki bekal pengetahuan dan pemahaman tentang pelaksanaan pelayanan kefarmasian di puskesmas. Melalui PKPA tersebut, diharapkan calon apoteker dapat meningkatkan wawasan, pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan pengelolaan sediaan farmasi dan pelayanan farmasi klinik di puskesmas.
Tugas khusus yang diberikan berjudul Rekapitulasi Laporan Penggunaan Obat Rasional POR Periode Bulan Januari-Juli 2016. Tujuan penyusunan tugas khusus ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi Penggunaan Obat Rasional POR berdasarkan indikator peresepan WHO dalam hal penggunaan antibiotik pada ISPA non pneumonia, diare non spesifik, penggunan injeksi pada myalgia, dan persentase peresepan obat generik periode bulan Januari-Juli 2016 di Puskesmas Kecamatan Pulogadung Jakarta Timur.
......
Community health centers is one of the health care facilities that organize public health efforts and first rate individual health efforts, including health promotion, environmental health services, maternal and child health services, family planning, nutrition services, and prevention and control of diseases. Pharmacists are one of the pharmacy personnel responsible for pharmacy services at community health centers, covering the management of drugs, medical devices and medical materials consumables and clinical pharmacy services.
Pharmacist Internship Program PKPA in Puskesmas kecamatan Pulogadung held on September 13th to 31th 2016 aims to prospective pharmacist has the knowledge and understanding of the implementation of pharmacy services at community health centers. Through the PKPA, prospective pharmacists is expected can improve the insight, knowledge and skills in managing pharmaceutical and pharmaceutical care clinics in community health centers.
The internship given spesific assigment titled Summary of Rational Drug Use period from January to July 2016. The purpose of this spesific assignment is to investigate and evaluate the Rational Use of Drugs based on the WHO prescribing indicators in terms of antibiotic use in ISPA non pneumonia, diarrhea non specific, the use of injection on the myalgia, and the percentage of generic prescriptions period from January to July 2016 in Puskesmas Kecamatan Pulogadung."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putrie Fiana Azizah
"Praktik kerja profesi di di PT Suku Dinas Kesehatan agar calon apoteker mampu memahami peranan, tugas, dan tanggung jawab apoteker di instansi pemerintahan seperti Suku Dinas Kesehatan, memiliki pengetahuan tentang tupoksi instansi-instansi pemerintahan di bidang farmasi, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis melakukan pekerjaan di pemerintahan serta emiliki gambaran nyata tentang permasalahan kefarmasian di pemerintahan.. Tugas khusus yang diberikan selama praktik kerja profesi adalah ldquo;Rekapitulasi Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat LPLPO dan Penggunaan Obat Rasional Periode Januari ndash;Desember 2017 di Puskesmas Kecamatan Matraman Kota Administrasi Jakarta Timur rdquo;. Penulisan laporan ini dilakukan berdasarkan pengamatan langsung dan dilihat kesesuaiannya dengan peraturan yang berlaku. Hasil dari praktik kerja ini diantaranya mahasiswa telah memahami mengenai tanggung jawab apoteker di pemerintahan dan Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur sudah beroperasi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
......Internship at PT East Jakarta Sub Department of Health aimed to understand the role, duties and responsibilities of the pharmacist in government institutions such as the sub department of health, having knowledge of the duties of government agencies in pharmacy, having knowledge, skills, knowledge and practical experience work in the government and have a clear picture of pharmaceutical problems in the government.. This internship was conducted for two weeks. The special assignment given during the internship was called Recapitulation of Medicine Use Report and Request Form and Rational Drug Use Period January-December 2017 at Puskesmas Matraman East Jakarta rdquo;. The writing of this report was based on direct observation to verify the conformity towards the valid regulations. The conclusion were that the student has understood the responsibility of pharmacists in the sub department of health and East Jakarta Sub Department of Health has always been complied with the regulations."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Amelia
"Common Cold atau pada umumnya disebut sebagai Batuk Pilek merupakan penyakit yang sering dialami semua orang. Dalam pengobatan suatu penyakit, diperlukan kerasionalan penggunaan obat. Indikator pemantauan Penggunaan Obat Rasional (POR) di sarana pelayanan kesehatan Indonesia dilihat dari persentase peresepan, salah satunya peresepan antibiotik pada diagnosis penyakit ISPA Non- Pneumonia dengan batas toleransi keberterimaan sebesar 20%. Tugas khusus ini berutjuan untuk Mengevaluasi kesesuaian penggunaan antibiotik pada penyakit common cold di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo dengan batas toleransi POR. Metode penelitian yang digunakan yaitu dilakukan dengan desain penelitian cross sectional secara retrospektif. Dari studi ini diketahui pelaksanaan Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo dalam peresepan antibiotik terhadap penyakit Common Cold sudah sesuai dengan ketentuan Penggunaan Obat Rasional (POR) karena jumlah peresepannya masih masuk di bawah batas toleransi, yaitu kurang dari 20%.
......Common Cold or commonly referred to as Cold Cough is a disease that is often experienced by everyone. In the treatment of a disease, rational use of drugs is needed. Monitoring indicators for Rational Drug Use in Indonesian health care facilities are seen from the percentage of prescriptions, one of which is the prescription of antibiotics for Non-Pneumonia ISPA with a tolerance limit of 20%. This report aims to evaluate the suitability of the use of antibiotics in common cold diseases at the Pasar Rebo Public Health Center with Rational Drug Use tolerance limits. The research method used was a retrospective cross-sectional study design. From this study it is known that the implementation of the Pasar Rebo Public Health Center in prescribing antibiotics for Common Cold disease is in accordance with the provisions of Rational Drug Use because the number of prescriptions is still below the tolerance limit, which is less than 20%."
Depok: 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sakinah
"Pelayanan farmasi klinik yang dilakukan di Puskesmas salah satunya adalah evaluasi penggunaan obat. Penggunaan obat yang tidak rasional dapat menyebabkan resistensi antibiotik, masalah terapi obat, dan peningkatan biaya obat. Tujuan dari tugas khusus ini adalah untuk mengevaluasi penggunaan obat rasional di Puskesmas Kelurahan Cililitan berdasarkan indikator peresepan untuk tiga diagnosis penyakit (ISPA non pneumonia, diare non spesifik, myalgia) serta rerata item per lembar resep pada periode Agustus – Oktober 2022. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengambil satu data peresepan setiap hari untuk tiap diagnosis penyakit dan dihitung persentase penggunaan antibiotik pada ISPA non pneumonia dan diare non spesifik, persentase penggunaan injeksi pada myalgia, serta rerata jumlah item obat yang diresepkan. Hasil menunjukkan bahwa persentase penggunaan antibiotik pada ISPA non pneumonia adalah 15% (Agustus) dan 10% (September dan Oktober). Persentase penggunaan antibiotik pada diare non spesifik adalah 10% (Agustus – Oktober). Persentase penggunaan injeksi pada myalgia adalah 0% (Agustus – Oktober). Rerata jumlah item obat adalah 3,18 item (Agustus), 3,02 item (September), dan 2,85 item (Oktober). Kesimpulannya adalah persentase penggunaan antibiotik pada ISPA non pneumonia dan penggunaan injeksi pada myalgia tidak melebihi batas toleransi yang ditetapkan (20% dan 1%). Sedangkan persentase penggunaan antibiotik pada diare non spesifik dan rerata jumlah item obat melebihi batas toleransi yang ditetapkan (8% dan 2,6 item).
......One of the clinical pharmacy services carried out at public health center is the evaluation of drug use. Irrational use of drugs can lead to antibiotic resistance, drug therapy problems, and increased drug costs. The purpose of this special assignment was to evaluate rational drug use at the Cililitan Public Health Center based on prescribing indicators for three disease diagnoses (non-pneumonic URTI, non-specific diarrhea, myalgia) and the average item per prescription in the period August – October 2022. Data collection was carried out using the method of taking one prescription per day for each disease diagnosis and calculating the percentage of antibiotic use in non-pneumonic URTI and non-specific diarrhea, the percentage of injection use in myalgia, and the average of drug items prescribed. The results showed that the percentage of antibiotic used in non- pneumonic URTI is 15% (August) and 10% (September and October). The percentage of the used of antibiotics in non-specific diarrhea is 10% (August - October). The percentage of injections used in myalgia is 0% (August – October). The mean number of drug items was 3.18 items (August), 3.02 items (September), and 2.85 items (October). The conclusions are that the percentage of antibiotic use in non-pneumonic URTI and injection use in myalgia does not exceed the established tolerance limit (20% and 1%). While the percentage of antibiotic use in non-specific diarrhea and the average of drug items exceeded the established tolerance limit (8% and 2,6 items)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Misbahul Fitri Hanifah
"Penggunaan obat rasional (POR) apabila memenuhi kriteria tepat indikasi, tepat diagnosis, tepat pemilihan obat, tepat dosis, tepat cara pemberian obat, tepat interval waktu pemberian obat, tepat lama pemberian obat, dan waspada efek samping. Penerapan POR akan menjamin bahwa pasien mendapatkan pengobatan yang bermutu. Selain itu, analisis POR juga dapat menekan angka resistensi antibiotik dan penggunaan injeksi yang tidak diperlukan. Untuk itu, dilakukan penelitian untuk mengevaluasi pelaksanaan POR di puskesmas Kelurahan Kramat Jati dengan perbandingan target indikator kinerja POR tahun 2019 yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode observasional retrospektif, yaitu dengan mengumpulkan data POR bulan Juli-September tahun 2022. Hasil evaluasi menunjukkan capaian kinerja POR di Puskesmas Kelurahan Kramat Jati pada bulan Juli sebesar 96,43%, bulan Agustus sebesar 93,40%, dan pada bulan September 90,54%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan obat di puskesmas Kelurahan Kramat Jati pada Juli-September 2022 dikatakan rasional.
......Rationality drugs use (RDU) meets the criteria of correct indication, correct diagnosis, correct selection of drug, correct dose, correct method of drug administration, correct time interval for drug administration, correct duration of drug administration, and alertness to side effects. Implementing RDU will ensure that patients receive quality treatment. Apart from that, RDU analysis can also reduce the rate of antibiotic resistance. For this reason, research was conducted to evaluate the implementation of RDU at the Kramat Jati Subdistrict Health Center by comparing the 2019 RDU performance indicator targets set by the Indonesian Ministry of Health. Data collection was carried out using a retrospective observational method, namely by collecting RDU data for July-September 2022. The evaluation results showed that the POR performance achievement at the Kramat Jati Subdistrict Health Center in July was 96.43%, in August it was 93.40%, and in in September 90.54%. This research concludes that the use of drugs at the Kramat Jati Subdistrict Health Center in July-September 2022 is said to be rational."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tasya Luthfiyyah
"Kesehatan merupakan aspek krusial bagi produktivitas individu, yang dikelola melalui puskesmas sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan di tingkat kabupaten/kota. Pelayanan kesehatan, termasuk kefarmasian, bertujuan untuk meningkatkan penggunaan obat yang rasional sesuai dengan standar praktik yang baik. Penggunaan obat yang tidak rasional dapat mengakibatkan penurunan kualitas terapi, peningkatan biaya pengobatan, dan masalah resistensi antibiotik. Untuk mengevaluasi penggunaan obat rasional di puskesmas, ditetapkan indikator kinerja yang mengacu pada standar WHO, dengan fokus pada penanganan ISPA non-pneumonia dan diare non spesifik. Apoteker memiliki peran sentral dalam memastikan penggunaan obat yang rasional, dengan hasil monitoring menunjukkan bahwa penggunaan antibiotik untuk kedua kondisi tersebut di Puskesmas Kecamatan Kalideres pada Juli 2023 dapat dikategorikan sebagai rasional.
......
Health is a crucial aspect for individual productivity, which is managed through community health centers as the technical implementation unit for health services at the district/city level. Health services, including pharmacy, aim to increase the rational use of medicines in accordance with good practice standards. Irrational use of drugs can result in decreased quality of therapy, increased medical costs, and problems of antibiotic resistance. To evaluate the rational use of medicines in community health centers, performance indicators have been established that refer to WHO standards, with a focus on handling non-pneumonia ARI and non-specific diarrhea. Pharmacists have a central role in ensuring rational drug use, with monitoring results showing that the use of antibiotics for these two conditions at the Kalideres District Health Center in July 2023 can be categorized as rational."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>