Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 38 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asep Kusnali
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara religiositas orang tua dengan status imunisasi dasar pada anak dikarenakan masih banyaknya anak yang tidak diberikan imunisasi secara lengkap di Indonesia. Sampai saat ini, informasi tidak dilakukannya imunisasi dasar karena alasan agama masih terbatas dan gambaran cakupan imunisasi di antara pemeluk agama di Indonesia secara aktual belum dapat diketahui. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan sumber data Indonesia Family Life Survey (IFLS) Tahun 2007 dan 2014 dengan unit analisis keluarga yang memiliki anak usia 1-5 tahun dan dianalisis menggunakan regresi ordered logistic. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan antara religiositas terhadap keputusan orang tua untuk melakukan imunisasi dasar pada anaknya. Perbedaan pola religiositas tahun 2007 dan 2014 dapat menggambarkan adanya perubahan perilaku beragama individu terhadap program imunisasi dasar. Perubahan tersebut dapat terjadi melalui dukungan sosial keagamaan. ......This study aims to examine the relationship between parental religiosity and basic immunization status on children because there are still many children who are not fully immunized in Indonesia. Information on the absence of basic immunization due to religious reasons and the general overview of immunization coverage among religious adherents in Indonesia are very limited. This study uses a cross sectional data of the Indonesia Family Life Survey (IFLS) 2007 and 2014 with the unit of analysis for families having children aged 1-5 years. Our estimations using ordered logistic regression confirm that there is a relationship between religiosity on the parents' decision to perform basic immunization on their children. The differences of religiosity pattern in 2007 and 2014 can illustrate changes in individual religious behavior towards the basic immunization program. These changes can occure by religious social support.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athaya Rizky Budiman
Abstrak :
ABSTRAK
Agama adalah suatu komponen yang penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Salah satu nilai dalam Agama Islam yang mempengaruhi kehidupan sosial pemeluknya adalah perilaku memaafkan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara religiositas dan forgiveness pada remaja akhir yang beragama Islam. Partisipan penelitian ini adalah 74 remaja akhir berusia 16-22 tahun dan beragama Islam. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner online. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah The Revised Muslim Religiosity Personality Inventory R-MRPI untuk megukur religiositas dan alat ukur Transgression-Related Interpersonal Motivations 18 TRIM-18 untuk mengukur forgiveness . Hasil penelitian menunjukan nilai signifikansi berjumlah 0,285, P>0,05. Hasil ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara religiositas dengan forgiveness pada remaja akhir.
ABSTRACT
Religion is an important aspect of Indonesian rsquo s social life. One of the values in Religion affecting the social life of its adherents is forgiveness. This study was conducted to determine the relationship between religiosity and forgiveness in late adolescence Muslim. Participants of this study were 74 late adolescences aged 16 22 years and Muslim. The data were collected using an online questionnaire. The measuring tool used in this research is The Revised Muslim Religiosity Personality Inventory R MRPI to measure religiosity and Transgression Related Interpersonal Motivations 18 TRIM 18 to measure forgiveness . The results showed significance value amounted to 0.285, P 0.05. These results show that there is no significant relationship between religiosity with forgiveness in late adolescences.
2017
S68487
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ais Nur Ardhy
Abstrak :
Interaksi antara religiositas dan ideologi politik dapat memprediksi tingkat kebahagiaan, akan tetapi hubungan ini hanya terjadi pada konteks tertentu. Penelitian ini ingin menguji pengaruh interaksi antara ideologi politik dan religiositas terhadap kebahagiaan pada konteks Indonesia. Sebanyak 219 partisipan yang merupakan mahasiswa turut serta dalam penelitian ini. Hasil utama penelitian menemukan bahwa religiositas berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kebahagiaan B = 0,14, p0,05; B = 0,00, p>0,05 . Hasil tersebut mengindikasikan bahwa semakin tinggi religiositas maka semakin tinggi pula kebahagiaan individu. Sementara itu, ideologi politik tidak memiliki pengaruh moderasi terhadap hubungan antara religiositas dan kebahagiaan. ...... The interaction between religiosity and political ideology has been found to be able to predict happiness level. However, this relationship only occurs in certain contexts. This study wanted to examine the interaction effect between political ideology and religiosity on happiness in Indonesian context. 219 students of University of Indoneisa participated in this study. The main results of the study found that religiosity had a positive and significant effect on happiness B 0.14, p 0.05 B 0.00, p 0.05 . These results indicate that the higher the religiosity the higher the happiness of the individual. Meanwhile, political ideology has no effect on moderating the relationship between religiosity and happiness.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghina Hanifah
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara variabel Online Disinhibition dan Religiositas terhadap perilaku perundungan siber. Variabel Online Disinhibition memiliki dua dimensi yaitu dimensi Benign Disinhibition dan dimensi Toxic Disinhibition. Responden penelitian merupakan 137 orang mahasiswa yang berdomisili di Jabodetabek. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner yang disebarkan secara daring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Online Disinhibition khususnya dimensi Toxic Disinhibition memiliki hubungan yang signifikan terhadap perilaku perundungan siber, namun variabel Online Disinhibition dimensi Benign Disinhibition dan variabel Religiositas tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap perilaku perundungan siber.
ABSTRACT
This study aims to see the association among online disinhibition and religiosity toward cyberbullying perpetration. Online disinhibition has two dimensions which is Benign Disinhibition and Toxic Disinhibition. Respondents of this study is 137 college students located in Jabodetabek. The data collecting instrument is online questionnaire. Study result shows that only online disinhibiton, especially toxic disinhibition, has significant effect on cyberbullying, however, benign disinhibition and religiosity doesnt have significant effect on cyberbullying.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifqi Rusdy Bachtiar
Abstrak :
ABSTRAK
Religiositas sering dianggap menjadi penentu munculnya kecurangan. Pada penelitian ini, peran variabel identitas moral diuji sebagai mediator pada pengaruh religiositas terhadap kecurangan. Sebanyak 197 mahasiswa berusia 18-25 tahun se-Jabodetabek (45 laki-laki; 152 perempuan) diambil data religiositas, identitas moral, dan kecurangannya. Berdasarkan hasil uji regresi mediasi, tidak ditemukan signifikansi pengaruh langsung dari religiositas intrinsik, religiositas ekstrinsik, dan religiositas sebagai quest terhadap munculnya kecurangan secara langsung dan identitas moral tidak memediasi pengaruh religiositas terhadap munculnya kecurangan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa religiositas tidak memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung melalui identitas moral terhadap munculnya kecurangan.


ABSTRACT
Religiosity is often considered to be a determinant of cheating behavior. In this study, moral identity was tested as a mediator on the effect of religiosity on cheating behavior. 197 students aged 18-25 years in Universitas Indonesia (45 men, 152 women) were taken data on religiosity, moral identity, and cheating behavior. Mediation regression test shows that there is no significance of the direct effect of intrinsic religiosity, extrinsic religiosity, and religiosity as a quest on cheating behavior and moral identity does not mediate the effect of religiosity on cheating behavior. The conclusion is religiosity has no direct or indirect effect, through moral identity, on cheating behavior.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rifqi Aufari
Abstrak :

Produktivitas pekerja menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi. Produktivitas secara umum dipengaruhi oleh banyak hal, salah satunya tingkat religiositas. Agama-agama secara umum mendorong umatnya untuk menjadi produktif, seperti doktrin etika bekerja Max Weber dalam agama Protestan dan konsep al-mujahadah dalam Islam dan seseorang yang religius dianggap sebagai orang yang produktif. Sementara itu, tingkat religiositas penduduk Indonesia sangat tinggi apabila dibandingkan dengan negara-negara lain. Namun, beberapa studi menemukan bahwa religiositas berhubungan secara negatif terhadap produktivitas pekerja, terutama di Amerika Serikat dan di negara-negara Eropa. Apakah fenomena yang terjadi di negara-negara tersebut juga terjadi di Indonesia? Dalam rangka untuk mengetahui pengaruh religiositas terhadap produktivitas pekerja di Indonesia, peneliti menggunakan data yang dimiliki oleh Indonesian Family Life Survey (IFLS) 4 dan IFLS 5 dengan jumlah sampel sebanyak 30,330 pekerja yang berusia minimal lima belas tahun. Penelitian ini menggunakan metode regresi panel. Hasil penelitian menunjukkan religiositas tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas pekerja, meskipun tingkat religiositas masyarakat Indonesia yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan karena terdapat faktor-faktor lain yang lebih berdampak dibandingkan dengan religiositas.


Worker productivity is one of many factors that influencing economic growth. In general, productivity influenced by many factors, one of them is religiosity. Religions are promoting productivity in their doctrines, such as Max Weber’s work ethics concept in Protestant and al-mujahadah concept in Islam, then a religious person is considered as a productive person. Meanwhile, religiosity level of Indonesian people is very high compared with other countries. On the other hand, some studies found that religiosity is negatively correlated with worker productivity in US and European countries. Does the phenomenon also occur in Indonesia? In order to take account the relationship between religiosity and worker productivity in Indonesia, the study used data from Indonesia Family Life Survey (IFLS) 4 and 5 with total sample of 30.330 workers aged at least 15 years old and panel data regression method is used. The result shows religiosity appear to be insignificant statistically, despite the relatively high level of religiosity among Indonesian. This allows to assume that there are other factors that capture the source of worker’s productivity better than religiosity.

Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selu Margaretha Kushendrawati
Abstrak :
ABSTRACT
Seren Taon merupakan sebuah fenomen religius yang dinyatakan melalui upaca khas masyarakat Sunda yakni ucapan terima kasih kepada Tuhan yang telah memberi panen melimpah. Masyarakat percaya bahwa panen yang baik datang dari Tuhan namun Tuhan yang dimaksud bukanlah Tuhan yang diajarkan dalam Kitab Kitab Suci. Tuhan bagi mereka adalah pemberi hasil panen dan Tuhan yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari dalam tradisi mereka. seren Taon merupakan sebuah ungkapan identitas komunitas yang dapat ditingkatkan menjadi identitas nasional berdasarkan kesadaran religius yang hidupa dalam masyarakat dan budaya bangsa. seren Taon sesungguhnya adalah ajaran etika daripada doktrin agama yang mengajak para pengikutnya untuk peduli pada masalah kemanusiaan menurut keyakinan komunitas bahwa kebaikan yang Tuhan itu nyata sebagaimana yang dialami dalam kehidupan sehar-hari hidup sebagai masyarakat sebuah bangsa.
Jakarta: Pusat Pengembangan Etika Unika Atma Jaya, 2015
300 RJES 20:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Rodli Putra Hendrawan
Abstrak :
ABSTRACT
Perubahan struktur populasi Indonesia merupakan salah satu fenomena baru yang menarik untuk dibahas, terutama perubahan komposisi populasi yang berubah dari jumlah anak muda yang lebih banyak pada periode hingga 2045 dan bertambahnya usia tua. Peningkatan usia tua menyebabkan masalah baru, yaitu jumlah beban yang ditanggung oleh usia produktif usia anak-anak dan usia tua, sehingga menciptakan trade off untuk merawat anak-anak atau orang tua mereka. Penelitian ini mencoba melihat fenomena merawat orang tua dengan menggunakan pendekatan hidup bersama dan melihat fenomena tersebut dalam hal Islam. Penelitian ini menggunakan data dari IFLS 5, variabel yang digunakan adalah variabel religiusitas diri, yaitu doa, bacaan, kontribusi, dan persepsi kepatuhan diri. Selain itu, variabel lain juga digunakan yang dibagi menjadi karakteristik anak seperti status pekerjaan, status perkawinan, jumlah anak, dan pendapatan dari Muslim dewasa. Kemudian karakteristik orang tua yang terdiri dari pekerjaan dan status kesehatan mereka, ditambah lokasi tempat mereka tinggal bersama. Penelitian ini menggunakan model logistik untuk melihat probabilitas Muslim dewasa hidup dengan orang tua. Hasil yang diperoleh adalah variabel religiusitas menunjukkan signifikansi negatif terhadap kemungkinan tinggal bersama orang tua lanjut usia. Ini menyiratkan bahwa religiositas belum mendorong Muslim dewasa untuk hidup bersama orang tua karena ada banyak cara lain untuk melayani orang tua mereka.
.ABSTRACT
Changes in Indonesia's population structure is one interesting new phenomenon to be discussed, especially changes in the composition of the population that changes from the number of young people who are more in the period until 2045 and increasing old age. The increase in old age causes a new problem, namely the amount of burden borne by the productive age of the age of children and old age, thus creating a trade off to take care of their children or parents. This study tries to look at the phenomenon of taking care of parents by using the approach of living together and looking at the phenomenon in terms of Islam. This study uses data from IFLS 5, the variable used is the variable of self religiosity, namely prayer, recitation, contribution, and perception of self-obedience. In addition, other variables are also used that are divided into child characteristics such as employment status, marital status, number of children, and income from adult Muslims. Then the characteristics of parents consisting of their work and health status, plus the location where they live together. This study uses a logistic model to see the probability of adult Muslims living with parents. The results obtained are the variable religiosity shows a negative significance towards the possibility of their stay with elderly parents. This implies that religiosity does not yet encourage adult Muslims to live with parents because there are many other ways to serve their parents.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Okta Rina Fitri
Abstrak :
ABSTRAK
Upaya-upaya dilakukan oleh berbagai pihak untuk memberantas korupsi, namun Indonesia masih tercatat sebagai salah satu negara terkorup di dunia. Korupsi yang telah mengakar di Indonesia ini menunjukan minimnya nilai, moral, dan agama dalam pembentukan perilaku yang antikorupsi. Sejumlah hasil kajian literatur menunjukan bahwa perilaku antikorupsi seseorang dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor, antara lain sosialisasi, religiositas, dan civic knowledge. Peneliti berargumen bahwa semakin tinggi religiositas seseorang, maka semakin positif perilaku antikorupsinya. Unit analisa penelitian ini adalah individu yaitu mahasiswa Universitas Indonesia. Data dalam tulisan ini didapat dari survei menggunakan kuesioner terhadap 160 responden. Adapun hasil penelitian ini menunjukan bahwa religiositas signifikan dalam memengaruhi perilaku antikorupsi dengan kekuatan hubungan yang lemah yaitu d=0,292. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat faktor lain yang memengaruhi perilaku antikorupsi yaitu normas sosial dan norma hukum.
ABSTRACT
The efforts has made by variuos parties to eradicate corruption, but Indonesia is still listed as one of the most corrupt countries in The World. Corruption which has been rooted in Indonesia implicated lack of value, morality, and religion in the development of anti-corruption behavior. A number of literary studies show that somebody?s anti-corruption behavior can be influenced by some factors, such as socialization, religiousity, and civic knowledge. Researchers argue that the higher somebody?s religiosity, the more positive his anti-corruption behavior. Analysis unit of this research is the individual Universitas Indonesia?s students. The data of this script obtained from the survey questionnaire to 160 respondents. As for the results this research shown that religiosity is significant in influencing anti corruption behavior with low correlation?s strength d=0,292. The result of this study also show that there are some other factor that influence anticorruption behavior which are social norm and law norm.
2015
S61441
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hidayatul Sakinah
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara religiositas dengan intensi melakukan whistleblowing. Islamic Religiosity Scale digunakan untuk mengukur tingkat religiositas dengan memisahkan antara dua dimensi yaitu kepercayaan terhadap Islam Islamic belief dan praktik perilaku berislam Islamic behavior . Untuk mengukur intensi seseorang dalam melakukan whistleblowing, digunakan tiga kasus yang diikuti oleh beberapa pertanyaan. Data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner terhadap 162 orang pekerja, baik di sektor publik maupun swasta, yang beragama Islam di Indonesia. Pengambilan data dilakukan selama satu bulan, selama bulan April 2018. Melalui regresi linier, didapatkan hubungan positif yang signifikan antara religiositas dengan dimensi kepercayaan terhadap Islam Islamic belief dan praktik perilaku berislam Islamic behavior terhadap intensi melakukan whistleblowing. Seseorang dengan tingkat religiositas yang lebih tinggi akan memiliki intensi yang lebih tinggi untuk melakukan whistleblowing. Sebaliknya, seseorang dengan tingkat religiositas yang lebih rendah akan memiliki intensi yang lebih rendah pula dalam melakukan whistleblowing. Penelitian ini memiliki implikasi berupa pertimbangan bagi para pemberi kerja agar mendukung dan melaksanakan berbagai upaya yang dapat meningkatkan religiositas karyawan, sehingga intensi karyawan untuk melakukan whistleblowing sebagai bentuk dari pengendalian anti kecurangan semakin besar.
ABSTRACT
This study aims to examine the relationship between religiosity towards whistleblowing intention. Islamic Religiosity Scale is used to measure the level of religiosity by separating the two dimensions, Islamic belief and Islamic behavior. To measure someone intentions in doing whistleblowing, three cases were followed by several questions. Data were collected through questionnaires distributed to 162 workers, both public and private, who were Muslims in Indonesia. Data were collected for one month during April 2018. Through linear regression, there was a significant and positive correlation between religiosity with the two dimensions, Islamic belief and Islamic behavior, towards whistleblowing intention. Someone with a higher level of religiosity will have a higher intention to do whistleblowing. Conversely, someone with a lower level of religiosity will have a lower intention to do whistleblowing. This study has implications in the form of consideration for employers to support and implement various efforts that can improve employees rsquo religiosity level, so that employees intention to do whistleblowing as a form of anti fraud control becoming higher.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>