Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Salwaa Nabiilah Khairunnisa
"Propel Funeral Partners (ASX: PFP) adalah penyedia layanan pemakaman terbesar kedua di Australia, menawarkan berbagai layanan dan produk di industri perawatan kematian. Didirikan pada tahun 2012 dan terdaftar di Bursa Efek Australia (ASX) pada tahun 2017, perusahaan ini dimiliki bersama oleh Fraser Henderson dan Albin Kurti, masing-masing memiliki saham sebesar 14,8%. Propel beroperasi di 144 lokasi di seluruh Australia dan Selandia Baru, menyediakan rumah duka, pemakaman, krematorium, dan aset terkait di berbagai negara bagian dan Selandia Baru. Perusahaan ini fokus pada layanan pemakaman seperti pengarahan pemakaman, layanan kremasi, dan layanan peringatan, serta menawarkan produk yang disesuaikan dengan preferensi pribadi, agama, atau etnis. Propel telah mengalami pertumbuhan yang stabil, dengan pendapatan meningkat dari $145,2 juta di FY22 menjadi $168,5 juta di FY23, dan proyeksi pendapatan sebesar $212,4 juta di FY24. Kinerja keuangan perusahaan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti volume kematian selama musim flu dan langkah-langkah jarak sosial. Perusahaan ini mencapai pertumbuhan penjualan sebesar 15,93% untuk FY23 dibandingkan FY22 dan 20,59% untuk FY22 dibandingkan FY21. Marjin laba untuk tahun 2023 adalah 14,032% sementara marjin laba untuk tahun 2022 adalah 0,185%. Analisis DuPont pertama menunjukkan Propel mencapai spread positif sebesar 3,32% pada FY 2023, menunjukkan peluang untuk meningkatkan pengembalian ekuitas pemegang saham dengan meningkatkan leverage keuangan dalam struktur modalnya. Perusahaan menghasilkan OI positif (setelah pajak) sebesar 24.124,20, tetapi ini terlampaui oleh peningkatan besar dalam NOA sebesar 53.494,34, menghasilkan FCF negatif. Sensitivitas valuasi menunjukkan bahwa dengan WACC sebesar 7% dan TGR sebesar 4,25-5%, rekomendasi bergeser menjadi membeli saham Propel.
Propel Funeral Partners (ASX: PFP) is the second largest funeral service provider in Australia, offering a variety of services and products in the death care industry. Established in 2012 and listed on the Australian Securities Exchange (ASX) in 2017, the company is co-owned by Fraser Henderson and Albin Kurti, each with a 14.8% stake. Propel operates in 144 locations across Australia and New Zealand, providing funeral homes, cemeteries, crematoria, and related assets in various states and New Zealand. The company focuses on funeral services such as funeral directing, cremation services, and memorial services, and offers products tailored to personal, religious, or ethnic preferences. Propel has experienced steady growth, with revenue increasing from $145.2 million in FY22 to $168.5 million in FY23, and a projected revenue of $212.4 million in FY24. The company's financial performance is influenced by factors such as death volumes during flu seasons and social distancing measures. The company achieved sales growth of 15.93% for FY23 compared to FY22 and 20.59% for FY22 compared to FY21. The profit margin for 2023 is 14.032% while the profit margin for 2022 is 0.185%. The first DuPont analysis shows Propel achieved a positive spread of 3.32% in FY 2023, indicating an opportunity to enhance return on common shareholders' equity by increasing financial leverage in its capital structure. The company generated positive OI (after-tax) of 24,124.20, but this was overwhelmed by a large increase in NOA of 53,494.34, resulting in negative FCF. Valuation sensitivity shows that with a WACC of 7% and TGR of 4.25-5%, the recommendation shifts to buying Propel shares."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Priyo Handoko
"Upaya untuk merubah mekanisme dan persyaratan pembentukan daerah otonom baru (DOB) melalui revisi UU Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dapat dikategorikan sebagai proses reformulasi kebijakan. Penelitian ini berusaha untuk menganalisis berbagai alternatif mekanisme baru yang diusulkan pemerintah, DPR, dan DPD.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Yang menjadi obyek penelitian adalah sistem pembentukan DOB yang tertuang di dalam draf revisi RUU Pemda, baik yang diusulkan pemerintah ke DPR pada tahun 2012, maupun draf RUU Pemda versi DPD yang diajukan keDPR sejak 2011. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam untuk mendapatkan data primer dan studi dokumentasi untuk memperoleh data sekunder. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah model interaktif yang dimulai dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Penelitian ini menemukan adanya tiga alternatif mekanisme pembentukan DOB. Opsi pertama, daerah yang mengusulkan pembentukan DOB, apabila memenuhi persyaratan teknis dan administratif, ditetapkan menjadi daerah persiapan dengan peraturan pemerintah (PP). Setelah 3-5 tahun dievaluasi dan dianggap layak, baru daerah persiapan itu disahkan menjadi DOB dengan UU. Alternatif ini muncul dari pemerintah.
Opsi kedua, DPR dan pemerintah terlebih dulu menyepakati daerah mana saja yang akan dimekarkan dengan membuat semacam list atau daftar dalam desain besar penataan daerah (desartada). Selanjutnya, pemekaran dilakukan dengan mengacu kepada desartada tersebut.
Opsi ketiga datang dari Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Intinya, semua usulan pemekaran dinilai oleh Kementerian Dalam Negeri. Hasil penilaian itu selanjutnya dibahas DPD untuk mendapatkan persetujuan. Bila disetujui DPD, pemerintah menyusun RUU Pembentukannya untuk dibahas bersama DPR dan DPD.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, setidaknya ada empat aspek yang harus diperbaiki dalam penyempurnaan mekanisme pemekaran agar DOB berkembang optimal. Yaitu, mengoptimalkan peran dewan pertimbangan otonomi daerah (DPOD), memperkuat fungsi pembinaan dan pengawasan pemerintah pusat, memperketat persyaratan pembentukan DOB, serta mempertegas pelarangan bagi pejabat kepala daerah untuk maju ke pilkada.

The effort to change the mecanism and requirements of the formation of autonomous regions (DOB) through the revision of Law No. 32 of 2004 on Local Government can be categorized as a reformulation of the policy process. This research trying to analysis new mecanism alternative that proposed by government, House of Representatives (DPR), and Regional Representative Council (DPD).
This study used a qualitative descriptive approach. Which is the object of research is the establishment of a system DOB contained in the draft revision of the government's proposed Local Government Bill to DPR in 2012 and the draft revision of the DPD proposed Local Government Bill to Parliament since 2011. Data collected by in-depth interviews to obtain primary data and documentation study to obtain secondary data.The data analysis technique used is interactive model that starts with data reduction, data display, and conclusion.
This study found that there are three alternative the mechanism of formation new autonomous regions (DOB). The first option, which proposed the establishment of regional DOB, if found to comply with the technical and administrative requirements, set to be areas of preparation by government regulation (PP). After 3-5 years were evaluated and deemed feasible, the preparation of a new area with the DOB passed into law. This option arises from the government.
The second option, the Parliament and the government first agreed which areas will be expanded to make some sort of list or lists in the design of structuring large area (desartada). Furthermore, the division is done with reference to the desartada.
The third option comes from the DPD. In essence, the proposed expansion are assessed by the Ministry of the Interior. The assessment results are then discussed DPD for approval. If approved by Council, the government drafting Formation for further discussion with the DPR and DPD.
Based on the analysis that has been done, there are at least four aspects that should be improved in the refinement of the expansion mechanism that DOB develops optimally. Ie, optimizing the role of the consultative council of regional autonomy (DPOD), strengthening the guidance and supervision functions of the central government, tighten the requirements for the formation of new regions, as well as reinforce attack for officials to advance to the regional head election of the head of the area.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42019
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khoirunurrofik
"

Meskipun telah mengalami beberapa kali penyempurnaan formula, persoalan efektivitas dan pemenuhan kriteria keadilan dari Alokasi Dana Desa masih menjadi pertanyaan besar dalam kebijakan keuangan publik di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah melakukan reformulasi pengalokasian Dana Desa berdasarkan evaluasi terhadap kelemahan formula saat ini dan identifikasi potensi indikator baru untuk meningkatkan efektivitas dan keadilan terutama peningkatan peran Dana Desa bagi Pemulihan Ekonomi Desa di Masa Pendemi COVID-19. Penelitian dengan menggunakan pendekatan deskriptif analisis melalui kajian literatur, focus group discussion, dan analisis data sekunder. Hasil penelitian menyimpulkan perlunya menurunkan bobot Alokasi Dasar untuk mengurangi ketimpangan besaran alokasi Dana Desa, menaikkan bobot Alokasi Formula untuk memastikan alokasi Dana Desa yang sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas masing-masing desa sehingga mendorong alokasi yang lebih berkeadilan dan efektif. Sementara itu, bobot Alokasi Afirmasi perlu dinaikkan dalam jangka pendek, namun kemudian menurun secara gradual di periode setelahnya untuk mencegah timbulnya moral hazard. Selanjutnya untuk mendorong pencapaian kemandirian desa, Alokasi Kinerja perlu dinaikkan sebagai mekanisme reward bagi desa-desa yang memiliki kinerja baik. Rekomendasi dari kajian ini adalah penyempurnaan formula alokasi Dana Desa perlu dilakukan secara periodik serta perlu memperhatikan Target dan Indikator SDGs yang dapat diimplementasikan di tingkat desa

"
Jakarta: Direktorat Jenderal Pembendaharaan Kementerian Keuangan Republik Indonesia, 2021
336 ITR 6:1 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Risma Wati
"ABSTRAK
Praktik kerja profesi di PT Novell Pharmaceutical Laboratories bertujuan untuk mengerti peran, tugas, dan tanggung jawab apoteker di industri farmasi, serta memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi. Calon apoteker juga dapat memahami penerapan Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB di industi farmasi dan memiliki gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi. Praktik kerja profesi dilakukan di Departemen Product Development, dengan tugas khusus berjudul ldquo;Reformulasi Tablet Salut Enterik Ketoprofen dan Kapsul Lepas Tunda Natrium Omeprazol di PT Novell Pharmaceutical Laboratories Periode April-Mei 2018 rdquo;. Tujuan dari pelaksanaan tugas khusus tersebut adalah untuk mendapatkan formula terbaik, sehingga sediaan memenuhi persyaratan uji disolusi terbanding dengan originatornya. Secara umum, penerapan CPOB di PT Novell Pharmaceutical Laboratories telah dilakukan dengan baik. Penulis juga mendapatkan pengetahuan dan pengalaman praktis dalam melakukan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi, serta dapat memberikan solusi terkait permasalahan di industri farmasi.

ABSTRACT
Internship at PT Novell Pharmaceutical Laboratories aims to understand the roles, duties, and responsibilities of pharmacists in the pharmaceutical industry, and have the insight, knowledge, skills, and practical experience to undertake pharmaceutical work in the pharmaceutical industry. Pharmacist candidate can also understand the application of Good Manufacturing Practice GMP in the pharmaceutical industry, and have the representation of pharmaceutical issues in the pharmaceutical industry. Internship is carried out in the Department of Product Development, with a special assignment entitled ldquo;Reformulation of Ketoprofen Enteric Coating Tablet and Sodium Omeprazole Delayed Release Capsule at PT Novell Pharmaceutical Laboratories Period April-May 2018 . The purpose of this special assignment is to obtain the best formula, so that the product meets the comparative dissolution test requirements to the originator. In general, the application of GMP at PT Novell Pharmaceutical Laboratories has been done well. The author also gained practical knowledge and experience in doing pharmaceutical work in the pharmaceutical industry, and can provide solutions related to problems in the pharmaceutical industry."
2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Azka Afina Hindersah
"ABSTRAK
Praktik kerja profesi di PT. Phapros, Tbk. Semarang pada periode bulan februari ndash; maret tahun 2018 bertujuan agar seorang calon apoteker mengetahui tugas dan tanggung jawab apoteker di industri farmasi dan memahami penerapan Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB di Industi Farmasi. Selain itu calon apoteker juga dapat memiliki gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi. Tugas khusus yang diberikan berjudul ldquo;Reformulasi Tablet Salut Enterik Menjadi Tablet Salut Gula rdquo; dimana tujuan dari pelaksanaan tugas khusus di PT. Phapros, Tbk. adalah melakukan reformulasi tablet salut enterik yang ada menjadi tablet salut gula, serta melakukan evaluasi terhadap tablet salut gula pada Departemen Pengembangan dan Perencanaan Produk. Secara umum, PT. Phapros, Tbk. telah melaksanakan 12 aspek CPOB dengan baik. Dengan dilaksanakannya praktik kerja profesi di PT. Phapros, Tbk, penulis memahami peran seorang apoteker pada industri farmasi serta memiliki tambahan wawasan, pengetahuan serta pengalaman yang dibutuhkan oleh seorang apoteker.

ABSTRACT
Internship at PT Phapros, Tbk. Semarang for the period february ndash; march 2018 aims for a prospective pharmacy to understand the duties and responsibilities of pharmacists in the pharmaceutical industry and the understanding of the application of good manufacturing practice GMP in the pharmaceutical industry. In addition, a prospective pharmacy can also have the insight, knowledge, skills and practical experience to undertake pharmaceutical work in the pharmaceutical industry. The special assignment given is ldquo;Reformulation of Enteric Coated Tablets into Sugar Coated Tablets rdquo;. The purpose of this special assignment is to reformulate exsisting enteric coated tablets into sugar coated tablets and to do evaluation of the sugar coated tablets in Research and Development Departement . In general, PT. Phapros, Tbk. has applied 12 aspects of GMP well. With the implementation of internship at PT. Phapros, Tbk. the authors have the ability to understand the roles of pharmacists and also had the insights, knowledges, and practical experience that a pharmacist need to have in a pharmaceutical industry. "
2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library